Technology

Bank Digital: Pengertian, Kelebihan dan Kekurangan, serta 7 Bank Digital di Indonesia

Published on
Min read
7 min read
time-icon
Fakhrizal Muttaqien

I'm a writer with experience in content writing, copywriting, and script writing. I'm used to writing articles on blogs or websites, social media, and video content for Youtube and TikTok.

cardmapr-nl-XH2JFgT4Abc-unsplash_(1).jpg

Era teknologi informasi yang makin maju mempengaruhi gaya hidup masyarakat. Hampir seluruh aspek kehidupan kini beralih ke digital, tak terkecuali layanan perbankan. Bank digital muncul sebagai respon dari bank umum untuk memberikan layanan yang lebih cepat, mudah, dan efisien terhadap nasabah.

Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan bank digital? Pada artikel kali ini akan dibahas tentang bank digital, dari mulai pengertian, perbedaannya dengan online banking, kelebihan dan kekurangan bank digital, hingga berbagai bank digital yang ada di Indonesia. Jadi, langsung saja simak artikelnya!

Baca juga: Rekonsiliasi Bank: Pengertian, Komponen, dan 7 Penyebab Terjadinya Rekonsiliasi Bank

Pengertian bank digital


Bank digital adalah teknologi yang memungkinkan nasabah melakukan transaksi perbankan melalui perangkat digital. (Sumber: Unsplash)

Bank digital merupakan otomatisasi dari layanan bank tradisional. Bank digital memungkinkan nasabah untuk mengakses produk dan layanan bank melalui platform online atau elektronik, seperti smartphone. Pada bank digital, semua operasional dan layanan bank dilakukan secara online, sehingga nasabah tidak perlu datang ke bank secara langsung.

Bank digital juga memungkinkan semua operasional dan layanan tersedia 24/7 melalui smartphone, komputer, atau perangkat smart device lainnya. Layanan yang dapat diakses melalui bank digital itu, di antaranya, administrasi pembukaan dan penutupan rekening, pengelolaan keuangan, otorisasi transaksi, pelayanan produk keuangan lainnya, seperti tabungan, deposito, dan transaksi e-commerce.

Selain itu, menurut Otoritas Jasa Keuangan atau OJK, layanan bank digital dikembangkan dengan mengoptimalkan pemanfaatan data nasabah dalam rangka melayani nasabah dengan lebih cepat, mudah, dan sesuai kebutuhan (user experience), serta dapat dilakukan secara mandiri oleh nasabah dengan memperhatikan aspek keamanan. Maka dari itu, OJK telah mengatur pelayanan bank digital dalam POJK Nomor 12/POJK.03/2018 demi keamanan data dan perlindungan terhadap nasabah.

Baca juga: Mengenal Apa itu OJK? Mulai dari Tujuan, Peran, Fungsi, dan 4 Wewenangnya

Perbedaan bank digital dan online banking


Bank digital berbeda dengan online banking dan mobile banking. (Sumber: Pexels)

Sekilas mungkin bank digital dan online banking mirip. Namun, pada dasarnya kedua istilah tersebut berbeda. Online banking biasanya diakses melalui internet dan hanya menyediakan beberapa fungsi transaksional dan sistem perbankan dasar saja, seperti manajemen akun dan statement access. Kemampuan sistem online banking terbatas dan tidak dapat memberikan layanan tambahan kepada nasabah selain layanan dasar tadi.

Sedangkan, sistem bank digital lebih fleksibel dan memungkinkan bank untuk menambah dan memperluas fitur lebih cepat daripada sistem yang tradisional. Bank digital bergantung pada otomatisasi proses, layanan berbasis web, dan API untuk memberi bank dan nasabah mereka efisiensi biaya, keamanan, dan fleksibilitas tingkat tinggi. Bank digital memungkinkan layanan nasabah sepenuhnya digital, dari mulai pembuatan rekening, pengelolaan rekening, penarikan tunai, manajemen pinjaman, pemantauan transaksi, dan lainnya.

Selain kedua istilah tersebut, ada juga mobile banking. Hampir sama dengan online banking, mobile banking adalah layanan yang disediakan oleh bank kepada nasabahnya untuk melakukan transaksi melalui perangkat seluler mereka, tanpa perlu mengunjungi cabang bank. Namun, prosesnya tidak dapat dilakukan sepenuhnya digital, seperti untuk melakukan pembukaan atau penutupan rekening, kamu tetap harus datang ke bank cabang.

Baca juga: Apa Itu Blockchain, Teknologi di Balik Bitcoin dan Crypto

Kelebihan dan kekurangan bank digital


Bank digital memiliki kelebihan dan kekurangan dalam pelayanannya. (Sumber: Pexels)

Berkembangnya layanan bank digital tentunya menimbulkan kelebihan dan kekurang yang dirasakan oleh nasabah dan juga pelaku bisnisnya. Di antara kelebihan dari bank digital adalah sebagai berikut.

  • Akses. Dengan tersedianya akses ke akun bank dari desktop maupun ponsel, nasabah tidak terikat pada jam kerja bank untuk mengelola keuangannya.
  • Tarif yang lebih baik dan biaya yang lebih rendah. Layanan bank yang dapat diakses secara digital membuat nasabah tidak terikat dengan bank lokal di daerahnya. Nasabah lebih mudah memilih bank mana yang terbaik untuk kebutuhannya.
  • Fitur yang lengkap. Bank digital memiliki fitur yang lebih lengkap dan mudah diakses, seperti fitur untuk membeli kripto, emas, atau berinvestasi di pasar saham langsung dari aplikasi bank digital.

Namun, dengan kelebihannya itu, bank digital juga memiliki kekurangan yang menjadi tantangan bagi nasabah. Di antara kekurangan tersebut adalah sebagai berikut:

  • Downtime. Bank digital sangat bergantung pada server, sehingga sangat mungkin terjadinya down, seperti karena ada update aplikasi atau gangguan lainnya. Jika itu terjadi, nasabah tidak punya bank cabang yang dapat dikunjungi.
  • Keamanan. Dalam dunia digital selalu ada risiko keamanan, seperti kemungkinan akun yang diretas. Namun penyedia layanan bank digital selalu meningkatkan cybersecurity demi keamanan nasabahnya, seperti menggunakan multi-factor authentication.

Baca juga: Cyber Security: Pengertian, Cara Kerja, dan 4 Contoh Cyber Threats

7 Bank digital yang ada di Indonesia


Di Indonesia sudah banyak bank digital yang dapat digunakan. (Sumber: Unsplash)

Saat ini di Indonesia telah banyak bank digital yang beroperasi. Dari mulai bank yang baru sampai bank konvensional yang memperluas layanannya menjadi bank digital. Berikut ini 7 bank digital yang ada di Indonesia.

1. Jenius

Jenius merupakan bank digital keluaran bank BTPN. Jenius merupakan pionir dari bank digital di Indonesia. Berdiri sejak tahun 2016, Jenius memiliki lebih dari 3,3 juta pengguna. Jenius menawarkan berbagai fitur agar nasabahnya dapat mengelola keuangannya menjadi lebih simpel.

Di antara fitur unggulannya adalah fitur wealth yang memungkinkan nasabah untuk mengelompokkan tabungannya sesuai dengan tujuannya. Pada fitur ini, terdapat beberapa macam jenis tabungan, seperti dream saver, flexi saver, maxi saver, mata uang asing, dan flexi cash.

2. Neobank

Neobank merupakan bank digital yang dimiliki Bank Neo Commerce. Neobank menawarkan berbagai keunggulan bagi nasabahnya. Di antara keunggulannya adalah bebas biaya transfer, fitur lengkap untuk semua keperluan, pembukuan rekening di mana pun, serta keamanan dan privasi yang aman.

3. Bank Jago

Bank Jago adalah bank digital lainnya di Indonesia. Bank Jago merupakan aplikasi finansial yang bekerja dengan prinsip life-centric, yaitu solusi keuangan yang berfokus pada kehidupan. Banyak fitur yang ditawarkan oleh Bank Jago kepada nasabahnya, di antaranya fitur Kantong yang memungkinkan nasabah mengelompokkan keuangannya, fitur Kirim & Bayar untuk mengirim uang dan membayar tagihan, Top up e-wallet, dan fitur pembayaran langsung layanan Gojek tanpa top up ke aplikasi Gojek.

4. Digibank

Digibank merupakan bank digital keluaran bank asal Singapura, yaitu bank DBS. Digibank menawarkan transaksi yang lebih mudah dan cepat melalui aplikasi seluler. Berbagai fitur unggulannya yaitu spending tracker untuk memantau pengeluaran, virtual assistant, buka tabungan dengan sidik jari, hingga soft token yang memungkinkan nasabah menggunakan satu password untuk semua transaksi.

5. Blu

Blu merupakan aplikasi bank digital yang dikeluarkan Bank BCA pada tahun 2021. Sebagai besutan dari Bank BCA, Blu sudah terkoneksi dengan seluruh layanan digital milik BCA. Blu juga menawarkan berbagai jenis rekening untuk nasabahnya dengan suku bunga yang bervariatif. Di antara jenis rekeningnya, yaitu bluAccount, bluSaving, bluGether, dan bluDeposit.

6. PermataMe

PermataMe merupakan bank digital milik Bank Permata dengan produk tabungan digital yang sifatnya transaksional. PermataMe menawarkan kemudahan dan kecepatan bagi nasabah yang ingin membuka rekening atau melakukan transaksi melalui aplikasi smartphone. Selain itu, PermataMe juga menawarkan berbagai macam cashback bagi nasabah yang melakukan transaksi online.

7. Allo Bank

Allo Bank merupakan bank digital yang terbilang baru di Indonesia. Bank digital yang diluncurkan tahun 2022 ini menawarkan kemudahan bagi nasabahnya melalui berbagai fiturnya. Di antara fitur Allo Bank adalah Allo Pay yang merupakan dompet digital untuk berbagai macam transaksi, Allo Prime untuk tabungan digital, Deposito digital, serta Pay later dan Instant cash.

Baca juga: 8 Pinjaman Syariah Online yang Terpercaya dan Resmi Terdaftar di OJK

Itulah pembahasan tentang bank digital, dari mulai pengertian, kelebihan dan kekurangan, hingga 7 bank digital yang ada di Indonesia. Hadirnya bank digital di Indonesia dengan berbagai penawaran menarik bagi nasabahnya tentu dapat lebih mempermudah melakukan aktivitas perbankan.

Demikian artikel EKRUT Media kali ini, dapatkan juga berbagai informasi dan tips menarik seputar karier melalui YouTube EKRUT Official. Tak hanya itu, jika kamu tertarik mendapatkan berbagai kesempatan untuk mengembangkan karier, sign up EKRUT sekarang juga. Hanya di EKRUT, kamu dapat memperoleh berbagai peluang kerja yang dapat disesuaikan dengan minatmu.

 

Sumber:

  • orbes.com
  • sdk.finance
  • tavaga.com
0

Tags

Share

Apakah Kamu Sedang Mencari Pekerjaan?

    Already have an account? Login

    Artikel Terkait

    cover_(2).jpg

    Technology

    30 Contoh Slogan Unik dan Menarik Serta Cara Membuatnya

    Detty Risetya

    13 February 2023
    4 min read
    H1_jadwal_fyp_tiktok.jpg

    Technology

    Jadwal FYP TikTok 2022: Jam Terbaik untuk Upload Video

    Nurina Ulfah

    16 January 2023
    5 min read
    0-cara-cek-nomor-indosat.jpg

    Technology

    5 Cara Cek Nomor Indosat dengan Mudah dan Cepat 2022

    Arin Khurota

    19 December 2022
    5 min read

    Video