Lainnya

Disrupsi: Pengertian, Penyebab, Dampak, dan 3 Tips Menghadapinya

Published on
Min read
5 min read
time-icon
Lita Lia

Long-life learner | Lita Lia writes SEO articles for businesses that want to see their Google search rankings surge.

H1-Disrupsi_Pengertian__Penyebab__Dampak_dan_Tips_Menghadapinya.jpg

Teknologi berkembang dengan begitu pesat. Selain menawarkan kemudahan, teknologi juga memaksa manusia berubah. Perubahan yang seolah tidak berujung mengakibatkan terjadinya disrupsi. Dalam dunia bisnis, disrupsi adalah masalah sekaligus berkah. Masalah bagi yang tidak mampu berinovasi dan berkah bagi yang siap bersaing.

Baca juga: 3 pilar ini topang industri digital Indonesia

Apa itu disrupsi?


Disrupsi adalah salah satu dampak akibat perkembangan teknologi (Sumber: Pexels)

Disrupsi adalah suatu kondisi ketika terjadi perubahan secara masif akibat inovasi sehingga sistem dan seluruh tatanannya berubah. Disrupsi bisa terjadi dalam banyak hal. Di bidang inovasi seperti yang diperkenalkan oleh Clayton Christensen, disrupsi bisa membuat produk yang awalnya diremehkan menjadi lebih menarik karena perubahan zaman.

Inilah mengapa dalam dunia bisnis, disrupsi adalah tantangan terberat. Sebab, perusahaan harus mau berinovasi tiada henti supaya tetap relevan dan bertahan di tengah perubahan zaman. Bahkan, tak sedikit perusahaan besar yang terdampak disrupsi karena mulai kehilangan pasar akibat kemajuan teknologi tersebut. Adapun faktor pemicunya seperti kesiapan yang kurang matang atau tidak mampu beradaptasi. Oleh sebab itulah, perusahaan harus memiliki strategi yang tepat agar tidak tersingkir di era semacam ini.

Baca juga: 4 Jenis budaya kerja dan ciri perusahaan dengan budaya kerja positif

Penyebab era disrupsi


Keinginan untuk terus berinovasi menjadi alasan terjadinya disrupsi (Sumber: Pixabay)

Disrupsi adalah sesuatu yang pasti terjadi jika melihat perkembangan teknologi yang begitu pesat. Dalam dunia bisnis, disrupsi bisa disebabkan oleh banyak hal. Beberapa penyebab disrupsi adalah sebagai berikut.

  • Adanya inovasi dari perusahaan lama. Umumnya, perusahaan yang telah lebih dulu berdiri telah melakukan berbagai inovasi demi mempertahankan target pasarnya. Hal yang sama juga dilakukan oleh perusahaan baru. Bedanya, perusahaan lama cenderung fokus pada model dan sistem bisnis yang memang dijalani saja. Sementara perusahaan baru yang hadir dengan penawaran model bisnis modern.
  • Keinginan untuk saling mempertahankan target pasar. Para pebisnis baru cenderung memiliki fondasi dan pengetahuan bisnis cukup kuat. Inilah yang kemudian jadi celah berbahaya bagi pelaku bisnis lama. Mereka tak mengira bahwa pangsa pasarnya bakal diubah secara signifikan oleh pebisnis pendatang baru.

Baca juga: 9 Perubahan di dunia kerja yang mungkin terjadi setelah pandemi

Dampak era disrupsi bagi suatu bisnis


Siapapun yang tidak bisa berinovasi bisa tenggelam (Sumber: Pexels)

Era disrupsi sudah pasti memiliki dampak signifikan, terutama di dunia bisnis. Perkembangan teknologi yang sedemikian canggih memang membawa banyak kemudahan bagi masyarakat untuk menjalankan bisnisnya. Akan tetapi, kecanggihan teknologi tersebut turut memaksa perusahaan incumbent harus beradaptasi dengan perkembangan zaman.

Adapun dampak paling signifikan dari disrupsi adalah kebangkrutan perusahaan yang enggan atau justru belum melakukan serangkaian transformasi digital. Misalnya, seperti perusahaan yang bergerak di bidang media cetak, bisnis retail, ataupun moda transportasi konvensional.

Sampai detik ini, semakin banyak pelaku bisnis ritel yang terancam bangkrut sejak maraknya marketplace. Marketplace telah dianggap sebagai alternatif terbaik dalam berbelanja di era kekinian. Bukan hanya mudah, marketplace membuat kegiatan belanja masyarakat urban jadi lebih praktis tanpa membutuhkan banyak waktu, biaya, dan tenaga. Inilah yang kemudian membuat para pebisnis ritel harus mampu memutar otak supaya bisa terus bersaing di ketatnya era disrupsi. Salah satu cara terbaik yang memungkinkan adalah melakukan inovasi transformasi digital.

Begitu juga dengan bisnis media cetak yang sudah banyak memanfaatkan jasa layanan berbayar menggunakan fitur e-paper atau koran elektronik. Tindakan ini dilakukan agar pelanggan tak perlu repot membeli koran cetak. Tak ketinggalan pula bisnis moda transportasi konvensional yang kini sudah jelas-jelas kalah saing dengan transportasi online melalui sejumlah aplikasi. Itulah sebabnya, ada begitu banyak perubahan mendasar yang patut dilakukan pengusaha supaya bisa tetap bertahan di masa disrupsi seperti sekarang.

Baca juga: Begini tren media sosial 2022 yang berpengaruh pada merek

3 Tips menghadapi era disrupsi


Cobalah untuk melakukan inovasi untuk menghadapi disrupsi (Sumber: Pexels)

Setiap pelaku bisnis sudah pasti tak ingin jadi pihak yang gagal dalam menghadapi disrupsi. Dibutuhkan beberapa cara supaya bisa tetap bertahan di tengah ketatnya persaingan dunia bisnis. Apa saja cara yang bisa dilakukan? beberapa hal menghadapi disrupsi adalah sebagai berikut.

1. Inovasi tiada henti

Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, inovasi merupakan bagian paling penting untuk menciptakan kemajuan di bidang teknologi. Oleh sebab itu, setiap orang dituntut untuk bisa menciptakan inovasi terbaru yang memiliki segudang manfaat bagi masyarakat.

Dengan demikian, kamu bisa mempertahankan atau bahkan merebut pangsa pasar di derasnya arus persaingan bisnis. Namun perlu digaris bawahi, setiap inovasi yang kamu ciptakan harus disertai riset mendalam supaya biaya yang dibutuhkan atau dikeluarkan untuk inovasi suatu produk tak sia-sia.

2. Meningkatkan kualitas SDM

SDM atau sumber daya manusia adalah modal paling penting bagi perusahaan di bidang apapun. SDM berkualitas dan berintegritas mumpuni bisa membawa perubahan positif yang signifikan untuk perusahaan terkait. Bukan itu saja, SDM berkualitas juga bisa lebih mudah menguasai teknologi baru sehingga lebih unggul daripada kompetitor. Kamu bisa melakukan rencana pelatihan demi meningkatkan kualitas SDM yang dimiliki.

3. Transformasi digital

Perusahaan yang saat ini telah menggunakan teknologi digital termasuk dalam perusahaan yang nyatanya mampu bertahan di tengah kencangnya era disrupsi. Perusahaan semacam ini tak segan menggunakan sejumlah teknologi demi menunjang seluruh kegiatan bisnis supaya tetap relevan dengan perubahan zaman.

Baca juga: 3 Cara mengukur produktivitas kerja, tips, dan beberapa contohnya

Itulah penjelasan singkat mengenai disrupsi. Pada disrupsi adalah sesuatu yang pasti terjadi bersama dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat. Yang bisa kamu lakukan adalah bersiap menaklukannya.

Temukan berbagai artikel menarik lainya di EKRUT Media. Informasi dan tips menarik tersedia pula di YouTube EKRUT Official. Jika kamu tertarik mendapatkan berbagai kesempatan untuk mengembangkan karier, sign up EKRUT sekarang juga. Hanya di EKRUT, kamu dapat memperoleh berbagai peluang kerja yang dapat disesuaikan dengan minatmu.

Sumber:

  • tempo.co
  • startupgrind.com
  • thebalancesmb.com
0

Tags

Share

Apakah Kamu Sedang Mencari Pekerjaan?

    Already have an account? Login

    Artikel Terkait

    H1.jpg

    Careers

    5 Contoh Biografi Diri Sendiri untuk Peluang dan Perkembangan Karier

    Alvina Vivian

    13 February 2023
    6 min read
    H1_1._Cara_Menulis_Artikel_yang_Baik_Untuk_Pemula.jpg

    Careers

    10 Cara Menulis Artikel yang Baik dan Benar untuk Pemula

    Anisa Sekarningrum

    19 December 2022
    5 min read
    ucapan_perpisahan_kerja_-_EKRUT.jpg

    Careers

    Tips Menyampaikan Kata-kata Perpisahan Kerja yang Berkesan beserta Contohnya

    Maria Tri Handayani

    19 December 2022
    7 min read

    Video