Careers

Inilah Tes MBTI, 16 Hasil untuk Mendapatkan Karier yang Ideal

Published on
Min read
10 min read
time-icon
Anisa Sekarningrum

Content writer experiences in digital marketing, startup, and writing feature article. 

tes-kepribadian-MBTI-EKRUT.jpg

Tes kepribadian MBTI (Myers-Briggs Type Indicator) bertujuan untuk mengukur sudut pandang psikologis seseorang dalam melihat dunia, menilai situasi, dan mengambil keputusan. Oleh karena lingkupnya yang luas, tes MBTI sering digunakan untuk berbagai kebutuhan, khususnya untuk sektor rekrutmen atau dunia kerja. Salah satu contoh penggunaan tes MBTI adalah untuk memperoleh gambaran karakter seseorang. Tak hanya itu, tes MBTI juga dapat dipakai untuk mengetahui persen seseorang dalam hubungan sosial dan relevansinya dengan tipe pekerjaan yang ideal.

Mengenal tes kepribadian MBTI


Tes MBTI dapat membuatmu tahu tentang kepribadianmu sendiri. (Sumber: Pexels)

Tes MBTI merupakan salah satu tes kepribadian yang paling populer. Tes ini diciptakan oleh Katharine Cook Briggs dan Isabel Briggs-Myers dengan menggunakan teori kepribadian psikologi dari Carl Gustav Jung yang dikembangkan sejak tahun 1917.

Melalui tes MBTI, manusia dapat diidentifikasi memiliki 16 tipe kepribadian dari empat dimensi yang berbeda. Dimensi tersebut terdiri dari beberapa aspek berpasangan dengan kode huruf sebagai berikut:

  • Extraversion (E)-Introversion (I), hal ini mengacu pada bagaimana cara individu mendapatkan energi, baik dari lingkungan luar (eksternal) maupun dari diri sendiri (internal).
  • Sensing (S)-Intuition (N), dimensi ini mengacu pada cara mengelola informasi yang akan diterima oleh seseorang
  • Thinking (T)-Feeling (F), dimensi yang satu ini mengacu pada landasan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh suatu individu
  • Judging (J)-Preserving (P), dimensi ini menjadi acuan untuk mengetahui bagaimana seseorang melihat dunia, baik dalam menilai maupun praktikal

Tes MBTI ini bertujuan untuk membantu mempelajari diri sendiri. Hal ini termasuk mempelajari tentang kekuatan, kelemahan, perkiraan karier yang tepat, dan kecocokan dengan orang lain. Tes MBTI tidak selamanya akan sama, selama seseorang terus berkembang atau berada di lingkungan yang berbeda, hasil tes MBTI pun bisa berubah.

Penggunaan tes MBTI banyak diadopsi oleh bagian Human Resources and Development (HRD) untuk menentukan apakah seorang karyawan cocok dengan kultur perusahaan atau tidak. Selain itu, tes MBTI juga dapat memberikan gambaran tentang kemampuan kandidat karyawan dalam suatu kerja tim.

Baca juga: INFJ Adalah: Karakteristik, Kelebihan dan Kekurangan Beserta Rekomendasi Pekerjaannya

Sejarah tes MBTI


Myers-Briggs melalui berbagai penelitian untuk menentukan tes kepribadian MBTI. (Sumber: Pexels)

Penciptaan tes 16 kepribadian atau yang kini dikenal sebagai tes kepribadian MBTI dimulai pada 1917 oleh Katharine Cook Briggs dan anaknya, Isabel Briggs Myers, ketika Katharine memulai penelitiannya mengenai kepribadian setelah bertemu calon suami Isabel, Clarence Myers, yang memiliki pandangan berbeda dalam melihat dunia. Hal tersebut membuat Katharine tertarik untuk memulai tinjauan literatur untuk memahami temperamen yang berbeda.

Dalam penelitian tersebut, Katharine memperhatikan perbedaan mencolok pada kepribadian anggota keluarganya. Dia juga membaca biografi hingga akhirnya menemukan tipologi dasar yang mengusulkan empat temperamen yaitu bijaksana, spontan, eksekutif dan sosial. 

Pada tahun 1923, saat buku milik Carl G. Jung yang berjudul “Psychological Types” telah diterbitkan dalam bahasa Inggris, Briggs menyadari bahwa ada kemiripan antara teorinya dengan teori milik Jung namun teori Jung tentang perbedaan pribadi jauh lebih berkembang. Hal ini membuat Briggs dan Myers akhirnya mempelajari karya Jung secara ekstensif.

Pada teori tipe psikologis Jung didasarkan oleh pengamatan klinis dan mengusulkan bahwa ada empat fungsi utama psikologis yang digunakan manusia untuk mengalami dunia yaitu sensasi, intuisi, perasaan, dan pemikiran, yang masing-masing memiliki dua orientasi kutub seperti ekstraversi dan introversi. Tes ini berdasarkan fungsi tersebut dengan penambahan sifat judging dan perceiving.

Selanjutnya, Briggs mengembangkan instrumen “penyortir” untuk membantu identifikasi preferensi tipe psikologis seseorang (yang sekarang digunakan sebagai tes tanya jawab) pada tahun 1942. Kemudian, Myers-Briggs mulai menguji konsep mereka dengan membuat pertanyaan individual dan mengumpulkan data tersebut untuk menentukan apakah item yang mereka buat telah secara akurat mengukur hal yang mereka inginkan.

Perang dunia kedua menjadi pengaruh besar bagi pengembangan proyek ini karena Myers percaya bahwa saat orang saling memahami satu sama lain lebih baik, mereka dapat bekerjasama dan mengurangi konflik. Sehingga Myers bertekad untuk menemukan cara untuk memberi orang akses ke tipe psikologis mereka.

Sepanjang tahun 1950 sampai 1970-an, Myers terus mempresentasikan data, mengembangkan pertanyaan, memvalidasi instrumen dan teori, serta metode penyortiran kepribadiannya kepada berbagai lembaga pendidikan, publikasi, dan psikolog. Pada tahun 1962, Myers menulis “Introduction to Type” sebuah educational testing services (ETS) versi penelitian dari instrumen MBTI dan manual MBTI.

Hingga pada tahun 1968 Katharine Cook Briggs wafat dan pada 1980 Isabel Briggs Myers wafat, tes milik Myers-Briggs digunakan secara luas oleh organisasi-organisasi untuk meningkatkan interaksi karyawan, konseling karier, dan keperluan lain yang ingin meningkatkan hubungan pribadi.

Selanjutnya pada tahun 1980, Peter dan Katharine Myers menjadi co-owner dari pemilik hak cipta MBTI. Manual MBTI edisi kedua dipublikasikan pada tahun 1985, kemudian edisi ketiga pada 1998 dan edisi lengkap diluncurkan pada tahun 2007. Kabar terbaru pada tahun 2018, CPP, Inc. yang merilis instrumen MBTI pada tahun 1975 berganti nama menjadi The Myers-Briggs Company. Selanjutnya pada tahun 2019, versi global terbaru dari penilaian MBTI dirilis dan versi terbaru dari MBTI online diluncurkan.  

Tes kepribadian MBTI milik Myers-Briggs dibuat untuk populasi normal dan tes ini menekankan nilai perbedaan yang terjadi secara alami, sehingga diasumsikan bahwa manusia memiliki preferensi khusus dalam melihat dunia serta preferensi dalam membentuk minat, nilai, dan motivasi.

Baca juga: INTP Adalah: Karakteristik, Kelebihan dan Kekurangan, beserta Rekomendasi Pekerjaannya

Penggunaan tes MBTI untuk rekrutmen


Beberapa perusahaan menggunakan tes MBTI untuk rekrutmen kerja. (Sumber: Pexels)

Menurut Irawadi dan Ismail lewat risalah ilmiahnya menyebut bahwa tes MBTI mulanya menjadi salah satu aplikasi psikologi untuk mencari solusi dari permasalahan sumber daya manusia di suatu institusi. Penggunaan tes psikologi khususnya tes MBTI ini untuk mengetahui kepribadian seseorang dan nilai-nilai potensial pelamar kerja yang diseleksi. Belakangan, penggunaan tes MBTI untuk rekrutmen kerja menuai pro dan kontra karena dianggap tidak etis. Meski begitu, dahulu tes MBTI dilakukan dengan basis empat dimensi yang telah dijelaskan di atas tadi.

Dalam risalah ilmiahnya, Irawadi dan Ismail menjelaskan bahwa tes MBTI dilakukan dengan perbandingan dua aspek dalam tiap dimensi yang ada melalui 15 pertanyaan untuk tiap perbandingan. Sehingga, untuk keempat dimensi secara total ada 60 pertanyaan. Setelah didapat jawaban dari setiap pertanyaan, maka akan dilakukan penghitungan yang menghasilkan nilai mana aspek yang lebih besar dari dua aspek pada tiap dimensi.

Penghitungan ini dilakukan dengan rumus jumlah indikasi aspek dibagi 15 lalu dikalikan dengan 100%. Hal ini nantinya akan menjadi penentuan kepribadian seseorang yang mengerjakan tes tersebut. Dari hasil inilah nantinya akan menghasilkan 16 tipe kepribadian menurut tes MBTI.

Kepribadian yang didapat dari tes MBTI ini nantinya menentukan seseorang pelamar kerja untuk posisi dan relevansi rekrutmen di suatu perusahaan yang ia lamar. Dari hasil tes MBTI nantinya perekrut akan mengidentifikasi pula potensi dan preferensi seseorang pelamar kerja. Meski begitu, secara teoretis tidak ada kepribadian yang dinilai lebih baik dibandingkan kepribadian lainnya dari total 16 kepribadian hasil tes MBTI tadi. Namun, kecenderungan individu menjadi basis analisis utama dari tes MBTI ini.

Baca juga: 8 Jenis Pekerjaan yang Banyak Dicari di Startup

16 Hasil dari tes MBTI


Tes MBTI memungkinkan kita mengenal 16 tipe kepribadian. (Sumber: Pexels)

Seperti yang telah dijelaskan, tes MBTI membagi kepribadian individu ke dalam 16 tipe berbeda. Seluruh tipe kepribadian ini diambil sesuai preferensi mereka atas aspek-aspek yang ada dalam dimensi psikologis yang totalnya ada empat pasangan aspek. Penyebutan tipe-tipe kepribadian ini berdasarkan kode huruf dari tiap aspek dimensional psikologisnya. Di bawah ini adalah ke-16 jenis kepribadian dari tes MBTI dengan masing-masing jenis pekerjaan yang ideal untuk setiap tipenya.

1. ISTJ

ISTJ
Polisi adalah salah satu profesi yang cocok dengan kepribadian ISTJ. (Sumber: Pexels)

Tipe ini berarti adanya pertemuan antara aspek Introversion, Sensory/Sensing, Thinking, dan Judging. Menurut tes MBTI, seseorang dengan tipe kepribadian ISTJ umumnya logis, bertanggung jawab, dan terstruktur. Tipe kepribadian ini dapat bekerja sendiri maupun menjadi sosok pemimpin yang bisa diandalkan. Oleh karenanya, tes MBTI meneliti bahwa pekerjaan yang cocok bagi mereka adalah tenaga medis, polisi, editor, manajer properti, software developer, kurator, dan pengacara.

2. ISFJ

isfj
Guru adalah salah satu profesi yang cocok untuk kepribadian ISFJ. (Sumber: Pexels)

Orang dengan tipe kepribadian ISFJ sangat konvensional dan menghargai lingkungan kerja yang terorganisasi. Mereka juga memiliki pembawaan yang tenang, tekun, serta memiliki ketertarikan dengan detail. Pekerjaan yang cocok dengan karakter ISFJ adalah guru, manajer administratif, teller, akuntan, pengusaha, dan analis.

3. INFJ

infj
Konselor merupakan salah satu pekerjaan yang sesuai dengan kepribadian INFJ. (Sumebr: Pexels)

Tipe kepribadian INFJ ini umumnya berorientasi terhadap kebutuhan orang lain. Orang dengan kepribadian ini biasanya mencintai hal-hal yang berbau sosial tetapi cenderung pendiam. Mereka menyukai hal menantang tapi juga suka mencari solusi secara mandiri tanpa mengendalikan kelompok. Potensi karier yang cocok untuk tipe kepribadian INFJ ini antara lain manajer sumber daya manusia (HR), okupasi, terapis, psikolog, konselor, dosen, peneliti, dan konsultan.

4. INTJ

intj
Peneliti merupakan salah satu profesi yang sesuai dengan kepribadian INTJ. (Sumebr: Pexels)

Orang dengan tipe kepribadian INTJ dikenal sebagai individu yang percaya diri dan bertindak berdasarkan penalaran dan logika. Tipe kepribadian INTJ terobsesi dengan berbagai masalah yang rumit dan mampu memberikan solusi terhadap permasalahan tersebut. Motivasi orang-orang dengan tipe kepribadian INTJ ini berasal dari brainstorming ide. Oleh karenanya, mereka dapat menjadi ahli dalam bidang seperti arsitek, akuntan, penulis skrip, business strategist, ilmuwan, dan ahli statistik.

5. ISTP

istp
Salah satu profesi yang cocok dengan kepribadian ISTP adalah pilot. (Sumber: Pexels)

Orang dengan tipe kepribadian ISTP umumnya memiliki sifat tenang, fleksibel, dan mampu menemukan solusi dengan tepat.Tipe kepribadian ISTP ini akan sangat unggul saat mereka diberikan kebebasan untuk menjalankan sesuatu secara efektif. Tes MBTI menunjukkan bahwa tipe kepribadian ini cocok untuk berkarier sebagai ekonom ahli, koki, pilot, ilmuwan politik, mekanik dan konsultan manajemen.

6. ISFP

ISFP
Dokter hewan adalah salah satu profesi yang cocok dengan kepribadian ISFP. (Sumber: Pexels)

Tipe kepribadian ISFP secara umum memiliki kecenderungan senang bekerja dalam lingkupnya sendiri dengan jadwal yang fleksibel. Menurut tes MBTI, tipe kepribadian ini bukanlah tipe pekerja konvensional yang nyaman dengan aturan kerja 8 jam per hari. Orang dengan tipe kepribadian ISFP memiliki komitmen bila telah menemukan passion dan cocok bekerja sebagai fotografer, pekerja sosial, apoteker, sutradara, penerjemah, dokter hewan, dan terapis.

7. INFP

infp
Jurnalis atau reporter merupakan profesi yang cocok dengan karakter pribadi INFP. (Sumber: Pexels)

Individu dengan tipe kepribadian INFP cenderung selalu ingin tahu, optimis, dan inovatif. Orang dengan tipe kepribadian ini juga dikenal kreatif dan menginspirasi meski di sisi lain terkesan lamban dan metodis. Berdasarkan tes MBTI, tipe kepribadian ini cocok untuk bekerja sebagai artis, editor film, jurnalis, kurator museum, perawat, dan desainer grafis.

8. INTP

intp
Profesi web developer cocok dengan kepribadian INTP. (Sumber: Pexels)

Tipe kepribadian INTP identik dengan ketenangan, ide-ide abstrak, dan pikiran yang mendalam. Orang-orang dengan tipe kepribadian ini menyukai bidang yang berhubungan dengan teori seperti fisika dan ilmu eksak lain yang membuat mereka penasaran. Kemampuan orang-orang dengan tipe kepribadian INTP dalam memecahkan masalah membuat mereka cocok dengan pekerjaan seperti insinyur, produser, dosen, kimiawan, web developer, dan komposer.

Baca juga:  Proaktif Adalah: Definisi, Manfaat, Ciri, hingga Contohnya

9. ESTP

estp
Stock broker merupakan profesi yang cocok dengan kepribadian ESTP. (Sumber: Pexels)

Ciri umum seorang dengan tipe kepribadian ESTP adalah sikapnya yang fleksibel, energik, dan praktis. Mereka juga senang mengambil risiko untuk mendapatkan solusi. Di sisi lain, orang dengan tipe kepribadian ESTP juga senang bergaul dengan banyak teman. Namun, mereka pula menyukai kemandirian dalam penyampaian pikiran dan tindakannya. Pekerjaan ideal bagi mereka yang memiliki tipe kepribadian ESTP adalah instruktur olahraga, aktor, marketer, manajer penjualan, surveyor, stock broker, dan wirausaha.

10. ESFP

esfp
Dokter anak atau pediatris merupakan profesi yang sesuai dengan kepribadian EFSP. (Sumber: Pexels)

Tipe kepribadian ESFP memiliki kecenderungan ramah dan mudah bergaul. Mereka senang menghabiskan waktu bersama banyak orang. Hal monoton seperti hanya duduk diam dan melamun membuat tipe kepribadian ini dianggap sedikit aneh. Hal-hal tersebut di atas membuat orang dengan tipe kepribadian ESFP piawai dalam karier sebagai dokter anak, pramugari, tenaga penjualan, pemandu wisata, penata rambut, komedian, dan event planner.

11. ENFP

enfp
Kepribadian ENFP cocok dengan pekerjaan sebagai ahli kampanye. (Sumber: Pexels)

Orang dengan tipe kepribadian ENFP ini memiliki energi yang besar serta mampu mengambil risiko. Individu dengan tipe kepribadian ini seperti terlahir sebagai sosok pemimpin saat berada dalam tempat yang tepat. Saat mereka menjadi pemimpin, seorang dengan tipe kepribadian ENFP memiliki kemampuan mengambil tindakan efektif dan berempati terhadap bawahannya. Kemampuan bersosialisasi dari orang dengan tipe kepribadian ini amat dibutuhkan untuk menjadi campaign manager, editor, perencana kota, agen perumahan, dan perwakilan sales.

12. ENTP

entp
Copywriter merupakan salah satu pekerjaan yang cocok dengan kepribadian ENTP. (Sumber: Pexels)

Orang dengan tipe kepribadian ENTP umumnya tidak nyaman dengan hierarki perusahaan dan lebih suka mengembangkan usahanya sendiri. Karakter ini juga suka dengan keseimbangan antara waktu dan dirinya sendiri serta orang lain. Individu dengan tipe kepribadian ini biasanya cocok dengan pekerjaan seperti copywriter, pengacara, perencana keuangan, pelatih bisnis, psikolog, dan sutradara.

13. ESTJ

estj
Pelatih kebugaran merupakan salah satu pekerjaan yang sesuai dengan karakter ESTJ. (Sumber: Pexels)

Orang dengan tipe kepribadian ESTJ umumnya memiliki dedikasi tinggi, jujur, dan mampu menemukan solusi dengan cepat. Menurut Tes MBTI, tipe kepribadian ini akan mencari cara untuk melihat hasil dengan tepat dan cepat. Pekerjaan yang ideal bagi sosok dengan tipe kepribadian ESTJ adalah manajer hotel, pelatih, manajer pengembangan bisnis, polisi, dan agen perumahan.

14. ESFJ

esfj
Kepribadian ESFJ cocok dengan profesi sebagai manajer perusahaan. (Sumber: Pexels)

Tipe kepribadian ESFJ ini umumnya dicirikan dengan sikap serius, praktis, berkomitmen, dan kepekaan tinggi terhadap kebutuhan orang lain. Orang dengan tipe kepribadian ESFJ sangat menghargai tradisi dan berpegang teguh pada kode moral yang tepat. Melalui semua karakter tersebut, hasil tes MBTI untuk tipe kepribadian ini menunjukkan kecocokan kerja sebagai koreografer, manajer kantor, peneliti, wartawan hukum, dan instruktur korporasi.

15. ENFJ

enfj
Pekerjaan sebagai sales cocok dengan kepribadian ENFJ. (Sumber: Pexels)

Ciri umum dari seorang dengan tipe kepribadian ENFJ adalah adanya karisma dan empati yang besar. Orang dengan tipe kepribadian ini tahu bagaimana cara mengatur kelompok dan juga dapat bekerja secara mandiri. Tipe kepribadian ENFJ dikenal sebagai pemimpin yang loyal dan membantu peningkatan tim dan memimpin dengan penuh tanggung jawab serta menginspirasi. Orang dengan tipe kepribadian ENFJ ini secara umum memahami kebutuhan orang lain, sehingga mereka berpotensi menjadi mediator, terapis fisik, pembicara, sales, asisten eksekutif, dan sosiolog.

16. ENTJ

entj
Lawyer adalah salah satu pekerjaan yang sesuai dengan kepribadian ENTJ. (Sumber: Pexels)

Seorang dengan tipe kepribadian ENTJ dapat dibilang sudah memiliki bakat memimpin sejak lahir. Ia dapat mengambil keputusan dengan tepat, jujur, inovatif, karismatik, dan percaya diri. Di sisi lain, orang dengan tipe kepribadian ini juga memiliki kecenderungan dianggap keras oleh orang lain di sekitarnya. Menurut tes MBTI, pekerjaan yang tepat bagi orang dengan kepribadian ENTJ adalah administrator bisnis, lawyer, hakim, agen asuransi, dan insinyur.

Baca juga: 10 Jenis Psikotes Kerja yang Sering Digunakan dalam Proses Rekrutmen

Pro kontra akurasi hasil tes MBTI

pro kontra akurasi hasil tes mbti
Hasil tes MBTI memiliki pro dan kontra yang berkaitan dengan akurasinya. (Sumber: Pexels)

Dilansir dari MyersBriggs.org, penggunaan instrumen tes MBTI untuk perekrutan tenaga kerja atau memutuskan penugasan pekerjaan tidaklah etis. Hal ini disebabkan oleh karena tujuan utama tes MBTI ini justru untuk penyesuaian posisi agar pekerjaan dan komunikasi dapat berjalan lancar. Hal ini juga ditambah dengan fakta bahwa indikator tes MBTI juga bersifat sukarela dan responden bebas tetap bebas memilih jenis pekerjaan yang menurut mereka cocok.

1. Kontra dengan hasil tes MBTI

Menurut Livescience, banyak ahli psikologi yang lambat laun mengkritisi penggunaan tes MBTI dalam berbagai kepentingan. Setidaknya ada sekitar satu setengah juta orang mengikuti tes MBTI secara daring dan lebih dari 88% perusahaan yang termasuk dalam Fortune 500 menggunakan tes MBTI dalam perekrutan karyawan. Tak hanya itu, tercatat pula ratusan universitas menggunakan tes MBTI untuk program perekrutan mahasiswa atau pengajar dan juga dalam urusan pelatihan. Beberapa psikolog menganggap tes MBTI tidak ilmiah.

Dilansir Livescience, Michael Aston, seorang profesor psikologi di Brock University Ontario mengatakan bahwa banyak psikolog urusan kepribadian menganggap tes MBTI tak bisa dijadikan ukuran yang valid untuk melihat kepribadian seseorang. Tak cuma itu, beberapa karakteristik kepribadian yang ada dalam tes MBTI juga memiliki keterbatasan untuk dilihat atau dinilai.

Menurut para psikolog, masalah utama tes MBTI adalah sains yang ada di baliknya serta kekurangannya. Sebabnya, pada tahun 1991, komite National Academy of Sciences meninjau data dari penelitian tes MBTI dan mencatat adanya perbedaan yang mengganggu serta kurangnya nilai yang terbukti dari tes tersebut. Terlebih, studi lanjut mengatakan bahwa tidak terdapat validasi hasil dalam tes MBTI, sebabnya orang yang sama bisa mendapatkan hasil berbeda saat mengulang tes.

2. Pro dengan hasil tes MBTI

Masih dari Livescience, manajer umum perusahaan Myers-Briggs, Suresh Balasubramanian berujar bahwa meski banyak dikritik namun ia percaya bahwa tes MBTI masih populer dan terus diperbaiki. Perbaikan tes MBTI ini juga mencakup validasi instrumen serta penilaian kepribadian.

Meski hujan kritik dari para ahli terus menghujani tes MBTI, namun beberapa situs kampus seperti Concordia University Texas tetap menuliskan keuntungan adanya tes kepribadian ini. Tes kepribadian tetap bisa dianggap memberikan manfaat yang besari bagi manajer sumber daya manusia yang melakukan perekrutan karyawan.

Beberapa alasan dukungan terhadap tes MBTI adalah karena pihak perusahaan bisa mengetahui informasi unik yang diberikan oleh hasil tes dan membantu manajer HR untuk menilai kecocokan kandidat dengan budaya kerja. Tak hanya itu, tes kepribadian juga memungkinkan manajer HR untuk lebih memahami bagaimana membuat karyawan tetap termotivasi di tempat kerja.

Baca juga: 8 Jenis Aptitude Test yang Ada dalam Proses Rekrutmen

Rekomendasi platform untuk tes MBTI

rekomendasi platform untuk tes mbti
Tes MBTI dapat dilakukan secara daring pada beberapa situs yang resmi. (Sumber: Pexels)

Bagi kamu yang tertarik untuk melakukan tes MBTI atau sekadar untuk mempelajarinya, kamu bisa mengakses situs resmi dari perusahaan Myers-Briggs di myersbriggs.org atau mengikuti daring lewat mtbionline.com. Selain itu, kamu juga bisa menanyakan ketersedian tes di beberapa perusahaan berlisensi resmi di setiap negara yang bekerja sama dengan MBTI. Layanan ini dapat dicek melalui situs perusahaan Myers-Briggs. Untuk tes-tes kepribadian serupa MBTI, kamu bisa mengakses Jung Test atau 16Personalities. Selamat mencoba!

Baca juga: 12 Jenis Contoh Soal Tes Psikotes Beserta Tips Pengerjaannya

Tips mengerjakan tes MBTI

tips mengerjakan tes mbti
Bagian penting dari proses pengerjaan Tes MBTI adalah bersikap apa adanya. (Sumber: Pexels)

Pengerjaan tes MBTI seyogianya tidak perlu diikuti perasaan khawatir atau grogi. Sebabnya, tes MBTI ini akan menilai kemampuanmu apa adanya dan juga bukan bersifat mutlak. Meski begitu, ada beberapa tips bagi mereka yang hendak melakukan tes kepribadian MBTI. Berikut adalah tips yang dapat dijadikan acuan sebelum menjalani tes.

  • Pertimbangkan peran yang dilamar, maksudnya adalah saat peserta mengisi tes ini ia harus dapat membayangkan kepribadian seperti apa yang dibutuhkan untuk posisi tujuan lamaran. Hal ini dapat dicontohkan seperti ketika seseorang hendak melamar sebagai sales, maka saat menjalani tes MBTI bayangkan bagaimana kepribadian seorang sales. Kepribadian seperti membangun hubungan dengan orang lain, mudah bergaul, berpikiran terbuka, dan sebagainya adalah beberapa acuan yang bisa diikuti untuk tujuan lamaran sebagai sales.
  • Membaca instruksi dengan saksama, hal ini termasuk dengan berapa lama waktu yang perlu dialokasikan untuk menjawab tes MBTI. Sebabnya, ada beberapa bagian tes yang berbeda dalam tes MBTI sehingga perlu strategi jawaban tertentu. Peserta tes MBTI juga harus membaca soal atau pertanyaan dengan benar-benar paham serta mengerjakannya seefektif mungkin.
  • Jadilah dirimu sendiri, dalam tes MBTI yang perlu dilakukan adalah mengetahui apakah kepribadian yang dicari oleh perusahaan cocok atau tidak untuk peserta. Maka dari itu, tes MBTI perlu diisi dengan jujur agar pekerjaan yang kamu lamar sesuai dengan passion. Hindari jawaban yang terlalu ekstrem dan usahakan menjawab secara konsisten dan realistis.
  • Berhati-hati, untuk tips ini peserta harus mewaspadai adanya pertanyaan berulang. Pertanyaan jenis ini akan menguji konsistensi peserta, sehingga jangan terburu-buru dalam menjawab pertanyaan. Akurasi dan respons yang konsisten merupakan indikasi kepribadian yang kuat.
  • Pahami setiap pertanyaan, hal ini perlu dilakukan secara khusus dan usahakan memilih jawaban sesuai kepribadian peserta.

Tekankan rasa profesionalisme saat mengerjakan tes MBTI agar hasil yang didapat maksimal. Dengan begitu, penguji akan melihat potensi dalam diri peserta. Perlu diingat bahwa setiap tipe kepribadian dalam tes MBTI ini memiliki keunikan tersendiri sehingga tidak ada yang lebih baik daripada lainnya.

Baca juga: 7 Tips Tes Psikologi Kerja Ini Bantu Kamu Lolos Seleksi

Apakah hasil test MBTI bisa berubah?


Tes kepribadian MBTI dapat diakses dengan mudah secara online. (Sumber: Pexels)

Sejumlah pakar berpendapat bahwa kepribadian adalah hal yang sulit diukur secara pasti, begitu juga tes kepribadian MBTI. Roman Krznaric, seorang ahli filsafat Australia dalam Psychology Today menjelaskan bahwa hasil tes psikologi ini dapat berubah. Saat seseorang melakukan tes dalam jeda waktu 5 minggu, akan ada kemungkinan bahwa hasil tes yang didapatkan 50% dapat berubah.

Dikutip dari Klik Dokter, Psikolog Ikhsan Bella Persada, M.Psi, menjelaskan beberapa alasan yang dapat mempengaruhi hasil tes kepribadian MBTI, yaitu:

  • Penyedia tes kepribadian MBTI memberikan hasil yang tidak akurat atau tidak dikelola oleh praktisi yang memiliki kualifikasi.
  • Adanya perkembangan, pengalaman dan perjalanan hidup peserta yang berbeda sejak peserta mengikuti tes terakhir kali.
  • Selain pengalaman baru, pandangan terhadap diri sendiri (self-image) yang berbeda sejak pengisian tes terakhir dapat mempengaruhi hasil tes terbaru.

Baca juga: 8 Tips Pengembangan Karier untuk Kesuksesan di Masa Depan

Rekomendasi buku tes kepribadian MBTI


Banyak sekali buku-buku yang menjelaskan mengenai tes kepribadian MBTI. (Sumber: Pexels)

Untuk memahami lebih dalam mengenai tes kepribadian MBTI, berikut beberapa buku yang dapat kamu baca.

1. What Type am I? oleh Renee Baron

Lewat buku ini kamu dapat memahami teori MBTI yang rumit dengan sederhana. Tidak hanya itu, kartun-kartun kecil lucu yang menggambarkan karakteristik dan keeksentrikan masing-masing kepribadian menjadi bumbu yang pas untuk buku ini. Buku ini tidak hanya mencakup dasar-dasar MBTI tapi juga lampiran yang menyelami aspek C. Jung yang lebih maju dari MBTI. Buku ini adalah pilihan yang bagus untuk kamu yang merasa buku bersifat akademis sulit dibaca.

2. Essentials of Myers-Briggs Type Indicator Assessment oleh Naomi L. Quenk

Buku ini ditulis oleh para profesional dan mereka yang sedang menjalani pelatihan untuk menjadi administrator bersertifikat atas tes kepribadian MBTI. Buku ini cocok untuk kamu yang ingin mempelajari mengenai dasar dari MBTI karena buku ini memberikan kerangka Myers-Briggs, informasi tentang cara mengelola, menilai, dan menafsirkan tes kepribadian MBTI serta mengurangi kekuatan dan kelemahannya.

3. Persona oleh Irul Haqqiasmi

Berbeda dengan keempat buku sebelumnya yang berbahasa Inggris, buku ini membahas mengenai MBTI dalam bahasa Indonesia. Persona adalah buku untuk mencari hubungan kepribadian dan bakat alami dengan pekerjaan yang cocok denganmu. Sehingga buku ini mungkin cocok untuk kamu yang sedang mengembangkan potensi dan karier.

Baca juga: Perusahaan startup mulai pakai tes MBTI, apa fungsinya? 

Tes MBTI merupakan langkah sederhana yang menggambarkan karakter dan potensimu, termasuk melihat tipe kepemimpinan yang kamu miliki. Jadi, tidak perlu takut untuk menjalani tes MBTI jika kamu sudah bekerja atau sedang melamar kerja di suatu perusahaan.

Jika kamu saat ini masih belum memiliki pekerjaan, coba daftarkan diri kamu untuk menjadi talent di EKRUT. Semua proses dan bantuan profesional di talent marketplace EKRUT gratis. Kamu – sebagai talent atau employer – bisa langsung direkrut dan merekrut kandidat yang sesuai. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, daftar sekarang di EKRUT!

Sumber:

  • bookriot.com
  • klikdokter.com
  • livescience.com
  • myersbriggs.org
  • journal.uad.ac.id
  • themyersbriggs.com
  • online.concordia.edu
  • personalityperfect.com
0

Tags

Share

Apakah Kamu Sedang Mencari Pekerjaan?

    Already have an account? Login

    Artikel Terkait

    H1.jpg

    Careers

    5 Contoh Biografi Diri Sendiri untuk Peluang dan Perkembangan Karier

    Alvina Vivian

    13 February 2023
    6 min read
    H1_1._Cara_Menulis_Artikel_yang_Baik_Untuk_Pemula.jpg

    Careers

    10 Cara Menulis Artikel yang Baik dan Benar untuk Pemula

    Anisa Sekarningrum

    19 December 2022
    5 min read
    ucapan_perpisahan_kerja_-_EKRUT.jpg

    Careers

    Tips Menyampaikan Kata-kata Perpisahan Kerja yang Berkesan beserta Contohnya

    Maria Tri Handayani

    19 December 2022
    7 min read

    Video