Technology

Ditinggal pendirinya, WhatsApp akhirnya mulai monetisasi

Published on
Min read
3 min read
time-icon
Maria Yuniar

Experienced Content Editor with a demonstrated history of working in the information technology and services industry. Skilled in News Writing, Headline Writing, Breaking News, Editing, and Feature Writing. Strong media and communication professional with a Graduate focused in Applied English Linguistics from Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya.

internet-3113279__340.jpg

WhatsApp akhirnya memutuskan untuk mengembangkan lini bisnisnya dengan membuat fitur monetisasi bernama WhatsApp Business. Pada 2017, WhatsApp telah menguji coba layanan tersebut. Dengan WhatsApp Business, perusahaan dapat mengirim pesan pada pengguna mengenai informasi pengiriman barang dan layanan konsumen. Seperti apa cara kerja fitur ini?

 

Tanpa aplikasi tambahan

Melalui fitur baru ini, perusahaan-perusahaan bisa mengirimkan notifikasi yang dapat dikustomisasi kepada para pelanggan. Fitur tersebut juga memungkinkan perusahaan memasang iklan melalui chat. WhatsApp mengklaim fiturnya ini lebih cepat dan mudah bagi pelanggan. Sebab, pelanggan tidak perlu mengunduh aplikasi baru, mengirimkan email, maupun membuka situs tertentu.

Di masa mendatang, WhatsApp berencana menyediakan fitur yang memungkinkan pelanggan mengirimkan pesan kepada perusahaan pemasang iklan. Hal ini tentu saja untuk mendukung upaya monetisasi WhatsApp.

 

WhatsApp aset terbesar Facebook

Pertumbuhan lini bisnis WhatsApp ini tentu merupakan salah satu strateginya sebagai aplikasi pesan instan paling populer di dunia, untuk menghasilkan pundi-pundi uang. Apalagi, WhatsApp merupakan aset terbesar Facebook yang belum dimanfaatkan secara optimal hingga saat ini.

Layanan WhatsApp yang tidak memiliki iklan, ternyata mencatatkan lebih dari satu miliar pengguna aktif setiap harinya. Tentu, angka ini merupakan potensi besar jika dilihat dari kacamata bisnis.

Bila fitur monetisasi WhatsApp ini sudah rampung, perusahaan tetap dibebankan sejumlah biaya untuk mengirim jenis pesan tertentu, seperti notifikasi khusus dan respons yang tertunda atas pesan masuk dari pelanggan. Namun, ada pula beberapa layanan yang dapat digunakan secara gratis. Meski demikian, WhatsApp tetap akan mengenakan biaya pada perusahaan.

 

Kerja sama terbatas

Untuk saat ini, WhatsApp baru bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan yang skalanya relatif kecil. Akan tetapi, perusahaan pesan instan ini juga tetap berencana untuk bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan besar di kemudian hari.

Sebelumnya, rencana WhatsApp untuk melakukan monetisasi ini sudah tercium kepergian Jan Koum dan Brian Acton, dua tokoh yang merintis WhatsApp dan membuatnya bersih dari iklan. Koum dan Acton memiliki visi yang sama ketika meluncurkan WhatsApp, yakni menjaga model bisnis dan mengutamakan kenyamanan serta privasi pengguna.

Berdasarkan analis dari Barclays, hengkangnya Koum dan Acton membuat Facebook akan lebih leluasa mengincar pengguna WhatsApp sebagai target iklan. Sebab, Facebook lambat laun mulai meminta WhatsApp untuk melakukan monetisasi setelah melakukan akuisisi terhadap layanan pesan instan tersebut pada 2014 lalu.

Sumber:
mashable.com
technologue.id
kompas.com

0

Tags

Share

Apakah Kamu Sedang Mencari Pekerjaan?

    Already have an account? Login

    Artikel Terkait

    Ssstiktok_Download_Video_TikTok_tanpa_Watermark_Secara_Online_2022.jpg

    Technology

    SSSTikTok

    Sylvia Rheny

    19 December 2022
    5 min read
    H1-3_Cara_Mengatur_Margin_di_Word_Sesuai_Kebutuhan_Agar_Pekerjaanmu_Semakin_Mudah.PNG

    Technology

    3 Cara Mengatur Margin di Word Sesuai Kebutuhan Agar Pekerjaanmu Semakin Mudah

    Lita Lia

    05 December 2022
    4 min read
    aaron-weiss-_x6XZ_jp0g8-unsplash_(2).jpg

    Technology

    Cara Berjualan di TikTok Shop dan 6 Tips Agar Cepat Laris

    Fakhrizal Muttaqien

    05 December 2022
    6 min read

    Video