Expert's Corner

Clara Jeaniver: Memulai Karier di Korporat hingga Sukses di Startup

Published on
Min read
10 min read
time-icon
Nurina Ulfah

Experienced in content writing and editing with a demonstrated history of working in a startup company. Currently, looking for new opportunities that match her passion in writing and editing.

Header_Clara_Jeaniver_Memulai_Karier_di_Korporat_hingga_Sukses_di_Startup.png

Di dunia yang makin digitalisasi ini, kamu dituntut untuk selalu mengikuti perkembangan zaman agar selalu up-to-date akan tren terbaru. Selain membantu kariermu ke depannya, hal tersebut dapat mempertajam skills-mu sehingga kamu mampu bersaing dengan baik di dunia kerja.

Mengutip kata-kata dari Clara Jeaniver, selaku HR & GA Manager di EKRUT, “do research, improve skills, and do self-branding”. Dengan begitu, kariermu akan terus cemerlang dan kamu tidak akan gugur di pertempuran karier. Nah, di konten Internal Stories kali ini, Clara akan mengajakmu untuk mengenal seluk beluk pekerjaan sebagai HR di EKRUT, mulai dari rekrutmen hingga tips dan trik agar dilirik oleh HR EKRUT.

Hai Clara, boleh diceritain alasan kamu join di EKRUT?

Halo teman-teman! Aku Clara, HR & GA Manager di EKRUT. Alasanku join di EKRUT, yang pertama karena adanya kesempatan. Waktu itu, aku di-approach untuk bekerja di EKRUT. Nah, saat itu aku makin tertarik karena aku belum kenal dengan istilah startup karena pada umumnya di angkatanku ketika wisuda, kami hanya tahu korporat, mencari pekerjaan di platform penyedia lowongan pekerjaan, atau mengikuti job fair yang kebanyakan adalah di big corporate yang departemennya sudah detail dan lain sebagainya.

Ketika mendapatkan tawaran di EKRUT, aku riset terlebih dahulu karena saat itu EKRUT masih baru jadi belum terlalu banyak informasi tentang apa itu EKRUT. Akhirnya, aku memutuskan untuk mencoba join interview. Setelah meeting dengan Steven Suliawan selaku CEO di EKRUT, beliau menjelaskan apa itu startup dan EKRUT.

Setelah itu, aku makin tertarik karena menurutku, aku bisa belajar banyak dari perusahaan ini, bisa build and set something new. Jadi, seperti creating a system dari awal. Aku merasa tertantang untuk mengetahui seluk beluk dunia startup, IT, dan digital itu seperti apa. Selain itu, supaya dapat exposure yang lebih juga karena aku penasaran dengan startup and how can i challenge myself into starting something here for this company.

Perjalanan karier dari awal hingga sekarang

Setelah aku lulus kuliah, aku sudah bekerja di perusahaan pertama, yaitu CS Finance, yang mana adalah bagian dari BCA Multifinance. Aku bekerja di sana selama sekitar 1 tahun. Kemudian, setelah dari sana, aku bekerja di perusahaan garmen atau fashion. Kedua perusahaan di atas memiliki gaya kerja full corporate, yang mana SOP sudah jelas, cabang ada di mana-mana, ada kantor afiliasinya juga. Jadi, benar-benar baku. Nah, dari background-ku sebelumnya, ketika aku mendengar tentang EKRUT menjadi hal yang baru di telingaku.

Terjun di dunia HR atau rekrutmen itu sebetulnya simply as following career saja karena sudah dimulai seperti itu, jadi aku melihat kesempatan ke depannya juga di bidang yang sama. Sejujurnya, aku bukan tipe orang yang benar-benar stick what’s my passion, what I really want to do, lalu kemudian akhirnya look for it. HR seperti personalia, compensation benefit, hal-hal administratif seperti itu cukup menarik untukku. Jadi, sejak mendapatkan kesempatan itu, moving on forward, I look for opportunities in the same background.

Tanggung jawab sebagai HR & GA Manager di EKRUT

Ini yang menarik untukku, karena di perusahaan tempatku bekerja sebelumnya, in another big corporate juga, kita tidak akan bisa mendapatkan cakupan pekerjaan dalam bidang atau departemen HR seluas di perusahaan startup atau di EKRUT ini. Seperti yang diketahui, kalau di korporat sudah ada SOP departemennya. Jadi, jika kita direkrut di bidang rekrutmen, murni pekerjaan kita hanya menangani perekrutan. Jika kita direkrut di bidang personalia atau GA, murni pekerjaan kita hanya seputar itu saja dan tidak akan tahu tentang apa yang terjadi di departemen rekrutmen dan sebagainya. Itu yang aku rasakan setidaknya saat 3 tahun pertama.

Kemudian, ketika aku masuk di EKRUT, sejujurnya awalnya cukup pusing karena saat itu orangnya masih sedikit, masih sekitar 10-15 orang. Lalu, ketentuan atau aturan-aturan perusahaan, gaya bekerja, dan culture set itu sudah ada. Namun, waktu itu aku diberikan kesempatan dengan cakupan tanggung jawab yang sangat luas, mulai dari rekrutmen, manajemen personalia, organizational development, dan lain-lain. Di luar itu, seperti compensation benefit adalah hal yang baru untukku. Aku juga mempelajari terkait dengan aturan-aturan upah yang ada, kewajiban dan hak karyawan, tentang pengetahuan soal undang-undang ketenagakerjaan yang ada di Indonesia.

Di EKRUT, aku juga menangani GA di mana menurutku merupakan cakupan yang cukup menarik. A little bit of building relationship as well with vendors, third party untuk hal procurement, lalu juga untuk hal event perusahaan. Jadi, bisa dibilang cakupan HR di EKRUT itu benar-benar end-to-end dan full function karena sistemnya sudah seperti itu, serta mengingat bahwa EKRUT merupakan perusahaan startup dengan headcount atau jumlah karyawan yang sudah diatur main part planning-nya, jadi menurutku cakupan pekerjaan itu sangat membantuku untuk terus tumbuh.

Hal yang menarik sebagai seorang HR & GA Manager

Hal menarik lainnya bekerja sebagai HR adalah ada banyak hal-hal yang belum pernah aku jumpai sebelumnya, mulai dari hal-hal administratif, hal personal, dan lain-lain. Salah satu yang menarik juga karena EKRUT adalah perusahaan startup di mana rata-rata karyawannya adalah generasi milenial dan generasi z, sehingga problemnya itu tentu berbeda. Seperti yang diketahui, tipikal kepribadian generasi sekarang juga berbeda dengan dahulu.

Jadi, menurutku menarik karena ketika mendengarkan mereka bercerita tentang apa yang mereka alami, khususnya melalui 1o1 meeting, kita jadi lebih tahu dan kenal lebih dalam tentang orang tersebut. Jadi, kita bisa belajar dari point of view mereka. Aku percaya, pengalaman ini tidak akan bisa dirasakan bila kita ada di korporat. Jadi, begitu menarik karena EKRUT memberikanku kesempatan untuk benar-benar 1o1 dengan most of the employees di EKRUT. Gathering feedback-nya menurutku juga lebih intimate.

Selain itu, salah satu hal terpenting menurutku karena aku juga ada exposure atau diperkenalkan dengan beberapa hal yang berhubungan dengan legal. Aku bukan orang legal dan aku memang tidak menangani 100% legal di EKRUT karena kita punya legal consultant. Namun, aku juga ikut andil untuk berkomunikasi dengan legal consultant, mengurus perizinan usaha, pergi ke kantor kementerian ketenagakerjaan, dan sebagainya. Hal itu benar-benar memberikanku exposure yang sangat luas cakupannya.

Hal yang menjadi pertimbangan saat merekrut kandidat

Untukku, yang pertama itu adalah pertimbangan untuk terima seorang kandidat, karena sebelum kami masuk ke tahap interview, pastinya ada tahap pre-interview screening atau biasa disebut dengan profiling talent yang dilakukan oleh tim HR. Pertimbangan pertama saat profiling talent, yaitu apakah kandidat ini memenuhi persyaratan setidaknya 80% dari persyaratan yang diminta oleh user. Kalau tidak, pastinya kami tidak akan melanjutkan ke tahap lebih jauh karena user pun memiliki kebutuhan tertentu. Lalu, apakah skills dan pengalaman kandidat tersebut sesuai dengan kebutuhan kami. Jika ya, maka kami akan melanjutkan ke detailnya tentang apa saja achievements, skills, dan pengalaman yang menjadi main point atau highlight dari karier mereka yang menurut kami benar-benar cocok untuk EKRUT.

Yang kedua adalah etiket. Bagaimana cara seorang kandidat merespons pesan dari recruiter. Sebab, kalau baca di media sosial, banyak kandidat yang kecewa di-ghosting oleh recruiter. Memang banyak recruiter yang tidak kasih feedback ke kandidat. Namun, tidak sedikit juga kami sebagai recruiter banyak mengalami ghosting, back of no show, dari para kandidat.

Lalu, pertimbangan terakhir dari rekrutmen, yaitu pastinya hal-hal seperti bujet, cocok atau tidak. Banyak perusahaan yang pasti sudah memiliki perencanaan pada awal tahun di mana mereka sudah merancangkan total orang untuk di departemen berapa, total bujet atau gaji berapa, total semua yang ada di departemen tersebut berapa. Dengan itu, kami sebagai recruiter harus stick dengan apa yang sudah diatur, dengan mencari kandidat yang sesuai.

Kesalahan umum job seekers

Sebenarnya tidak ada yang benar-benar salah dengan yang dilakukan oleh job seekers karena kami tidak tahu latar belakang mereka, apakah mereka sudah mendapatkan pengetahuan itu atau belum. Contoh, universitasnya. Pasalnya, ada universitas yang bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan untuk mengadakan rekrutmen. Jadi, mereka dipersiapkan dan tahu apa yang harus mereka lakukan, seperti membuat CV dan lain-lain. Namun, tidak sedikit juga yang tidak mendapatkan privilege itu.

Jadi, saran dariku untuk para fresh graduate dan yang berpengalaman, harus inisiatif, melakukan riset, ikuti perkembangan tren terbaru seperti jenis CV seperti apa yang banyak dipakai sekarang. Yang harus diriset adalah tren karier sekarang seperti apa, kebutuhan lowongan yang dicari seperti apa, kembangkan ilmunya juga seperti kebutuhan sertifikasi untuk beberapa perusahaan.

Oleh karena itu, yang harus dilakukan adalah kembangkan self-improvement atau perbaikan diri. Selanjutnya adalah melakukan riset pasar mengenai besaran gaji. Sebab, masih banyak fresh graduate yang tidak memiliki pengalaman profesional sebelumnya, hanya pengalaman magang, tidak ada sertifikasi tambahan, tidak ada gelar pendidikan tambahan, tetapi meminta gaji awal sekitar 7-10 juta per bulan. Jadi, harus pahami dengan teliti syarat pekerjaannya. Lalu, untuk pekerja berpengalaman, ketika mencari perusahaan baru, standar kenaikan gaji umumnya berlaku di 15-30%.

Perbedaan persaingan karier saat ini dengan 5 tahun terakhir

Menurut pengalamanku, dari segi tren industri, karena generasi sudah berbeda pastinya persaingan karier pun sudah lebih erat. Jika tidak mengembangkan diri, tidak menambah pengetahuan, tidak meningkatkan skills, pasti akan tertinggal. Dengan kemajuan ke depan, sangat banyak yang namanya perusahaan digital, sangat banyak produk dalam hal-hal digital. Dengan perubahan tren digital dan teknologi, orang-orang sudah lebih mudah dalam kegiatan sehari-harinya, pastinya kebutuhan perusahaan pun berbeda. Banyak sekali jabatan-jabatan yang dahulu ada, sekarang sudah tidak ada lagi karena perkembangan zaman.

Kedua, dari segi gaji. Banyak ditemukan di perusahaan yang lebih besar, orang yang sudah bekerja puluhan tahun bisa jadi gaji mereka sama dengan orang yang baru kerja 1 tahun atau yang baru masuk karena inflasi per tahun. Apalagi perusahaan yang makin besar itu tidak terlalu tinggi kenaikan gajinya. Sementara itu, UMR selalu meningkat walaupun persentasenya tidak signifikan.

Dengan mereka memiliki wawasan dan pengetahuan baru, lebih mengetahui tren terbaru, pastinya orang-orang yang sudah berkarier lebih dahulu dan tidak meningkatkan dan memperbarui skills akan kalah saing dan gugur di persaingan karier yang ada sekarang. Jadi, persaingan itu semuanya mulai terjadi karena perubahan generasi, perubahan industri, dan perubahan kebutuhan. Sehingga, orang yang sudah bekerja puluhan tahun dan tidak mengikuti tren terkini, tidak tahu apa yang sedang terjadi, mereka akan kalah saing di dunia kerja.

Tips dan trik agar dilirik oleh HR EKRUT

Yang pertama, EKRUT melakukan job posting. EKRUT mencari kandidat melalui metode approach atau metode apply. Kalau approach, artinya kami sudah meninjau profilnya secara umum seperti apa, dan menurut kami secara umum ini setidaknya kandidat memiliki skills dan pengalaman yang dibutuhkan.

Nah, saranku untuk benar-benar dilirik dan diproses sampai ke tahap interview adalah dengan aktif dalam berkomunikasi dan memberikan informasi, artinya orang yang bisa diajak bekerja sama agar proses rekrutmennya pun bisa berjalan dengan lancar.

Selanjutnya, agar bisa dilirik EKRUT adalah pastikan lowongan yang kami pasang, mereka memenuhi kriteria yang dibutuhkan, setidaknya 70-80%. Baca job posting dengan saksama, sebisa mungkin hindari melamar pekerjaan dengan gegabah tanpa mengetahui kebutuhan yang dicari perusahaan.

Kemudian, bagaimana kamu “menjual diri” atau melakukan self-branding. Berikan informasi yang ada di CV, jelaskan secara rinci, highlight poin-poin penting, selalu cantumkan deskripsi pekerjaan, buatlah semenarik mungkin. Jika sudah, pasti akan dilirik dan diproses oleh EKRUT.

Kemudian, ada banyak kandidat yang ragu CV-nya dibaca atau tidak oleh recruiter. Sejujurnya, recruiter membaca semua CV yang masuk, namun ada trik yang dilakukan, yaitu mereka membacanya dengan overview profil kandidat secara umum. Misalnya, kami perlu WFH atau hybrid, lalu kami lihat alamatnya di mana, kemudian lihat perusahaan sebelumnya, deskripsi pekerjaannya di situ seperti apa, sudah berapa lama masa kerjanya, pendidikannya apa, dan lain-lain. Intinya, tunjukkan seunik mungkin bagaimana kamu merepresentasikan dirimu.

Itulah kisah perjalanan karier Clara Jeaniver, HR & GA Manager di EKRUT. Oh ya, kalau kamu ingin berkenalan lebih lanjut dengan Clara, kamu bisa langsung cek profil LinkedIn-nya di sini. Semoga informasi di atas dapat bermanfaat untukmu, ya!

Selain melalui artikel dari EKRUT Media, kamu juga bisa memperoleh berbagai informasi dan tips menarik seputar karier melalui YouTube EKRUT Official. Tak hanya itu, jika kamu tertarik mendapatkan berbagai kesempatan untuk mengembangkan karier, sign up EKRUT sekarang juga. Hanya di EKRUT, kamu dapat memperoleh berbagai peluang kerja yang dapat disesuaikan dengan minatmu.

0

Tags

Share

Apakah Kamu Sedang Mencari Pekerjaan?

    Already have an account? Login

    Artikel Terkait

    Header-Pro_Kontra_Pengesahan_RUU_KIA_yang_Mengatur_Cuti_Melahirkan_6_Bulan.png

    Expert's Corner

    Pro Kontra Pengesahan RUU KIA yang Mengatur Cuti Melahirkan 6 Bulan

    Fakhrizal Muttaqien

    09 November 2022
    10 min read
    Infographic_Ekspektasi_Atasan_yang_Ideal_beserta_Alasan_yang_Membuat_Karyawan_Resign.png

    Expert's Corner

    Ekspektasi Atasan yang Ideal dan Alasan yang Membuat Karyawan Resign

    Nurina Ulfah

    05 October 2022
    7 min read
    Header_Individual_Contributor_vs_Manager_Kamu_Tipe_yang_Mana.png

    Expert's Corner

    Individual Contributor vs Manager: Kamu Tipe yang Mana?

    Natasya Primatyassari

    30 September 2022
    8 min read

    Video