Lainnya

Mengenal Apa Itu Saham ARB dan ARA, Manfaat Beserta 5 Tips Sebelum Membelinya!

Published on
Min read
5 min read
time-icon
Tsalis Annisa

Content Editor who eager to learn more about Marketing | Experienced Editor In Chief with a demonstrated history of working in the internet industry. Skilled in Event Management, Journalism, English, Marketing Strategy, and Social Media. 

arb_adalah.jpg

Dalam kegiatan jual-beli saham yang semakin marak digemari oleh masyarakat, ada banyak istilah yang perlu kamu pelajari agar lebih lancar dalam mengambil keputusan. Istilah status saham ARB dan ARA adalah dua hal yang akan kerap dijumpai. Lalu, apa itu ARB dan ARA? Berikut adalah penjelasan lengkap dan tips yang kamu butuhkan sebelum membeli saham dengan status ini.

Apa itu ARB?


ARB adalah batas bawah penolakan otomatis harga saham. (sumber: pexels)

ARB adalah auto rejection bawah yang dilakukan oleh sistem. Sistem ini dilakukan melalui Jakarta Automated Trading System atau JATS NEXT-G yang berperan dalam melayani perdagangan saham dan surat berharga. Jika harga suatu saham telah mencapai batas bawah, maka sistem akan secara otomatis menolak jika ada order pembelian.

Adapun nilai bawah dari ARB adalah 20% - 35%. Angka ini adalah range yang ditetapkan pada saat kondisi normal. Namun, di saat pademi BEI menetapkan bahwa BEI menetapkan penurunan 7% sebagai batas maksimal. Misalnya, harga saham SIDO terakhir berada pada angka Rp5.000. Jika kemudian saham SIDO turun mencapai harga Rp4.000, maka nilai ARB adalah Rp4.000. Dengan begini, sistem akan secara otomatis menolak pembelian. Inilah yang disebut dengan auto rejection bawah.

Baca juga: 10 Sekuritas Terbaik Indonesia, Aman untuk Investasi Saham 2022

Apa itu ARA?


ARA merupakan batas atas penolakan otomatis suatu saham. (sumber: pexels)

Setelah kamu mengetahui apa itu ARB, berikutnya adalah ARA. ARA atau auto rejection atas merupakan penolakan otomatis yang dilakukan oleh sistem karena saham telah mencapai titik atas atau lebih dari harga yangs sudah ditentukan. Misalnya, harga terakhir saham SIDO adalah Rp3.000 dan berdasarkan peraturan, batas ARA untuk saham tersebut adalah 25%. Jika saham SIDO telah mencapai harga di atas Rp3.750 (Rp3.000 + Rp3.000 x 25% = Rp3.750), maka saham ini akan ditolak secara otomatis atau mengalami ARA.

Meski begitu, umumnya BEI akan melakukan kelonggaran bagi perusahaan yang sahamnya baru diperdagangkan, yaitu 2 kali lipat batas ARA.

Baca juga: 6 Cara menabung saham bagi pekerja kantoran

Mengenal manfaat ARB dan ARA


Manfaat ARB dan ARA dapat dirasakan oleh trader dan perusahaan. (sumber: pexels)

Selain membantu agar pergerakan harga saham tidak terlalu drastis dalam satu hari, ada beberapa manfaat lain yang bisa kamu dapatkan dengan adanya penetapan ARB dan ARA. Adapun manfaat ARB dan ARA adalah sebagai berikut.

1. Membantu trader dalam membeli saham dengan potensi bagus saat harga turun

JIka kamu ingin membeli suatu saham yang nampak memiliki potensi yang bagus, mengetahui bagaimana harga saham saat berstatus ARB dan ARA akan dapat membantu kamu untuk menentukan keputusan beli saat harga turun.

2. Membantu trader untuk menjual saham saat harga naik

Analisis harga saham pada status ARB dan ARA juga dapat membantu kamu untuk menentukan apakah akan menjual saham tersebut pada saat harga naik atau tidak dan tentunya mendapatkan keuntungan.

3. Melindungi trader dalam membeli saham

Adanya penetapan status ARB dan ARA menjaga kestabilan harga saham, sehingga hal ini dapat melindungi trader untuk melakukan pembelian saham dengan harga yang relatif normal.

4. Menjaga harga saham suatu perusahaan tetap relatif stabil

Bagi perusahaan manfaat ARB dan ARA adalah dapat membantu melindungi perusahaan karena nilai saham akan tetap relatif terjaga.

5. Meminimalisir tingkat kerugian perusahaan saat saham turun

Selain menjaga nilai saham tetap relatif terjaga, manfaat adanya status ARB dan ARA adalah dapat membantu perusahaan terhindar dari risiko tingkat kerugian besar.

Baca juga: 9 Strategi Belajar Investasi Saham untuk Pemula yang Efektif

5 Tips sebelum membeli saham ARB dan ARA


Perhatikan beberapa hal sebelum membeli saham. (sumber: pexels)

Sekarang kamu sudah tahu mengenai apa itu ARB dan ARA serta perbedaan di antara keduanya, bukan? Selanjutnya, kamu juga perlu mengetahui tips membeli saham dengan status ARB dan ARA. Tujuannya, tentu agar kamu bisa membeli saham yang tepat dan terhindar dari risiko kerugian besar. Adapun beberapa hal yang perlu kamu perhatikan sebelum membeli saham dengan status ARB dan ARA adalah sebagai berikut.

1. Pantau pergerakan saham ARB dan ARA

Saham dengan status ARB dan ARA umumnya memang cukup diminati oleh para trader. Guna membantu kamu dalam menentukan pembelian yang tepat dan terhindar dari kerugian besar, penting bagi kamu untuk terus memantaunya secara berkala.

2. Analisis harga tawar

Selain menghindari kerugian besar, sebelum membeli saham kamu tentu juga akan mempertimbangkan harga. Melalui analisis harga tawar, kamu akan mengetahui berapa harga wajar dari suatu emiten sebelum membelinya.

3. Cari tahu prospek perusahaan

Tak hanya pergerakan saham ARB serta ARA dan hasil analisis harga tawar, kamu juga perlu mengetahui potensi pasar dan perkembangan perusahaan tersebut ke depannya. Pastikan perusahaan tersebut memiliki potensi untuk terus berkembang dalam jangka panjang sehingga kamu tidak mengalami kerugian besar.

4. Perhatikan market cap

Perusahaan dengan market cap yang besar merupakan perusahaan yang memiliki kualitas bagus dan tergolong maju serta berkembang. Market cap sendiri merupakan dana yang dibutuhkan oleh trader untuk dapat membeli semua saham perusahaan.

5. Melihat kemampuan perusahaan

Terakhir, sebelum membeli saham pastikan kamu juga melihat bagaimana kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Pasalnya, hal ini akan memengaruhi potensi kamu untuk mendapatkan dividen dari kepemilikan saham tersebut.

Memiliki saham memang sangat menarik dan dapat menjadi tabungan jangka panjang. Memahami istilah di dalamnya dan mengetahui beberapa teknik serta tips sebelum mengambil keputusan jual-beli merupakan hal yang penting, ARB adalah salah satunya.

Jadi, sekarang kamu sudah tahu apa yang perlu kamu perhatikan saat membeli saham, bukan? Pastikan kamu benar-benar memerhatikan batas status ARB dan ARA saham yang ingin kamu beli, ya.

Selain dari artikel EKRUT Media ini, kamu masih bisa memperoleh informasi dan berbagai tips bermanfaat lainnya melalui YouTube EKRUT Official. Nah, jika ingin mengembangkan karier dan mencari pekerjaan baru, kamu cukup sekali sign up di EKRUT untuk mendapatkan lebih dari satu kali undangan interview oleh berbagai perusahaan ternama!

Sumber:

  • akseleran.com
  • ruangmenyala.com
  • ocbcnisp.com
  • tagar.id
0

Tags

Share

Apakah Kamu Sedang Mencari Pekerjaan?

    Already have an account? Login

    Artikel Terkait

    H1_1._Cost_Structure_Definisi__Fungsi__Jenis__Elemen_dan_Contohnya.jpg

    Expert's Corner

    Cost Structure: Definisi, Fungsi, Jenis, Elemen dan Contohnya

    Anisa Sekarningrum

    18 November 2022
    5 min read
    pexels-thibault-luycx-3975062.jpg

    Lainnya

    Economies of Scale: Pengertian, Penyebab, Jenis, dan Keuntungan Melakukannya

    Fakhrizal Muttaqien

    17 November 2022
    5 min read
    H1_Laporan_Keuangan.jpg

    Lainnya

    6 Contoh Laporan Keuangan Beserta Panduan dalam Penyusunannya

    Algonz D.B. Raharja

    17 November 2022
    5 min read

    Video