Lainnya

Kenali Apa itu Inflasi Mulai dari Jenis, Penyebab, dan 8 Dampaknya

Published on
Min read
5 min read
time-icon
Anisa Sekarningrum

Content writer experiences in digital marketing, startup, and writing feature article. 

H1_1._Kenali_Apa_itu_Inflasi_Mulai_dari_Jenis__Penyebab__dan_Dampaknya.jpg

Inflasi adalah sebuah keadaan ekonomi yang sangat ingin dihindari semua negara di dunia. Apa itu inflasi? Hal-hal apa saja yang dapat menyebabkan inflasi dan apa dampaknya terhadap sebuah negara? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini.

Baca juga: Bedanya Sanering, Redenominasi, dan Devaluasi, beserta Contohnya

Apa itu inflasi?


Inflasi adalah situasi saat nilai mata uang jatuh dari waktu ke waktu - Pexels

Inflasi adalah sebuah masalah ekonomi yang dialami oleh sebuah negara yang umumnya ditandai dengan kenaikan harga dan jatuhnya nilai mata uang dari waktu ke waktu. Menurut Bank Indonesia, inflasi adalah kenaikan harga secara umum dan terus-menerus dalam jangka waktu tertentu.

Priyono dan Teddy Chandra di dalam buku "Esensi Ekonomi Makro" (2016) menjelaskan inflasi adalah sebuah keadaan dimana terdapat kecenderungan kenaikan harga secara umum dan terus-menerus. Namun, kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut sebagai inflasi, karena inflasi adalah keadaan harga naik yang meluas dan akhirnya mengakibatkan kenaikan pada harga barang lainnya.

Ada beberapa hal yang dapat menjadi penyebab inflasi, contohnya ketidakseimbangan pengeluaran dibandingkan kemampuan penyediaan barang, tuntutan pekerja atas kenaikan upah, kenaikan harga barang impor hingga kekacauan politik dan ekonomi.

Inflasi bertujuan untuk mengukur dampak keseluruhan dari perubahan harga untuk serangkaian produk dan jasa yang terdiversifikasi dan memungkinkan representasi nilai tunggal dari kenaikan tingkat harga barang jasa dalam suatu perekonomian selama periode waktu tertentu.

Sebuah indikator menghitung tingkat inflasi adalah Indeks Harga Konsumen (IHK) yang mengukur harga rata-rata konsumsi rumah tangga atas barang dan jasa. Sehingga adanya perubahan IHK dapat menunjukkan adanya pergerakan harga barang yang dibeli masyarakat.

Bank sentral menyebutkan bahwa indikator inflasi adalah international best practice antara lain Indeks Harga Perdagangan Besar, Indeks Harga Besar, Indeks Harga Produsen, Deflator Produk Domestik Bruto, dan Indeks Harga Aset.

Baca juga: Apakah Mata Uang Digital dapat Mengatasi Inflasi?

4 Jenis inflasi


Indonesia pernah mengalami hiperinflasi pada tahun 1998 karena pencetakan uang secara besar-besaran - Pexels

Berdasarkan buku yang ditulis oleh Suseno dan Siti Astiyah (Kebanksentralan seri Inflasi, 2007), buku karya Supriyanto (2007) dan Nopirin (1987). Jenis-jenis inflasi adalah sebagai berikut.

1. Berdasarkan tingkatan

Berdasarkan tingkatannya, penggolongan inflasi adalah sebagai berikut:

  • Inflasi ringan yaitu laju inflasi rendah di bawah 10% per tahun yang ditandai dengan kenaikan harga yang relatif lambat.
  • Inflasi sedang (galloping inflation) yaitu laju inflasi ringan antara 10%-30% per tahun yang ditandai dengan kenaikan harga yang cukup besar dalam waktu singkat.
  • Inflasi berat (high inflation) yaitu laju inflasi berat antara 30%-100% per tahun yang ditandai dengan harga kebutuhan yang naik secara signifikan serta sulit dikendalikan.
  • Inflasi sangat berat (hyperinflation) yaitu keadaan inflasi tidak terkendali secara yang mencapai lebih dari 100% per tahun. Pada tahun 1998, Indonesia mengalami hiperinflasi mencapai 600% yang disebabkan oleh pencetakan uang secara besar-besaran guna menutup defisit anggaran saat itu.

Baca juga: Pertumbuhan ekonomi RI minus, mungkinkah resesi?

2. Berdasarkan sebab

Berdasarkan sebabnya, penggolongan inflasi adalah sebagai berikut:

  • Demand pull inflation yaitu sebuah keadaan yang terjadi karena permintaan masyarakat akan suatu barang dan jasa yang sangat tinggi di saat penawaran tetap sehingga harga kebutuhan akan naik.
  • Cost push inflation terjadi setelah adanya kenaikan biaya produksi karena biaya faktor produksi yang menjadi lebih mahal.
  • Bottle neck inflation dapat terjadi karena faktor penawaran atau permintaan. Inflasi karena faktor penawaran terjadi walaupun kapasitas yang tersedia sudah terpakai namun permintaannya terus meningkat. Sementara inflasi karena faktor permintaan terjadi karena likuiditas yang lebih tinggi dari sisi keuangan atau karena besarnya ekspektasi terhadap permintaan baru.

3. Berdasarkan tempat asal

Berdasarkan tempat asalnya, penggolongan inflasi adalah sebagai berikut:

  • Domestic inflation timbul karena kesalahan pengelolaan perekonomian sehingga adanya defisit APBN yang dibiayai oleh pencetakan uang baru dan meningkatnya peredaran jumlah uang, serta gagalnya pasar yang berujung pada tingginya harga-harga kebutuhan. Biaya produksi dalam negeri dan permintaan masyarakat terhadap barang meningkat namun tidak dapat diimbangi oleh penawaran juga dapat menyebabkan inflasi dalam negeri.
  • Imported inflation adalah inflasi yang berasal dari luar negeri yang timbul karena kenaikan harga barang impor akibat tingginya biaya produksi barang di luar negeri, kenaikan tarif impor barang, naiknya harga kebutuhan di luar negeri dan negara mitra dagang sehingga saat barang yang dijual di Indonesia harganya sangat tinggi. 

4. Berdasarkan sifat

Berdasarkan sifatnya, penggolongan inflasi adalah sebagai berikut:

  • Creeping inflation yang terjadi karena laju inflasi yang rendah, adanya kenaikan harga secara perlahan dengan persentase yang relatif rendah dalam jangka waktu yang panjang.
  • Galloping inflation yang terjadi karena kenaikan harga yang cukup tinggi dalam jangka waktu pendek (hitungan minggu/bulan) dan memiliki sifat akselerasi.
  • Hyperinflation adalah keadaan inflasi paling buruk yang dapat membuat masyarakat enggan menyimpan uang karena perputaran uang terjadi sangat cepat dan adanya akselerasi kenaikan harga. Kondisi ini terjadi karena pemerintah mengalami defisit anggaran belanja yang ditutup dengan pencetakan uang.

Baca juga: 6 Tips keuangan untuk bersiap menghadapi resesi

Penyebab inflasi


Salah satu penyebab inflasi adalah jumlah uang yang beredar bertambah dalam jangka waktu pendek - Pexels

Berdasarkan buku yang ditulis oleh Suseno dan Siti Astiyah (Kebanksentralan seri Inflasi, 2007), beberapa hal yang dapat menyebabkan inflasi adalah sebagai berikut.

1. Inflasi permintaan

Inflasi disebabkan oleh faktor permintaan masyarakat yang kuat terhadap sebuah barang atau keinginan berlebih dari suatu kelompok dalam pemanfaatan lebih banyak barang dan jasa yang tersedia di pasaran serta akibat jumlah uang yang beredar bertambah dalam jangka waktu pendek. Pertambahan jumlah uang yang beredar ini kemudian menyebabkan suku bunga menurun sehingga secara keseluruhan jumlah konsumsi dan investasi meningkat dan mendorong kenaikan harga-harga secara keseluruhan.

2. Inflasi penawaran

Inflasi ini disebabkan oleh faktor penawaran yang memicu kenaikan harga penawaran atas suatu barang, termasuk barang-barang yang harus diimpor, serta barang-barang yang dikendalikan oleh pemerintah seperti kenaikan harga minyak dunia, kenaikan harga BBM, serta kenaikan tarif dasar listrik.

Inflasi penawaran ini diawali oleh kenaikan biaya produksi yang terus-menerus dalam jangka waktu tertentu. Kenaikan biaya produksi terjadi karena depresiasi (turunnya nilai mata uang asing). Faktor lain adalah karena kondisi cuaca tak menentu yang membuat gagal panen, faktor sosial ekonomi seperti hambatan distribusi barang, hingga faktor kebijakan pemerintah seperti kebijakan tarif, pajak, dan pembatasan impor.

3. Inflasi campuran

Inflasi campuran disebabkan oleh kenaikan permintaan dan penawaran, perilaku permintaan dan penawaran yang tidak seimbang serta permintaan terhadap barang dan jasa yang bertambah. Akibatnya faktor produksi dan persediaan barang menjadi menurun, sementara barang pengganti hanya tersedia terbatas bahkan tidak tersedia sama sekali yang berujung kenaikan harga bahan baku.

4. Inflasi ekspektasi

Inflasi ekspektasi terjadi karena perilaku masyarakat secara umum yang bersifat adatif (forward looking) yang berarti masyarakat menilai bahwa kondisi ekonomi di masa depan akan menjadi lebih baik dari masa sebelumnya. Harapan ini kemudian dapat menyebabkan terjadinya inflasi permintaan dan inflasi penawaran, tergantung pada harapan masyarakat dan kondisi persediaan barang serta faktor produksi di masa kini dan masa mendatang.

Baca juga: Wacana BLT pemerintah bagi karyawan bergaji di bawah Rp 5 juta

Dampak inflasi


Salah satu dampak inflasi adalah menurunnya minat menabung masyarakat - Pexels

Inflasi tentunya memberikan akibat kepada negara tersebut. Dampak dari inflasi adalah sebagai berikut.

1. Penurunan nilai mata uang

Nilai mata uang yang menurun akan berdampak pada daya beli mata uang yang semakin rendah, yang kemudian berdampak pada individu, dunia usaha, hingga APBN.

2. Perhitungan harga pokok

Inflasi menyebabkan perhitungan penetapan harga pokok menjadi rumit karena harga dapat terlalu rendah atau terlalu tinggi. Sementara persentase inflasi yang terjadi seringkali tidak dapat diprediksi secara akurat sehingga membuat proses penetapan harga pokok dan harga jual pun tidak dapat akurat.

3. Redistribusi pendapatan

Redistribusi pendapatan akan menyebabkan pendapatan riil oleh satu orang meningkat namun pendapatan riil yang lain akan jatuh. Inflasi lunak akan menyebabkan pengusaha terdorong untuk memperkuat produksi dan ekonomi pun akan meningkat. Namun inflasi akan berdampak buruk untuk mereka yang memiliki penghasilan tetap karena harga barang dan jasa yang meningkat sementara nilai uang tetap sama.

4. Output dan kesempatan kerja

Inflasi akan berdampak pada meningkatnya keinginan perusahaan untuk memproduksi barang lebih banyak ataupun lebih sedikit dari produksi sebelumnya yang akan berdampak pada kesempatan kerja.

5. Pembelian barang

Saat konsumen beranggapan bahwa tingkat inflasi akan naik di masa mendatang, secara sadar mereka akan membeli barang atau jasa secara berlebihan dengan asumsi harga barang atau jasa tersebut akan menjadi lebih mahal.

6. Ekspor

Kemampuan ekspor suatu negara akan menurun karena biaya ekspor yang menjadi lebih mahal. Daya saing barang ekspor pun akan menurun yang berakibat pada berkurangnya devisa negara.

7. Minat menabung

Inflasi akan menyebabkan penurunan minat menabung oleh masyarakat karena pendapatan dari bunga tabungan akan menurun dan jauh lebih kecil daripada biaya administrasi tabungan yang harus dibayarkan nasabah.

8. Pengambilan keputusan

Ketidakstabilan yang diciptakan oleh inflasi akan menyebabkan masyarakat sulit membuat keputusan untuk melakukan pembelian/konsumsi, investasi dan juga produksi yang berujung pada penurunan pertumbuhan ekonomi. 

Baca juga: Consumer Price Index (CPI): Pengertian, Tipe, Beserta Cara Menghitung dan Penggunaannya

Itu tadi informasi mengenai inflasi serta jenis, penyebab dan dampak yang ditimbulkan. Semoga penjelasan tersebut dapat membantu kamu menentukan strategi keuangan pribadimu, ya!

Kamu ingin bekerja di bidang ekonomi? Yuk, coba daftarkan diri kamu untuk menjadi talent di EKRUT. Semua proses dan bantuan profesional di talent marketplace EKRUT gratis. Kamu – sebagai talent atau employer – bisa langsung direkrut dan merekrut kandidat yang sesuai. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, daftar sekarang di EKRUT!

Sumber:

  • investopedia.com
  • merdeka.com
  • katadata.co.id
0

Tags

Share

Apakah Kamu Sedang Mencari Pekerjaan?

    Already have an account? Login

    Artikel Terkait

    H1_1._Cost_Structure_Definisi__Fungsi__Jenis__Elemen_dan_Contohnya.jpg

    Expert's Corner

    Cost Structure: Definisi, Fungsi, Jenis, Elemen dan Contohnya

    Anisa Sekarningrum

    18 November 2022
    5 min read
    pexels-thibault-luycx-3975062.jpg

    Lainnya

    Economies of Scale: Pengertian, Penyebab, Jenis, dan Keuntungan Melakukannya

    Fakhrizal Muttaqien

    17 November 2022
    5 min read
    H1_Laporan_Keuangan.jpg

    Lainnya

    6 Contoh Laporan Keuangan Beserta Panduan dalam Penyusunannya

    Algonz D.B. Raharja

    17 November 2022
    5 min read

    Video