Careers

Inilah Tes MBTI, 16 Hasil untuk Mendapatkan Karier yang Ideal

Published on
Min read
10 min read
time-icon
Anisa Sekarningrum

Content writer experiences in digital marketing, startup, and writing feature article. 

tes-kepribadian-MBTI-EKRUT.jpg

Tes kepribadian MBTI (Myers-Briggs Type Indicator) bertujuan untuk mengukur sudut pandang psikologis seseorang dalam melihat dunia, menilai situasi, dan mengambil keputusan. Oleh karena lingkupnya yang luas, tes MBTI sering digunakan untuk berbagai kebutuhan, khususnya untuk sektor rekrutmen atau dunia kerja. Salah satu contoh penggunaan tes MBTI adalah untuk memperoleh gambaran karakter seseorang. Tak hanya itu, tes MBTI juga dapat dipakai untuk mengetahui persen seseorang dalam hubungan sosial dan relevansinya dengan tipe pekerjaan yang ideal.

Mengenal tes kepribadian MBTI


Tes MBTI dapat membuatmu tahu tentang kepribadianmu sendiri. (Sumber: Pexels)

Tes MBTI merupakan salah satu tes kepribadian yang paling populer. Tes ini diciptakan oleh Katharine Cook Briggs dan Isabel Briggs-Myers dengan menggunakan teori kepribadian psikologi dari Carl Gustav Jung yang dikembangkan sejak tahun 1917.

Melalui tes MBTI, manusia dapat diidentifikasi memiliki 16 tipe kepribadian dari empat dimensi yang berbeda. Dimensi tersebut terdiri dari beberapa aspek berpasangan dengan kode huruf sebagai berikut:

  • Extraversion (E)-Introversion (I), hal ini mengacu pada bagaimana cara individu mendapatkan energi, baik dari lingkungan luar (eksternal) maupun dari diri sendiri (internal).
  • Sensing (S)-Intuition (N), dimensi ini mengacu pada cara mengelola informasi yang akan diterima oleh seseorang
  • Thinking (T)-Feeling (F), dimensi yang satu ini mengacu pada landasan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh suatu individu
  • Judging (J)-Preserving (P), dimensi ini menjadi acuan untuk mengetahui bagaimana seseorang melihat dunia, baik dalam menilai maupun praktikal

Tes MBTI ini bertujuan untuk membantu mempelajari diri sendiri. Hal ini termasuk mempelajari tentang kekuatan, kelemahan, perkiraan karier yang tepat, dan kecocokan dengan orang lain. Tes MBTI tidak selamanya akan sama, selama seseorang terus berkembang atau berada di lingkungan yang berbeda, hasil tes MBTI pun bisa berubah.

Penggunaan tes MBTI banyak diadopsi oleh bagian Human Resources and Development (HRD) untuk menentukan apakah seorang karyawan cocok dengan kultur perusahaan atau tidak. Selain itu, tes MBTI juga dapat memberikan gambaran tentang kemampuan kandidat karyawan dalam suatu kerja tim.

Baca juga: INFJ Adalah: Karakteristik, Kelebihan dan Kekurangan Beserta Rekomendasi Pekerjaannya

Sejarah tes MBTI


Myers-Briggs melalui berbagai penelitian untuk menentukan tes kepribadian MBTI. (Sumber: Pexels)

Penciptaan tes 16 kepribadian atau yang kini dikenal sebagai tes kepribadian MBTI dimulai pada 1917 oleh Katharine Cook Briggs dan anaknya, Isabel Briggs Myers, ketika Katharine memulai penelitiannya mengenai kepribadian setelah bertemu calon suami Isabel, Clarence Myers, yang memiliki pandangan berbeda dalam melihat dunia. Hal tersebut membuat Katharine tertarik untuk memulai tinjauan literatur untuk memahami temperamen yang berbeda.

Dalam penelitian tersebut, Katharine memperhatikan perbedaan mencolok pada kepribadian anggota keluarganya. Dia juga membaca biografi hingga akhirnya menemukan tipologi dasar yang mengusulkan empat temperamen yaitu bijaksana, spontan, eksekutif dan sosial. 

Pada tahun 1923, saat buku milik Carl G. Jung yang berjudul “Psychological Types” telah diterbitkan dalam bahasa Inggris, Briggs menyadari bahwa ada kemiripan antara teorinya dengan teori milik Jung namun teori Jung tentang perbedaan pribadi jauh lebih berkembang. Hal ini membuat Briggs dan Myers akhirnya mempelajari karya Jung secara ekstensif.

Pada teori tipe psikologis Jung didasarkan oleh pengamatan klinis dan mengusulkan bahwa ada empat fungsi utama psikologis yang digunakan manusia untuk mengalami dunia yaitu sensasi, intuisi, perasaan, dan pemikiran, yang masing-masing memiliki dua orientasi kutub seperti ekstraversi dan introversi. Tes ini berdasarkan fungsi tersebut dengan penambahan sifat judging dan perceiving.

Selanjutnya, Briggs mengembangkan instrumen “penyortir” untuk membantu identifikasi preferensi tipe psikologis seseorang (yang sekarang digunakan sebagai tes tanya jawab) pada tahun 1942. Kemudian, Myers-Briggs mulai menguji konsep mereka dengan membuat pertanyaan individual dan mengumpulkan data tersebut untuk menentukan apakah item yang mereka buat telah secara akurat mengukur hal yang mereka inginkan.

Perang dunia kedua menjadi pengaruh besar bagi pengembangan proyek ini karena Myers percaya bahwa saat orang saling memahami satu sama lain lebih baik, mereka dapat bekerjasama dan mengurangi konflik. Sehingga Myers bertekad untuk menemukan cara untuk memberi orang akses ke tipe psikologis mereka.

Sepanjang tahun 1950 sampai 1970-an, Myers terus mempresentasikan data, mengembangkan pertanyaan, memvalidasi instrumen dan teori, serta metode penyortiran kepribadiannya kepada berbagai lembaga pendidikan, publikasi, dan psikolog. Pada tahun 1962, Myers menulis “Introduction to Type” sebuah educational testing services (ETS) versi penelitian dari instrumen MBTI dan manual MBTI.

Hingga pada tahun 1968 Katharine Cook Briggs wafat dan pada 1980 Isabel Briggs Myers wafat, tes milik Myers-Briggs digunakan secara luas oleh organisasi-organisasi untuk meningkatkan interaksi karyawan, konseling karier, dan keperluan lain yang ingin meningkatkan hubungan pribadi.

Selanjutnya pada tahun 1980, Peter dan Katharine Myers menjadi co-owner dari pemilik hak cipta MBTI. Manual MBTI edisi kedua dipublikasikan pada tahun 1985, kemudian edisi ketiga pada 1998 dan edisi lengkap diluncurkan pada tahun 2007. Kabar terbaru pada tahun 2018, CPP, Inc. yang merilis instrumen MBTI pada tahun 1975 berganti nama menjadi The Myers-Briggs Company. Selanjutnya pada tahun 2019, versi global terbaru dari penilaian MBTI dirilis dan versi terbaru dari MBTI online diluncurkan.  

Tes kepribadian MBTI milik Myers-Briggs dibuat untuk populasi normal dan tes ini menekankan nilai perbedaan yang terjadi secara alami, sehingga diasumsikan bahwa manusia memiliki preferensi khusus dalam melihat dunia serta preferensi dalam membentuk minat, nilai, dan motivasi.

Baca juga: INTP Adalah: Karakteristik, Kelebihan dan Kekurangan, beserta Rekomendasi Pekerjaannya

Penggunaan tes MBTI untuk rekrutmen


Beberapa perusahaan menggunakan tes MBTI untuk rekrutmen kerja. (Sumber: Pexels)

Menurut Irawadi dan Ismail lewat risalah ilmiahnya menyebut bahwa tes MBTI mulanya menjadi salah satu aplikasi psikologi untuk mencari solusi dari permasalahan sumber daya manusia di suatu institusi. Penggunaan tes psikologi khususnya tes MBTI ini untuk mengetahui kepribadian seseorang dan nilai-nilai potensial pelamar kerja yang diseleksi. Belakangan, penggunaan tes MBTI untuk rekrutmen kerja menuai pro dan kontra karena dianggap tidak etis. Meski begitu, dahulu tes MBTI dilakukan dengan basis empat dimensi yang telah dijelaskan di atas tadi.

Dalam risalah ilmiahnya, Irawadi dan Ismail menjelaskan bahwa tes MBTI dilakukan dengan perbandingan dua aspek dalam tiap dimensi yang ada melalui 15 pertanyaan untuk tiap perbandingan. Sehingga, untuk keempat dimensi secara total ada 60 pertanyaan. Setelah didapat jawaban dari setiap pertanyaan, maka akan dilakukan penghitungan yang menghasilkan nilai mana aspek yang lebih besar dari dua aspek pada tiap dimensi.

Penghitungan ini dilakukan dengan rumus jumlah indikasi aspek dibagi 15 lalu dikalikan dengan 100%. Hal ini nantinya akan menjadi penentuan kepribadian seseorang yang mengerjakan tes tersebut. Dari hasil inilah nantinya akan menghasilkan 16 tipe kepribadian menurut tes MBTI.

Kepribadian yang didapat dari tes MBTI ini nantinya menentukan seseorang pelamar kerja untuk posisi dan relevansi rekrutmen di suatu perusahaan yang ia lamar. Dari hasil tes MBTI nantinya perekrut akan mengidentifikasi pula potensi dan preferensi seseorang pelamar kerja. Meski begitu, secara teoretis tidak ada kepribadian yang dinilai lebih baik dibandingkan kepribadian lainnya dari total 16 kepribadian hasil tes MBTI tadi. Namun, kecenderungan individu menjadi basis analisis utama dari tes MBTI ini.

Baca juga: 8 Jenis Pekerjaan yang Banyak Dicari di Startup

16 Hasil dari tes MBTI


Tes MBTI memungkinkan kita mengenal 16 tipe kepribadian. (Sumber: Pexels)

Seperti yang telah dijelaskan, tes MBTI membagi kepribadian individu ke dalam 16 tipe berbeda. Seluruh tipe kepribadian ini diambil sesuai preferensi mereka atas aspek-aspek yang ada dalam dimensi psikologis yang totalnya ada empat pasangan aspek. Penyebutan tipe-tipe kepribadian ini berdasarkan kode huruf dari tiap aspek dimensional psikologisnya. Di bawah ini adalah ke-16 jenis kepribadian dari tes MBTI dengan masing-masing jenis pekerjaan yang ideal untuk setiap tipenya.

1. ISTJ

ISTJ
Polisi adalah salah satu profesi yang cocok dengan kepribadian ISTJ. (Sumber: Pexels)

Tipe ini berarti adanya pertemuan antara aspek Introversion, Sensory/Sensing, Thinking, dan Judging. Menurut tes MBTI, seseorang dengan tipe kepribadian ISTJ umumnya logis, bertanggung jawab, dan terstruktur. Tipe kepribadian ini dapat bekerja sendiri maupun menjadi sosok pemimpin yang bisa diandalkan. Oleh karenanya, tes MBTI meneliti bahwa pekerjaan yang cocok bagi mereka adalah tenaga medis, polisi, editor, manajer properti, software developer, kurator, dan pengacara.

2. ISFJ

isfj
Guru adalah salah satu profesi yang cocok untuk kepribadian ISFJ. (Sumber: Pexels)

Orang dengan tipe kepribadian ISFJ sangat konvensional dan menghargai lingkungan kerja yang terorganisasi. Mereka juga memiliki pembawaan yang tenang, tekun, serta memiliki ketertarikan dengan detail. Pekerjaan yang cocok dengan karakter ISFJ adalah guru, manajer administratif, teller, akuntan, pengusaha, dan analis.

3. INFJ

infj
Konselor merupakan salah satu pekerjaan yang sesuai dengan kepribadian INFJ. (Sumebr: Pexels)

Tipe kepribadian INFJ ini umumnya berorientasi terhadap kebutuhan orang lain. Orang dengan kepribadian ini biasanya mencintai hal-hal yang berbau sosial tetapi cenderung pendiam. Mereka menyukai hal menantang tapi juga suka mencari solusi secara mandiri tanpa mengendalikan kelompok. Potensi karier yang cocok untuk tipe kepribadian INFJ ini antara lain manajer sumber daya manusia (HR), okupasi, terapis, psikolog, konselor, dosen, peneliti, dan konsultan.

4. INTJ

intj
Peneliti merupakan salah satu profesi yang sesuai dengan kepribadian INTJ. (Sumebr: Pexels)

Orang dengan tipe kepribadian INTJ dikenal sebagai individu yang percaya diri dan bertindak berdasarkan penalaran dan logika. Tipe kepribadian INTJ terobsesi dengan berbagai masalah yang rumit dan mampu memberikan solusi terhadap permasalahan tersebut. Motivasi orang-orang dengan tipe kepribadian INTJ ini berasal dari brainstorming ide. Oleh karenanya, mereka dapat menjadi ahli dalam bidang seperti arsitek, akuntan, penulis skrip, business strategist, ilmuwan, dan ahli statistik.

5. ISTP

istp
Salah satu profesi yang cocok dengan kepribadian ISTP adalah pilot. (Sumber: Pexels)

Orang dengan tipe kepribadian ISTP umumnya memiliki sifat tenang, fleksibel, dan mampu menemukan solusi dengan tepat.Tipe kepribadian ISTP ini akan sangat unggul saat mereka diberikan kebebasan untuk menj

0

Tags

Share

Apakah Kamu Sedang Mencari Pekerjaan?

    Already have an account? Login

    Artikel Terkait

    H1.jpg

    Careers

    5 Contoh Biografi Diri Sendiri untuk Peluang dan Perkembangan Karier

    Alvina Vivian

    13 February 2023
    6 min read
    H1_1._Cara_Menulis_Artikel_yang_Baik_Untuk_Pemula.jpg

    Careers

    10 Cara Menulis Artikel yang Baik dan Benar untuk Pemula

    Anisa Sekarningrum

    19 December 2022
    5 min read
    ucapan_perpisahan_kerja_-_EKRUT.jpg

    Careers

    Tips Menyampaikan Kata-kata Perpisahan Kerja yang Berkesan beserta Contohnya

    Maria Tri Handayani

    19 December 2022
    7 min read

    Video