Expert's Corner

4 Strategi positioning produk untuk membangun citra perusahaan ke tengah market

Published on
Min read
8 min read
time-icon
Algonz D.B. Raharja

A passionate ecological researcher and writer who loved to learn about SEO and content writing for marketing purposes

H1_Positioning.jpg

Untuk mendapat tempat di kalangan konsumen atau pasar secara umum, peluncuran sebuah produk perlu disertai dengan strategi tertentu. Beberapa strategi itu biasanya meliputi analisis pasar, segmentasi, dan menentukan target pasar tertentu. Namun, setelah proses tadi berlangsung, terdapat satu strategi penting yang menentukan citra positif, tidak hanya suatu produk tetapi juga perusahaan, strategi ini kerap disebut sebagai positioning atau product positioning. Nah, lantas apa yang dimaksud dengan positioning ini? Mari kita simak ulasan berikut ini.

Apa itu strategi positioning dalam bisnis?


Positioning merupakan strategi penempatan produk di pasaran setelah analisis dan penentuan segmen pasar (Sumber: Pexels)

Menurut Indeed, product positioning merupakan deskripsi produk atau layanan yang menjelaskan bagaimana suatu produk dapat memenuhi kebutuhan, keinginan, atau potensi tertentu dari target konsumen. Positioning merupakan elemen penting dari pemasaran karena dapat menunjukkan niat perusahaan terhadap konsumen dengan menekankan bagaimana merek suatu produk dapat diidentifikasi secara unik dibandingkan produk serupa di pasaran. Positioning produk dapat membentuk citra dari merek yang tentunya harus disertai identitas dan kualitas tertentu.

Positioning juga merupakan langkah di mana suatu perusahaan dapat menguraikan semua fitur dalam produknya dan mengomunikasikan bagaimana dan mengapa produk tersebut lebih baik dan menjadi solusi konsumen. Positioning produk merupakan strategi pemasaran yang menentukan keberlangsungan produk di pasaran dan bagaimana konsumen dapat melihat loyalitas perusahaan yang menghasilkan produk tersebut.

Dalam strategi positioning ini, persepsi konsumen terhadap produk merupakan tujuan atau subjek utama. Pembentukan persepsi konsumen dilakukan dengan penggambaran jelas tentang keunggulan suatu produk beserta mereknya secara khusus dan eksklusif.

Hal ini bisa dicontohkan dengan positioning merek deterjen atau sepeda motor tertentu yang diterima dalam persepsi konsumen sebagai kata ganti untuk produk serupa. Seperti menyebut merek Rinso untuk deterjen, Honda untuk sepeda motor, atau Odol untuk pasta gigi. Dalam kebahasaan, sebutan ini disebut metonimia, atau sifat penggunaan kata yang terpaku pada persepsi atas sebuah merek atau produk dengan nama asli varian produk itu sendiri.

Baca juga: Panduan membuat marketing plan beserta contohnya

Tujuan positioning produk


Positioning bertujuan untuk memberikan persepsi kepada konsumen tentang citra produk (Sumber: Pexels)

Seperti yang telah dijelaskan di atas, positioning produk memiliki tujuan utama untuk memberikan persepsi kepada konsumen tentang suatu produk secara eksklusif. Dalam pemasaran, positioning dapat menentukan bagaimana suatu produk mendapat proposisi penjualan yang unik atau sering disebut unique selling proposition (USP).

Jika dijabarkan, tujuan dari positioning produk dalam pemasaran dapat meliputi beberapa hal sebagai berikut:

  • Menciptakan citra menarik yang memanfaatkan kekuatan unik dari suatu merek
  • Memberi alasan untuk pelanggan ideal agar membeli produk tersebut
  • Menarik pelanggan dengan jargon atau slogan tertentu yang melekat pada produk
  • Meningkatkan citra perusahaan dan loyalitas pelanggan terhadap produk perusahaan

Baca Juga: 7 Aplikasi Untuk Mendukung Kegiatan Marketing

Aspek-aspek dalam positioning


Berikut adalah beberapa aspek-aspek dalam positioning. (Sumber: Pexels)

Secara kontekstual, positioning produk tidak serta-merta dibangun dengan strategi mentah, tetapi ada beberapa aspek yang harus dipenuhi terlebih dahulu. Keberadaan aspek-aspek dalam positioning ini dapat menentukan bagaimana suatu produk benar-benar dapat diterima dalam persepsi konsumen.

Adapun aspek-aspek dalam positioning ini antara lain adalah sebagai berikut:

1. Brand positioning


Brand positioning memungkinkan konsumen dapat mengenal produk secara kuat dan lekat (Sumber: Pexels)

Brand positioning merupakan strategi di mana perusahaan atau produsen dapat mengomunikasikan keunggulan produk beserta identifikasi merek atau logo produk tersebut. Brand positioning dilakukan agar konsumen atau pasar merasa aware dan langsung menuju ke arah produk tertentu jika melihat logo produk tersebut di mana pun. Sosialisasi logo produk ini dilakukan untuk membangkitkan semacam opini dan emosi dari suatu produk tersebut ke benak konsumen.

Ketika suatu brand lewat sebuah logo tertentu dapat diterima dan dihafalkan oleh konsumen, maka brand positioning bisa dianggap sukses. Hal ini dikarenakan capaian untuk membuat konsumen menerima dengan baik branding sebuah produk telah terpenuhi.

Baca Juga: Marketing Plan: Tujuan, Panduan Membuat, dan 3 Contohnya

2. Product positioning

Secara umum, product positioning merupakan aspek utama dalam positioning dikarenakan dalam aspek ini terdapat kualitas dan eksistensi dari produk tersebut nantinya. Calon konsumen dan pasar akan menerima sebuah produk dengan baik dan mendapatkan positioning tertentu jika suatu produk memiliki keunikan, ciri khas, dan kualitas yang mumpuni.

Product positioning juga harus didukung oleh bagaimana penjelasan dari brand yang telah terbangun secara eksplisit. Hal ini dapat dilakukan dengan menyertakan iklan atau slogan khusus yang membuat konsumen teringat tentang produk tersebut sekaligus membangun persepsi tertentu terkait kualitas produk.

Hal ini dapat dicontohkan dengan penyertaan jargon pada merek Indomie yaitu Seleraku. Atau merek Frisian Flag dengan Susu Saya Susu Bendera. Selain dengan membentuk branding, namun jargon ini dapat meningkatkan awareness konsumen terhadap kualitas produk tersebut di pasaran.

3. Product repositioning


Product repositioning dilakukan untuk mengubah citra atau imaji produk di mata konsumen (Sumber: Pexels)

Jika sebuah positioning produk dinilai tidak memenuhi capaian tertentu atau sebuah produk ingin mengubah citranya, maka langkah ini dapat dilakukan dengan product repositioning. Product repositioning merupakan langkah di mana produsen ingin memberikan citra baru sesuai kebutuhan konsumen dan perkembangan pasar. Dalam kasus seperti ini, sebuah produk yang dulunya dikenal dengan citra A, harus dikenalkan atau diposisikan lagi dengan citra B. Aspek positioning jenis ini cukup rumit karena hampir seperti berjudi dengan persepsi konsumen tentang suatu produk atau layanan tertentu.

Contoh dari product repositioning ini dapat dilihat dari layanan transportasi dari Sumber Group dengan layanan bus bermerek Sumber Kencono yang bermarkas di Sidoarjo, Jawa Timur. Layanan bus ini memiliki citra buruk ketika sering terlibat kecelakaan di jalur trayek Surabaya-Yogyakarta mulai dari era 1980-an hingga 2010-an.

Untuk mengubah citra tersebut, lantas pihak perusahaan memakai jenama baru bernama Sumber Selamat untuk layanan bus ekonomi dan Sugeng Rahayu untuk layanan bus eksekutif. Langkah ini termasuk product repositioning untuk mengubah citra dan sekaligus mengubah merek layanan.

Baca juga: 6 Strategi internet marketing yang berguna untuk bisnis kamu 

4 Strategi positioning produk dalam strategi pemasaran


Ada empat strategi positioning dalam strategi pemasaran. (Sumber: Pexels)

Untuk lebih memahami tentang positioning produk dalam strategi pemasaran, mari kita simak empat strategi positioning product berikut ini.

1. Positioning berdasarkan karakteristik

Positioning produk berdasarkan karakteristik merupakan strategi di mana suatu produk diluncurkan ke pasar untuk menciptakan asosiasi. Pertama-tama, hal ini dilakukan untuk membuat konsumen memilih berdasarkan citra merek dan karakteristik produk. Lalu kedua, konsumen dapat menilai bagaimana karakteristik produk tersebut relevan dengan kualitas produk di pasaran.

Contoh dari strategi ini adalah memilih kendaraan, seperti pada umumnya terdapat karakteristik pasar secara umum bahwa Lamborghini adalah mobil yang dipilih untuk kebutuhan sport dan gaya hidup mewah. Namun, jika konsumen ingin memiliki mobil dengan karakteristik keperluan keluarga maka ia akan memilih Toyota.

2. Positioning berdasarkan harga


Harga merupakan faktor penting yang dapat menjadi basis positioning (Sumber: Pexels)

Seperti pada umumnya setiap produk yang ada di pasaran, harga merupakan salah satu faktor yang menentukan citra merek dari suatu produk. Strategi positioning berdasarkan harga dilakukan dengan mengasosiasikan perusahaan dengan harga yang kompetitif.

Merek pada umumnya terikat dengan asosiasi harga rendah dan tinggi di pasaran, dan hal ini dapat menjadi potensi atau celah bagi positioning produk agar diterima oleh konsumen dari perspektif harga. Contoh dari strategi positioning berdasarkan harga ini dapat dilihat dari produk mobil Wuling yang masuk dalam ceruk pasar mobil MPV dengan harga rendah, di mana selama ini dikuasai oleh Toyota dan Daihatsu.

3. Positioning berdasarkan kualitas atau prestise

Strategi positioning berdasarkan kualitas dan prestise merupakan salah satu strategi yang tepat digunakan untuk persepsi tren oleh konsumen dan pasar. Sebuah produk atau layanan yang dianggap berkualitas dan dapat mengangkat prestise konsumen memiliki posisi tersendiri dalam persepsi pasar. Hal ini dapat dimanfaatkan dengan konsentrasi kualitas tanpa harus melihat segi harga produknya.

Contoh strategi positioning kualitas dan prestise ini bisa dilihat dari produk jam tangan Rolex atau smartphone keluaran Apple yang memiliki harga tinggi namun tetap digemari karena kualitas dan terkesan prestisius untuk dimiliki.

4. Positioning berbasis persaingan


Persaingan antar produk juga menjadi celah positioning yang cukup menentukan keberlangsungan produk di pasaran (Sumber: Pexels)

Strategi yang satu ini merupakan strategi positioning yang memerlukan cukup keberanian dari produsen. Sebabnya, strategi ini dilakukan dengan mencari alternatif keunggulan produk dari produk serupa dengan menyertakan hal-hal unik dari produk baru tersebut.

Keunggulan dalam hal ini tentu saja berarti suatu produk baru dipasarkan dengan keunikan dan keunggulan yang tidak ditemukan pada produk serupa terdahulu. Strategi positioning ini bisa sangat berhasil atau justru gagal total, tergantung bagaimana kualitas keunikan dan keunggulan tersebut dikembangkan.

Jika kita ingat, dahulu terdapat alat penyuling air menjadi air minum secara otomatis bernama Pure It yang saat itu mengambil ceruk pasar air minum dalam kemasan sekaligus pasar produk dispenser elektronik. Secara keunikan dan tepat guna, alat tersebut cukup berhasil, namun ternyata ada beberapa komponen seperti filter air yang harus dibeli untuk periode tertentu dan memiliki harga tinggi. Akhirnya, produk tersebut tidak begitu populer dan tenggelam dengan model dispenser terbaru seperti model yang belakangan populer karena tidak perlu membuat konsumen mengangkat galon.

Baca juga: 5 Perbedaan sales dan marketing dalam bisnis perusahaan

Itulah tadi bagaimana positioning dapat berdampak pada produk atau perusahaan secara umum di tengah pasar maupun konsumen. Positioning dapat menjadi strategi yang tepat untuk mendapatkan ceruk konsumen yang loyal maupun dapat digunakan untuk mengubah citra produk atau layanan sebelumnya.

Bagi kamu yang tertarik dengan pekerjaan terkait pemasaran seperti ini, maka kamu perlu tahu tentang positioning secara lebih lanjut. Jika kamu telah menguasainya, maka itu waktunya buat kamu untuk mendaftarkan dirimu lewat EKRUT agar mendapat lowongan kerja termutakhir.

Kamu hanya perlu klik tautan di bawah ini untuk mendaftar dan mendapat lowongan pekerjaan yang tersedia di EKRUT.

sign up EKRUT

Sumber:

  • https://www.indeed.com/career-advice/career-development/product-positioning-examples
  • https://economictimes.indiatimes.com/definition/positioning
  • https://sendpulse.com/support/glossary/product-positioning
0

Tags

Share

Apakah Kamu Sedang Mencari Pekerjaan?

    Already have an account? Login

    Artikel Terkait

    H1.jpg

    Careers

    5 Contoh Biografi Diri Sendiri untuk Peluang dan Perkembangan Karier

    Alvina Vivian

    13 February 2023
    6 min read
    H1_1._Cara_Menulis_Artikel_yang_Baik_Untuk_Pemula.jpg

    Careers

    10 Cara Menulis Artikel yang Baik dan Benar untuk Pemula

    Anisa Sekarningrum

    19 December 2022
    5 min read
    ucapan_perpisahan_kerja_-_EKRUT.jpg

    Careers

    Tips Menyampaikan Kata-kata Perpisahan Kerja yang Berkesan beserta Contohnya

    Maria Tri Handayani

    19 December 2022
    7 min read

    Video