Suatu permintaan ditentukan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah harga. Turun atau naiknya harga berpengaruh pada jumlah permintaan. Hal inilah yang kemudian disebut para pakar ekonomi sebagai elastisitas permintaan. Untuk lebih jelasnya tentang elastisitas permintaan, simak ulasannya berikut.
Apa itu elastisitas permintaan?
Elastisitas permintaan adalah perubahan jumlah permintaan ketika harga barang naik (Sumber: Pexels)
Elastisitas permintaan merupakan gambaran perubahan jumlah permintaan barang atas perubahan harga yang terjadi pada barang tersebut. Umumnya, jika barang naik jumlah permintaan turun. Kuantitas penurunan permintaan berbeda dari satu barang ke barang lain. Ada juga barang yang tidak mengalami penurunan permintaan meski harga naik.
Elastisitas permintaan ini juga bisa didefinisikan sebagai alat ukur untuk mengukur seberapa peka konsumen menanggapi perubahan jumlah permintaannya jika ada perubahan harga barang. Elastisitas permintaan ini umumnya bisa terjadi pada komoditas dengan substitusi. Maksudnya elastisitas akan berlaku pada produk yang memiliki alternatif pengganti. Misalnya saat masker medis langka, alternatifnya bisa beralih ke masker kain.
Suatu barang bisa dikatakan tidak elastis jika jumlah permintaannya tidak terpengaruh besar kecilnya harga. Contohnya bahan bakar minyak, minyak goreng, listrik, dan sejenisnya. Konsumen tetap rela membayar walaupun harga barang tersebut melejit. Bisa dikatakan, barang atau jasa yang inelastis biasanya adalah kebutuhan dasar masyarakat.
Baca juga: 6 Contoh Surat Penawaran Barang Resmi yang Baik dan Benar
Mekanisme elastisitas permintaan
Ada dua mekanisme untuk menentukan elastisitas permintaan (Sumber: Pexels)
Melihat elastisitas permintaan bisa melalui rasio persentase perubahan harga. Harga memang sangat berperan besar dalam menentukan elastisitas ini. Penilaian ada tidaknya perubahan permintaan barang, bisa menggunakan dua macam mekanisme, yakni:
1. Jika nilai elastisitas di atas 1
Jika nilai elastisitas ada di atas 1, maka besarnya permintaan barang disebabkan karena besar kecilnya harga. Untuk konteks ini diartikan permintaan barang elastis.
2. Jika nilai elastisitas di bawah 1
Sedangkan jika nilai elastisitas dibawah 1, berarti sebaliknya. Kenaikan harga barang atau jasa tidak berpengaruh terhadap perubahan permintaan. Berarti dalam kasus ini, permintaan barang sifatnya inelastis. Hubungan antara harga dan kuantitas barang yang dibeli dinyatakan dalam hukum permintaan. Kuantitas yang dibeli konsumen sangat berpengaruh pada naik turunnya harga. Saat harga barang atau jasa naik, umumnya pembelian akan berkurang.
Baca juga: 5 Faktor produksi yang berpengaruh pada pengembangan bisnis
5 Jenis elastisitas permintaan
Elastisitas permintaan jenisnya beragam (Sumber: Pexels)
Ada barang yang jumlah permintaannya turun ketika harga naik, tetapi ada pula yang tidak. Karena itu, jenis-jenis elastisitas permintaan ada beragam. Berikut selengkapnya:
1. Elastis
Elastis merupakan salah satu koefisien dari elastisitas permintaan dengan acuan besaran nilai koefisien. Suatu permintaan barang dikatakan elastis jika memiliki nilai koefisien persentase perubahan jumlah barang dengan perubahan harga lebih dari 1.
2. Inelastis
Inelastis sebaliknya, yakni jenis elastisitas permintaan dimana nilai koefisien yang dihasilkan dibawah 1. Hal ini disebabkan karena perubahan jumlah permintaan tidak atas perubahan harga begitu signifikan.
3. Elastis sempurna
Jenis elastisitas dikatakan sempurna apabila jika ada perubahan signifikan barang yang ditawarkan. Perubahan tersebut ternyata tidak dipengaruhi oleh harga yang tetap.
4. Elastis uniter
Uniter berarti sama. Jenis elastisitas permintaan ini digambarkan jika adanya perubahan barang yang ditawarkan, menghasilkan persentase perubahan harga yang sama. Nilai koefisien elastisitas ini berarti = 1.
5. Inelastis sempurna
Jenis elastisitas ini berarti tidak memiliki pengaruh atas perubahan harga. Jika ada perubahan harga, ternyata tidak bisa mengubah jumlah barang yang dibeli konsumen.
Baca juga: 10 Strategi promosi penjualan yang efektif dalam bisnis saat ini
Faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan
Ada banyak faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan (Sumber: Pexels)
Untuk menentukan seberapa tinggi atau rendahnya elastisitas sebuah barang dipengaruhi oleh banyak faktor. Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan:
1. Intensitas kebutuhan
Suatu barang dikatakan memiliki intensitas tinggi jika digunakan oleh banyak orang. Misalnya beras, bahan bakar minyak, dan sejenisnya. Jika kebutuhan suatu barang atau jasa sangat besar, kenaikan harga hanya memiliki sedikit pengaruh terhadap perubahan permintaan.
2. Pengeluaran atas barang dan jasa
Pengeluaran berpengaruh besar terhadap elastisitas. Tentunya semakin besar pendapatan untuk pengeluaran barang atau jasa, tentu akan menciptakan elastisitas permintaan yang kian besar.
3. Jumlah penggunaan barang atau jasa
Penggunaan barang atau jasa sifatnya variatif. Ada yang skala penggunaannya sedikit, maupun sebaliknya. Jika semakin besar jumlah penggunaan barang dan jasa, berarti elastisitas permintaannya juga berbanding lurus.
4. Ketersediaan barang substitusi
Ada barang yang tidak ada penggantinya dan ada yang memiliki substitusi. Jika semakin banyak suatu barang memiliki pengganti, berarti elastisitas permintaannya akan kian besar.
5. Masa penyesuaian
Permintaan cenderung kian elastis jika periode penyesuaian jumlah barang dan jasa yang diminta semakin lama. Konsumen memang perlu waktu untuk mempelajari pergerakan harga, tak heran waktu pun berpengaruh pada terciptanya elastisitas.
6. Pendapatan
Jumlah barang dan jasa bisa dibeli karena pendapatan seseorang. Tentu jika pendapatannya tinggi, jumlah barang yang dibeli juga akan kian meningkat dan berpengaruh pada elastisitas permintaan.
Baca juga: 10 Faktor yang mempengaruhi penawaran dalam perkembangan bisnis
Cara menghitung elastisitas permintaan
Elastisitas permintaan bisa dihitung dengan rumus tertentu (Sumber: Pexels)
Elastisitas permintaan bisa dihitung secara matematis dengan beberapa rumus seperti:
- Koefisien elastisitas permintaan = % perubahan permintaan / % perubahan harga
- Ed = ∆Q/∆P x P/Q
- Ed = koefisien elastisitas permintaan
- ∆Q = perubahan jumlah penawaran
- ∆P = perubahan harga
- Q = Jumlah permintaan awal
- P = harga awal
Baca juga: 6 Media promosi yang efektif untuk mengembangkan bisnis saat ini
Bedanya elastisitas permintaan dengan penawaran
Elastisitas permintaan dan penawaran itu berbeda (Sumber: Pexels)
Antara elastisitas permintaan berbeda dengan elastisitas penawaran. Pertama dari segi fokus, elastisitas permintaan berfokus pada perubahan permintaan karena adanya perubahan harga. Sedangkan elastisitas penawaran fokusnya menunjukkan perubahan harga yang dapat berpengaruh pada kuantitas barang yang dijual.
Antara permintaan dan penawaran memiliki respon berbeda terhadap kenaikan. Elastisitas permintaan bisa meningkat saat terjadi penurunan harga. Sedangkan penawaran akan meningkat jika harga menurun.
Demikian sejumlah ulasan tentang elastisitas permintaan. Kamu bisa temukan berbagai artikel di EKRUT Media. Berbagai informasi dan tips menarik tersedia pula di YouTube EKRUT Official. Jika kamu tertarik mendapatkan berbagai kesempatan untuk mengembangkan karier, sign up EKRUT sekarang juga. Hanya di EKRUT, kamu dapat memperoleh berbagai peluang kerja yang dapat disesuaikan dengan minatmu.
Sumber:
- wikipedia.org
- boycewire.com
- accurate.id
- kamus.tokopedia.com
- tirto.id