Careers

Dispatching Adalah: Pengertian, Definisi, dan Jenis-Jenisnya

Published on
Min read
5 min read
time-icon
Anisa Sekarningrum

Content writer experiences in digital marketing, startup, and writing feature article. 

H1_1._Mengenal_Apa_itu_Dispatching__Cari_Tahu_Mulai_dari_Definisi_hingga_Jenisnya_Di_Sini!.jpg

Dispatching adalah salah satu tahapan dari perencanaan dan pengendalian produksi. Simak definisi dispatching, fungsi, jenis-jenis, prosedur dan penjelasan selengkapnya mengenai dispatching berikut ini.

Baca juga: Work Breakdown Structure (WBS): Kenali Pengertian, Manfaat, dan Tips untuk Membuatnya

Apa itu dispatching?


Dispatching adalah proses penyerahan pesanan manufaktur secara fisik - Pexels

Dispatching adalah istilah bisnis yang menjadi bagian dari perencanaan dan pengendalian produksi di sebuah perusahaan. British Standards Institute menjelaskan empat tahap dari proses perencanaan dan pengendalian produksi, yaitu routing, scheduling, dispatching, dan follow-up. Proses ini meliputi berbagai hal untuk keperluan produksi seperti bahan baku, alat dan perlengkapan, petugas yang akan mengerjakan, alur dan waktu pelaksanaan produksi, dan lain sebagainya.

Selanjutnya, saat semua pekerjaan telah mulai masuk ke dalam pemasangan operasi, maka petugas pemeriksaan produksi akan bertanggung jawab untuk menyampaikan kepada petugas operasi mengenai hal-hal seperti pekerjaan yang harus terlaksana, rencana waktu penyelesaian, serta laporan penilaian perkembangan dari pekerjaan tersebut.

Dispatching adalah sebuah rutinitas pengaturan kegiatan produktif melalui pelepasan pesanan dan instruksi yang diperlukan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan sebelumnya dengan urutan operasi yang diwujudkan dalam lembar rute dan jadwal pemuatan.

Dispatching adalah proses menyerahkan pesanan secara fisik dari manufaktur ke fasilitas operasi (pekerja) melalui pelepasan pesanan dan instruksi sesuai dengan rencana aktivitas yang dikembangkan sebelumnya mulai dari waktu dan urutan yang ditetapkan oleh bagian penjadwalan dan perencanaan pengendalian produksi.

Baca juga: 5 Faktor produksi yang berpengaruh pada pengembangan bisnis

Fungsi dari dispatching adalah menentukan oleh siapa pekerjaan akan dilakukan dan bagaimana melakukan koordinasi produksi, karena titik kunci dari sistem komunikasi produksi adalah menciptakan hubungan langsung antara produksi dan penjualan. Nantinya, dispatcher akan mengirimkan pesanan ke berbagai toko dan mereka mengetahui kapasitas produksi dari setiap peralatan. Mereka selalu mengawasi kemajuan pesanan yang bergerak dengan kecepatan berbeda di rute berbeda.

Dengan kata lain, pekerjaan yang berada di area saat suatu operasi akan dilakukan harus ditentukan kapan dan oleh siapa pekerjaan tersebut akan dikerjakan, serta urutan pesanan tunggu yang akan diproses. Keputusan untuk menetapkan berbagai pekerjaan ke mesin dan peralatan yang berbeda disebut dispatching. Keputusan akhir dari dispatching harus diambil dalam batasan yang ditetapkan oleh fungsi penjadwalan.

Penugasan atau dispatching adalah tahapan ketiga dari proses perencanaan dan pengendalian produksi seperti yang sudah disebutkan di atas, meliputi:

  • Persoalan bahan, peralatan, dan perlengkapan, yang diperlukan untuk proses produksi aktual.
  • Persoalan pesanan, instruksi, dan gambar untuk memulai pekerjaan.
  • Menyimpan catatan yang benar untuk memulai dan menyelesaikan semua pekerjaan tepat waktu.
  • Melanjutkan pekerjaan dari satu proses ke proses lain sesuai jadwal yang telah dibuat.
  • Memulai prosedur kontrol dan merekam waktu idle mesin.

Dispatching dapat dilakukan secara terpusat, dimana pesanan dikeluarkan langsung oleh otoritas pusat atau di bawah desentralisasi penugasan dan dikeluarkan oleh departemen terkait.

Baca juga: Perencanaan produksi: Pengertian, tujuan, tahapan, dan 5 jenisnya

Fungsi dispatching


Salah satu fungsi dispatching adalah memeriksa ketersediaan bahan - Pexels

Beberapa fungsi dari dispatching adalah sebagai berikut. 

  • Berfungsi untuk memeriksa ketersediaan bahan dan memastikan pergerakan bahan dari toko ke proses pertama kemudian proses-proses berikutnya.
  • Berfungsi untuk menjamin inspeksi dan ketersediaan semua alat bantu produksi.
  • Berfungsi untuk mendapatkan gambaran, spesifikasi, dan daftar bahan yang diperlukan.
  • Berfungsi untuk menetapkan pekerjaan yang sesuai dengan mesin, tempat kerja, dan tenaga kerja.
  • Berfungsi untuk menerbitkan perintah kerja yang mengesahkan operasi sesuai dengan tanggal dan waktu yang direncanakan sebelumnya dan dimasukkan ke bagan muatan dan lembar rute.
  • Berfungsi untuk menerbitkan tiket waktu, kartu instruksi, dan barang-barang lain yang diperlukan kepada para pekerja yang akan melakukan berbagai kegiatan.
  • Berfungsi untuk menerbitkan perintah inspeksi setelah operasi untuk menentukan hasil mengenai kualitas produk dan mengetahui penyebabnya jika terjadi pembusukan yang berlebihan. 
  • Berfungsi untuk membersihkan pekerjaan, pengumpulan tiket waktu, cetak biru, dan kartu instruksi dan pengembaliannya ke bagian yang sesuai dari departemen pengendalian produksi. 
  • Berfungsi untuk memastikan bahwa pekerjaan diteruskan ke gudang atau departemen berikutnya.
  • Berfungsi untuk mencatat waktu mulai dan selesainya pekerjaan pada tiket waktu untuk perhitungan interval waktu.
  • Berfungsi untuk mencatat dan melaporkan waktu idle orang dan mesin, serta meminta tindakan korektif yang dipelukan.

Baca juga: 8 Jawaban untuk Jelaskan Sifat Produksi dari Proses Produksi Massal

2 Jenis dispatching


Dua jenis dispatching adalah dispatching terpusat dan terdesentralisasi - Pexels

Jenis-jenis dispatching adalah sebagai berikut.

1. Dispatching terpusat

Jenis dispatching terpusat adalah pengiriman yang berorientasi terhadap perintah langsung dari otoritas terpusat. Pengiriman pusat dapat melakukan pemesanan langsung kepada workstationDispatching terpusat akan menjaga informasi lengkap pada setiap catatan dengan kapasitas di setiap peralatan dan pekerja terhadap seluruh mesin.

Beberapa keuntungan dari jenis dispatching terpusat ini adalah adanya kemungkinan koordinasi yang efektif antara fasilitas yang berbeda. Selain itu, dispatching terpusat memiliki fleksibilitas yang lebih besar. Keuntungan berikutnya adalah adanya pemanfaatan tenaga kerja dan mesin yang efektif dan lebih baik serta dapat dengan mudah menilai kemajuan pesanan kapan saja karena semua informasi tersedia di tempat terpusat.

2. Dispatching terdesentralisasi

Pada jenis dispatching terdesentralisasi pesanan manufaktur akan menjadi tugas penuh dari supervisor dan departemen yang bersangkutan, yang selanjutnya akan menentukan urutan relatif yang mana pihak tersebut akan mengambil pesanan ini dalam departemen. Pihak yang bersangkutan tersebut akan mengirimkan pesanan untuk memastikan bahwa kebutuhan tersedia pada setiap mesin atau operator.

Dispatching terdesentralisasi memiliki keuntungan seperti meminimalisir sebagian besar alur birokrasi, terhindar dari laporan yang rumit dan duplikasi posting-an, berkurangnya kesenjangan dalam berkomunikasi, serta mudahnya dalam memecahkan masalah sehari-hari.

Baca juga: Manajemen Produksi: Definisi, Tujuan, Fungsi, dan 3 Aspeknya

Prosedur dispatching


Prosedur dispatching adalah store issue order, tool order, perintah kerja, time ticket, inspection order dan move order - Pexels

Dalam prosedur dispatching, ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti semua informasi produksi harus tersedia sebelumnya, berbagai kartu pesanan dan gambar spesifikasi harus siap, peralatan harus siap digunakan, kemajuan berbagai pesanan harus dicatat dengan benar pada display board, serta semua catatan produksi harus dijaga dengan baik. 

Prosedur-prosedur dalam dispatching adalah sebagai berikut.

1. Store issue order

Store issue order adalah otorisasi yang diberikan kepada toko atau departemen untuk mengirimkan kebutuhan material.

2. Tool order

Tool order adalah otorisasi toko alat yang berfungsi melepaskan alat untuk menjadi sebuah kebutuhan.

3. Perintah kerja

Perintah kerja adalah sebuah instruksi yang diberikan kepada pekerja untuk melanjutkan operasi.

4. Time ticket

Time ticket adalah pencatatan waktu pada awal dan akhir operasi yang juga menjadi dasar untuk menetapkan gaji pekerja.

5. Inspection order

Inspection order adalah penyampaian inspektur untuk melakukan pemeriksaan dan memberikan laporan mengenai kualitas komponen.

6. Move order

Move order adalah pemberian persetujuan untuk melakukan pemindahan material dan komponen dari satu fasilitas ke fasilitas lain untuk pelaksanaan operasi lebih lanjut.

Baca juga: Operator Produksi: Pengertian, Tugas, serta Kualifikasi

Itu tadi informasi mengenai dispatching untuk membantu kamu memahami proses dari perencanaan dan pengendalian produksi.

Jika kamu saat ini masih belum memiliki pekerjaan, coba daftarkan diri kamu untuk menjadi talent di EKRUT. Semua proses dan bantuan profesional di talent marketplace EKRUT gratis. Kamu – sebagai talent atau employer – bisa langsung direkrut dan merekrut kandidat yang sesuai. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, daftar sekarang di EKRUT!

Sumber:

  • yourarticlelibrary.com
  • aksaragama.com
  • mebiso.com
0

Tags

Share

Apakah Kamu Sedang Mencari Pekerjaan?

    Already have an account? Login

    Artikel Terkait

    H1.jpg

    Careers

    5 Contoh Biografi Diri Sendiri untuk Peluang dan Perkembangan Karier

    Alvina Vivian

    13 February 2023
    6 min read
    H1_1._Cara_Menulis_Artikel_yang_Baik_Untuk_Pemula.jpg

    Careers

    10 Cara Menulis Artikel yang Baik dan Benar untuk Pemula

    Anisa Sekarningrum

    19 December 2022
    5 min read
    ucapan_perpisahan_kerja_-_EKRUT.jpg

    Careers

    Tips Menyampaikan Kata-kata Perpisahan Kerja yang Berkesan beserta Contohnya

    Maria Tri Handayani

    19 December 2022
    7 min read

    Video