Careers

Panduan Menulis Struktur Karya Ilmiah Terlengkap beserta 10 Langkahnya

Published on
Min read
6 min read
time-icon
Algonz D.B. Raharja

A passionate ecological researcher and writer who loved to learn about SEO and content writing for marketing purposes

H1_Karya_Ilmiah.jpg

Menulis karya ilmiah menjadi salah satu hal yang wajib dikuasai oleh mereka yang lulus dari perguruan tinggi. Terlebih lagi, hal ini menjadi penting karena karya ilmiah merupakan salah satu syarat lulus dari jenjang pendidikan tinggi baik strata satu, dua, maupun tiga. Kita mengenal karya ilmiah seperti skripsi, tesis, dan disertasi sebagai syarat lulus dari perguruan tinggi.

Karya ilmiah seyogianya dibuat untuk mempublikasikan hasil penelitian atau kajian ilmiah terhadap suatu subjek yang diteliti. Proses-proses penelitian dan hal yang melatarbelakanginya akan dijelaskan secara lengkap dalam sebuah karya ilmiah. Hal ini tentu mencakup segala pembahasan temuan, relasi dan korelasi masalah, hingga kesimpulan. Agar kamu lebih memahami tentang bagaimana karya ilmiah itu dibuat, berikut ini adalah ulasan singkat mengenai struktur karya ilmiah dan panduan menulisnya.

Baca juga: 6 Cara Membuat Abstrak Berdasarkan Penulisan Ilmiah

Bagaimana struktur karya ilmiah pada umumnya?


Karya ilmiah memiliki struktur umum untuk bentuk panjang dan bentuk artikel (Sumber: Pexels)

Pada dasarnya, karya ilmiah memiliki dua bentuk utama, yaitu bentuk panjang berupa karya tulis ilmiah maupun bentuk singkat yaitu artikel ilmiah. Untuk karya tulis ilmiah pada dasarnya terdapat struktur yang dikenal dengan IMRyD atau Introduction, Material and Methods, Results and Discussion. Adapun struktur IMRyD terdiri atas:

  • Introduction, merupakan bagian pendahuluan di mana penulis atau peneliti menjelaskan mengenai masalah apa yang akan dibahas dalam sebuah karya tulis ilmiah. Kita mengenal bagian ini sebagai Pendahuluan dan acapkali juga ditambah dengan elemen Gambaran Umum mengenai lokasi penelitian maupun subjek penelitian.
  • Material and Methods, bagian ini merupakan elemen yang kita kenal sebagai Metodologi dalam karya ilmiah. Metodologi umumnya berisi penjelasan mengenai alat, bahan, dan cara yang digunakan untuk melakukan pengambilan serta analisis data. Pada dasarnya, bagian ini membahas tentang bagaimana suatu permasalahan dikaji secara ilmiah lewat instrumen dan prosedur tertentu.
  • Result and Discussion, bagian ini merupakan elemen yang kita kenal sebagai isi utama dari sebuah karya ilmiah yaitu Pembahasan dan Hasil. Pada bagian ini penulis atau peneliti menjelaskan temuan apa yang mereka dapatkan dalam sebuah riset atau kajian dan lantas membahasnya dengan paradigma atau metodologi tertentu.
  • Conclusion, setelah semua temuan dibahas dan ditarik benang merahnya, maka elemen selanjutnya adalah menulis Kesimpulan. Kesimpulan ditulis untuk menunjukkan argumen ilmiah penulis secara khusus. Bagian kesimpulan menjelaskan di sisi dan sudut pandang (paradigma) mana penulis berdiri dalam sebuah kajian riset terkait. Bagian ini umumnya akan menjadi bagian yang bisa diperdebatkan atau dijadikan saran untuk pemangku kebijakan atau pihak berkepentingan.

Sedangkan, untuk struktur karya ilmiah dalam bentuk artikel ilmiah memiliki struktur berbentuk AIMRDA atau Abstract, Introduction, Materials and Methods, Results and Discussion. Adapun penjelasan mengenai struktur AIMRDA ini adalah sebagai berikut:

  • Abstract, merupakan bagian yang berupa ringkasan singkat mengenai keseluruhan isi artikel ilmiah. Abstrak ditulis dalam satu paragraf yang umumnya terdiri dari 150-300 kata atau 10-15 kalimat. Bagian abstrak dilengkapi dengan kata kunci atau keywords yang berjumlah tiga sampai empat kata.
  • Introduction, bagian ini sama halnya dengan bagian pendahuluan pada karya ilmiah. Namun, terdapat perbedaan dalam penulisannya yaitu lebih singkat dan padat karena artikel ilmiah memiliki batasan halaman atau jumlah kata tertentu.
  • Materials and Methods, bagian metodologi dalam artikel ilmiah juga ditulis dengan singkat, padat, dan efisien. Penjelasan mengenai alat dan bahan serta proses penerapan metodologi dijelaskan sesuai relevansi dengan pembahasan yang akan dikembangkan pada bagian isi.
  • Result and Discussion, bagian pembahasan adalah bagian yang membutuhkan banyak ruang untuk ditulis dalam karya ilmiah berbentuk artikel. Bagian ini merupakan batang tubuh utama dari sebuah artikel ilmiah dan disajikan secara lugas dengan efisiensi baik paparan data, narasi, dan deskripsinya.
  • Conclusion, bagian kesimpulan pada artikel ilmiah umumnya tidak ditulis panjang lebar dan hanya terdiri dari satu atau dua paragraf yang mencakup penarikan benang merah dari hasil dan pembahasan di bagian sebelumnya.

Secara umum, semua struktur karya ilmiah di atas masih dilengkapi dengan beberapa hal penting seperti daftar referensi dan juga catatan kaki (footnotes) sebagai tanggung jawab ilmiah penulis terhadap sumber sekunder yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah terkait.

Baca juga: 3 Cara Membuat Kesimpulan yang Baik dan Benar

10 Langkah dalam menulis struktur karya ilmiah


Langkah dan panduan menulis karya ilmiah perlu diperhatikan sebelum menyusun sebuah karya ilmiah untuk publikasi (Sumber: Pexels)

Saat kamu hendak memulai membuat struktur karya ilmiah, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar memudahkan kamu untuk meneliti atau memeriksa setiap kontennya. Oleh karena itu, berikut ini adalah 10 langkah dalam menulis karya ilmiah yang bisa kamu perhatikan dan pahami.

1. Siapkan tabel dan gambar


Contoh sajian gambar berupa peta dalam karya ilmiah (Sumber: elsevier.com)

Langkah pertama adalah menyiapkan ilustrasi berupa gambar maupun tabel yang mendukung penyajian data serta hasil penelitian. Ilustrasi dan tabel merupakan aspek penting yang mendukung proses pembahasan dan juga presentasi karya ilmiah. Hal ini amat berguna dalam proses pembahasan menggunakan metode kuantitatif karena terdapat pembaruan perhitungan dan analisis berbasis angka. Meski begitu, tidak jarang pula penelitian berbasis kualitatif yang menggunakan banyak ilustrasi berupa gambar maupun tabel dalam mendukung proses deksripsi ilmiahnya.

2. Tulis metode penelitian

Metodologi penelitian merupakan aspek penting yang harus disiapkan dalam struktur karya ilmiah. Hal ini dikarenakan metodologi mencakup tentang bagaimana suatu dipelajari atau dikaji. Meski begitu, penulis atau peneliti juga bisa mengusulkan metode baru dengan penjelasan terperinci atas suatu eksperimen. Metodologi adalah salah satu hal yang akan dikritik atau dikomentari oleh reviewer dalam publikasi karya ilmiah.

3. Tuliskan temuan dan hasil penelitian

Langkah selanjutnya adalah menulis hasil atau temuan riset. Hal ini akan secara langsung menjelaskan apa yang ditemukan oleh peneliti secara representatif untuk lantas disajikan dalam karya ilmiah. Hasil merupakan bagian penting dalam diskusi ilmiah karena adanya paradigma baru dan juga diperlukan bantuan dari data atau referensi sekunder dalam pembahasannya.

4. Tuliskan pembahasan dan diskusi

Setelah pemaparan hasil dan temuan, langkah selanjutnya adalah menuliskan pembahasan dan membuka ruang diskusi secara tertulis. Secara umum, bagian ini adalah bagian paling mudah untuk ditulis karena berisi argumen dan asumsi ilmiah atas hipotesis serta proses sintesa antara metodologi dan temuan peneliti. Peneliti atau penulis akan “menjual” datanya lewat bagian ini untuk membuka ruang diskusi ilmiah saat publikasi di kalangan cendekiawan di bidang terkait.

5. Tulislah kesimpulan dengan jelas

Setelah pembahasan yang panjang lebar di atas, penulis perlu menyimpulkan benang merahnya dalam sebuah kesimpulan lugas. Bagian ini akan menunjukkan bagaimana pekerjaan riset akan berpengaruh atau berkontribusi terhadap ilmu pengetahuan atau terhadap pihak tertentu yang digunakan sebagai objek penelitian. Bagian kesimpulan juga memuat pembenaran ilmiah atas riset dan bagaimana kegunaan ekstensinya ke depan.

Baca juga: Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Panduan Membuat Abstrak

6. Kembali ke atas dan tulis pendahuluan

Langkah berikutnya adalah kembali ke bagian awal karya tulis yaitu pendahuluan. Ya benar, memang pendahuluan umum ditulis belakangan setelah kesimpulan. Hal ini untuk meyakinkan penulis dan pembaca atas segala pembahasan dan lantas direlevansikan dengan pengantar yang jelas. Pendahuluan disesuaikan dengan jawaban dari beberapa pertanyaan seperti masalah apa yang harus dipecahkan, bagaimana solusinya, apa batasannya, dan bagaimana suatu proses bisa terjadi.

7. Menulis abstrak

Setelah pendahuluan hingga kesimpulan dibuat secara holistik, kini saatnya penulis untuk membuat abstrak. Bagian ini bisa jadi bagian yang sulit karena penulis harus memampatkan seluruh isi karya ilmiah dalam satu paragraf. Terlebih, abstrak adalah bagian yang “dijual” dari sebuah karya ilmiah. Abstrak harus dibuat menarik dan mudah dipahami oleh pembaca tanpa membaca keseluruhan artikel. Gunakan kalimat efektif dan jelas untuk meminimalisasi detail eksperimental dalam abstrak.

8. Membuat judul yang menarik

Langkah berikutnya adalah membuat judul yang ringkas dan deskriptif. Sama halnya abstrak, judul juga merupakan elemen yang “dijual” dari suatu karya ilmiah. Judul umumnya dibuat untuk menarik perhatian pembaca, karena kesan pertama bisa menjadi sangat kuat. Judul yang menarik dan tidak monoton akan mudah menarik minat editor saat melakukan publikasi karya ilmiah.

9. Membuat indeks

Untuk karya ilmiah yang berbentuk panjang, indeks merupakan elemen vital. Hal ini dibuat untuk memudahkan pembaca dalam menemukan kata penting dalam suatu karya ilmiah. Indeks memuat kata-kata dan kata kunci tertentu pada halaman tertentu.

10. Tulis ucapan terima kasih dan jangan lupa referensi

Hal terakhir yang patut ditulis dalam karya ilmiah adalah ucapan terima kasih. Ucapan terima kasih wajib ditulis jika sebuah karya ilmiah didanai oleh lembaga atau institusi tertentu dalam mendukung pembiayaan risetnya. Hal ini berlaku pula bagi karya ilmiah yang menggunakan jasa translasi, maka patut ditulis nama penerjemah di bagian ini. Selain itu, jangan pernah lupa untuk menuliskan referensi pada bagian akhir karya ilmiah sebagai tanggung jawab intelektual penulis.

Baca juga: 6 Macam Metode Analisis Data yang Penting dan Perlu Diketahui

Nah, itulah tadi adalah pembahasan lengkap mengenai karya ilmiah beserta struktur dan langkah-langkah menyusunnya. Bagi kamu yang kini tengah disibukkan dengan tugas akhir karya ilmiah atau tengah menyiapkan artikel ilmiah untuk publikasi, pemahaman mengenai karya ilmiah akan amat berguna buat kamu.

Sedangkan, bagi kamu yang kini tengah mencari pekerjaan, EKRUT bisa menjadi jawaban atas segala gundah gulanamu. Sebab, dengan mendaftar lewat EKRUT kamu bisa mendapatkan berbagai informasi mengenai pengembangan karier dan potensi direkrut oleh berbagai perusahaan bonafide di Indonesia. Kamu hanya perlu menyiapkan CV dan portofolio terbaik yang kamu punya lalu klik tautan di bawah ini untuk langsung mendaftar lewat EKRUT.

Sumber:

  • elsevier.com
  • revistacomunicar.com
0

Tags

Share

Apakah Kamu Sedang Mencari Pekerjaan?

    Already have an account? Login

    Artikel Terkait

    H1.jpg

    Careers

    5 Contoh Biografi Diri Sendiri untuk Peluang dan Perkembangan Karier

    Alvina Vivian

    13 February 2023
    6 min read
    H1_1._Cara_Menulis_Artikel_yang_Baik_Untuk_Pemula.jpg

    Careers

    10 Cara Menulis Artikel yang Baik dan Benar untuk Pemula

    Anisa Sekarningrum

    19 December 2022
    5 min read
    ucapan_perpisahan_kerja_-_EKRUT.jpg

    Careers

    Tips Menyampaikan Kata-kata Perpisahan Kerja yang Berkesan beserta Contohnya

    Maria Tri Handayani

    19 December 2022
    7 min read

    Video