jobs

8 Cara membuat newsletter yang efektif

Published on
Min read
3 min read
time-icon
Maria Tri Handayani

Content editor with experiences in digital content writing and content marketing. Interested in exploring digital marketing and content creation world. 

cara-membuat-newsletter---EKRUT.jpg

Newsletter merupakan salah satu bagian dalam strategi email marketing yang tidak kalah penting. Sebab, selain untuk mempromosikan produk atau layanan bisnis perusahaan, newsletter juga dapat digunakan untuk menjaga hubungan dengan pelanggan. 

Meski begitu, kamu harus dapat merancang newsletter dengan baik dan matang agar benar-benar memberikan hasil yang maksimal ya. Bagaimana caranya?
Simak ulasan lebih lengkap mengenai email newsletter dan cara membuat newsletter yang efektif berikut ini. 

Apa itu newsletter?

cara membuat newsletter - EKRUT
Newsletter adalah satu satu bentuk strategi email marketing untuk menjaga keterlibatan dengan pelanggan - EKRUT

Email newsletter adalah komunikasi email yang digunakan untuk memberi tahu audiens  tentang berita terbaru, tips atau pembaruan yang ada di produk atau perusahaan kamu.

Email newsletter sendiri dapat dikemas dalam berbagai bentuk, tergantung keperluan perusahaan. Misalnya newsletter berbentuk weekly digest yang menawarkan konten-konten artikel terbaru pada audiens di setiap minggu, atau newsletter yang berisi promosi produk terbaru perusahaan. 

Terlepas dari berbagai bentuk yang ada, pada dasarnya tujuan dari newsletter adalah agar kamu dapat terhubung dengan pelangganmu sehingga mereka dapat terus terlibat dan mendapat informasi tentang bisnis atau perusahaanmu. Selain itu beberapa tujuan dari newsletter, seperti:

  • Meningkatkan traffic. Mengirimkan email newsletter yang berisi tentang panduan, cara, tips atau topik-topik lain yang menarik secara teratur dapat menunjang traffic ke situs atau blog kamu.
  • Meningkatkan brand awareness dan recognition. Mengirimkan email newsletter dengan konten yang dianggap unik dan berharga bagi pelanggan menjadi salah satu cara untuk membangun otoritas merek. 
  • Meningkatkan penjualan. Kamu dapat meningkatkan penjualan secara tidak langsung. Misalnya newsletter berisi testimonial pelanggan bila dianggap relevan dan menarik bagi audiens tidak menutup kemungkinan akan mendorong mereka untuk ikut menggunakan produk atau layanan yang ditawarkan
  • Promosi media sosial. Kamu dapat mempromosikan akun media sosial brand atau perusahaan dengan menambahkan tautan ke email newsletter. 

Baca juga: 7 Tips membuat email marketing yang efektif

Cara membuat newsletter yang efektif

cara membuat newsletter - EKRUT
Penulisan subjek email newsletter yang menarik akan memengaruhi konversi - EKRUT

Meski menawarkan banyak manfaat, namun perlu diingat bahwa bila newsletter tidak dirancang dengan benar maka hasil yang akan kamu dapatkan bisa jadi tidak maksimal. 

Pasalnya, pelanggan mungkin akan mengabaikan newsletter tersebut atau bahkan memutuskan untuk berhenti berlangganan layanan email newsletter dari brand kamu. 

Agar hal ini tidak terjadi, perhatikan beberapa cara membuat newsletter yang efektif berikut ini. 

1. Tentukan tujuan yang spesifik 

Langkah pertama yang tidak boleh dilewatkan adalah dengan menentukan tujuan dari newsletter itu sendiri. Lihat kembali tujuan dari strategi marketing brand kamu. Lalu cari tahu apa  tujuan yang sebenarnya ingin kamu capai dengan newsletter tersebut. 

Apakah kamu ingin pelanggan membeli sesuatu, menarik traffic ke situs, meningkatkan engagement atau justru ingin memberikan informasi yang informatif dan edukatif untuk para pelanggan?

Mengetahui tujuan ini sangatlah penting karena dari sini kamu bisa merancang email newsletter yang sejalan dengan sasaran tersebut. 

Meski begitu perlu diketahui bahwa kamu juga tidak mungkin membuat newsletter yang mencakup semua pesan dari tujuan tersebut secara sekaligus karena akan membuat audiens bingung. 

Alih-alih membuat newsletter yang mengandung pesan atas semua tujuan tersebut dalam satu email sekaligus, tentu akan lebih baik bila kamu membuat dan membagi newsletter ke dalam beberapa kategori seperti tipe, topik, atau tujuan newsletter itu sendiri. 

2. Bagikan konten yang bernilai

 Walaupun pelanggan email newsletter kamu mungkin senang mendapat informasi tentang promo-promo penjualan, bukan berarti mereka menantikan konten-konten tentang produk atau layanan kamu setiap waktu. Itu sebabnya cobalah untuk membagikan konten yang lebih bernilai bagi mereka.

Seimbangkan konten-konten yang kamu bagikan dalam newsletter menjadi 90% konten bersifat edukatif dan 10% bersifat promosi. 

Fokuslah untuk mengirimkan informasi edukasi yang relevan dan tidak lekang oleh waktu, di luar informasi mengenai produk, layanan atau perusahaan. 

3. Buatlah subjek email yang kreatif

Tidak ada jaminan bahwa setiap pelanggan akan membuka email newsletter yang mereka dapatkan pada inbox mereka.  Oleh karena itu, buatlah mereka agar selalu tertarik untuk membuka email yang kamu kirimkan tersebut, salah satunya lewat penulisan judul atau subjek email. 

Jangan gunakan format subjek yang sama untuk semua email newsletter kamu. Walaupun mungkin niat kamu adalah untuk meningkatkan kesadaran pelanggan tentang newsletter dari brand kamu, namun pelanggan bisa jadi akan cepat bosan dan merasa tidak tertarik untuk membukanya. 

Cobalah untuk menulis subjek yang berbeda, kreatif dan menarik untuk setiap newsletter yang kamu kirim. Ingatlah bahwa subjek yang kamu gunakan dapat memengaruhi open rate email newsletter dan peluang untuk meningkatkan konversi dari newsletter tersebut. 

Beberapa tips yang bisa kamu pertimbangkan saat menuliskan subjek email newsletter yang menarik adalah:

  • Memasukkan nama penerima di bagian subjek agar terkesan lebih personal 
  • Menggunakan kata atau kalimat yang memberi kesan urgensi 
  • Menuliskan kalimat yang membangkitkan rasa penasaran
  • Menuliskan subjek yang memberi kesan bahwa konten tersebut dapat bermanfaat dan membantu mengatasi masalah mereka. 

Baca juga: Ini dia jurus copywriting untuk tingkatkan konversi email

4. Tulis kalimat pembuka yang menarik 

Tidak hanya subjek email yang kerap menjadi hal pertama yang dilihat orang, baris atau kalimat pertama pada email pun juga. 

Sebab, sebagian besar browser email atau aplikasi email mobile menampilkan sebagian baris pembuka seperti cuplikan di belakang subjek email yang belum dibuka. Itu sebabnya buatlah baris pertama dalam email newsletter yang juga bisa menarik perhatian audiens. 

5. Pilih call-to-action atau CTA utama

Salah satu hal yang tidak mungkin dilewatkan dalam newsletter adalah bagian call-to-action atau CTA yang berupa ajakan.

Di dalam satu newsletter bisa jadi kamu akan menampilkan beberapa konten berupa ajakan, namun sebaiknya tentukan satu CTA utama yang kamu inginkan dari pelanggan untuk dilakukan.  

Contohnya seperti ajakan mengklik tombol untuk melihat postingan blog lainnya, ajakan membagikan email itu ke orang lain, ajakan untuk membeli produk, dan berbagai ajakan lainnya.

6. Buat desain dan copy yang minimalis

Newsletter dengan konten terlalu panjang dan desain yang heboh bisa memperlihatkan kesan berantakan. Itu sebabnya agar terlihat rapi pastikan kamu menulis copy atau teks yang singkat dan menyediakan ruang putih yang cukup dalam desainnya. 

Copy atau teks yang singkat akan membantu kamu menjaga perhatian audiens dan mendorong mereka untuk menekan tombol CTA atau mengikuti ajakan yang kamu sampaikan. 

Misalnya cukup tulis teks yang singkat dan to the point lalu tambahkan tombol CTA di bagian bawah agar audiens dapat mengklik dan mempelajari informasi yang diberikan lebih lanjut. 

Sementara desain dengan ruang putih yang cukup akan memudahkan orang untuk mengklik tautan dengan tepat.  

7. Pastikan gambar memiliki alt text 

Visual adalah hal yang sangat penting bagi pemasaran termasuk dalam email newsletter. Meski begitu sebaiknya kamu memastikan gambar yang kamu gunakan dalam newsletter memiliki alt text.

Alt text adalah teks alternatif yang muncul ketika gambar tidak dapat dimuat di dalam email.  

Hal ini penting kamu lakukan terutama bila CTA kamu adalah gambar, sebab kamu harus memastikan orang tetap mengerti dan mau mengklik bahkan ketika gambarnya tidak berhasil dimuat.

8. Lakukan tes dan pengukuran

Tidak ada formula pasti dalam cara membuat newsletter yang menjamin hasil selalu efektif. Semua kembali lagi akan bergantung pada audiens kamu. 

Itu sebabnya selalu lakukan tes dan eksperimen untuk mengetahui strategi dan formula paling tepat dalam newsletter kamu.

Cobalah mengirim di waktu yang berbeda untuk melihat kapan pelanggan kamu paling aktif dan cenderung menghasilkan konversi yang lebih tinggi.

Kamu juga bisa melakukan pengujian untuk melihat desain, penulisan judul dan copy CTA seperti apa yang lebih disukai pelanggan, hingga frekuensi mengirim newsletter yang paling efektif.

Pastikan juga mengukur performa newsletter dengan melihat berbagai metrik seperti open rates, bounce rates, click-through rate hingga unsubscribes. 

Lakukan ini secara aktif untuk mengidentifikasi tipe dan jenis newsletter paling efektif dalam strategi email marketing kamu.  

Baca juga: 5 Software email marketing terbaik dengan fitur menarik

Itulah beberapa cara membuat newsletter yang efektif dan sukses.

Jika newsletter menjadi hal yang benar-benar kamu butuhkan untuk menunjang tujuan dan strategi bisnis brand, maka pastikan kamu merancang email newsletter dengan sebaik mungkin agar hasil yang didapat semakin maksimal, ya. 

cara membuat newsletter - EKRUT

Sumber:

  • hubspot.com
  • quicksprout.com
  • sendpulse.com
     
0

Tags

Share

Apakah Kamu Sedang Mencari Pekerjaan?

    Already have an account? Login

    Artikel Terkait

    manajemen-pemasaran-adalah---EKRUT.jpg

    Expert's Corner

    Manajemen Pemasaran Adalah

    Maria Tri Handayani

    14 December 2022
    8 min read
    optimasi_instagram_ads.jpg

    Expert's Corner

    Optimasi Instagram Ads: 4 Metrik Utama untuk Mengukur Performa Campaign

    Nelson Simbolon

    07 December 2022
    5 min read
    jenis-strategi-pemasaran-EKRUT.jpg

    jobs

    12 Jenis Strategi Pemasaran yang Paling Efektif Beserta Contohnya

    Tsalis Annisa

    02 December 2022
    5 min read

    Video