Lainnya

Kenali Investasi Reksa Dana Pasar Uang (RDPU) beserta 5 Kelebihan dan Kekurangannya

Published on
Min read
5 min read
time-icon
Chrissila Jessica

A social media and content writer experience who possess various strong work experiences that mainly focused on writing. Ranging from a journalist, social media specialist, and freelance content writer.

pexels-burak-kebapci-186461.jpg

Dalam melakukan investasi, kamu harus memikirkan secara matang metode apa yang ingin diambil. Jangan sampai kamu salah menginvestasikan uangmu yang akan menimbulkan kerugian. Pelajari dahulu jenis investasi yang ingin digunakan agar kamu bisa mengontrol penuh uangmu. Artikel kali ini akan membahas mengenai RDPU atau reksa dana pasar uang yang menjadi salah satu instrumen investasi saat ini. Bagaimana cara kerjanya? Simak selengkapnya di sini!

Baca juga: Mengenal Apa itu OJK? Mulai dari Tujuan, Peran, Fungsi, dan 4 Wewenangnya

Apa itu reksa dana pasar uang (RDPU)?


RDPU merupakan salah satu instrumen investasi yang memiliki risiko paling rendah (sumber: pexels)

Dilansir dari Tanam Duit, RDPU adalah jenis reksa dana yang menginvestasikan 100 persen dana kelolaannya pada produk pasar uang. Produk pasar uang terdiri dari deposito perbankan dan surat berharga yang jatuh temponya kurang dari satu tahun. Perubahan tingkat suku bunga acuan akan mempengaruhi imbal hasil dari reksa dana. RDPU bertujuan untuk menjaga likuiditas dan modal investasi.

Produk RDPU merupakan produk yang risikonya paling rendah, mengapa demikian? Hal ini karena dana kelolaan produk RDPU diinvestasikan pada surat berharga yang jatuh temponya kurang dari 1 tahun, seperti deposito, sertifikat utang negara (SUN), sertifikat Bank Indonesia (SBI), obligasi, dan sukuk.

Baca juga: Perhitungan BPJS Ketenagakerjaan terbaru program JHT, JKK, JKM, dan JP

Kelebihan RDPU


Salah satu keuntungan RDPU adalah return yang lebih besar dibandingkan dengan Deposito (sumber: pexels)

Ada beberapa keuntungan yang bisa kamu dapatkan jika memiliki RDPU sebagai instrumen investasi, diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Risiko relatif rendah

Dalam praktik investasi RDPU, manajer investasi menginvestasikan seluruh dana kelolaannya pada deposito dan surat utang dengan jatuh tempo kurang dari 1 tahun. Sehingga, RDPU memiliki risiko gagal bayar yang relatif rendah.

2. Reksa dana bersifat likuid

Reksa dana memiliki sifat likuid yang artinya bisa dicairkan kapan saja. Dalam proses pencarian uang, waktu yang dibutuhkan tidak lebih dari 24 jam, bahkan ada juga yang hanya beberapa jam. Tak hanya itu, tak ada biaya penjualannya saat kamu mencairkan dana sehingga uang yang kamu terima penuh 100%.

3. RDPU bukan objek pajak

Tahukah kamu jika kamu mengubah uangmu menjadi bentuk deposito, bank akan mengenakan pajak 20% dari setiap bunga yang didapatkan? Berbeda dengan RDPU, reksa dana bukan objek pajak sehingga kamu tak perlu takut dikenakan pajak.

4. Keuntungan yang relatif besar

Jika deposito hanya dapat memberikan keuntungan 4% setiap tahunnya, RDPU dapat memberikan 6% atau lebih. Selain itu, RDPU juga bisa dicairkan kapan saja tak perlu menunggu sampai jangka waktu yang ditentukan seperti deposito.

5. Tidak membutuhkan modal besar

RDPU bisa dikatakan instrumen investasi yang biasanya digunakan oleh pemula. Hal ini karena fleksibilitas dari modal yang dibutuhkan. Kamu tak perlu modal besar untuk berinvestasi dalam RDPU, hanya dengan minimal 10.000 rupiah saja, kamu sudah bisa ikutan berinvestasi.

Baca juga: Cash Flow Adalah: Jenis, Metode Pembuatan Laporan, dan 5 Tips Mengaturnya

Kekurangan RDPU


Risiko perubahan aturan adalah salah satu kekurangan dari RDPU (sumber: pexels)

Walaupun banyak keuntungan yang bisa didapatkan, namun ada juga kekurangan atau risiko yang bisa ditimbulkan dari RDPU seperti berikut.

  • Risiko penurunan nilai aktiva bersih (NAB)
  • Risiko ekonomi dan politik
  • Risiko likuiditas
  • Risiko perubahan aturan
  • Risiko pembubaran dan likuidasi

Baca juga: 6 Time management yang efektif dan membantumu selama bekerja

Walaupun investasi tidak untuk semua orang, namun investasi perlu dilakukan jika kamu sudah memiliki dananya. Perlu diingat, bahwa investasi tidak boleh diambil dari dana darurat, melainkan “uang dingin” yang tidak dipakai dalam tabungan. Pelajarilah terlebih dahulu instrumen investasi yang cocok untukmu.

Selain dari artikel EKRUT Media ini, kamu masih bisa memperoleh informasi dan berbagai tips bermanfaat lainnya melalui YouTube EKRUT Official. Nah, jika ingin mengembangkan karier dan mencari pekerjaan baru, kamu cukup sekali sign up di EKRUT untuk mendapatkan lebih dari satu kali undangan interview oleh berbagai perusahaan ternama!

Sumber:

  • sikapiuangmu.ojk.go.id
  • tanamduit.com
  • pintek.id
  • bareksa.com
0

Tags

Share

Apakah Kamu Sedang Mencari Pekerjaan?

    Already have an account? Login

    Artikel Terkait

    H1_1._Cost_Structure_Definisi__Fungsi__Jenis__Elemen_dan_Contohnya.jpg

    Expert's Corner

    Cost Structure: Definisi, Fungsi, Jenis, Elemen dan Contohnya

    Anisa Sekarningrum

    18 November 2022
    5 min read
    pexels-thibault-luycx-3975062.jpg

    Lainnya

    Economies of Scale: Pengertian, Penyebab, Jenis, dan Keuntungan Melakukannya

    Fakhrizal Muttaqien

    17 November 2022
    5 min read
    H1_Laporan_Keuangan.jpg

    Lainnya

    6 Contoh Laporan Keuangan Beserta Panduan dalam Penyusunannya

    Algonz D.B. Raharja

    17 November 2022
    5 min read

    Video