Careers

Pentingnya Product Development dan 6 Tahap Membuatnya

Published on
Min read
7 min read
time-icon
Algonz D.B. Raharja

A passionate ecological researcher and writer who loved to learn about SEO and content writing for marketing purposes

H1_Product_Development.jpg

Dalam dunia bisnis, umum dikenal istilah product development yang merupakan proses pengembangan produk untuk tujuan pasar tertentu. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai apa itu product development, maka kamu perlu menyimak ulasan berikut ini.

Baca juga: Product Management: Pilihan Karier, Skill-set, dan Proyeksi Karier 2022

Apa itu product development?


Product development merupakan tahapan yang dilakukan untuk membangun sebuah produk dari konsep hingga pemasaran (Sumber: Pexels)

Product development dapat didefinisikan sebagai tahapan-tahapan yang dilakukan untuk mengelola produk dari konsep atau ide hingga dirilis di pasaran. Proses panjang ini yang nantinya disebut sebagai pengembangan produk atau seluruh perjalanan produk dari tahap ide hingga pemasaran.

Selain itu, product development juga dapat diartikan sebagai proses mengkonseptualisasikan ide untuk suatu produk dan melepaskannya ke pasar. Proses product development ini dilakukan dengan berbagai tahapan dan strategi agar suatu produk dikembangkan sesuai identifikasi kebutuhan konsumen potensial. Tak hanya itu, product development juga mencakup penentuan target audiens dan sumber bahan baku.

Beberapa pihak tentunya terlibat dalam product development ini seperti desainer, inovator, insinyur, ahli pemasaran profesional, operator, analis keuangan, dan sebagainya hingga keputusan eksekutif. Product development secara umum merupakan proses holistik yang dimulai dari riset hingga pembuatan prototipe produk hingga diluncurkan sebagai produk baru. Proses product development ini umumnya tersusun dari enam langkah utama dari konsep hingga pembangunan produk yang layak secara minimum (minimum viable product).

Baca juga: Perbedaan Langkah dalam Mengembangkan Produk Internal

Keuntungan dari product development


Product Development dapat dijadikan strategi holistik untuk pengembangan produk dan bisnis yang ideal (Sumber: Pexels) 

Sebagai salah satu strategi utama dalam proses produksi di suatu industri, product development memiliki beberapa keuntungan yang di antaranya adalah sebagai berikut.

  • Menjadi strategi untuk mencapai tujuan bisnis lewat target pasar dan produk baru
  • Meningkatkan pendapatan dan profitabilitas secara terstruktur lewat perencanaan
  • Meminimalisasi risiko dan kerugian sejak masa pengembangan ide produk
  • Mengelola dan mengukur capaian produk dari segala aspek seperti manfaat hingga risiko penjualan
  • Meningkatkan kinerja produk di pasaran dengan menganalisis bisnis atau produk pesaing
  • Memberi ruang untuk identifikasi faktor penentu keberhasilan produk di pasaran sebelum produk dibuat
  • Memungkinkan adanya penetapan target yang lebih jelas di tahap ide atau konsep hingga spesifikasi kualitas target pelanggan
  • Membaca peluang untuk pengurangan biaya serta peningkatan daya saing
  • Mengetahui rencana awal untuk kebutuhan pasokan hingga margin keuntungan sebelum mengembangkan produk secara praktis

Baca juga: Desain Produk: Pengertian, Tujuan, Ruang Lingkup, dan 3 Jenisnya

Perbedaan product development dengan product management


Product development lebih terfokus pada proses internal, sedangkan product management berfokus pada aspek klien (Sumber: Pexels)

Meski sepintas nampak sama, namun pada dasarnya product development memiliki perbedaan dengan product management yang berbasis pada pengelolaan produk sebagai subjek utama. Adapun beberapa perbedaan mendasar dari keduanya dapat dilihat dari tabel berikut ini.

Product Development Product Management
Melakukan proses pembangunan produk dengan arahan dari product management Proses utamanya adalah menganalisis perlunya pembangunan produk yang akan dibeli pelanggan dan memiliki peran strategis mencakup seluruh siklus hidup produk
Mempertimbangkan skalabilitas dan kerangka kerja secara efisien Bertumpu pada pengumpulan masukan dari pelanggan, prospek, dan target penjualan
Proses mendapatkan ide dari konsep menuju pasar dan bekerja dengan basis tim internal secara holistik Menentukan persyaratan produk dan bekerja sama dengan bagian product development untuk menetapkan visi, pedoman, dan prioritas
Mengambil dan mengadopsi persyaratan yang telah ditentukan oleh product management dan membuatnya menjadi suatu produk kerja dengan standar kualitas tertentu Menghabiskan banyak waktu dengan klien untuk memahami kebutuhan klien atas produk

Baca juga: 9 Langkah Usability Testing Pengembangan Produk

6 Tahap membuat product development


Product development dilakukan dari tahapan pembangunan ide sebagai basis produk (Sumber: Pexels)

Setelah beberapa kali disinggung, berikut ini adalah penjelasan mengenai enam tahapan dalam membuat product development.

1. Pembuatan ide

Tahap pertama dari product development adalah membangun dan mengembangkan konsep atau ide mengenai produk baru. Tahapan ini umum dilakukan dengan menginovasi produk baru atau melakukan brainstorming terkait kebutuhan pelanggan, konsep, dan riset pasar.

Tahap pembuatan ide bisa dikelola dengan memperhatikan beberapa konsep produk baru yang meliputi:

  • Target pasar, di mana hal ini berupa profil konsumen dan pelanggan potensial yang diidentifikasi di awal pembangunan konsep.
  • Produk yang sudah ada, dimana perusahaan dapat mengevaluasi produk-produk yang sudah ada untuk dikembangkan kembali atau disesuaikan dengan target pasar teraktual.
  • Analisis SWOT, proses analisis yang mempertimbangkan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman produk sejak awal proses pengembangan konsep untuk memecahkan kesenjangan pasar.
  • Fungsionalitas dan brainstorming, hal ini dilakukan dengan membuat laporan terperinci mengenai fungsionalitas produk yang tengah dikonseptualisasikan. Lantas, konsep tersebut disampaikan lewat brainstorming seperti dengan metode substituting (penggantian), combining (penggabungan), adapting (adaptasi), modifying (modifikasi), putting to another use (penggunaan lainnya), eliminating (penghapusan), dan rearranging (penataan ulang). Metode ini dikenal sebagai SCAMPER.

2. Pendefinisian produk

Setelah selesai dengan konsep, ide, dan proses diskusi mengenai target pasar serta fungsionalitas produk, maka langkah kedua adalah menentukan atau definisi produk. Tahapan ini mencakup pelingkupan atau pengembangan konsep untuk mencapai kesempurnaan strategi produk.

Untuk melakukan tahapan definisi produk ini perlu adanya aspek spesifik seperti berikut:

  • Proporsi nilai, dalam hal ini dilakukan pencarian masalah apa yang akan dipecahkan produk agar produk mendapatkan nilai (value) tertentu di pasar. Berikut pula di dalamnya mencakup pertimbangan atas perbedaan dengan produk lain di pasar.
  • Analisis bisnis, secara umum aspek ini terdiri dari pemetaan strategi distribusi, strategi e-niaga, dan analisis pesaing secara mendalam.
  • Strategi keberhasilan, salah satu aspek penting dalam tahapan product development adalah menentukan strategi pemasaran sesuai hasil riset dan diskusi menyeluruh dari setiap sektor product development secara sinergis.
  • Metrik keberhasilan, selain menentukan strategi, product development juga membutuhkan.

3. Membuat prototipe

Tahapan ketiga dari product development adalah membuat prototipe untuk melihat bagaimana produk terlihat dan terdokumentasikan dengan detail. Dalam prosesnya, pembuatan prototipe mencakup beberapa hal spesifik yang meliputi:

  • Analisis kelayakan, yang dilakukan dengan evaluasi strategi produk berdasarkan kelayakan dan penentuan rasio beban kerja serta perkiraan waktu pembuatan produk.
  • Riset risiko pasar, dengan membuat prototipe maka perusahaan bisa menganalisis potensi risiko terkait produksi produk sebelum dibuat secara utuh. Proses ini diikuti dengan mengomunikasikan risiko kepada tim dan mendokumentasikannya ke dalam suatu daftar risiko.
  • Strategi pengembangan, setelah riset risiko maka aspek selanjutnya adalah pengerjaan rencana pengembangan dengan penetapan tugas serta garis waktu (timeline) produksi.
  • Minimum Viable Product, hasil akhir dari tahapan prototipe ini adalah menghasilkan produk yang layak secara minimum atau MVP. MVP bisa menjadi contoh produk dengan fitur dan kedetailan lengkap namun belum dijadwalkan untuk meluncur ke pasar karena perlu dianalisis atau dievaluasi tahap akhir.

Baca juga:  4 Strategi positioning produk untuk membangun citra perusahaan ke tengah market

4. Membuat desain awal

Langkah selanjutnya dari product development adalah mendesain mockup untuk produk berdasarkan prototipe MVP. Tahapan ini dibuat dengan mempertimbangkan target audiens dan melengkapi fungsi-fungsi utama produk setelah adanya komunikasi dengan distributor dan calon konsumen. Tahap ini dilakukan dengan menentukan sumber bahan produksi, komunikasi dengan stakeholders, dan menerima umpan balik.

5. Validasi dan pengujian

Setelah desain awal terwujud, maka langkah product development selanjutnya adalah melakukan validasi dan mengujinya terlebih dahulu. Pengujian ini untuk memastikan fungsi produk dapat dijalankan baik sebelum dirilis ke pasaran. Beberapa aspek yang dilibatkan dalam proses ini adalah pengembangan dan pengujian konsep, pengujian tampilan muka, hingga uji pemasaran dengan skala kecil.

6. Komersialisasi

Langkah terakhir dari product development adalah komersialisasi produk yang melibatkan saluran-saluran pemasaran tertentu. Saluran pemasaran ini bisa secara fisik lewat distributor maupun lewat situs jejaring atau digital marketing. Implementasi e-niaga atau  e-commerce menjadi salah satu alat bantu komersialisasi yang kini umum digunakan dalam membangun bisnis skala mikro, menengah, hingga besar.

Product development secara umum merupakan suatu langkah holistik yang terbangun dari ide hingga proses pemasaran atau komersialisasi untuk sebuah produk. Jika kamu ingin mengembangkan suatu produk yang memiliki daya tahan dan daya saing di pasar, maka product development bisa menjadi metode terbaik untuk produkmu.

Baca juga: MVP (Minimum Viable Product): Pengertian, 3 Tahapan, dan Tujuannya

Itulah tadi berbagai hal mengenai product development yang bisa kamu pelajari. Bagi kamu yang ingin mengembangkan minat di bidang pengembangan produk maupun digital marketing, maka pengetahuan mengenai product development ini bisa menjadi rujukan buat kamu. 

Sedangkan, bagi kamu yang tengah mencari jalan untuk membangun jalan kariermu, EKRUT hadir sebagai rekan profesional buat kamu. Kamu bisa mendapatkan berbagai informasi mengenai karier dan juga kesempatan rekrutmen dari berbagai perusahaan dari EKRUT. Caranya cukup mudah, sebab kamu hanya perlu menyiapkan CV dan portofolio terbaik yang kamu punya lalu klik tautan di bawah ini untuk langsung mendaftar lewat EKRUT.

Sumber:

  • indeed.com
  • productplan.com
  • smallbusiness.chron.com
0

Tags

Share

Apakah Kamu Sedang Mencari Pekerjaan?

    Already have an account? Login

    Artikel Terkait

    H1.jpg

    Careers

    5 Contoh Biografi Diri Sendiri untuk Peluang dan Perkembangan Karier

    Alvina Vivian

    13 February 2023
    6 min read
    H1_1._Cara_Menulis_Artikel_yang_Baik_Untuk_Pemula.jpg

    Careers

    10 Cara Menulis Artikel yang Baik dan Benar untuk Pemula

    Anisa Sekarningrum

    19 December 2022
    5 min read
    ucapan_perpisahan_kerja_-_EKRUT.jpg

    Careers

    Tips Menyampaikan Kata-kata Perpisahan Kerja yang Berkesan beserta Contohnya

    Maria Tri Handayani

    19 December 2022
    7 min read

    Video