startup

Go-Jek diundang berkompetisi di Filipina

Published on
Min read
3 min read
time-icon
Maria Yuniar

Experienced Content Editor with a demonstrated history of working in the information technology and services industry. Skilled in News Writing, Headline Writing, Breaking News, Editing, and Feature Writing. Strong media and communication professional with a Graduate focused in Applied English Linguistics from Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya.

go-jek.jpg

Setelah Grab melakukan akuisisi terhadap Uber, timbul lah sebuah kecemasan di Filipina. Pimpinan dewan majelis rendah negara tetangga Indonesia ini pun mengundang Go-Jek untuk melebarkan sayap di sana. Tujuannya, untuk menciptakan kompetisi yang memicu persaingan sehat.

 

Cegah monopoli

Filipina cemas bergabungnya Grab dan Uber akan menimbulkan praktik monopoli. Oleh karena itu, baik Grab maupun Uber harus menjelaskan detil perjanjian bisnis keduanya kepada Komisi Kompetisi Filipina (PCC). Pemerintah Filipina ingin memastikan tak akan ada efek anti-kompetisi, termasuk layanan yang buruk dan harga yang mahal untuk konsumen.

 

Siapkah Go-Jek bertarung di Filipina?

Mendengar informasi ini, mungkin Anda bertanya-tanya apakah Go-Jek siap berekspansi? Kabarnya, startup yang dipimpin Nadiem Makarim ini sedang meramu rencana untuk melakukan ekspansi ke negara lain di wilayah Asia Tenggara dalam beberapa pekan ke depan. Tentu saja, Go-jek menyambut kompetisi ini. Berbeda dari Go-Jek, Grab dan Uber sudah lebih dulu membuka layanan ride hailing di sejumlah negara di kawasan Asia Tenggara.

 

Kekuatan akuisisi Grab terhadap Uber

Melalui aksi korporasi berupa akuisisi, Grab akan mengambil alih bisnis ride hailing Uber di delapan negara. Kedelapan negara tersebut adalah, Indonesia, Malaysia, Myanmar, Filipina, Thailand, Vietnam, dan Singapura. Selain transportasi online, layanan antarmakanan UberEats yang beroperasi di tiga negara Asia Tenggara pun akan digabungkan menjadi satu dengan layanan serupa milik Grab, yakni GrabFood. 

Lewat akuisisi ini, Uber akan mendapat saham Grab sebesar 27,5 persen. Sebelum bergabung dengan Uber, Grab sudah memiliki 5 juta rekanan driver yang tersebar di 195 kota, sementara aplikasinya diunduh 90 juta kali. Valuasi Grab saat ini sekitar US$ 6 miliar. 

Jadi, bisa dikatakan, baik Grab dan Go-Jek memiliki keunggulan dan rencana masing-masing. Kita lihat saja kompetisi mereka bertarung di Filipina dan berbagai kawasan Asia lainnya. Bagaimana pendapat Anda, siapa yang akan lebih sukses?

 

Sumber:
techinasia.com
kompas.com
viva.co.id
liputan6.com
idntimes.com
twitter.com

0

Tags

Share

Apakah Kamu Sedang Mencari Pekerjaan?

    Already have an account? Login

    Artikel Terkait

    landingpage.png

    startup

    5 Tips Menciptakan Landing Page yang Efektif

    Widyanto Gunadi

    16 January 2023
    0 min read
    struktur-organisasi-perusahaan---EKRUT.jpg

    startup

    Struktur Organisasi Perusahaan: Fungsi, Manfaat, Contoh, dan 7 Jenisnya

    Maria Tri Handayani

    02 November 2022
    4 min read
    Daftar-perusahaan-yang-menerapkan-wfh-secara-permanen-setelah-pandemi---EKRUT.jpg

    startup

    Daftar Perusahaan yang Menerapkan Sistem WFH

    Maria Tri Handayani

    12 October 2022
    4 min read

    Video