startup

Aksi boikot Facebook rugikan perusahaan 103 Triliun

Published on
Min read
3 min read
time-icon
Nur Lella Junaedi

Enthusiastic to be part of the creative world especially as a content writer.

Aksi-boikot-Facebook-rugikan-perusahaan-103-Triliun-EKRUT.jpg

Aksi boikot Facebook dalam kampanye #StopHateforProfit tampaknya semakin besar dilakukan oleh brand-brand yang menarik iklan di Facebook. Hingga hari ini tercatat sudah ada sebanyak 240 brand menyetujui untuk tidak beriklan di Facebook. 

Lantas, apa itu kampanye #StopHateforProfit, dan kenapa banyak brand melakukan hal tersebut? 

Pada 17 Juni, organisasi hak-hak sipil dan nirlaba bersatu untuk meminta pebisnis menghentikan sementara kegiatan mereka di Facebook dan Instagram, sebagai protes agar perusahaan memperbaiki konten mereka. 

Tak berselang lama ajakan ini pun direspon positif oleh brand-brand besar seperti Unilever dan Hershey’s untuk turut bergabung dengan kampanye tersebut. 

Dalam situsnya Unilever menuliskan, saat ini tak berguna beriklan di Facebook bagi masyarakat sebab kompleksitas budaya yang terjadi seharusnya mengharuskan merek untuk belajar mendukung ekosistem digital yang kondusif. 

Sementara itu, berdasarkan informasi dari situs resmi stophateforprofit.org, kampanye ini bertujuan untuk mengajak pebisnis bersolidaritas dalam nilai-nilai kebebasan dan kesetaraan di Amerika untuk tidak beriklan di Facebook pada bulan Juli.

Baca juga: Karyawan NSO Group melaporkan Facebook ke Pengadilan

Lebih lanjut situs itu menuliskan bahwa, Facebook telah mengizinkan postingan berupa hasutan untuk melakukan kekerasan terhadap para demonstran yang sedang melakukan aksi keadilan rasial dalam tragedi kematian George Floyd dan beberapa korban kulit hitam lainnya. 

Untuk itulah organisasi meminta kepada para pebisnis untuk berhenti melakukan iklan di Facebook, sebab hampir USD 70 miliar pendapatan Facebook 99 persennya berasal dari iklan. 

Mereka mengingatkan Facebook bila keuntungan yang platform itu miliki tidak akan pernah layak bila tetap mempromosikan rasisme, kekerasan, kebencian dan kefanatikan.  

Melalui kampanye ini aktivis meminta beberapa tuntutan terhadap Facebook seperti: 

  • Meminta penempatkan orang yang mengerti terkait hak-hak sipil termasuk dalam jajaran C-Level perusahaan yang akan mengevaluasi produk dan kebijakan tentang diskriminasi bias dan kebencian. 
  • Adanya audit pihak ketiga dalam ujaran kebencian dan kesalahan informasi yang disebarkan oleh Facebook 
  • Mengembalikan uang pengiklan yang iklannya ditampilkan di sebelah konten yang kemudian dihapus karena persyaratan pelanggaran layanan. 
  • Membuat tim ahli yang akan meninjau ujaran kebencian dan pelecehan berbasis identitas 
  • Berhenti merekomendasikan dan memperkuat grup yang penuh dengan kebencian dan hoax
  • Memastikan akurasi informasi dalam hal-hal politik dan pemungutan suara 

Sejak kampanye itu digulirkan pertengahan Juni kemarin, tak hanya Unilever dan Hershey’s saja yang telah menarik iklan dari Facebook.

Masih ada juga brand besar lain yang turut andil seperti Adidas, Reebok, REI, Puma, Mozilla, Honda, Ford, dan sebagainya. Jumlah ini pun terus bertambah setiap harinya.

Baca juga: Bagaimana cara gunakan Facebook Ads untuk promosikan konten?

Berapa kerugian Facebook atas adanya kampanye #StopHateforProfit?

Aksi boikot Facebook rugikan perusahaan 103 Triliun EKRUT 
Perusahaan alami kerugian cukup besar dalam aksi boikot ini - EKRUT

Sebagai informasi bahwa pada tahun 2019 lalu, pemasukan iklan Facebook bisa mencapai USD 67.8 miliar atau setara dengan Rp 973 triliun. Jumlah ini berasal dari 8 juta pengiklan. 

Dari 8 juta pengiklan tersebut ada sekitar 100 merek yang masuk dalam jajaran pengiklan terbesar di Facebook. Beberapa seperti Unilever dan REI yang telah memboikot Facebook. 

Pada 2019 saja, Unilever menempati peringkat ke 30 brand yang banyak beriklan di Facebook dan telah menghabiskan anggaran sekitar USD 42.4 juta. 

Sementara REI menghabiskan dana untuk iklan Facebook mencapai USD 23 juta.

Baca juga: Valuasi Facebook anjlok, apa sebabnya?

Diperkirakan hingga saat ini total kerugian Facebook mencapai USD 7.2 miliar atau setara dengan Rp 103 Triliun, ditambah saham Facebook pun ikut turun sebesar 8.3 persen pada Jumat pekan lalu. 

Aksi boikot Facebook rugikan perusahaan 103 Triliun EKRUT

Sumber: 

  • Theverge.com
  • Stophateforprofit.org
0

Tags

Share

Apakah Kamu Sedang Mencari Pekerjaan?

    Already have an account? Login

    Artikel Terkait

    pexels-christina-morillo-1181406_(1).jpg

    startup

    8 Tips Membuat Sprint Planning Meeting yang Efektif dan Efisien

    Fakhrizal Muttaqien

    29 September 2022
    7 min read
    netflix-dan-spotify-dipungut-pajak-EKRUT.jpg

    events

    Ini yang akan dilakukan Menkeu agar Netflix dan Spotify bayar pajak

    Tsalis Annisa

    29 September 2022
    3 min read
    uber-akuisisi-careem-EKRUT.jpg

    startup

    Uber lebarkan sayap dengan akuisisi Careem sebesar US$ 3,1 miliar

    Tsalis Annisa

    29 September 2022
    5 min read

    Video