Technology

Apa kabar ya 4 medsos ini?

Published on
Min read
0 min read
time-icon
Widyanto Gunadi

Content palnner | Likes: Video games, music and drums, good reads, running, learning new things | Dislike: Overcomplicates simple things

medsos_basi.jpg

Inovasi tak dipungkiri telah menjadi bagian dari media sosial. Dari masa ke masa, pengguna Internet selalu dihadapkan dengan media sosial yang berbeda dan menawarkan kemampuan beragam. Namun, sama seperti di lini bisnis lain, tak seluruh media sosial dapat selalu bertahan. Sejumlah media sosial ditinggalkan pengguna, karena tertarik platform lain yang lebih baik atau sekadar bosan.

Selain Instagram dan Snapchat yang kini menjadi primadona, sebenarnya ada beberapa media sosial lain yang sempat mengalami masa kejayaan sekitar tahun 2000-an. Sayangnya, popularitas media-media sosial ini terus meredup dan mungkin tak pernah Anda dengar lagi namanya. Dilansir mashable.com, berikut deretan media sosial yang mungkin sudah Anda lupakan.

 

Peach

Aplikasi yang dibuat oleh kreator Vine, Dom Hoffman, merupakan layanan berbagi pesan dan postingan. Aplikasi yang sempat viral pada 2016 ini ternyata masih ada sampai sekarang. Namun, dalam catatan pada pembaruan aplikasi Peach, terdapat pesan yang menyatakan aplikasi ini sudah tidak akan dikembangkan lagi. Meski demikian, aplikasi tersebut juga tidak akan dihapus oleh pengembangnya.

 

Yo

Aplikasi yang digunakan untuk menyapa pengguna lain ini pertama kali diluncurkan pada April 2014 dan berhasil menduduki peringkat aplikasi teratas di App Store. Pada bulan Juli lalu, aplikasi Yo bahkan mendapat suntikan dana sebesar US$ 1,5 juta atau sekitar Rp 21 miliar. Namun, kepopuleran Yo tak bertahan lama. Pada Februari 2018, Yo menerbitkan sebuah pesan di Medium dan mengajak penggunanya untuk berdonasi agar Yo bisa tetap eksis. Namun, ketika tulisan ini dibuat, aplikasi Yo sudah tak dapat ditemukan di App Store.

 

Vine

Aplikasi yang menjadi tempat berbagi video pendek dengan durasi enam detik ini pertama kali dikembangkan pada 2012. Setelah itu, kepopuleran Vine meningkat di seluruh dunia, terutama di kalangan para kreator konten dan animator. Di tahun 2016, Twitter yang sempat bekerja sama dengan Vine pada 2013, mengumumkan bahwa mereka harus menonaktifkan layanan Vine di Twitter. Pada November 2017 lalu, co-creator Vine, Dom Hofmann, mengumumkan bahwa ia akan mengembalikan kejayaan Vine melalui Vine 2. Namun ternyata, pada Mei 2018, ia kembali mengumumkan bahwa perilisan Vine 2 harus ditunda.

 

Path

Sekitar tahun 2012 hingga 2014, Path menjelma menjadi media sosial terpopuler di kancah global. Sebenarnya kini pengguna aktif Path masih banyak di Indonesia. Tetapi user Path tak lagi seaktif di masa kejayaannya. Beberapa fakta mengenai privasi pengguna membuat popularitas Path turun. 

Salah satunya, Path diam-diam bisa mengakses dan menyimpan kontak telepon tanpa permisi. Setelah mengumumkan permintaan maaf, Path diketahui menyimpan data privasi user di bawah umur. Path pun kena denda Federal Trade Comission (FTC) sebesar US$ 800 ribu atau sekitar Rp 10 miliar. Terakhir pengguna aktif Path diketahui hanya tersisa lima juta orang.

Apakah Anda termasuk salah satu pengguna medsos di atas? Bagaimana nasib akun Anda sekarang?

Sumber:
mashable.com
liputan6.com
tribunnews.com

0

Tags

Share

Apakah Kamu Sedang Mencari Pekerjaan?

    Already have an account? Login

    Artikel Terkait

    cover_(2).jpg

    Technology

    30 Contoh Slogan Unik dan Menarik Serta Cara Membuatnya

    Detty Risetya

    13 February 2023
    4 min read
    H1_jadwal_fyp_tiktok.jpg

    Technology

    Jadwal FYP TikTok 2022: Jam Terbaik untuk Upload Video

    Nurina Ulfah

    16 January 2023
    5 min read
    Ssstiktok_Download_Video_TikTok_tanpa_Watermark_Secara_Online_2022.jpg

    Technology

    SSSTikTok

    Sylvia Rheny

    19 December 2022
    5 min read

    Video