Careers

Pentingnya bersikap asertif dan 7 tips penerapan dengan efektif

Published on
Min read
6 min read
time-icon
Natasya Primatyassari

Natasya Primatyassari has been dipping her toes into the digital marketing pool since 2018 and has helped numerous companies with their communication needs. Her passion is to make a business sparkle through its useful and engaging content.

H1_Pentingnya_bersikap_asertif.jpg

Mengidentifikasi sikap asertif tidak selalu mudah karena ada batasan yang tipis antara tegas dan agresif. Orang lain juga terkadang masih bingung menyikapi perilaku asertif. Untuk itu, ketahui pengertian sikap asertif secara mendalam melalui artikel berikut.

Apa itu sikap asertif?

Asertif memungkinkan kamu mengekspresikan diri dengan terbuka dan tetap menghargai pendapat orang lain - Pexels

Asertif adalah keahlian yang sering dikaitkan dengan keterampilan berkomunikasi atau bersosial. Memiliki sikap asertif atau tegas berarti mampu memperjuangkan hak kamu sendiri maupun orang lain dengan cara yang tenang dan positif, tanpa bersikap agresif. Individu yang berperilaku asertif selalu menghargai pikiran, perasaan, dan keyakinan orang lain maupun dirinya sendiri. Mereka dapat menyampaikan maksud atau tujuan yang dikehendaki tanpa membuat dirinya atau orang lain kesal. 

Dalam interaksimu dengan orang lain, baik di rumah atau di tempat kerja, dengan atasan, pelanggan, atau kolega, perilaku asertif memungkinkan kamu untuk mampu mengekspresikan diri dengan terbuka dan menyuarakan hak-hak pribadi tanpa menyangkal hak orang lain.

Baca juga: Panduan memiliki komunikasi efektif dan cara membangunnya

Manfaat bersikap asertif

Manfaat bersikap asertif
Sikap asertif dapat membuka peluang bagi kamu untuk mengambil peran kepemimpinan - Pexels

Kemampuan untuk mengekspresikan apa yang kamu inginkan dengan percaya diri adalah keterampilan hidup yang penting untuk dimiliki. Manfaat bersikap asertif antara lain sebagai berikut seperti dikutip dari masterclass.com

  • Asertif adalah sifat kepemimpinan yang hebat. Dalam bisnis, para pemimpin harus bersikap terbuka dan mampu mendelegasikan tugas agar dapat mengelola orang dan menjalankan perusahaan secara efektif. Dalam kehidupan profesional, kemampuan untuk bersikap asertif dapat membuka peluang bagi kamu untuk mengambil peran kepemimpinan.
  • Orang yang memiliki sifat asertif tidak mudah tertekan. Mereka percaya diri dan tidak merasa terancam atau menjadi korban ketika segala sesuatunya tidak berjalan sesuai rencana atau seperti yang diharapkan. Mereka merasa berdaya untuk melakukan apa pun dan menemukan solusi terbaik untuk masalah yang mereka hadapi.
  • Asertif adalah gaya komunikasi yang efektif. Kemampuan untuk mengatakan apa yang kamu butuhkan membuat orang lain memahami sudut pandang pemikiranmu. Dengan bersikap asertif juga dapat membangun hubungan yang terbuka dan jujur.
  • Asertif membantumu mendapatkan apa yang dibutuhkan. Individu yang bersifat asertif mampu mengenali posisi lawan bicara mereka dan dapat dengan cepat bernegosiasi untuk menemukan titik temu dengannya.

Baca juga: 5 Cara menerapkan komunikasi asertif di tempat kerja

Ciri-ciri orang yang memiliki sikap asertif

Ciri-ciri orang yang memiliki sikap asertif
Orang yang memiliki sikap asertif percaya diri dengan pendirian mereka - Pexels

Bersikap asertif adalah tentang menghormati diri sendiri dan orang lain tanpa mengesampingkan hak mereka. Beberapa ciri individu yang memiliki sikap asertif dikutip dari theblacksheep.community sebagai berikut.

1. Percaya diri

Orang yang asertif memiliki rasa percaya diri. Mereka tahu batasan. Namun, mereka juga tetap mengizinkan orang lain untuk membuat keputusannya sendiri. Untuk menguji tingkat kepercayaan diri kamu, tanyakan kembali pada diri sendiri apakah kamu mengambil peran dalam aktivitas tertentu karena benar-benar tertarik atau hanya karena beberapa rekanmu melakukannya.

2. Menghargai pendapat orang lain

Orang yang asertif percaya diri dengan pendirian mereka. Oleh karena itu, mereka tidak merasa perlu untuk merendahkan pendapat orang lain. Sebagai orang yang asertif, kamu tetap dapat menyampaikan pendapatmu secara tegas tanpa menyinggung pihak lain secara pribadi.

3. Mengetahui batasan yang tepat

Orang yang asertif akan mengetahui waktu yang tepat untuk mengatakan “cukup” sesuai dengan situasinya. Secara sederhana, orang yang asertif dapat mengetahui batasan yang jelas, tetapi tanpa menimbulkan konflik dengan orang lain.

4. Menjadi pendengar yang baik

Berselisih dengan rekan kerja merupakan hal yang sangat mungkin terjadi dan terkadang kedua belah pihak tidak ada yang mau mendengarkan satu sama lain. Penting untuk diingat bahwa sifat asertif termasuk menjadi pendengar yang baik dan memiliki kemampuan merefleksikan apa yang telah disampaikan untuk memahami makna yang sebenarnya.

5. Mandiri secara emosional

Orang yang asertif mampu menoleransi dan menerima penolakan. Mereka tidak melakukan sesuatu demi mendapatkan persetujuan dari rekan kerja. Namun, mereka melakukannya untuk memuaskan tujuan dan keyakinan profesional mereka. Memang orang yang asertif juga menyukai pengakuan dari orang lain, tetapi jika mereka tidak mendapatkannya; mereka tidak akan menghalalkan segala cara untuk melawan prinsip yang sudah dianut.

Baca juga: Pentingnya skill active listening bagi perkembangan karier

7 Tips menerapkan sikap asertif dalam kehidupan sehari-hari

7 Tips menerapkan sikap asertif dalam kehidupan sehari-hari
Tetap tenang saat berbicara dan menggunakan bahasa tubuh yang baik dapat melatih sikap asertif - Pexels

Sikap asertif adalah keterampilan yang dapat dipelajari. Kamu dapat mengikuti tips berikut agar dapat bersikap tegas dan mendapatkan apa yang kamu inginkan dalam hidup.

1. Bangun kepercayaan diri

Perasaan tidak percaya diri atau memiliki harga diri yang rendah dapat menghalangimu menyampaikan apa yang sebenarnya kamu inginkan. Khawatir tentang pendapat orang lain juga dapat menghalangi kejujuran pada diri sendiri dan orang lain. Bersikap asertif adalah tanda yang jelas dari kepercayaan dan penghargaan pada diri sendiri.

2. Tingkatkan kemampuan berkomunikasi

Dalam bersikap asertif, gaya berkomunikasi sangat penting, dan kuncinya adalah menghormati lawan bicara. Jangan pernah berharap orang lain dapat membaca pikiranmu; katakan jika kamu menginginkan sesuatu dan sampaikan jika ada sesuatu yang mengganggu. Komunikasikan segala sesuatu dengan ringkas dan lugas sehingga meminimalisir kesalahpahaman.

3. Memahami dan menerima perbedaan

Asertif bukan berarti meremehkan sudut pandang orang lain. Jangan biarkan perbedaan persepsi tersebut membuat kamu kesal atau marah; ingat bahwa perbedaan tidak selalu berarti kamu benar dan orang lain salah. Cobalah untuk memahami sudut pandang mereka. Dengarkan dengan seksama dan jangan menyela ketika mereka berbicara.

4. Belajar berkata “tidak” 

Seringkali, orang enggan untuk mengatakan "tidak" kepada orang lain agar terlihat sebagai pribadi yang menyenangkan. Membantu orang lain memang tidak ada salahnya, tetapi penting untuk mengenali kapan hidup kamu perlu diprioritaskan daripada membantu seseorang. Dengan belajar berkata “tidak”, kamu memiliki perasaan yang lebih berdaya dan dapat menawarkan bantuan di lain waktu yang lebih sesuai.

5. Awali komunikasi dengan kata ganti pertama

Untuk bersikap asertif tanpa terlihat sedang berselisih, kamu dapat menyampaikan perasaanmu dengan menggunakan kata ganti “Saya”—seperti “Saya merasa ...” atau “Saya pikir ...” Jangan pernah menggunakan bahasa atau frasa agresif seperti “Kamu tidak pernah …” atau “Kamu selalu …” Pernyataan ini memicu reaksi negatif dari orang lain, membuat mereka frustrasi, dan malas melanjutkan percakapan.

6. Gunakan bahasa tubuh yang baik

Kata-kata hanyalah salah satu bagian dari cara berkomunikasi dengan orang lain. Bahasa tubuh, nada suara, dan ekspresi wajah juga berkontribusi pada pesan yang ingin disampaikan. Pertahankan ekspresi wajah yang netral (berlatihlah di depan cermin jika perlu). Berdiri tegak dan melakukan kontak mata merupakan dua tanda dari orang yang percaya diri.

7. Tetap tenang saat berbicara

Belajarlah untuk tetap tenang saat mengekspresikan diri. Pikiran yang tenang, ucapan yang tenang, tindakan yang tenang—tidak hanya memberimu kepercayaan diri, tetapi juga memungkinkan orang lain untuk tetap tenang.

Baca juga: 8 Cara meningkatkan kemampuan komunikasi demi kemajuan karier

Tak hanya melatih kebiasaan untuk bersikap asertif, mengasah kemampuan public speaking juga akan memberikan banyak manfaat di tempat kerja dan menunjang perkembangan kariermu. Simak video di bawah ini agar kamu semakin terlatih ketika diminta melakukan presentasi atau harus berbicara di hadapan orang-orang penting perusahaan.

sign up EKRUT

Sumber: 

  • theblacksheep.community
  • inc.com
  • masterclass.com
0

Tags

Share

Apakah Kamu Sedang Mencari Pekerjaan?

    Already have an account? Login

    Artikel Terkait

    H1_1._Cara_Menulis_Artikel_yang_Baik_Untuk_Pemula.jpg

    Careers

    10 Cara Menulis Artikel yang Baik dan Benar untuk Pemula

    Anisa Sekarningrum

    19 December 2022
    5 min read
    ucapan_perpisahan_kerja_-_EKRUT.jpg

    Careers

    Tips Menyampaikan Kata-kata Perpisahan Kerja yang Berkesan beserta Contohnya

    Maria Tri Handayani

    19 December 2022
    7 min read
    cara-membalas-email-panggilan-interview---EKRUT.jpg

    Careers

    Cara Membalas Email Panggilan Interview

    Maria Tri Handayani

    14 December 2022
    7 min read

    Video