Expert's Corner

Handy Tanuwijaya: Seorang Software Developer tidak boleh membatasi ilmu yang dipelajarinya

Published on
Min read
5 min read
time-icon
Dhea Fadhilah Ramadhani

An enthusiastic writer who are trying to deepen her knowledge about digital marketing.

29_Sept-ind.png

Pandemi Covid-19 telah mengubah kebiasaan dan juga aktivitas banyak orang dalam bekerja. Hampir seluruh kegiatan diadakan secara daring memaksa kita menggunakan teknologi lebih optimal dari sebelumnya. Hal ini pun memicu berbagai perusahaan untuk mengembangkan produk dan layanannya secara digital yang sesuai dengan keadaan saat ini. Handy Tanuwijaya, Software Developer di Asian Sigma Technology bercerita kepada tim EKRUT bahwa masa pandemi kali ini menjadi tantangan pada perjalanan karirnya.

“Ya, kita kan dari dulu juga terbiasa apa-apa tuh langsung (offline), ya. Nah, ketika ada pandemi gini jadi tantangan juga, sih.” kata Handy pada Rabu (18/8/2021).

Handy Tanuwijaya mengawali kariernya pada bidang IT di salah satu software house di Bandung. Dari yang awalnya hanya ingin mengembangkan pengetahuan, ia akhirnya menemukan kecocokan pada bidang pekerjaannya saat ini. Handy juga mengatakan bahwa menjadi Software Developer tidaklah mudah. Selalu terdapat tantangan yang harus dilalui seiring dengan kemampuan yang dimiliki. 

Menurutnya, “Jadi Software Developer itu challenging banget. Secara umum, job description-nya itu ya, maintenance serta melakukan enhancement software agar lebih maksimal digunakan user.”

Meski terasa cukup challenging, Handy mengaku bahwa ia senang dengan pekerjaannya. Ia mengatakan bahwa menjadi Software Developer di Asian Sigma Technology dapat membantu dirinya di bidang research and development sehingga dapat terus berkembang. Sejak awal mengetahui tawaran dari perusahaan tersebut melalui EKRUT, Handy merasa klop dengan kriterianya dan ingin terus mengembangkan ilmunya. Selain itu, ia juga mendapat banyak pengalaman serta ilmu-ilmu baru yang dapat membantu dalam perkembangan karirnya. 

Saat ditanya mengenai suka dan duka selama menjadi Software Developer, Handy mengatakan bahwa duka yang paling ia rasakan adalah sistem pekerjaan (pada masa pandemi) saat ini yang mengharuskan para karyawan untuk WFH (Work From Home). Menurut pengakuannya, masa pandemi membuat interaksi antar karyawan menjadi kurang sehingga cukup sulit untuk lebih kenal (akrab). 

Meski begitu, Handy mengaku bahwa dirinya lebih merasakan banyak suka dibandingkan dukanya. Seperti yang dikatakannya saat wawancara dengan tim EKRUT, perusahaannya saat ini sangat membantu Handy dalam mengembangkan kariernya. Handy mengatakan bahwa para rekan kerja di Asian Sigma Technology tidak hanya dijadikan pekerja yang hanya disuruh-suruh, tetapi dijadikan sebagai partner yang saling mendukung.

Handy menambahkan, “Di sana tuh kita bener-bener disejahterakan. Kita diajak untuk grow up bareng dan HRD-nya juga sangat memanusiakan manusia. Selain itu, kita juga dikasih training dan webinar gratis yang bermanfaat banget buat para karyawan.”

Sebagai Software Developer, Handy memiliki target untuk menjadi pribadi yang dapat mengembangkan dan menggunakan ilmunya dengan baik. Salah satu motivasi terbesarnya adalah keinginan untuk belajar terus menerus sehingga ilmunya tidak sia-sia. Handy berkata bahwa ia ingin selalu berkembang dari sisi keilmuan agar dapat mengimplementasikan ilmunya dengan baik.

Pada sesi akhir wawancara, Handy membagikan satu nasihat karir yang pernah ia dengar. Nasihat karir ini berpesan bahwa kita harus selalu merasa tidak tahu dan menyadari kalau kita memang tidak tahu tentang suatu hal. Nasihat ini bermakna bahwa seseorang tidak boleh membatasi ilmu yang dipelajarinya, sehingga kita harus terus mengembangkan ilmu yang kita miliki sesuai dengan kemampuan masing-masing. Hal ini juga dapat membuat seseorang bisa berpikir lebih luas dan keluar dari zona nyaman mereka. Selain itu, Handy juga memberikan satu tips kepada kamu yang mungkin saat ini juga sedang mencari pekerjaan, lho. Handy menekankan bahwa kita harus tetap fokus terhadap yang kita kerjakan serta apa yang kita mau untuk kedepannya. 

“Satu tips yang bisa diberikan adalah fokus pada apa yang dikerjakan saat ini dalam bidang yang ingin ditempuh ke depannya. Itu yang paling penting.” ucap Handy.

Nah, itu dia ulasan mengenai cerita serta tantangan menjadi Software Developer yang disampaikan oleh Handy Tanuwijaya, Software Developer di Asian Sigma Technology. Setiap jenis pekerjaan memiliki tantangan dan resikonya masing-masing. Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk mengetahui bidang dan jenis pekerjaan yang kamu pahami, agar bisa tetap fokus dan berkembang.

SIGN UP EKRUT

0

Tags

Share

Apakah Kamu Sedang Mencari Pekerjaan?

    Already have an account? Login

    Artikel Terkait

    Oct_4-ind.png

    Expert's Corner

    Salah kaprah perspesi QA Engineer sebagai second class engineer

    Dhea Fadhilah Ramadhani

    25 October 2021
    6 min read

    Video