Careers

10 Tools Wajib yang Dikuasai DevOps Engineer [2022]

Published on
Min read
6 min read
time-icon
Detty Risetya

Writing articles, review product, copywriter, digital marketing, SEO writing and web content writer.

cover_(10).jpg

Dalam dunia IT, DevOps Engineer memperkenalkan berbagai tools (alat), proses, atau teknik tertentu agar seluruh sistem perangkat lunak berfungsi dengan baik. Tentunya, seorang DevOps Engineer perlu tools agar dapat memelihara dan meng-update perangkat lunak. Oleh karena itu, terdapat sejumlah tools DevOps Engineer yang wajib dikuasai. Artikel kali ini akan memperkenalkan beberapa tools DevOps Engineer terbaik. Cek daftarnya berikut ini, ya!

Baca juga: 10 Tools SEO YouTube terlengkap 2022 untuk video

1. Slack


Slack membantu pengembang software saling berkolaborasi. (Sumber: Pexels)

Sejak 2013, Slack dirilis sebagai tool DevOps Engineer untuk saling berkomunikasi dan berkolaborasi dalam suatu proyek. Slack digunakan berbagai perusahaan ternama di seluruh dunia agar semua anggota tim bisa memahami alur kerja secara cepat dan praktis. Salah satu fitur menarik Slack adalah memungkinkan DevOps Engineer untuk berkolaborasi dan berkomunikasi memakai berbagai fitur yang sama antar anggota tim kerja.

2. Jenkins


Jenkins adalah tool DevOps Engineer berbasis open-source. (Sumber: Pexels)

Tool DevOps Engineer selanjutnya adalah Jenkins. Server integrasi berbasis open-source ini mengotomasi siklus pengembangan dari proyek perangkat lunak. Kelebihannya memiliki fitur pipeline. Fitur ini dapat dipakai DevOps Engineer untuk secara otomatis memasukkan kode, menjalankan pengujian software, serta menganalisis laporan.

3. Docker


Docker menyediakan berbagai fitur menarik untuk penampungan pusat data. (Sumber: Pexels)

Docker adalah tool DevOps Engineer yang menjadi pusat containerization (penampungan data). Di dunia IT, Docker berkembang pesat seiring tren pengoperasian aplikasi yang aman. Setiap wadah atau kontainer aplikasi akan berisi kode, file pendukung, waktu proses, file konfigurasi sistem, dan sebagainya. Selanjutnya, aplikasi akan dijalankan atau dieksekusi oleh DevOps Engineer dari jarak jauh (remote) sehingga perusahaan lebih efisien biaya dan waktu kerja.

4. Phantom


Phantom adalah tools yang tepat untuk mencegah ancaman keamanan sistem. (Sumber: Pexels)

Jika tim IT membutuhkan tool DevOps Engineer yang memberikan keamanan tinggi, Phantom adalah pilihan ideal. Tool ini hadir agar DevOps Engineer dapat berkolaborasi dan waspada menghadapi ancaman pada saat yang bersamaan. Aplikasi Phantom akan memberikan rekomendasi pada DevOps Engineer agar risiko ancaman keamanan sistem bisa diatasi secara instan. Misalnya, menggunakan teknik seperti karantina perangkat, file detonation, dan lainnya.

5. Nagios


Nagios menampilkan notifikasi jika terdapat bug pada sistem. (Sumber: Pexels)

Hampir serupa dengan Phantom, Nagios juga tool DevOps Engineer yang menawarkan fitur untuk mengawasi keamanan server, aplikasi, serta infrastruktur perusahaan. Tool DevOps Engineer yang satu ini sangat cocok untuk perusahaan dengan perangkat IT yang banyak seperti router, server, sakelar, dll. Apabila terjadi kesalahan atau kegagalan tertentu pada jaringan IT, Nagios akan memantau tren dan grafik untuk memperingatkan DevOps Engineer.

Baca juga: 8 Digital marketing tools yang wajib untuk kamu tahu

6. Vagrant


Slack membantu pengembang software saling berkolaborasi. (Sumber: Pexels)

Vagrant adalah tool DevOps Engineer untuk mengelola mesin virtual dalam satu alur kerja. Dengan Vagrant, anggota tim DevOps dapat saling berkolaborasi untuk menjalankan perangkat lunak dan menguji aplikasi lebih cepat tanpa repot menyiapkan konfigurasi. Tool DevOps Engineer ini memastikan kode program yang dikembangkan untuk proyek tertentu berjalan pada sistem yang sama di setiap mesin yang digunakan. Jadi, kinerja proyek pengembangan software dapat berjalan lebih cepat.

7. Ansible


Ansible dapat membantu penerapan sistem IT baru. (Sumber: Pexels)

Ansible adalah salah satu tool DevOps Engineer untuk mengelola konfigurasi sistem IT yang sederhana namun efektif di pasaran saat ini. Dibandingkan pesaingnya seperti Puppet atau Chef, Ansible menawarkan tampilan yang simpel dan tidak memberatkan kinerja perangkat maupun sistem. Alat ini terutama dipakai untuk mengkonfigurasi mesin atau sistem yang baru digunakan, menurunkan biaya infrastruktur, serta meningkatkan kecepatan penerapan software baru di perusahaan IT.

8. GitHub


GitHub masih menjadi tools terbaik di dunia tool DevOps Engineer. (Sumber: Pexels)

Dirilis pertama kali pada 2000, GitHub masih menjadi salah satu tool DevOps Engineer yang menduduki posisi teratas. Dengan GitHub, DevOps Engineer dapat saling berkolaborasi dan membuat kode dengan cepat. Jika ada perubahan kode, maka notifikasi instan akan dikirim ke seluruh anggota tim lainnya. Jika terjadi kegagalan atau kesalahan, kode program cukup dikembalikan saja ke versi sebelumnya dalam hitungan detik. Hal ini berkat adanya fitur riwayat perubahan yang disimpan secara berkala di dalam GitHub.

9. Sentry


Sentry banyak dipakai dan diterapkan oleh perusahaan besar seperti Microsoft. (Sumber: Pexels)

Sebagai salah satu tools DevOps Engineer yang dipakai perusahaan ternama seperti Uber dan Microsoft, Sentry layak dipertimbangkan. Sentry adalah tools DevOps Engineer terbaik untuk mendeteksi kesalahan atau bug dalam sistem. Tool DevOps Engineer gratis ini juga mendukung bahasa pemrograman seperti Ruby, IOS, JavaScript, dll.

Jadi, tim DevOps Engineer bisa lebih mudah menyesuaikan antara bahasa pemrograman dan kerangka kerja proyeknya. Alat ini akan terus memindai baris kode di seluruh sistem serta mengirimkan notifikasi jika menemukan bug atau masalah. Tak hanya itu, Sentry juga akan menawarkan beberapa pilihan solusi yang dapat dilakukan dalam satu kali klik.

10. BitBucket


BitBucket sering disandingkan sebagai GitHub versi murah. (Sumber: Pexels)

Hampir mirip seperti GitHub, BitBucket juga tool DevOps Engineer yang mengelola kode program dalam proyek pengembangan perangkat lunak. Bedanya, GitHub menempati peringkat repositori teratas sebagai tools DevOps Engineer terbaik karena fiturnya. Sementara, orang banyak memilih BitBucket karena harganya lebih rendah. Meski begitu, fitur-fitur dasar BitBucket hampir sama dengan GitHub. Selain itu, BitBucket juga mudah diintegrasikan dengan aplikasi lainnya seperti Jira dan Trello.

Baca juga: 9 Data analytics tools terbaik sesuai kebutuhanmu

Nah, itulah beberapa tools DevOps Engineer yang banyak digunakan perusahaan IT dan para pengembang software. Semoga informasi di atas bermanfaat, ya! Dapatkan berbagai informasi menarik lainnya dari laman EKRUT Media dan YouTube EKRUT Official. Daftarkan diri di EKRUT sekarang untuk mengembangkan karier sesuai bidang yang kamu minati.

Sumber:

  • hackr.io
  • kinsta.com
  • simplilearn.com
0

Tags

Share

Apakah Kamu Sedang Mencari Pekerjaan?

    Already have an account? Login

    Artikel Terkait

    cover_(2).jpg

    Technology

    30 Contoh Slogan Unik dan Menarik Serta Cara Membuatnya

    Detty Risetya

    13 February 2023
    4 min read
    H1.jpg

    Careers

    5 Contoh Biografi Diri Sendiri untuk Peluang dan Perkembangan Karier

    Alvina Vivian

    13 February 2023
    6 min read
    H1_jadwal_fyp_tiktok.jpg

    Technology

    Jadwal FYP TikTok 2022: Jam Terbaik untuk Upload Video

    Nurina Ulfah

    16 January 2023
    5 min read

    Video