Careers

Brand Loyalty: Pengertian, Faktor, Cara Meningkatkan, dan Contoh

Published on
Min read
5 min read
time-icon
Yohanna Valerie Immanuella

Yohanna has an interest in creative writing, creative thinking, copywriting, project management, and psychological thing. 

Cover_(2)_(1).jpg

Pernahkah kamu merasa begitu cocok dengan suatu brand sehingga tidak berniat untuk pindah ke lain hati? Kira-kira, apa yang membuatmu nyaman dengan suatu brand? Harganya, kualitasnya, pelayanan konsumennya, atau ada hal lainnya? Apapun faktor penentunya, kecenderunganmu dalam menunjukkan kesetiaan terhadap suatu brand biasa disebut dengan istilah brand loyalty. Semakin tinggi brand loyalty yang kamu tunjukkan, semakin tinggi pula intensitas penggunaan brand tersebut. Brand loyalty sebenarnya termasuk ke dalam cakupan marketing yang bisa mendatangkan profit dan kepuasan pelanggan. Untuk kamu yang penasaran dengan seluk-beluk brand loyalty, yuk, simak artikel berikut ini!

Apa itu brand loyalty?


Brand loyalty merujuk pada kesetiaan konsumen terhadap brand tertentu (sumber: Pexels)

Mengutip dari laman Sender, brand loyalty adalah kebiasaan konsumen untuk selalu membeli atau menggunakan produk yang sama meskipun ada banyak kompetitor yang menawarkan kualitas serupa. Konsumen dengan brand loyalty percaya bahwa brand yang mereka pilih adalah yang terbaik dari segala sisi. Mereka biasanya tidak mempermasalahkan harga atau lamanya proses produksi. Selama brand yang mereka gunakan adalah brand yang mereka percaya, konsumen dengan brand loyalty bisa menerimanya.

Selain brand loyalty, ada pula istilah customer loyalty yang mempunyai makna serupa. Jika brand loyalty lebih berfokus pada pengalaman konsumen ketika menggunakan produk (merasa puas dan bisa memenuhi kebutuhan dengan produk tersebut), customer loyalty lebih berkaitan dengan pelayanan yang didapatkan konsumen, harga yang diberikan, atau diskon yang ditawarkan.

Apabila keduanya dibandingkan, konsumen dengan customer loyalty memang melakukan pembelian dalam jumlah lebih besar. Selama harganya cocok dan ada promo menarik, konsumen biasanya tidak menahan diri untuk melakukan transaksi. Mereka baru akan berhenti ketika harga sudah kembali normal dan tidak ada lagi tawaran yang dianggap menguntungkan.

Hal ini berbeda dengan brand loyalty customer. Meskipun pembelian yang mereka lakukan tidak begitu besar, keuntungan yang didapatkan oleh brand jauh lebih besar. Hal ini disebabkan oleh adanya jaminan pembelian kembali oleh konsumen ketika brand tersebut meluncurkan produk baru. Konsumen dengan brand loyalty akan lebih mudah dibujuk dan pihak perusahaan tidak perlu mengeluarkan budget ekstra.

Baca juga: Brand awareness: Pengertian, strategi dan 3 contohnya

Faktor yang memengaruhi brand loyalty


Harga yang sejalan dengan kualitas brand menjadi salah satu faktor yang memengaruhi brand loyalty (sumber: Pexels)

Melansir dari laman Brain Kart, setidaknya ada tujuh faktor yang memengaruhi brand loyalty. Berikut penjelasannya.

1. Nama brand

Tidak hanya sebagai identitas, nama brand juga menjadi salah satu faktor penentu tingginya brand loyalty seorang konsumen. Calon konsumen biasanya akan tertarik dengan nama brand yang mudah diingat dan punya popularitas tinggi. Oleh sebab itu, sebelum meluncurkan suatu produk, ada baiknya jika nama brand didiskusikan secara matang dan strategi marketing brand tersebut disiapkan sematang mungkin.

2. Kualitas produk

Konsumen dengan brand loyalty pastinya menomorsatukan kualitas produk. Konsumen akan melakukan pembelian kembali jika brand tersebut cocok digunakan, nyaman dipakai, tidak menimbulkan efek samping, mempunyai tampilan yang sesuai selera, dan awet. Misalnya, ada seorang konsumen yang tengah mencoba beberapa brand skin care. Di antara banyaknya pilihan, ia menemukan satu brand yang sesuai dengan skin type-nya dan memberikan efek sesuai ekspektasinya. Meskipun ia baru mencoba satu produk–misalnya saja sunscreen–besar kemungkinan ia akan membeli produk lain, seperti toner, eye cream, atau sheet mask-nya karena kualitas yang ditunjukkan brand tersebut.

3. Harga

Harga bukan masalah bagi konsumen dengan brand loyalty. Selama harga yang ditawarkan sejalan dengan kualitas produk, mereka tidak keberatan. Selain itu, salah satu prinsip yang dianut oleh brand loyalty customer adalah, “Ada uang, ada barang.” Mereka percaya bahwa produk yang berkualitas dibuat dari bahan dan upaya yang tidak murah. Oleh sebab itu, konsumen dengan brand loyalty bahkan tidak segan membuat premium card member atau membayar dalam jumlah besar selama kualitasnya sepadan.

4. Tampilan produk

Sebelum memeriksa kualitas produk secara keseluruhan, hal pertama yang menarik konsumen adalah tampilan produknya. Jika secara visual produk tersebut berhasil menarik pandangan mata, potensi terjadinya transaksi tentu saja lebih tinggi.

5. Toko tempat produk dijual

Pernahkah kamu mengurungkan niat untuk membeli suatu produk karena tokonya sulit dicari atau lokasi toko tersebut tidak strategis? Sebelum memutuskan untuk menunjukkan kesetiaannya pada suatu brand, biasanya konsumen akan melihat toko tempat produk dijual karena konsumen tersebut harus mempertimbangkan jarak tempuh dan waktu yang dihabiskan untuk melakukan pembelian.

Oleh sebab itu, toko tempat produk dijual menjadi salah satu faktor yang memengaruhi brand loyalty. Semakin strategis dan banyaknya lokasi, semakin tinggi pula kemungkinan brand tersebut mendapatkan brand loyalty customer. Selain itu, suatu brand juga sebaiknya mempertimbangkan dibukanya toko online mengingat maraknya pembelian secara online akhir-akhir ini.

6. Promosi tim pemasaran

Suatu produk yang mempunyai harga terjangkau dengan kualitas tinggi tidak akan dikenal masyarakat jika tidak ada promosi. Tim pemasaran perlu memikirkan strategi kreatif supaya brand bisa menyasar target pasar secara tepat. Marketing yang dilakukan bisa berupa word-of-mouth, advertising, campaign, guerilla, atau strategi lainnya yang dirasa cocok untuk menggambarkan brand.

7. Kualitas pelayanan pelanggan

Ingat salah satu bank swasta yang sering dipuji masyarakat karena satpamnya yang ramah dan selalu bersedia untuk membantu nasabah? Hal ini menjadi salah satu faktor yang membuat nasabah betah menabung dan bertransaksi menggunakan bank tersebut. Sebagus apapun produk, jika pelayanan terhadap pelanggan tidak diberikan secara all-out, konsumen berpotensi besar pindah hati ke brand lain.

Baca juga: Apa itu brand identity? Berikut manfaat dan 4 cara membuatnya!

Tips meningkatkan brand loyalty konsumen


Meningkatkan layanan konsumen adalah salah satu tips untuk meningkatkan brand loyalty konsumen (sumber: Pexels)

Di tengah banyaknya kompetitor, suatu brand bisa mempertahankan eksistensinya dengan meningkatkan brand loyalty konsumen. Selain pengeluaran yang lebih hemat jika dibandingkan dengan customer loyalty, konsumen dengan brand loyalty berpeluang besar untuk membawa konsumen baru. Oleh sebab itu, yuk, simak tips meningkatkan brand loyalty berikut ini.

1. Pertahankan dan tingkatkan kualitas produk

Hal terpenting yang perlu diingat adalah konsumen menunjukkan kesetiaannya terhadap suatu produk bukan semata-mata karena diskon atau harga terjangkau tetapi karena kualitas yang ditawarkan. Pastikan produk yang kamu jual kepada konsumen selalu memenuhi standar, sesuai ekspektasi konsumen, dan sejalan dengan brand image yang kamu bangun. Kamu juga bisa melakukan berbagai inovasi untuk mengikuti perkembangan tren. Dengan demikian, kamu bisa menarik konsumen baru untuk ikut menggunakan produkmu.

2. Tingkatkan pelayanan terhadap konsumen

Pelayanan yang kamu berikan kepada konsumen bisa berupa banyak hal, seperti pramuniaga yang ramah di toko, layanan pengaduan 24 jam, posko komplain, dan masih banyak lagi. Semakin banyak kamu menunjukkan perhatianmu kepada konsumen, semakin besar pula potensi mereka melakukan brand loyalty karena sesungguhnya, pepatah “Konsumen adalah raja” masih berlaku hingga sekarang.

3. Luncurkan loyalty programs yang menguntungkan konsumen

Meluncurkan loyalty programs untuk memberi reward kepada konsumen yang telah lama menggunakan brand-mu adalah langkah yang tepat untuk meningkatkan brand loyalty. Kamu bisa memberikan diskon khusus, produk gratis, atau produk eksklusif. Meskipun terlihat mahal, nyatanya budget yang dikeluarkan untuk loyalty programs tidak akan sebesar biaya pemasaran untuk menggaet konsumen baru.

4. Tingkatkan brand engagement

Penggunaan media sosial memang sedang tinggi-tingginya saat ini. Hal ini turut memengaruhi strategi marketing yang digunakan beberapa brand. Untuk meningkatkan brand loyalty, kamu bisa memanfaatkan brand engagement dengan membuat konten media sosial yang informatif dan menarik. Dengan begitu, konsumen bisa melihat sisi lain produkmu dan mempunyai attachment.

5. Rekrut brand ambassador yang bisa mencerminkan brand

Tidak sedikit konsumen yang tertarik untuk menggunakan brand karena brand ambassador-nya. Oleh sebab itu, untuk menggaet konsumen baru yang bisa mencerminkan brand loyalty, kamu bisa mengadakan perjanjian dengan brand ambassador yang menurutmu sejalan dengan visi dan misi brand. Ketika kamu mampu memilih representasi brand yang tepat, profit dan brand loyalty dari konsumen sudah siap menyambut di depan mata.

Baca juga: Mengenal Apa itu Brand Essence, Karakteristik, dan 10 Contohnya

Contoh brand loyalty


Apple adalah salah satu brand yang berhasil mewujudkan brand loyalty (sumber: Pexels)

Berikut ini ada beberapa contoh brand yang memprioritaskan konsumen dan berhasil mewujudkan brand loyalty.

1. Coca-Cola

Berbeda dari merek minuman bersoda lainnya, Coca-Cola berhasil menciptakan branding yang memicu munculnya brand loyalty. Konsumen Coca-Cola sering kali mengasosiasikan minuman tersebut dengan memori dan nostalgia. Iklan dan campaign yang mereka lakukan berhasil menciptakan imaji tersebut sehingga brand loyalty dari konsumennya terbentuk. Bahkan, ketika Coca-Cola merilis produk gagal seperti New Coke sekali pun, konsumen setianya tetap memilih brand kesayangannya.

2. Starbucks

Sudah bukan rahasia lagi jika kopi yang dijual oleh Starbucks mengharuskan pembelinya mengeluarkan cukup banyak pundi rupiah. Akan tetapi, meskipun satu cup Starbucks setara dengan beberapa cup kopi di beberapa coffee shop lain, outlet kopi tersebut jarang sepi pengunjung. Hal ini menunjukkan bahwa harga bukan masalah bagi konsumen yang sudah menunjukkan brand loyalty-nya pada suatu produk.

3. Apple

Mengutip dari laman Investopedia, Apple berhasil mencetak angka 92% untuk skor brand loyalty pada tahun 2021. Brand gawai satu ini memang mempunyai kualitas tinggi dan selalu berhasil menjual produknya dari tahun ke tahun. Tidak peduli setinggi apa pun harga produk yang dijual, Apple tetap meraih keuntungan dan tetap saja ada banyak konsumen yang melakukan pre-order atau mengantre di depan toko untuk membeli rilisan baru mereka.

4. Nike

Produk sepatu satu ini juga mempunyai konsumen dengan brand loyalty yang tinggi. Pebasket terkenal yang menjadi brand ambassador-nya, Michael Jordan, berperan penting dalam suksesnya brand ini. Para atlet muda sering kali mengaitkan keberhasilan Michael Jordan dengan sepatu yang dikenakannya sehingga penjualan Nike meningkat pesat. Dibanding kualitas, Nike lebih mengedepankan brand image yang ternyata berhasil meningkatkan brand loyalty.

Baca juga: Product Branding: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangunnya

Demikian penjelasan lengkap tentang brand loyalty. Semoga bermanfaat untukmu, ya! Selain artikel tentang brand loyalty, kamu bisa mendapatkan informasi menarik lainnya melalui artikel yang dimuat di EKRUT Media. Jangan lupa juga untuk mengunjungi kanal YouTube EKRUT Official untuk mendapatkan tips karier dan pekerjaan, ya! Jika kamu tertarik mendapatkan berbagai kesempatan untuk mengembangkan karier, sign up EKRUT sekarang juga. Hanya di EKRUT, kamu dapat memperoleh berbagai peluang kerja yang dapat disesuaikan dengan minatmu.

Sumber:

  • sender.net
  • tokotalk.com
  • brainkart.com
  • investopedia.com
0

Tags

Share

Apakah Kamu Sedang Mencari Pekerjaan?

    Already have an account? Login

    Artikel Terkait

    H1.jpg

    Careers

    5 Contoh Biografi Diri Sendiri untuk Peluang dan Perkembangan Karier

    Alvina Vivian

    13 February 2023
    6 min read
    H1_1._Cara_Menulis_Artikel_yang_Baik_Untuk_Pemula.jpg

    Careers

    10 Cara Menulis Artikel yang Baik dan Benar untuk Pemula

    Anisa Sekarningrum

    19 December 2022
    5 min read
    ucapan_perpisahan_kerja_-_EKRUT.jpg

    Careers

    Tips Menyampaikan Kata-kata Perpisahan Kerja yang Berkesan beserta Contohnya

    Maria Tri Handayani

    19 December 2022
    7 min read

    Video