Bertepatan dengan HUT RI ke 75, Gojek mulai mengintegrasikan layanannya di empat negara yakni di Indonesia, Vietnam, Thailand dan Singapura.
Bila dulu Gojek memiliki nama yang berbeda-beda di negara tersebut, seperti di Vietnam dengan nama GoViet dan di Thailand dengan nama GET, maka mulai Agustus ini penggunaan nama itu akan diganti dan diubah menjadi GoJek.
Dengan pengintegrasian ini, nantinya pengguna Gojek di Indonesia atau di tiga negara lainnya bisa menggunakan aplikasi Gojek secara otomatis tanpa perlu menginstall aplikasi baru di negara domisili.
Pengintegrasian ini akan memudahkan Gojek ke depannya untuk memperkuat pertumbuhan bisnis di Asia. Selain itu, menurut Andre Sulistyo selaku Co-CEO Gojek, ini juga sebagai bentuk validasi daya saing karya anak bangsa di kancah internasional.
Baca juga: GoPay dikabarkan segera berstatus unicorn
Menurutnya Gojek telah berhasil membawa dampak baik bagi Indonesia terutama untuk menciptakan kesempatan mendapatkan pendapatan baru, mendorong pembangunan sumber daya masyarakat dan pemberdayaan UMKM.
Perusahaan juga mengklaim dampak baik ini juga dirasakan oleh layanan di negara lain, dimana GoViet sendiri menjadi 100 layanan yang paling diandalkan versi Vietnam Economic Times.
Di Thailand, GET menjadi layanan pesan antar makanan paling unggul. Sementara di Singapura meski baru hanya memiliki layanan GoCar tetapi pertumbuhannya begitu pesat sejak pertama kali hadir di negara tersebut.
Sebelumnya pada Juni lalu, perusahaan besutan Nadiem Makarim ini telah berhasil mendapatkan pendanaan untuk seri F dari beberapa perusahaan besar salah satunya adalah Facebook dan PayPal.
Baca juga: Facebook dan PayPal jadi investor baru Gojek
Gojek menjadi perusahaan pertama di Indonesia yang menerima pendanaan dari Facebook, dimana melalui investasi ini perusahaan berniat untuk memperluas layanan GoPay miliknya di Indonesia dan Asia Tenggara.
Pesatnya pertumbuhan Gojek ini membuat perusahaan yang tadinya menyandang status unicorn ini kemudian menjadi decacorn pertama di tanah air versi perusahaan riset Startup CB Insight.
Sumber:
