Merasa kesulitan mengungkapkan pendapat atau masalah yang dialami kepada atasan? Bila iya, mungkin kamu butuh menerapkan komunikasi asertif di tempat kerja.
Apa itu komunikasi asertif?
Komunikasi asertif adalah kemampuan untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan untuk dipahami oleh orang lain - EKRUT
Komunikasi asertif adalah kemampuan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan dan pendapat dengan cara yang membuat pandanganmu dipahami dengan jelas oleh orang lain, tanpa merendahkan pendapat mereka.
Jenis komunikasi ini sangat efektif dilakukan untuk mengekspresikan ketidaksetujuan kamu dengan situasi tertentu.
Dengan menjadi komunikator yang tegas, kamu juga bisa mengekspresikan hak-hak kamu dengan jujur dan elegan, sehingga bisa mengurangi konflik antar pribadi dan menumbuhkan penghormatan terhadap diri sendiri.
Salah satu contoh penerapan komunikasi asertif di tempat kerja adalah ketika kamu diberikan beban pekerjaan tambahan di luar pekerjaan utamamu. Pekerjaan ini sebenarnya baik untuk pengalamanmu karena bisa menambah daftar skill dalam portofolio.
Selain itu, pekerjaan ini juga bisa menjadi nilai jual ketika melamar di perusahaan lain. Namun, kamu merasa khawatir tidak dapat fokus menyelesaikan pekerjaan utama dengan adanya pekerjaan tambahan tersebut.
Oleh karena itu, kamu mencoba melakukan komunikasi asertif kepada atasanmu dengan mengatakan:
“Saya ingin memprioritaskan pekerjaan tambahan ini, akan tetapi saya khawatir jika saya menerimanya maka semua pekerjaan utama saya akan terganggu. Saya ingin menunjukkan kepadamu apa yang bisa saya lakukan dengan pekerjaan ini. Akan tetapi, lebih dari itu saya ingin memberikan yang terbaik dari pekerjaan utama saya.”
Dengan melakukan penolakan secara tegas tersebut, kemungkinan atasan kamu akan memahami alasan itu dan melimpahkan tugas tambahan tersebut kepada orang lain.
Baca juga: 8 Cara meningkatkan kemampuan komunikasi demi kemajuan karier
Alasan dan manfaat pentingnya komunikasi asertif di tempat kerja
Lawan dari komunikasi asertif adalah komunikasi pasif - EKRUT
Komunikasi asertif ini penting diterapkan oleh setiap karyawan. Agar kamu semakin memahami alasannya, coba lihat perbandingan efektivitas komunikasi pasif dan asertif di tempat kerja berikut ini.
Komunikasi pasif
Komunikasi pasif terjadi ketika kamu memilih untuk tidak mengungkapkan pendapat atau perasaan demi menghindari konflik.
Akibatnya, sebagai individu pasif kamu tidak merespon situasi yang menyakitkan atau memicu kemarahan. Sebaliknya, kamu tanpa sadar membiarkan keluhan dan gangguan menumpuk.
Umumnya orang yang pasif terlihat sebagai pemalu atau terlalu santai. Dengan sikap ini, kamu membiarkan orang lain mengabaikan kebutuhanmu, dan yang paling buruk juga akan berdampak pada kemajuan karier yang membuat dirimu selalu dikesampingkan.
Di tempat kerja banyak ditemukan tipikal orang yang memiliki pola komunikasi pasif ini. Ketika suatu saat ia tidak kuat terhadap sesuatu keadaan, mereka akan mencoba untuk menjadi komunikator asertif namun lebih condong kepada agresif.
Pada akhirnya bila kamu seperti ini, maka kamu akan dianggap sebagai anggota tim yang buruk atau tidak bisa diandalkan.
Komunikasi asertif
Sebaliknya bila seseorang memiliki kemampuan komunikasi asertif, mereka bukanlah tipikal orang yang penurut , sebab, mereka mengenali batasan yang ada dalam dirinya.
Ada tiga parameter pendekatan yang bisa tercermin dari sikap asertif ini, di antaranya:
- Mempercayai bahwa kamu berhak atas sesuatu.
- Mengetahui apa yang kamu inginkan.
- Menemukan keberanian untuk mengungkapkannya.
Dengan menjadi komunikator asertif, kamu sedang membentuk karakter atau ciri khasmu sendiri yang berbeda dari orang kebanyakan.
Di samping itu, ada juga beberapa manfaat komunikasi asertif yakni:
- Membuat kamu lebih percaya diri ketika mengungkapkan ide atau gagasan kepada rekan kerja lainnya.
- Lebih jujur dan transparan karena kamu berusaha untuk tidak menyembunyikan apa yang kamu pikirkan dari orang lain.
- Mampu menentukan batasan untuk mengatakan tidak pada permintaan yang kerap tidak jelas.
- Mampu memberi delegasi yang jelas kepada bawahannya.
- Mampu mengelola konflik secara lebih baik.
- Membantumu ketika menghadapi atasan yang sulit.
- Menghindari kelelahan akibat beban kerja yang terlalu banyak ketika kamu tidak dapat menolaknya.
Cara mengasah kemampuan komunikasi asertif di tempat kerja
Cara mengasah kemampuan komunikasi asertif salah satunya adalah mengekspresikan diri secara positif - EKRUT
Komunikasi asertif memang tidak mudah diterapkan, sebab hal ini turut dipengaruhi karakter bawaan seseorang. Walaupun begitu, sedikit demi sedikit kamu bisa mempelajarinya lewat cara-cara ini:
1. Ekspresikan diri sendiri dengan cara yang positif
Penting bagimu untuk mengatakan apa yang kamu pikirkan, bahkan ketika keadaan menjadi buruk untuk diselesaikan. Kendati demikian, kamu tetap harus melakukannya secara konstruktif.
Jangan takut untuk membela diri atas hak kamu. Tetapi ingat untuk mengendalikan emosimu setiap saat.
2. Menghargai diri sendiri
Untuk menjadi tegas, kamu perlu memiliki pemahaman untuk menghargai diri sendiri dan memiliki keyakinan yang kuat pada nilai yang kamu miliki untuk perusahaan.
Keyakinan diri merupakan dasar dari perilaku asertif. Ini akan membantumu untuk menyadari bahwa kamu pantas diperlakukan dengan bermartabat.
3. Ungkapkan kebutuhan dan keinginan kamu
Bila kamu ingin bekerja secara maksimal, maka kamu perlu memastikan bahwa prioritas, kebutuhan dan keinginan kamu terpenuhi.
Oleh sebab itu, jangan menunggu orang lain untuk mengerti kebutuhan tersebut. Melainkan kamu harus mengambil inisiatif untuk mengidentifikasi apa yang kamu butuhkan selama ini.
Beri tahu atasan dan kolega apa yang dibutuhkan supaya kamu bisa mencapai tujuan dengan jelas dan percaya diri.
4. Terbuka terhadap kritik dan saran
Langkah selanjutnya untuk menerapkan teknik komunikasi asertif adalah dengan menerima umpan balik positif dan negatif dengan baik.
Jika kamu tidak suka dengan kritik tersebut, kamu bisa mencoba untuk mengungkapkannya, tetapi tidak dengan cara defensif.
5. Belajar mengatakan tidak
Mengatakan tidak kerap sulit dilakukan, namun ini penting bila kamu ingin menjadi lebih tegas. Oleh karena itu, ketahui batasan dari dirimu sendiri dalam menangani beban pekerjaan yang bisa kamu lakukan.
Jangan beranggapan untuk melakukan segalanya hanya demi menyenangkan atasan.
Baca juga: 6 Cara komunikasi yang efektif di tempat kerja
Dengan mencoba mengaplikasikan lima pedoman ini diharapkan kamu bisa menerapkan kemampuan komunikasi asertif di tempat kerja secara efektif. Ini semua penting demi efektivitas komunikasi dan kemajuan karier kamu nantinya.
Sumber:
- mindtools
- executive-impressions
- odysseytraining
- healthline
- mirecc.va.gov