Lainnya

8 Tanda Kamu Adalah People Pleaser Beserta Tips untuk Meminimalisasinya

Published on
Min read
5 min read
time-icon
Algonz D.B. Raharja

A passionate ecological researcher and writer who loved to learn about SEO and content writing for marketing purposes

H1_People_Pleaser.jpg

Pernahkah kamu merasa bahwa dirimu memiliki hasrat tertentu untuk selalu membuat orang lain merasa senang dan cenderung melakukan segala cara untuk membuat orang-orang di sekitarmu menjadi senang? Nah, jika kamu merasa pernah berlaku demikian, maka bisa jadi kamu mengalami suatu kondisi yang disebut people pleaser.

Lantas, apa yang dimaksud people pleaser tersebut? Mari kita simak ulasan singkatnya berikut ini.

Apa itu people pleaser?


People pleaser merupakan kecenderungan seseorang untuk menjadi pribadi yang menyenangkan bagi orang lain (Sumber: Pexels)

Dilansir situs konseling James Madison University, disebut bahwa people pleaser adalah orang-orang yang cenderung menyenangkan dan memiliki tendensi untuk menjadi individu paling baik atau paling membantu. People pleaser hampir serupa dengan perilaku “yes man” pada individu yang tidak pernah mengatakan “tidak”.

Umumnya, seorang people pleaser menghabiskan banyak waktu bagi orang lain dan membantu mereka untuk tendensi tertentu yang terutama adalah membuat orang lain senang.

Menurut situs OpenColleges, seorang people pleaser adalah orang yang menyenangkan atau memiliki kecenderungan menyenangkan orang lain dalam kondisi atau keadaan tertentu dan dengan orang-orang tertentu. Perilaku people pleaser ini muncul tidak kepada semua orang, tetapi pihak-pihak tertentu seperti pasangan, atasan kerja, atau teman dan orang lain yang ada di setiap relasi penting seseorang.

Seorang yang memiliki perilaku atau kecenderungan untuk menjadi people pleaser umumnya dianggap membantu dan baik oleh semua orang. Seorang people pleaser dikenal dengan sifatnya yang melakukan apa pun untuk membuat orang lain bahagia. Meski nampaknya bernilai positif, namun perilaku people pleaser yang berlebih dapat membuat seseorang stres, tertekan secara emosional, dan cemas berkepanjangan.

Secara umum, people pleaser merupakan dorongan dari dalam diri individu untuk menyenangkan orang lain dengan berbagai cara, seperti membantu mereka. Namun, seorang people pleaser juga biasanya tidak mampu mengontrol kapan ia perlu mengatakan “ya” untuk memberi bantuan dan kapan waktu yang tepat untuk mengatakan “tidak” serta memberi ruang bagi kesenangan dirinya sendiri.

Baca juga: 7 Tips Tes Psikologi Kerja Ini Bantu Kamu Lolos Seleksi

8 Tanda-tanda people pleaser


Seorang people pleaser umumnya memiliki tanda penilaian rendah terhadap dirinya sendiri (Sumber: Pexels)

Menurut artikel dalam situs Healthline, perilaku people pleaser umumnya dapat berdampak buruk bagi seorang individu. People pleaser juga dapat memengaruhi potensi dan relasi seseorang terhadap orang lain. Oleh karena itu, kita perlu mengidentifikasi beberapa tanda perilaku atau kecenderungan people pleaser ini sedini mungkin. Sebab, meski nampak positif, namun people pleaser ternyata memiliki dampak negatif secara personal.

Adapun beberapa tanda-tanda people pleaser yang umum diketahui adalah sebagai berikut.

1. Memiliki penilaian rendah terhadap diri sendiri

Tanda pertama dari kecenderungan people pleaser adalah ketika kamu menilai dirimu sendiri lebih rendah daripada orang lain. Orang dengan penilaian diri yang rendah umumnya membutuhkan atensi orang lain atau penilaian orang lain untuk meningkatkan nilai personalnya.

Hal ini dapat dicontohkan pada suatu keyakinan bahwa orang lain hanya peduli kepada kamu jika kamu berguna bagi mereka. Kamu merasa perlu mendapat pujian dan penghargaan dari orang lain untuk dapat meyakini bahwa dirimu berharga.

2. Ketergantungan terhadap orang lain untuk menyukaimu

Tanda people pleaser yang mungkin cukup mudah diidentifikasi oleh seseorang adalah ketergantungannya terhadap orang lain dengan tendensi tertentu. Seorang people pleaser secara umum membutuhkan orang lain untuk menyukai dirinya dan khawatir akan adanya penolakan dari orang lain.

Kekhawatiran ini lantas mendorong seseorang untuk melakukan berbagai hal agar orang lain menyukainya. Sikap ini secara teknis dirancang oleh perilaku seseorang agar orang lain tidak memiliki alasan untuk menolak dirinya. Seorang people pleaser akan mencoba segala cara agar orang lain membutuhkannya dalam berbagai kesempatan.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Self Healing Serta Bedanya dengan Self Love

3. Mudah menyetujui siapa saja

Salah satu indikasi people pleasure yang juga mudah ditemukan adalah sikap untuk mudah setuju terhadap orang lain. Hal ini umum terjadi dalam suatu kelompok atau relasi yang biasanya terjadi karena ada keengganan untuk memberikan pendapat berbeda atau rasa malas untuk membuka diskusi.

Beberapa orang dengan kecenderungan people pleaser menganggap bahwa menyetujui siapa pun dalam suatu kelompok dapat menyenangkan orang lain. Hal ini mengakibatkan mereka terus-menerus setuju dengan orang lain hanya karena ingin dikagumi, bukan karena ia percaya dan meyakini tentang pendapat orang tersebut.

4. Meminta maaf untuk hal-hal yang bukan kesalahannya

Salah satu tanda people pleaser lainnya adalah kecenderungan untuk meminta maaf untuk hal-hal yang bahkan bukan kesalahannya. Seorang people pleaser tidak ingin orang lain memiliki prasangka buruk tentang diri mereka, sehingga seolah-olah ia ingin menjadi pahlawan atau martir untuk kesalahan-kesalahan yang mungkin dapat membuat orang lain merasa tidak nyaman.

Jika orang lain merasa tidak enak hati, maka seorang people pleaser akan bersikap overthinking dan menganggap bahwa perasaan tidak enak hati tadi disebabkan oleh dirinya. Idealnya, permintaan maaf dilakukan untuk hal-hal yang memang tidak dapat dikendalikan seseorang dan menyesalinya karena sadar itu adalah kesalahannya, bukan untuk menjadikan diri sebagai “tukang minta maaf” bahkan saat tidak salah.

5. Sulit untuk mengatakan “tidak”

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, sulit untuk mengatakan “tidak” atau menolak orang lain adalah salah satu indikasi people pleaser. Perilaku ini umumnya diambil oleh seseorang dengan kekhawatiran bahwa jika ia menolak ajakan atau permintaan orang lain maka ia akan dianggap tidak peduli dengan mereka.

Menyetujui segala hal atau melakukan apa saja yang orang lain inginkan dianggap sebagai pilihan paling aman bagi seorang people pleaser. Namun, sejatinya orang dengan kecenderungan ini tidak memiliki nilai tawar terhadap dirinya sendiri. Sebabnya, ia pun tentunya memiliki waktu lain untuk kepentingan pribadinya, tapi sekalipun ia tidak punya waktu atau keinginan untuk membantu, ia akan tetap membantu.

6. Sulit mengenali perasaan diri

Seseorang dengan kecenderungan people pleaser umumnya akan berjuang untuk sebuah realitas tertentu dan sulit mengenali perasaan mereka yang sebenarnya. Seorang people pleaser mungkin tidak merasa yakin dengan apa yang ia inginkan dan bagaimana caranya untuk jujur pada dirinya sendiri.

Perasaan semacam ini yang kemudian membuat seseorang merasa tidak enak ketika orang lain menyinggung perasaan pribadinya. Bukannya ia menegur atau membuka pembicaraan dan mengatakan perasaan yang ia alami, malahan ia menegur diri sendiri dan menganggap orang lain tidak bersungguh-sungguh dan hanya bercanda.

Hal semacam ini umum muncul sebagai penyangkalan akan fakta bahwa perasaan personalnya tersakiti.

Baca juga: 10 Jenis Psikotes kerja yang Sering Digunakan dalam Proses Rekrutmen

7. Kehilangan rasa percaya diri di hadapan orang lain

Tanda-tanda people pleaser yang sudah mengarah pada ekses negatif adalah kehilangan rasa percaya diri. Hal ini terjadi karena seseorang secara terus-menerus menekan dirinya agar membuat orang lain senang. Sikap ini lambat laun akan berdampak pada hilangnya rasa percaya diri yang salah satunya muncul dengan penyangkalan diri.

Menyangkal diri sendiri atas perasaan-perasaan buruk yang diterima dari orang lain membuat seseorang akan tertekan. Di satu sisi ia tertekan, sedang di sisi lain ia terus ingin membuat orang lain senang.

Hal ini umumnya muncul sebagai perilaku “sungkan” ketika menerima ajakan teman atau senior di kantor, sedangkan kamu sebagai pegawai baru ingin beristirahat, dan seterusnya hingga kamu tak percaya diri untuk sekadar berargumen kepada orang lain.

8. Perubahan kepribadian

Indikasi paling negatif dari people pleaser mungkin bisa ditemukan pada perubahan kepribadian akibat terlalu bergantung pada tendensi untuk menyenangkan orang lain. Seorang people pleaser memiliki kecenderungan untuk mengubah perilaku dan sikap mereka agar sesuai dengan orang atau kelompok di mana ia berada saat itu.

Perubahan perilaku yang acak ini dilakukan untuk menyesuaikan diri dan agar diterima oleh kelompok tertentu. Seorang people pleaser tentu menghindari konflik, dan oleh karena itu ia akan melakukan apa pun untuk membuat orang di sekitarnya nyaman. Hal-hal ini nantinya dikhawatirkan akan mengubah kepribadian seseorang dalam berbagai aspek kehidupannya.

9. Khawatir berlebihan ketika terjadi konflik

Konflik adalah salah satu bentuk interaksi yang dilakukan manusia. Konflik biasanya terjadi karena ada ketidaksetujuan terhadap suatu pandangan atau adanya tindakan kurang menyenangkan yang dilakukan oleh satu pihak terhadap pihak lainnya. Hal ini sebenarnya wajar saja terjadi. Bahkan, beberapa ahli sependapat bahwa konflik diperlukan dalam relasi manusia agar hubungan mengalami perkembangan dan masing-masing individu bisa semakin mengenali orang-orang di sekitarnya.

Akan tetapi, seorang people pleaser sangat khawatir jika terjadi konflik. Ia akan segera mengalah atau mencari penyelesaian masalah supaya tidak terjadi keributan. Seorang people pleaser cenderung meminta maaf terlebih dahulu–meskipun ia tidak melakukan kesalahan–supaya konflik segera selesai. Dirinya tidak begitu memedulikan keadilan atau perasaannya sendiri karena baginya, yang terpenting adalah semua orang senang (meskipun dirinya tidak).

10. Selalu berusaha “memperbaiki” orang lain

Manusia mempunyai emosi yang berubah-ubah. Kadang senang, banyak tawa, namun di waktu lain, ada duka dan air mata. People pleaser sering merasa khawatir ketika orang-orang di sekitarnya menunjukkan emosi negatif. 

Oleh sebab itu, ia akan berusaha keras untuk membuat suasana kembali ceria meskipun kadang, perbuatannya itu justru menyinggung orang yang sedang bersedih. Ketika tindakannya ini ditegur, people pleaser cenderung merasa bersalah atau menuduh orang-orang tidak mengerti maksud baik yang sedang diupayakannya.

Dampak menjadi people pleaser


Dampak buruk dari people pleaser adalah meningkatkan potensi frustrasi (Sumber: Pexels)

Beberapa dampak people pleaser umumnya bersinggungan dengan tanda-tanda seorang people pleaser yang telah dijelaskan di atas. Namun, ada beberapa dampak umum yang membuat people pleaser bukan merupakan hal positif bagi seseorang. Adapun dampak-dampak tersebut antara lain adalah sebagai berikut.

1. Frustrasi dan kesal

Seseorang dengan kecenderungan people pleaser akan merasa frustrasi dan kesal ketika ia menghabiskan seluruh waktunya untuk orang lain. Selain itu, belum tentu orang lain yang dibantu akan mengenali dan menghargai pengorbanan waktunya. Hal semacam ini jika bertumpuk dan terakumulasi akan berdampak pada pikiran seseorang dan memicu rasa kesal dan frustrasi.

2. Orang lain mengambil keuntungan

Selain berdampak pada psikologis, people pleaser juga dapat membuat seseorang diperdaya oleh orang lain dengan mengambil keuntungan dari bantuan-bantuan seorang people pleaser tersebut. Orang lain yang memiliki itikad buruk akan mempermainkan perilaku people pleaser untuk membuatnya sebagai “pelayan” atau sebagai “orang yang dapat diandalkan” dalam konotasi negatif.

Baca juga: 10 Tes Kepribadian Online untuk Rekrut Professional Talent

3. Dimanfaatkan orang lain

Hal ini selaras dengan dampak people pleaser sebelumnya, yaitu orang lain akan cenderung memanfaatkan kebaikan seorang people pleaser karena perilakunya untuk melakukan segala sesuatu. Kecenderungan seorang people pleaser yang sulit untuk menolak permintaan bantuan juga dapat dimanfaatkan orang lain untuk berbagai hal tanpa ada persetujuan antar kedua belah pihak.

4. Tidak memiliki hubungan berkualitas

Sikap people pleaser dapat menyebabkan seseorang tidak memiliki hubungan dengan kualitas yang baik. Hal ini berpotensi muncul karena relasi dilakukan searah yaitu pihak tertentu ingin menyenangkan pihak lainnya secara terus-menerus. Hubungan seperti ini sulit untuk dipertahankan karena tidak ada kepuasan dari semua pihak, dan tidak ada komunikasi atau diskusi terkait perilaku dalam relasi dua orang atau kelompok.

5. Menyakiti perasaan orang lain

Dampak buruk dari people pleaser yang utama adalah orang lain menganggap seseorang people pleaser tidak tulus dan memiliki tendensi tertentu. Belum lagi, seorang people pleaser merupakan “yes man” atau orang yang tidak pernah menolak, sehingga mungkin orang lain akan merasa aneh dan kurang dihargai lebih dari sekadar “tukang suruh”.

6. Kehilangan jati diri

Ketika seorang people pleaser selalu berusaha menyenangkan hati orang lain, ia mulai kehilangan dirinya secara perlahan tapi pasti. Ia tidak lagi menunjukkan ketidaksukaan, mengemukakan opini, atau memperlihatkan kemampuannya hanya karena tidak ingin orang lain sebal atau tidak suka padanya.

Jika tindakan ini diteruskan, lama-kelamaan seorang people pleaser tidak lagi hidup untuk dirinya tetapi untuk orang lain yang pada akhirnya, berujung pada ketidakbahagiaan dan depresi.

7. Sulitnya menerapkan manajemen waktu yang baik

Salah satu tanda seorang people pleaser adalah ketidaksanggupannya dalam menolak sesuatu. Jika seseorang meminta bantuannya, tidak peduli pukul berapa atau sesulit apa pun tingkat bantuan yang diminta darinya, biasanya ia akan langsung mengiyakan. 

Oleh sebab itu, tidak mengherankan apabila people pleaser tidak bisa melakukan manajemen waktu yang baik karena terlalu memprioritaskan orang lain dibandingkan dirinya sendiri.

8. Kesulitan dalam menentukan batasan

Orang lain bisa memperlakukan people pleaser dengan sewenang-wenang dan hal itu bisa berakibat pada tidak mampunya people pleaser dalam menentukan batasan. Ia akan membiarkan orang lain memanfaatkannya karena adanya perasaan tidak enak atau rasa bersalah yang berlebihan.

Tips untuk meminimalisasi kebiasaan people pleaser


Perilaku people pleaser dapat ditekan dengan melakukan kebaikan dengan ikhlas dan sungguh-sungguh (Sumber: Pexels)

Melihat beberapa dampak buruk people pleaser di atas, kita perlu meminimalisasi kecenderungan people pleaser ini dengan pertama-tama mengidentifikasi tanda-tandanya. Setelah itu, kita perlu memahami beberapa tips untuk mengurangi kecenderungan people pleaser seperti di bawah ini.

1. Tunjukkan kebaikan dengan sungguh-sungguh

Tips pertama untuk mengurangi kecenderungan people pleaser adalah tunjukkanlah kebaikan dengan sungguh-sungguh tanpa tendensi tertentu, seperti membuat orang lain senang dan sejenisnya. Cara ini akan memberimu batas tertentu untuk berbuat baik dengan alasan yang tepat, bukan berbuat baik hanya untuk mendapatkan perhatian orang lain.

2. Pertimbangkan niat sebelum menawarkan bantuan

Hal pertama yang perlu dipertimbangkan sebelum menawarkan bantuan adalah niat. Apakah niatmu itu tulus atau memiliki tendensi tertentu. Selain itu, kamu juga perlu memastikan bahwa kamu melakukan kebaikan itu dengan senang hati serta ikhlas. Sebabnya, seorang people pleaser umumnya akan kesal jika kebaikannya tidak dibalas atau bertepuk sebelah tangan.

3. Utamakan diri sendiri terlebih dahulu

Memang, tips ini terkesan egois dan nir empati, namun seyogianya sebuah tindakan atau perilaku baik terhadap orang lain dilakukan dengan kesadaran diri. Jika kamu melupakan dirimu sendiri dan terlalu fokus pada orang lain, maka keberadaan dan kebaikanmu dapat dimanfaatkan orang lain. Selalu mawas diri dan mengutamakan diri sendiri terlebih dahulu dapat membantumu memberi batasan tertentu bagi orang lain.

4. Tetapkan batasan

Selaras dengan mawas diri tadi, seseorang dapat mengurangi tanda people pleaser dengan menetapkan batasan. Tidak semua orang ingin dibantu atau menghendaki campur tangan orang lain. Hal ini dimulai dari perasaan diri sendiri sebelum berniat membantu orang lain. Pastikan batasan tertentu yang membuat bantuanmu memang menghasilkan rasa puas bagi kedua belah pihak, dan bukan hanya sepihak saja.

5. Pastikan dirimu percaya diri dalam sebuah relasi

Hal utama yang dapat mengurangi dampak people pleaser adalah kepercayaan diri. Jika seseorang percaya diri, maka ia tidak tergantung pada orang lain. Kepercayaan diri juga akan membuat seseorang berani menolak dengan alasan terbaik, atau membantu dengan niat terbaik pula.

6. Belajar berkata “tidak”

Salah satu langkah utama yang harus berani diambil oleh people pleaser adalah berkata “tidak” kepada orang lain. People pleaser hendaknya menyadari bahwa dirinya tidak bisa menyenangkan hati orang dan tidak bisa mengerjakan segala sesuatunya sendirian. 

Dengan berani berkata “tidak”, people pleaser secara tidak sadar belajar mengutamakan dirinya sendiri. Ia juga mulai mengenal kapasitas dirinya sehingga tidak lagi memaksakan hal yang tidak bisa ditanganinya.

7. Belajar meminta bantuan kepada orang lain

People pleaser cenderung terbiasa melakukan segala sesuatunya seorang diri. Hal ini membuatnya tidak enak hati ketika meminta pertolongan dari sesamanya. Untuk mengatasi tindakan tersebut, people pleaser hendaknya belajar untuk percaya dan mengandalkan orang lain. Dengan begitu, ia bisa meringankan beban berat yang selama ini menghinggapi pundaknya.

8. Temukan hal-hal yang membuatmu bahagia

Sumber kebahagiaan people pleaser adalah kepuasan dan validasi dari orang lain. Ia baru merasa dirinya berharga jika orang lain mengakui perbuatan baiknya. Untuk mengatasi hal tersebut, people pleaser bisa mencoba untuk mencari kebahagiaannya sendiri. 

Tidak perlu besar, hal-hal sesederhana memberi makan kucing jalanan, merajut, atau membaca buku juga tidak masalah selama itu bisa membuat seseorang merasa lebih bahagia.

Baca juga: Inilah Tes MBTI, 16 Hasil untuk Mendapatkan Karier yang Ideal

Itulah tadi bagaimana people pleaser dapat berpengaruh pada seseorang dan orang lain. Meski sekilas nampak baik dan positif, namun perilaku people pleaser nyatanya memiliki dampak kurang baik bagi personalitas seseorang dan kualitas hubungannya dengan orang lain.

Bagi kamu yang merasa kurang percaya diri karena belum memiliki karier yang matang, mungkin kamu bisa mempertimbangkan diri untuk mencari lowongan pekerjaan lewat EKRUT. Dengan mendaftar lewat EKRUT, kamu berpotensi ditemukan oleh berbagai perusahaan yang tengah mencari kandidat baru.

Kamu hanya perlu menyiapkan CV terbaikmu lalu klik tautan di bawah ini untuk langsung mendaftar lewat EKRUT.

Sumber:

  • jmu.edu
  • opencolleges.edu.au
  • verywellmind.com
0

Tags

Share

Apakah Kamu Sedang Mencari Pekerjaan?

    Already have an account? Login

    Artikel Terkait

    H1_-_10_Studio_Foto_Jakarta_untuk_Berbagai_Keperluan_Beserta_Daftar_Harganya.jpg

    Lainnya

    10 Studio Foto Jakarta untuk Berbagai Keperluan beserta Daftar Harganya

    Sylvia Rheny

    09 December 2022
    5 min read
    Manfaat_“Me_Time”_bagi_kesehatan_mental_dan_7_kegiatan_yang_bisa_untuk_dilakukan.jpg

    Lainnya

    Manfaat “me time” bagi kesehatan mental dan 7 kegiatan yang bisa untuk dilakukan

    Sylvia Rheny

    14 November 2022
    6 min read
    H1_1._10_Rekomendasi_Buku_Sastra_Indonesia_Terbaik_Sepanjang_Masa.jpg

    Careers

    Rekomendasi Buku Sastra Indonesia Terbaik Sepanjang Masa

    Anisa Sekarningrum

    11 November 2022
    6 min read

    Video