Careers

Bagaimana watermark dapat melindungi karya dari pencurian? Begini ulasan lengkapnya!

Published on
Min read
5 min read
time-icon
Algonz D.B. Raharja

A passionate ecological researcher and writer who loved to learn about SEO and content writing for marketing purposes

H1_Watermark.jpg

Era digital dan media sosial menuntut kita untuk lebih teliti dalam mengakses gambar atau karya digital tertentu yang dapat ditemui dengan mudah. Semakin mudah suatu karya diakses, maka di sana pula muncul celah kemudahan untuk terjadi pencurian karya. Karya digital yang dimaksud dalam ranah internet ini bisa berupa gambar, foto, seni lukis terdigitalisasi, hingga berbagai hal yang masuk dalam ranah hak cipta.

Untuk mencegah itu, beberapa cara dapat dilakukan, salah satunya adalah dengan mencantumkan watermark atau tanda/markah air. Watermark merupakan penanda digital paling umum yang digunakan untuk mencegah pencurian karya digital dengan efektif. Lantas, apa itu watermark dan bagaimana kelebihan dan kekurangannya? Simak ulasan berikut ini.

Apa itu watermark?


Watermark merupakan tanda air yang digunakan untuk identifikasi kreator dalam karya digital (Sumber: Pexels)

Watermark atau tanda/markah air merupakan logo atau penggalan teks yang dipasang dalam dokumen atau gambar untuk melindungi hak cipta dan pemasaran karya digital. Watermark juga dapat didefinisikan sebagai tanda atau lapisan huruf pada foto atau gambar dengan tujuan menunjukkan identitas pembuatnya. Identitas ini dapat berupa fotografer, perusahaan fotografi, maupun situs tertentu.

Dilansir ensiklopedia Britannica, proses pencantuman watermark telah ada sejak sebelum abad ke-13 di Italia. Mulanya, watermark berbentuk desain tembus cahaya saat diterawang. Kemudian, desain lanjutannya diproduksi dengan kawat di atas lembar cetakan. Umumnya, penggunaan watermark dipakai secara komersial untuk identifikasi produsen dan pencegahan pemalsuan seperti pada karya lukis hingga pakaian.

Seiring perkembangan teknologi, lantas dikenal pula apa yang disebut digital watermark yang ditanam secara permanen ke dalam data digital seperti audio, gambar, video, dan teks. Teknik digital watermark ini muncul pertama pada tahun 1933 atas prakarsa Andrew Tirkel dan rekan-rekannya yang membuat watermark dengan teknik penyembunyian data dalam gambar dan modifikasi pada nilai piksel terkecil pada suatu dokumen digital.

Baca Juga: Begini Cara Mendaftarkan Hak Paten yang Perlu Diketahui

Fungsi Watermark


Watermark memiliki fungsi utama untuk identifikasi dan mencegah pencurian karya (Sumber: Pexels)

Seperti pada kegunaannya mula-mula, watermark secara umum digunakan untuk melindungi dan mengidentifikasi suatu karya. Watermark juga dapat didaftarkan sebagai hak cipta sebagai kekuatan hukum untuk menjadi legalitas suatu karya di ranah digital sekali pun.

Adapun beberapa fungsi utama dari watermark adalah sebagai berikut:

  • Mencegah pencurian konten, karya atau konten digital umumnya rentan terhadap pencurian atau plagiasi. Hal ini dapat ditekan dengan menyisipkan watermark di dalam karya foto atau dokumen digital dengan baik. Namun, perlu dicatat bahwa belakangan juga terjadi praktik penyertaan watermark untuk karya curian, sehingga hal ini menjadi permasalahan rumit di ranah digital.
  • Menghindari Kerugiaan atas Penggunaan yang Tidak Sah, karya dan konten dengan watermark dapat meminimalisasi potensi penggunaan karya secara tidak sah, berikut juga dengan pendistribusian ilegal. Praktik seperti ini tentunya dapat merugikan kreator atau pembuat konten jika sebuah karya dikomersialkan secara ilegal.
  • Branding, selain dapat melindungi suatu karya, watermark juga dapat menjadi branding tersendiri bagi seorang kreator. Dengan adanya watermark yang unik dan khas, seorang kreator akan lebih mudah dikenal dan semakin mudah saat melakukan promosi.

Baca Juga: Apa Itu HAKI? Pengertian, Fungsi, Macam, dan Cara Mendaftarkannya

Siapa saja yang perlu menggunakan watermark?


Fotografer adalah salah satu profesi yang memiliki urgensi untuk menyertakan watermark pada karyanya (Sumber: Pexels)

Setelah melihat penjelasan sebelumnya, tentunya kita bisa memperkirakan siapa-siapa saja yang perlu menggunakan watermark. Adapun pihak-pihak yang memiliki urgensi tinggi terhadap penggunaan watermark antara lain meliputi:

  • Konten kreator
  • Ilustrator
  • Desainer visual/grafis
  • Fotografer
  • Agensi Foto

Baca Juga: 9 Aplikasi Cek Plagiarisme untuk Cek Keaslian Konten

3 jenis watermark


Berikut beberapa jenis watermark. (Sumber: Pexels)

Menurut penggunaannya, watermark dibedakan menjadi tiga jenis utama yaitu:

1. Proofing watermarks

Jenis watermark yang pertama ini secara umum digunakan oleh fotografer atau agensi foto untuk menunjukkan kepada klien tentang pekerjaan mereka. Desainer grafis juga menggunakan jenis watermark ini untuk draf pekerjaan mereka untuk memastikan pekerjaan mereka tidak akan diunduh lalu diunggah dan dicetak ulang.

2. Logo watermarks


Logo watermarks digunakan untuk memberikan branding pada karya buatan kreator tertentu agar mudah dikenal (Sumber: Pexels)

Logo watermark digunakan pula oleh fotografer atau ilustrator untuk branding hasil karya mereka. Penempatan logo sebagai watermark di satu sudut tertentu dalam suatu karya dapat mempermudah penerapan atau penyisipannya saat penyuntingan di berbagai aplikasi digital. Selain itu, watermark jenis ini dapat memunculkan identitas dan ciri khas kreatornya.

3. Informative watermarks

Hampir sama seperti logo watermarks, informative watermarks juga merupakan jenis watermark yang berfungsi untuk mempermudah identifikasi kreator. Watermark jenis ini umumnya ditulis dengan menyisipkan alamat situs, nomor telepon, atau alamat surel secara samar pada sebuah karya digital.

Baca Juga: Turnitin adalah: Pengertian, Fungsi, dan 4 Tips Lolos Uji

Kelebihan dan kekurangan watermark


Watermark cenderung tidak memiliki kekuatan hukum jika seorang kreator belum mendaftarkan hak cipta merek watermark-nya (Sumber: Pexels)

Setelah mengetahui beberapa jenis watermark yang umum digunakan dalam ranah karya digital, kita perlu mengetahui pula bahwa penggunaan watermark juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihan dan kekurangan watermark tersebut antara lain adalah sebagai berikut:

Kelebihan Watermark Kekurangan Watermark
Karya digital akan lebih terlindungi dari plagiasi atau pencurian konten Watermark merupakan elemen asing yang dapat mengganggu visual karya digital
Dapat mendongkrak penjualan dan promosi karya digital Tidak ada nilai hukum yang kuat terhadap watermark jika kreator belum mendaftarkan hak cipta
Gambar atau foto memiliki kesan “tertandatangani” Watermark dalam suatu karya digital dapat dipotong atau dihapus dengan aplikasi penyuntingan sederhana
Dapat mempermudah klien atau calon klien untuk menemukan identitas kreator Karya digital akan tampak eksklusif dan cenderung mengurangi minat untuk membagikannya secara gratis.

Meski tampak positif dan menguntungkan, ternyata penggunaan watermark dalam karya digital juga masih menyisakan dampak negatif tersendiri. Dari penjelasan di atas, kita bisa melihat bahwa penggunaan watermark masih perlu diperkuat dengan hak cipta yang berkekuatan hukum untuk dapat memberi hak legal penuh bagi seorang konten kreator.

Baca Juga: Apa Itu Content Creator? Kenali 9 Langkah Membangun Kariernya

Meski begitu, dengan adanya watermark setidaknya setiap karya digital dapat diidentifikasi dengan baik oleh banyak orang di ranah internet. Bagi kalian yang bekerja di bidang desain grafis, fotografi, dan sejenisnya, tentu watermark masih relevan dan penting untuk melindungi karya dari pencurian atau plagiasi.

Bagi kamu yang ingin bekerja di bidang-bidang terkait konten kreator, desain grafis, dan sejenisnya, tentu kamu perlu mengetahui perihal watermark ini. Jika kamu telah memahaminya, kamu tinggal memulai langkahmu mencari lowongan pekerjaan lewat EKRUT. EKRUT akan membantumu untuk ditemukan oleh perusahaan yang mencari kandidat yang sesuai dengan keahlianmu.

Tunggu apalagi? Silakan klik tautan di bawah ini untuk segera mendaftar lewat EKRUT.

sign up EKRUT

Sumber:

  • https://experience.dropbox.com/id-id/resources/what-is-watermarking
  • https://www.ukessays.com/essays/information-technology/the-history-of-the-digital-watermarking-techniques-information-technology-essay.php
  • https://www.visualwatermark.com/blog/what-is-a-watermark/
0

Tags

Share

Apakah Kamu Sedang Mencari Pekerjaan?

    Already have an account? Login

    Artikel Terkait

    H1.jpg

    Careers

    5 Contoh Biografi Diri Sendiri untuk Peluang dan Perkembangan Karier

    Alvina Vivian

    13 February 2023
    6 min read
    H1_1._Cara_Menulis_Artikel_yang_Baik_Untuk_Pemula.jpg

    Careers

    10 Cara Menulis Artikel yang Baik dan Benar untuk Pemula

    Anisa Sekarningrum

    19 December 2022
    5 min read
    ucapan_perpisahan_kerja_-_EKRUT.jpg

    Careers

    Tips Menyampaikan Kata-kata Perpisahan Kerja yang Berkesan beserta Contohnya

    Maria Tri Handayani

    19 December 2022
    7 min read

    Video