Saat banyak perusahaan mengalami kerugian di masa pandemi, hal ini tidak terjadi kepada Gojek.
Pasalnya Gojek baru mengumumkan bahwa Gross Transaction Value (GTV) perusahaan mengalami kenaikan sebesar 10 persen dibanding tahun lalu.
Transaksi Gojek mencapai 12 miliar dollar AS dengan jumlah pengguna aktif sekitar 38 juta di seluruh Asia Tenggara.
Co-Ceo Gojek Andre Sulistyo mengatakan, layanan inti perusahaan sudah berhasil mencetak margin kontribusi positif di tahun ini, meskipun layanan seperti Gocar dan Goride masih mengalami penurunan selama pandemi.
Adapun beberapa layanan yang unggul seperti layanan Gopay yang mengalami peningkatan mencapai 2.7 kali lipat dibanding tahun lalu.
Transaksi fitur PayLater juga meningkat 2.7 kali lipat, sementara transaksi kebutuhan pokok atau grosir naik 500 persen. Fitur donasi di Gojek juga meningkat dua kali lipat dan berhasil mengumpulkan donasi sebesar Rp 102 miliar.
Baca juga: GoPay dikabarkan segera berstatus unicorn
Co-CEO Gojek Kevin Aluwi menambahkan bahwa yang menjadi pendorong keuntungan Gojek lainnya berasal dari sektor UMKM yang banyak mencari solusi bisnis saat pandemi dan bergabung ke dalam ekosistem Gojek.
Adapun peningkatan UMKM di tahun ini mencapai 80 persen atau mengalami penambahan sekitar 900 ribu merchant. Angka ini jauh lebih besar dibanding tahun lalu yang hanya baru mencapai 500 ribu merchant saja.
Kevin menganggap bahwa tren digitalisasi UMKM akan semakin meningkat sehingga kedepannya perusahaan memiliki perhatian untuk menyediakan solusi bagi bisnis UMKM.
Berdasarkan data saat ini, ada sekitar 64 juta UMKM di Indonesia, namun 16 persen saja yang terdigitalisasi.
Sementara itu untuk strategi bisnis global, menurut Kevin perusahaan akan lebih banyak berinvestasi pada sektor SDM dan teknologi untuk meningkatkan user experience dan efisiensi bisnis berkelanjutan.
Baca juga: GoPlay terima pendanaan perdana dari beberapa investor
Sumber:
- techinasia
- katadata
- cnbcindonesia