Careers

6 Perilaku Kerja Prestatif yang Wajib Karyawan Miliki dalam Dunia Kerja

Published on
Min read
5 min read
time-icon
Lita Lia

Long-life learner | Lita Lia writes SEO articles for businesses that want to see their Google search rankings surge.

H1_-_6_Perilaku_Kerja_Prestatif_yang_Karyawan_Baik_Wajib_Miliki.jpg

Perilaku kerja prestatif adalah perilaku yang selalu berambisi ingin maju atau ambition drive dalam bekerja. Perilaku ini penting karena bisa menunjukkan potensi diri pada atasan dan perusahaan. Selain itu, juga bisa menciptakan suasana kerja yang lebih positif. Tapi, sebenarnya apa saja isi perilaku kerja prestatif itu? Temukan infonya di bawah ini, yuk!

Apa itu perilaku kerja prestatif?


Kerja prestatif adalah kerja dengan kemauan dan hasrat untuk selalu ingin maju  - pixabay

Perilaku kerja prestatif adalah perilaku kerja ingin maju dalam karier, apa pun bentuknya. Entah itu karyawan di perusahaan, wirausaha, seniman, dan jenis pekerjaan lainnya. Dengan pola pikir seperti ini, tiap individu bisa mengembangkan diri sendiri sehingga menjadi sumber daya manusia yang lebih baik.

Bagi karyawan yang baik, perilaku kerja prestatif adalah perilaku kerja seorang karyawan yang punya kemauan dan hasrat untuk selalu ingin maju. Bila perilaku kerja prestatif diaplikasikan dengan tepat, bisa menciptakan persaingan yang sehat dan suasana kerja sama yang lebih berkesinambungan.

Baca juga: 10 Life Skill Yang Wajib Dimiliki Di Dunia Kerja Saat Ini

Apa manfaat perilaku kerja prestatif?


demi menghadapi persaingan, kerja prestatif itu diperlukan - pixabay

Manfaat perilaku kerja prestatif bisa dirasakan oleh tiap individu maupun perusahaan secara keseluruhan. Jika punya ambisi untuk maju, kita akan terus belajar dan berusaha. Dengan begitu kita akan jadi sumber daya lebih baik. Pada akhirnya, sumber daya yang baik tentu akan membawa dampak positif bagi perusahaan.

Suasana kerja yang baik dan lebih menyenangkan akan tercipta. Tidak ada persaingan tak sehat yang justru bisa berdampak negatif bagi karyawan pribadi maupun perusahaan. Jika banyak orang mengaplikasikan perilaku kerja prestatif, ada banyak pihak yang akan diuntungkan.

Melansir dari Jawapos.com, alasan mengapa perlu ada perilaku kerja prestatif adalah karena adanya persaingan bebas, derasnya arus informasi yang semakin luas dan perubahan situasi/kondisi yang semakin cepat.

6 Perilaku kerja prestatif


ada banyak cara agar bisa menjadi karyawan yang prestatif - pixabay

Jadi apa saja sih perilaku kerja prestatif itu? Pada dasarnya, ada 6 poin yang penting dilakukan untuk bisa mendapatkan suasana kerja yang sehat sebagaimana dilansir dari situs Ateja.co.id. Ke-6 perilaku kerja prestatif adalah:

1. Memiliki kepercayaan diri yang tinggi

Punya rasa percaya diri yang tinggi itu penting, lho. Bukan berarti kepedean dan melewati batas ya, karena kalau terlalu percaya diri juga tidak baik. Tapi jelas, kita harus punya kepercayaan dan keyakinan agar bisa maju ke depan. Kalau diri sendiri sudah percaya, baru bisa bergerak dan berusaha untuk maju.

Bayangkan saja kalau kita harus presentasi di tempat kerja dan tidak percaya diri. Pasti hasil presentasi jadi berantakan dan tujuan tidak tercapai. Atau kita ditunjuk sebagai pemimpin sebuah proyek, tapi tidak percaya diri dalam memimpin. Kolega yang kita pimpin akan merasakan ini dan tidak mempercayai kemampuanmu.

Karena itu, rasa percaya diri yang tinggi selama masih pada porsinya itu wajib dimiliki oleh tiap individu. Dengan begitu, kita pun mampu berusaha maju dan membuat rencana agar berhasil.

Baca juga: Pentingnya Self Improvement Dan 20 Tips Untuk Memulai Karier

Orang lain yang melihat kepercayaan diri kita juga lebih percaya dan bisa mengandalkan kita. Bahkan kita bisa menginspirasi orang lain dengan rasa percaya diri ini.

2. Profesional dalam bekerja

Kebanyakan pekerjaan harus dijalankan dengan profesional. Memang ada jenis pekerjaan yang membutuhkan perasaan, seperti seniman. Tapi kerja di perusahaan atau jadi wirausaha, pada dasarnya butuh profesionalisme tinggi.

Dalam menghadapi tantangan kerja, sudah pasti bisa muncul perasaan seperti marah, panik, dan lain sebagainya. Atau kita menilai pekerjaan orang lain berdasarkan perasaan pribadi, bukan berdasarkan hasil kerja mereka. Dengan melibatkan terlalu banyak perasaan, biasanya akan sulit tercapai hasil yang netral dan berguna untuk kedepannya.

3. Bekerja dengan ikhlas

Saat bekerja dengan ikhlas, kita akan merasa lebih lega dan plong. Kita bisa menjalankan pekerjaan dengan sungguh-sungguh dan sesuai kemampuan kita. Bahkan kadang melebihi kemampuan. Tapi kalau bekerja dengan banyak pertimbangan, hasil kerja bisa jadi tidak sebaik seharusnya. Entah itu kita sengaja maupun tidak.

4. Kerja keras

Kalau sudah ikhlas, biasanya akan lebih mudah untuk bekerja keras. Karena tulus dan rela menjalankan tugas sesuai porsi dan kemampuan kita. Maka dalam menghadapi tantangan, kita akan bekerja keras untuk menyelesaikannya.

Kerja keras identik dengan tenaga. Tapi sebenarnya tidak hanya itu saja. Selain tenaga, kerja keras bisa ditunjukkan dengan pikiran, dan waktu. Kita juga bisa lebih optimal dalam memanfaatkan dana dan peralatan yang disediakan perusahaan.

5. Kerja cerdas

Berikutnya bentuk perilaku kerja prestatif adalah kerja cerdas, yakni lebih mengandalkan otak. Dengan begitu, kita bisa mempertimbangkan dengan baik langkah atau strategi apa yang harus kita lakukan untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu. 
Waktu dan tenaga bisa digunakan dengan tepat guna dan tepat sasaran.

Baca juga: 15 Keahlian Teamwork Yang Harus Dikuasai Dalam Dunia Kerja Saat Ini

6. Kerja tuntas

Artinya kita akan menyelesaikan pekerjaan hingga benar-benar selesai. Jadi bukan hanya semangat di awal, tapi begitu buntu langsung menyerah dan lepas tangan. Ini berlaku untuk tugas individu maupun kelompok. Jika dikerjakan dengan maksimal, pasti bisa dituntaskan dengan baik.

Contoh perilaku kerja prestatif


mampu memimpin tim yang didelegasikan menjadi salah satu contoh kerja prestatif - Pixabay

Ada banyak contoh yang bisa diambil. Misalnya saja saat kita ditunjuk untuk menjadi pemimpin dalam satu proyek. Pertama kita harus percaya diri dulu sanggup memimpin tim yang didelegasikan. Dengan percaya diri, kita bisa mengatur strategi dengan baik dan membagi tugas sesuai porsi dan kemampuan anggota tim.

Sebagai ketua, kita harus bekerja ikhlas meski artinya harus bekerja lebih banyak dibandingkan yang lain. Artinya kerja keras sudah termasuk di dalamnya. Tapi sebisa mungkin gabungkan juga dengan kerja cerdas agar waktu bisa dimanfaatkan dengan baik. Dengan begitu, kita bisa menuntaskan proyek yang diberikan pada kita.

Karena kerja prestatif adalah soal hasrat dan kemauan untuk maju, kamu bisa meningkatkan motivasi kerja dengan menonton video di bawah ini. Bisa juga dengan daftar di EKRUT untuk menemukan peluang kerja dari perusahaan ternama.

Sumber:

  • ateja.co.id
  • scribd.com
  • jawapos.com
0

Tags

Share

Apakah Kamu Sedang Mencari Pekerjaan?

    Already have an account? Login

    Artikel Terkait

    H1.jpg

    Careers

    5 Contoh Biografi Diri Sendiri untuk Peluang dan Perkembangan Karier

    Alvina Vivian

    13 February 2023
    6 min read
    H1_1._Cara_Menulis_Artikel_yang_Baik_Untuk_Pemula.jpg

    Careers

    10 Cara Menulis Artikel yang Baik dan Benar untuk Pemula

    Anisa Sekarningrum

    19 December 2022
    5 min read
    ucapan_perpisahan_kerja_-_EKRUT.jpg

    Careers

    Tips Menyampaikan Kata-kata Perpisahan Kerja yang Berkesan beserta Contohnya

    Maria Tri Handayani

    19 December 2022
    7 min read

    Video