Expert's Corner

10 Jenis psikotes kerja yang sering digunakan dalam proses rekrutmen

Published on
Min read
8 min read
time-icon
Maria Tri Handayani

Content editor with experiences in digital content writing and content marketing. Interested in exploring digital marketing and content creation world. 

jenis-psikotes---EKRUT.jpg

Sebelum melanjutkan ke proses interview kerja, kandidat terkadang diminta untuk mengikuti psikotes kerja oleh perekrut. Ini dilakukan sebagai salah satu cara perekrut untuk mengenal dan melihat kecocokan antara kemampuan serta kepribadian kandidat dengan posisi yang dicari perusahaan. Psikotes kerja yang diikuti oleh kandidat pun bisa jadi berbeda di setiap perusahaan. Pasalnya, ada macam-macam psikotes yang biasa digunakan perekrut dalam rekrutmen, seperti beberapa jenis psikotes kerja  yang umum berikut ini.

Baca juga: Tes logika aritmatika dalam rekrutmen kerja dan contoh soalnya

Peran psikotes dalam proses rekrutmen

Peran psikotes dalam proses rekrutmen

Psikotes kerja dapat membantu perekrut untuk menempatkan orang yang tepat pada posisi tepat pula. (Sumber: Pexels)

Dilansir dari Smallbusiness, psikotes diberikan kepada pekerja yang sudah bekerja maupun calon pekerja di suatu perusahaan. Psikotes ini dilakukan untuk membantu perekrut untuk tidak hanya mengidentifikasi kemampuan tetapi juga membina komunikasi dengan para pegawai atau calon pegawainya. Mengetahui jenis penilaian di tempat kerja dapat menjadi komponen kunci yang membantu perusahaan dalam proses rekrutmen maupun promosi karyawan.

Secara umum psikotes berperan untuk memberikan masukan yang tepat bagi perekrut untuk menempatkan seseorang pada kebutuhan posisi atau jabatan yang tepat pula. Tujuan dari psikotes ini umumnya adalah untuk membuat perusahaan dapat membuat keputusan yang tepat, entah dalam rekrutmen maupun dalam proses promosi karyawan.

Psikotes juga berperan untuk menentukan bagaimana kemampuan calon karyawan untuk bekerja di bawah kondisi stres atau tekanan tertentu dan menilai potensi mereka. Keberadaan psikotes juga dapat menekan adanya pengeluaran biaya terhadap pergantian karyawan akibat ketidakcocokan atau meningkatnya karyawan yang resign karena tidak cocok dengan suatu posisi.

Baca juga: 12 Jenis contoh soal psikotes dalam seleksi kerja

3 Klasifikasi utama dalam psikotes kerja

3 Klasifikasi utama dalam psikotes kerja
Psikotes memiliki tiga klasifikasi yang meliputi biografi, kognisi, dan kepribadian (Sumber: Pexels)

Menurut prosesnya, psikotes yang dilakukan oleh suatu rekrutmen perusahaan secara umum memiliki tiga klasifikasi utama untuk pengelompokannya. Adapun 3 klasifikasi itu adalah sebagai berikut,

1. Instrumen data biografis

Klasifikasi yang pertama dari psikotes adalah tes ini dilakukan untuk mencari informasi tentang kriteria kepemimpinan kandidat, keterampilan kerja tim, keterampilan interpersonal, ekstraversi, dan kreativitas melalui penggunaan beberapa pertanyaan. Pertanyaan umum untuk mendapat data tentang biografi calon pekerja ini biasanya seputar pendidikan, pelatihan, pengalaman kerja, dan minat terhadap pekerjaan yang dilamar. Instrumen data biografis ini merupakan klasifikasi paling umum yang dapat menggambarkan seorang kandidat secara personal dan historis.

2. Kemampuan kognitif

Kemampuan kognitif
Psikotes dilakukan untuk mendapat informasi tentang kemampuan kognitif kandidat (Sumber: Pexels)

Hal kedua yang ingin dicapai oleh psikotes adalah mengetahui tentang kemampuan kognitif para kandidat. Kualifikasi kemampuan kognitif juga mencakup pada identifikasi terhadap bakat dan kemampuan kandidat untuk menggunakan analisis logika serta penalaran.

Kemampuan kognitif secara khusus memang mencakup beberapa hal yang berhubungan dengan aspek kemampuan belajar, logika, penalaran, pemahaman tekstual dan verbal, serta beberapa aspek mental lainnya. Kualifikasi terkait kognisi ini dapat digunakan untuk memprediksi bagaimana seorang kandidat dapat memecahkan masalah dalam pekerjaannya dan mencari solusi atas kesulitan-kesulitan lainnya.

Kualifikasi kognitif ini juga berperan agar perusahaan mendapat informasi tentang kemampuan mental para kandidat dan melakukan penyesuaian terhadapnya pada posisi atau jabatan tertentu.

3. Kepribadian

Kualifikasi psikotes yang terakhir adalah menyangkut kepribadian. Psikotes secara umum memang digunakan untuk mengidentifikasi atau mencari informasi tentang kepribadian seseorang. Dalam psikotes, kualifikasi ini dilakukan dengan mengukur ekstraversi seseorang, kesadaran, keterbukaan terhadap hal baru, optimisme, keramahan, orientasi layanan, toleransi stres, stabilitas emosi, dan inisiatif atau tingkat proaktif.

Psikotes umumnya terdiri dari beberapa buah soal yang menjemukan, dan tidak semua psikotes dilihat dari hasil pengerjaan soal, tapi lebih pada ketahanan seseorang dalam mengerjakan soal psikotes itu. Pun, di sisi lain ketahanan ini juga berarti ketahanan emosi dan pola pengerjaan psikotes sebagai salah satu acuan untuk mengukur kepribadian kandidat. 

Baca juga: 3 Cara menjawab psikotes gambar orang beserta contohnya

10 Jenis psikotes kerja yang sering digunakan dalam proses rekrutmen

10 Jenis psikotes kerja yang sering digunakan dalam proses rekrutmen
Psikotes dilakukan secara unik tiap perusahaan, sehingga tidak bisa diprediksi (Sumber: Pexels)

Psikotes kerja yang diikuti oleh kandidat pun bisa jadi berbeda di tiap perusahaan. Pasalnya,, ada berbagai macam psikotes yang biasa digunakan perekrut dalam rekrutmen. Beberapa jenis psikotes kerja yang umum dipakai dalam proses rekrutmen karyawan itu antara lain akan dibahas lebih lanjut lewat ulasan ini.

1. The Caliper Profile 

jenis psikotes - EKRUT
The Caliper Profile melihat ciri kepribadian dan performa kerja - EKRUT

Salah satu jenis psikotes kerja yang umum ditemui adalah The Caliper Profile. Tes ini mengukur bagaimana ciri kepribadian seseorang berkorelasi dengan performa kerjanya.  Tes ini terdiri dari beberapa jenis pertanyaan. Ada yang berupa serangkaian pernyataan dan tugas kandidat adalah memutuskan pernyataan mana yang paling sesuai dengan sudut pandang mereka. 

Baca juga :  Apa itu tes EPPS (Edward Personal Preference Schedule)? Simak informasi selengkapnya di sini!

Selain itu ada pula bentuk pertanyaan benar atau salah dan pertanyaan pilihan ganda untuk dijawab dengan menggunakan skala "derajat persetujuan" mulai dari sangat setuju hingga sangat tidak setuju. Jenis tes ini dapat memberikan gambaran lengkap baik kualitas positif dan negatif dari kandidat.  

2. DiSC 

jenis psikotes - EKRUT
DiSC digunakan untuk melihat kemampuan seseorang bekerja dalam tim - EKRUT

DiSC digunakan untuk mengukur sifat utama seorang kandidat berdasar empat tipe kepribadian seperti Dominant (D), Influential (I), Steady (S), dan Compliant (C). Perusahaan biasanya menggunakan jenis psikotes ini untuk membantu memahami gaya perilaku profesional karyawan dan kemampuannya untuk bekerja tim. DiSC sendiri adalah tes yang ramah pengguna dan cenderung lebih singkat dibanding tes lainnya, karena terdiri dari 12 hingga 20 pertanyaan. Dalam jenis psikotes kerja ini, kandidat akan diberikan kata atau frasa lalu diminta memilih mana yang menurut mereka paling sesuai dengan mereka. 

Meski populer digunakan banyak perusahaan, namun DiSC dianggap tidak terlalu ideal. Pasalnya hasil tes hanya menunjukan kekuatan relatif dari satu kandidat saja dan tidak dapat dibandingkan dengan kandidat lainnya. DiSC juga tidak dianggap sebagai prediktor keberhasilan pekerjaan yang valid. 

3. MBTI 

jenis psikotes - EKRUT
Meski populer beberapa kalangan  melihat tes MBT kurang ideal untuk rekrutmen - EKRUT

Myers-Briggs Type Indicator merupakan salah satu jenis psikotes kerja yang juga kerap digunakan berbagai perusahaan dalam proses rekrutmen. Tes MBTI sendiri dirancang untuk melihat bagaimana preferensi seseorang dalam mengambil keputusan dan memandang sesuatu, mulai dari kehidupan pribadi, pekerjaan hingga gaya seseorang memimpin. MBTI terdiri dari 93 pertanyaan dimana kandidat akan diberikan dua pilihan pernyataan untuk menentukan kecenderuan yang paling sesuai dengan diri.

Meski terbilang populer digunakan sebagai salah satu jenis psikotes kerja, namun beberapa kalangan juga menganggap jenis tes ini kurang pas untuk digunakan dalam proses rekrutmen. Sebab, tes ini dianggap lebih tepat untuk memahami bagaimana kandidat dapat bekerja dalam suatu kelompok, bukan untuk melihat apakah seorang kandidat cocok untuk posisi tertentu. 

Baca juga: Perusahaan startup mulai pakai tes MBTI, apa fungsinya?

4. Big Five

jenis psikotes - EKRUT
The Big Five melihat ciri kepribadian seseorang dalam beberapa kategori - EKRUT

The Big Five biasanya digunakan perekrut untuk melihat kecocokan kandidat terhadap suatu posisi dengan melihat apa yang memotivasi karyawan dan bagaimana cara mereka merespon situasi di tempat kerja. Tes ini biasanya terdiri dari deretan pertanyaan dengan pilihan jawaban sederhana dalam skala sangat tidak setuju hingga sangat setuju. The Big Five test  akan mengukur beberapa ciri kepribadian kandidat dalam kategori oppeness to experience, conscientiousness, extraversion, agreeableness, dan neuroticism. 

Menurut salah satu penelitan yang diterbitkan dalam Perspectives in Psychological Science, peneliti menemukan bahwa dalam model tes The Big Five, umumnya sifat yang dicari perusahaan pada kandidat adalah conscientiousness yang mencakup dapat diandalkan, tertib dan gigih. Selain itu ciri kepribadian yang dicari selanjutnya adalah agreeableness yang mencakup kooperatif, toleran dan fleksibel. 

5. EPPS

jenis psikotes - EKRUT
EPPS akan melihat bagaimana kemampuan memimpin seorang kandidat - EKRUT

Edward Personal Preference Schedule (EPPS) adalah salah satu jenis tes yang dijadikan alternatif dalam  psikotes perusahaan.Tes ini terdiri dari 225 pernyataan berpasangan yang mengidentifikasi dan mengukur kandidat dalam beberapa skala. Misalnya seperti, achievement (kemampuan melakukan tugas dengan baik),  dominance (kemampuan memimpin), change (kemampuan mengalami hal-hal baru), dan otonomi (kebutuhan untuk bebas dari tanggung jawab). 

6. Tes Wartegg

jenis psikotes - EKRUT
Tes Warteg merupakan contoh jenis psikotes yang umum ditemui - EKRUT

Jenis psikotes ini pasti sudah sering kamu temui. Tes Wartegg adalah tes menggambar proyektif yang dikembangkan oleh psikolog Ehrig Wartegg pada kisaran tahun 1920 hingga 1930an. Bentuk tes ini terdiri atas delapan panel kotak putih di mana setiap kotak berisi tanda kecil yang digunakan sebagai titik awal yang harus diselesaikan oleh kandidat menjadi gambar. Tes ini didasarkan pada asumsi bahwa konten dan aspek kualitatif gambar dapat mencerminkan kepribadian orang yang menggambar. 

Baca juga: Ini 3 alasan kenapa psikotes kerja masih dibutuhkan

7. Tes Pauli 

jenis psikotes - EKRUT
Tes Pauli mengharuskan kandidat menyelesaikan masalah perhitungan secara sistemati - EKRUT

Kamu juga pasti sudah familiar dengan salah satu jenis tes psikotes kerja ini. Tes Pauli pertama ditemukan oleh Richard Pauli pada tahun 1938 sebagai pengembangan atas tes Kraeplin yang ditemukan Emil Kraeplin. Tes ini terdiri dari 2000 masalah perhitungan dengan 50 angka di setiap kolomnya. Tugas kandidat adalah menghitung angka per angka secara sistematis dari atas ke bawah. Untuk menyelesaikan tes ini dibutuhkan energi dan konsentrasi penuh sehingga perhitungan dapat dilakukan dengan tepat. 

Biasanya tes ini akan digunakan untuk menilai motivasi, ketahanan terhadap stres, vitalitas, tujuan pada pencapaian, dan bagaimana kamu melakukan pekerjaan di bawah tekanan. 

8. 16 Personality Factor Questionnaire

16 Personality Factor Questionnaire
Psikotes dilakukan agar perekrut dapat menyesuaikan kriteria rekrutmen dengan beberapa temuan terkait kandidat (Sumber: Pexels)

Psikotes ini dikembangkan oleh Raymond B. Cattell, Maurice Tatsuoka, dan Herbert Eber pada 1949. Mereka menggunakan 16 Personality Factor Questionnaire (16PF) untuk mengukur perilaku pada individu dan dapat diaplikasikan pada proses rekrutmen maupun evaluasi karyawan.

Psikotes 16PF dapat digunakan untuk mengukur pengembangan karier serta kemajuan karyawan dalam suatu perusahaan. Psikotes ini umumnya berisi pertanyaan untuk mengukur beberapa faktor kepribadian seperti berikut,

  • Dominasi
  • Kepekaan
  • Kesadaran aturan
  • Stabilitas emosi
  • Perfeksionisme
  • Kemandirian
  • Keterbukaan terhadap perubahan

9. SHL Occupational Personality Questionnaire

Jenis psikotes SHL atau QPQ32 merupakan psikotes yang dilakukan untuk mencari informasi tentang bagaimana sifat dan perilaku kepribadian seseorang dan pengaruhnya terhadap kinerja mereka. Psikotes ini terdiri dari 104 pertanyaan yang mengukur 32 karakteristik utama dari seseorang. Karakteristik ini nantinya dikategorikan ke dalam tiga bidang utama yang memengaruhi perilaku individu di tempat kerja yaitu, emosi, gaya berpikir dan perasaan, serta relasi dengan orang lain.

Psikotes SHL merupakan jenis tes psikometri yang dirancang untuk menguji penalaran terhadap diagram, numerik, dan verbal bagi calon karyawan. Akurasi, kecepatan, dan skor tes SHL didapat dari perbandingan dan kesesuaian kandidat untuk peran tersebut. Setiap pertanyaan dari tes SHL mencakup beberapa pertanyaan dan peserta akan menggambarkan mana yang lebih sesuai dengan mereka.

10. HEXACO Personality Inventory-Revised

HEXACO Personality Inventory-Revised
Kejujuran dan stabilitas emosi merupakan aspek penting yang dicari dalam psikotes HEXACO (Sumber: Pexels)

Psikotes HEXACO merupakan tes yang berupa proses inventarisasi kepribadian. Psikotes jenis ini dilakukan untuk menilai berbagai dimensi kepribadian individu dan bagaimana mereka menerapkan interpretasi teoritis ke dalam berbagai situasi.

Dalam tes HEXACO ini terdapat setidaknya 6 dimensi yang diukur yaitu,

  • Kejujuran dan kerendahan hati
  • Stabilitas emosi
  • Ekstraversi
  • Keramahan
  • Kesadaran
  • Keterbukaan terhadap hal baru    

Tes HEXACO memiliki beberapa jumlah pertanyaan yang umum yaitu 200 pertanyaan, 100 pertanyaan, dan HEXACO 60 yang hanya terdiri dari 60 pertanyaan.

Baca juga: 7 Tips tes psikologi kerja ini bantu kamu lolos seleksi kerja

Itulah beberapa contoh jenis psikotes kerja yang umum dilakukan dalam proses rekrutmen karyawan atau pegawai dalam suatu perusahaan. Apapun jenis psikotesnya, seorang kandidat harus memastikan dirinya untuk siap dan yakin dapat melalui tes ini dengan maksimal. 

Bagi kamu yang penasaran dengan psikotes rekrutmen ini tentu saja kamu mungkin mencobanya setelah melamar pekerjaan di perusahaan yang relevan dengan kemampuanmu. Kamu bisa mengawalinya dengan mendaftarkan dirimu lewat EKRUT untuk menemukan berbagai perusahaan yang mencari bakat atau kandidat sepertimu. Klik tautan di bawah ini untuk membuka jalan kariermu lewat EKRUT.

jenis psikotes - EKRUT

Sumber: 

  • topresume.com
  • tckpublishing.com
  • ipsychology.net
0

Tags

Share

Apakah Kamu Sedang Mencari Pekerjaan?

    Already have an account? Login

    Artikel Terkait

    Assessment_adalah_Pengertian__tujuan__dan_12_jenis_untuk_rekrutmen.jpg

    Careers

    Assessment adalah: Tujuan, Fungsi, dan Persiapan untuk Menghadapinya

    Nur Lella Junaedi

    03 November 2022
    6 min read
    business-2584721__340.jpg

    Careers

    Perlonggar persyaratan kerja perusahaanmu demi dapatkan kandidat yang sesuai

    Maria Yuniar

    12 October 2022
    4 min read
    People_development-Tujuan__ruang_lingkup__dan_12_tips_meningkatkannya.jpg

    Expert's Corner

    People development: Tujuan, ruang lingkup, dan 12 tips meningkatkannya

    Nur Lella Junaedi

    30 September 2022
    8 min read

    Video