Careers

Generalis vs Spesialis: Pengertian, 3 Kelebihan-Kekurangan

Published on
Min read
6 min read
time-icon
Nurul Alya Putri

Passionate to develop my skills and also highly motivated to grow professionally. Field of interests: human resources development and recruitment.

pexels-christina-morillo-1181304.jpg

Dalam career path terdapat dua jalan yang bisa ditempuh, yaitu menjadi seorang generalis atau spesialis. Sampai saat ini terdapat banyak pertanyaan bahkan perdebatan mengenai peran generalis vs spesialis. 

Penting untuk mengetahui perbedaan antara generalis vs spesialis, serta mengetahui kelebihan dan kekurangan dari keduanya. Hal ini berguna agar kamu dapat mengetahui ke mana career path kamu terarah. 

Perbedaan generalis vs spesialis


Generalis vs spesialis memiliki arti yang bertolak belakang. (Sumber: Pexels)

Generalis secara umum diartikan sebagai seseorang yang keterampilan, minat, atau kebiasaannya bervariasi atau tidak terspesialisasi. Seorang generalis mempunyai kemampuan yang meluas pada banyak bidang, mereka tidak hanya berfokus pada satu bidang saja, namun juga ikut berpartisipasi dalam bidang lainnya. Generalis banyak dibutuhkan oleh perusahaan karena kemampuan mereka yang lebih luas dan dapat memudahkan pekerjaan yang tidak membutuhkan kemampuan tinggi. 

Sebutan yang terkenal untuk generalis adalah jack of all trade, master of none.

Sedangkan, spesialis sebaliknya. Secara umum pengertian spesialis adalah seseorang yang berspesialisasi dalam pekerjaan, praktik, atau bidang studi tertentu. Spesialis hanya berfokus pada bidangnya dan bersifat spesifik. Sehingga, spesialis biasanya mempunyai kemampuan yang tinggi dalam bidang yang ia tempuh. Karena kemampuannya yang tinggi dalam bidang tertentu, spesialis juga sangat dicari dan dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan.

Sebutan yang terkenal untuk spesialis adalah master of one, know nothing.

Dari pengertian yang dijelaskan tadi, kita dapat melihat perbedaan yang spesifik antara spesialis dan generalis. Spesialis generalis meluas di berbagai bidang, sedangkan spesialis hanya spesifik di satu bidang saja. 

Baca juga: Ingin bekerja sesuai passion? Pertimbangkan hal ini

Kelebihan generalis vs spesialis 


Generalis atau spesialis sama-sama mempunyai kelebihannya tersendiri. (Sumber: Pexels)

Di antara generalis yang mempunyai pemahaman luas dan spesialis yang mempunyai pemahaman spesifik tentu terdapat kelebihan masing-masing dalam menempuh karir. Yuk, simak apa saja yang menjadi kelebihan masing-masing dari generalis dan spesialis.

Kelebihan generalis

Berikut beberapa kelebihan dari generalis yang dapat membantu seorang generalis dalam karirnya:

1. Mempunyai pengetahuan yang luas

Mempunyai pengetahuan yang luas menjadi keunggulan dari generalis. Saat ini kita saling berhubungan dan bekerjasama dengan orang lain yang mempunyai latar belakang berbeda. Sehingga, dibutuhkan seorang generalis untuk dapat memecahkan dan menemukan masalah yang kompleks. 

2. Membuat keputusan

Seorang generalis dapat mempunyai pandangan dan pengetahuan yang luas tentang berbagai hal. Hal ini sangat diuntungkan ketika terdapat permasalahan yang berkaitan dengan berbagai bidang, seorang generalis dapat lebih mampu untuk memvisualisasikan gambaran besar dan berpikir out of the box. 

3. Keterampilan yang dapat ditransfer

Tuntutan serba bisa di era saat ini membuat generalis mempunyai keuntungan yang besar. Generalis dapat dengan mudah untuk dipindahkan dari bidang yang satu ke bidang lainnya. Tidak hanya itu, generalis mempunyai karir yang lebih fleksibel dan cangkupan yang lebih luas.

Kelebihan spesialis

Sedangkan, berikut beberapa penjelasan mengenai kelebihan spesialis dalam menempuh karirnya:

1. Kemampuan yang tinggi

Spesialis mempunyai kemampuan yang tinggi dalam satu bidang, berbeda dengan generalis yang hanya memahami permukaannya saja. Gak heran, perusahaan-perusahaan sangat membutuhkan spesialis untuk membantu dan memecahkan masalah pada bidang tertentu. 

2. Menjadi pemimpin di bidang keahlian

Seorang spesialis berpeluang besar untuk memimpin di bidangnya. Para pekerja yang di bawahnya, serta perusahaan biasanya akan berharap besar dan mengandalkan seorang spesialis ketika terjadi permasalahan yang ada. 

3. Kemungkinan gaji lebih besar

Saat ada permasalahan khusus spesialis lebih dicari untuk memecahkan masalah dari pada generalis. Karena tidak semua orang menjadi spesialis di bidang tertentu. Hal inilah membuat spesialis mempunyai peluang yang lebih besar untuk menerima gaji tinggi. 

Baca Juga: Tips memahami gaya kepemimpinan yang efektif

Kekurangan generalis vs spesialis


Spesialis lebih sulit ditemukan dibandinkan generalis. (Sumber: Pexels)

Ada kelebihan, tentunya ada kekurangan. Generalis dan spesialis mempunyai kekurangannya masing-masing yang perlu kamu ketahui. Berikut beberapa kekurangan dari generalis dan spesialis.

Kekurangan generalis

Berikut beberapa penjelasan mengenai kekurangan dari generalis dalam menempuh karirnya:

1. Hanya memahami dasar

Generalis mempunyai pengetahuan yang luas serta umum, namun sayangnya generalis hanya mampu memahami permukaan saja. Sulit bagi generalis untuk dapat memecahkan masalah yang membutuhkan keterampilan khusus.

2. Lebih mudah digantikan

Dibandingkan spesialis yang membutuhkan waktu yang lama untuk mencari penggantinya, generalis lebih mudah untuk digantikan posisinya oleh perusahaan. Hal ini membuat posisi generalis cenderung tidak aman. 

Kekurangan spesialis

Sama seperti generalis, spesialis juga mempunyai kekurangan dalam menempuh karirnya. Berikut beberapa penjelasan kekurangan dari seorang spesialis:

1. Membutuhkan waktu tidak sebentar

Seperti yang kita tahu untuk menjadi seorang yang handal dalam bidangnya tentu membutuhkan waktu  dan proses yang tidak sebentar. Sama seperti spesialis dibutuhkan pengalaman dan pendidikan yang tidak sebentar.

2. Peluang kerja hanya pada bidangnya

Seorang spesialis tidak memiliki fleksibilitas karir seperti generalis yang fleksibel untuk dipindahkan dari posisi ke posisi lain. Sehingga, spesialis memiliki peluang karir yang tidak meluas dan lebih kecil, hanya dibidangnya saja. 

Baca juga: Cara mendapatkan beberapa peluang kerja tanpa melamar

Contoh posisi pekerjaan


Seringkali full stack developer menjadi seorang kepala di dalam team. (Sumber: Pexels)

Sebelumnya kita sudah membahas mengenai perbedaan, serta kekurangan dan kelebihan dari generalis vs spesialis. Lantas seperti apa contoh posisi pekerjaan seorang generalis dan spesialis dalam dunia kerja? Berikut contoh posisi kerja generalis vs spesialis yang dapat kamu jumpai dalam sebuah perusahaan atau organisasi: 

1. Generalis: Full stack developer

Salah satu contoh posisi pekerjaan seorang generalis adalah full stack developer. Seorang full stack developer bertugas untuk mengembangkan perangkat lunak dan harus memiliki kemampuan di berbagai pokok keahlian untuk membuat produk perangkat lunak tersebut. Sehingga, pekerjaan full stack developer dapat dibilang meluas. Ia dapat mengerjakan bagian back-end developer atau front-end developer sekaligus.

2. Spesialis: Front-end developer 

Sedangkan, contoh dari posisi pekerjaan spesialis adalah front-end developer. Berbeda dengan full stack developer yang berperan di berbagai bidang. Front-end developer hanya bekerja dibagiannya saja, yaitu mengembangkan tampilan situs atau aplikasi yang dilihat pengunjung agar menarik. 

Baca juga: Perbedaan back-end, front-end, dan full-stack developer

Generalis vs spesialis, mana yang lebih baik?


Perdebatan generalis vs spesialis masih hangat dibicarakan sampai saat ini. (Sumber: Pexels)

Tidak ada yang lebih baik ataau lebih buruk di antara keduanya. Saat ini dari pada kita memilih diantara keduanya, disarankan kita untuk mempunyai keduanya. Istilah ini disebut sebagai generalizing-specialist dan specializing-generalist.

Generalizing-specialist merupakan seseorang yang berspesialisasi dalam bidang tertentu, tetapi juga memiliki pemahaman yang lebih luas tentang aspek bisnis lainnya. Sedangkan, specialist-generalizing merupakan seseorang yang memulai sebagai generalis, tetapi juga memiliki pengetahuan mendalam tentang bidang tertentu.

Contohnya, jika kamu masih muda akan lebih baik untuk menjadi seorang generalis, mencoba banyak hal untuk menemukan kecocokan dalam bidang tertentu. Sehingga setelah mendapatkan yang sesuai, kamu bisa memfokuskan dengan bidang yang kamu mau untuk menjadi spesialis. Begitupun sebaliknya. 

Ini merupakan cara yang aman untuk kamu. Kamu tidak hanya perlu menemukan diri yang berguna untuk satu bidang, tetapi juga terampil dalam hal lainnya juga. 

Baca Juga: 6 Langkah membuat tujuan karir kamu lebih terarah

Okey, itu dia perbedaan mengenai career path yang dapat ditempuh seseorang, yaitu menjadi generalis atau spesialis, atau mungkin keduanya. 

Jika kamu sedang mencari pekerjaan, silakan bergabung di talent marketplace EKRUT. Kamu akan mempunyai peluang untuk mendapatkan pekerjaan di ratusan perusahaan yang ada. 

Sumber:

  • innovationmanagement
  • cleverism
  • tictoclife
0

Tags

Share

Apakah Kamu Sedang Mencari Pekerjaan?

    Already have an account? Login

    Artikel Terkait

    manajemen-energi-EKRUT.jpg

    Careers

    6 Tips manajemen energi agar kerja lebih produktif

    Tsalis Annisa

    16 June 2021
    5 min read
    Cara-meningkatkan-jenjang-karier-EKRUT.jpg

    Careers

    8 Cara meningkatkan jenjang karier yang efektif

    Nur Lella Junaedi

    15 June 2021
    5 min read
    back-end-developer-EKRUT.jpg

    Careers

    Cara ampuh menjadi Back-end Developer yang andal di startup

    Tsalis Annisa

    08 March 2020
    5 min read

    Video