Expert's Corner

Mengenal Quick Commerce Dalam Tren Baru Platform Perdagangan Digital di Indonesia

Published on
Min read
8 min read
time-icon
Algonz D.B. Raharja

A passionate ecological researcher and writer who loved to learn about SEO and content writing for marketing purposes

Header_Mengenal_Quick_Commerce_dalam_Tren_Baru_Platform_Perdagangan.png

Perkembangan e-commerce atau e-niaga kini digadang-gadang telah mencapai lompatan baru lewat quick commerce atau q-commerce. Seperti namanya, quick commerce dikenal dengan kecepatan berbelanja dengan basis aplikasi daring secara mudah dan cepat. Model bisnis ini pun dengan cepat ditanggapi oleh berbagai startup di bidang e-niaga untuk memenuhi kebutuhan konsumen dalam waktu cepat.

Baca juga: Begini Tantangan e-commerce di Indonesia

Disrupsi rantai pasokan dan revolusi e-niaga


Disrupsi rantai pasokan selama pandemi Covid-19 melandasi berkembangnya quick commerce (Sumber: deliveryhero.com)

Dilansir Business Standard, perkembangan quick commerce sebagai salah satu model bisnis perdagangan digital bermula saat pandemi Covid-19. Di Amerika Serikat, quick commerce berkembang karena keterbatasan atau terganggunya pasokan barang akibat pandemi. Hal ini lantas menciptakan model bisnis seperti e-niaga namun dengan pengiriman barang atau jasa dalam waktu sepuluh hingga tiga puluh menit setelah pemesanan.

Quick commerce secara umum mengadopsi proses jual beli berbasis aplikasi yang dikembangkan secara kecepatan waktu dan jarak tempuh antara konsumen dengan toko penyedia barang/jasa. Oleh karena itu, quick commerce bertumpu pada desentralisasi produk untuk memperpendek jarak distribusi. Hal ini dapat ditunjang dengan kemitraan lewat minimarket atau toko ritel di setiap kawasan yang terjangkau bagi konsumen dan jasa pengiriman.

Quick commerce secara teknis didukung oleh perubahan besar dalam pengalihan fokus perdagangan berbasis gudang. Di mana sebelumnya terdapat gudang-gudang tradisional yang umum ditemukan di kawasan pinggiran kota atau permukiman padat, menjadi gudang-gudang mikro di dekat titik-titik pengiriman.

Baca juga: Semakin Berkembang, Ini Potensi e-commerce di Indonesia

Memangkas waktu dan jarak lewat quick commerce


Quick commerce merupakan layanan e-niaga yang bertumpu pada kecepatan pengiriman barang (Sumber: deliveryhero.com)

Menurut CNBC Indonesia, keberadaan quick commerce mulanya disebut mustahil karena seseorang dapat berbelanja produk via daring dan barangnya dikirim satu jam berikutnya. Secara umum, quick commerce merupakan model niaga cepat yang berbentuk e-niaga yang melakukan pengiriman barang sesuai permintaan dalam waktu singkat.

Jika diejawantahkan dalam sudut pandang praktis, quick commerce sejatinya mengadopsi dua ranah transaksi belanja yaitu berbasis elektronik atau e-commerce berbasis internet dan belanja tradisional yang diselesaikan dalam waktu singkat. Quick commerce bertujuan teknis untuk mengambil ceruk konsumen yang memiliki perasaan sangsi terkait lamanya barang pesanan dikirim atau diterima.

Dengan adanya pemodelan bisnis yang terstruktur lewat jaringan distribusi barang serta kemitraan, quick commerce diharapkan bisa menjadi terobosan terbaik di bidang perdagangan saat ini. Di Indonesia sendiri quick commerce sudah cukup berkembang lewat beberapa perusahaan seperti Astro, Allo Fresh, Bananas, dan SayurKilat dari Sayurbox.

Baca juga: Jangan Salah, Ini Perbedaan Marketplace dan e-commerce

Pertumbuhan quick commerce di Indonesia


Astro merupakan salah satu startup Indonesia yang berfokus pada layanan quick commerce (Sumber: dailysocial.com)

Terkait dengan pertumbuhan quick commerce, Katadata mencatat bahwa pada Maret 2022 startup e-niaga Sayurbox mengumumkan pendanaan seri C dengan nilai lebih dari Rp1,7 triliun untuk menyediakan quick commerce mereka, SayurKilat. Dalam SurveySensum yang digagas oleh NeuroSensum Indonesia, tren e-commerce di Indonesia umumnya mengarah pada permintaan konsumen terhadap ketersediaan pengiriman barang kilat.

Lewat survei kepada seribu responden, SurveySensum menemukan kecenderungan bahwa perusahaan-perusahaan e-commerce akan menangkap keinginan konsumen ini lewat model pengiriman kilat seperti GrabExpress. Bahkan, pencarian untuk layanan instan meningkat 700 persen pada akhir tahun 2021 sebagai respons akan permintaan layanan same day delivery.

Sebenarnya, tren dan permintaan akan adanya quick commerce ini sudah terbaca sejak November 2021. Di mana saat itu, Katadata mencatat bahwa menurut laporan “e-Conomy SEA 2021” diperkirakan transaksi e-commerce Indonesia mencapai US$ 53 miliar atau setara dengan Rp754 triliun untuk tahun 2021. Pencapaian perdagangan daring ini pun terus berkembang seiring besarnya nilai transaksi.

Astro merupakan salah satu startup yang menangkap momen tersebut dan mulai bergerak di pasar digital sejak September 2021. Di awal kemunculannya, Astro menawarkan layanan perdagangan daring dengan menjual lebih dari seribu pilihan produk dengan target pengiriman cukup 15 menit saja. Astro sendiri mendapatkan pendanaan sebesar US$4,5 juta dari berbagai investor yang meliputi AC Ventures, Lightspeed Venture Partners, Global Founders Capital, dan Goodwater Capital.

Baca juga: Bagaimana Blockchain Untungkan Platform E-commerce

Selain Astro, raksasa e-commerce yang memunculkan model quick commerce adalah Tokopedia lewat Tokopedia NOW!. Layanan ini diyakini dapat digunakan konsumen untuk memesan produk kebutuhan pokok secara daring dengan pengiriman maksimal dua jam. Beberapa startup lain seperti TaniHub juga mengembangkan layanan quick commerce lewat Tani Instan di mana mereka merancang pengiriman barang maksimal satu hari.

Inovasi layanan e-niaga lewat quick commerce secara umum dapat menunjang kebutuhan konsumen sekaligus para produsen kebutuhan pokok, terutama produk-produk perikanan, perkebunan, dan pertanian. Hal ini berkaitan dengan adanya keterbatasan kualitas produk terhadap waktu. Contohnya, produk ikan segar atau sayur akan lebih cepat didistribusikan lewat layanan quick commerce untuk mempertahankan kualitasnya. Seperti halnya pasar tradisional, quick commerce hadir untuk efisiensi waktu transaksi dengan dukungan teknologi dan pemotongan rangkaian distribusi lewat kemitraan tertentu.

Keberadaan quick commerce diharapkan dapat mengembangkan perekonomian para pelaku bisnis produk atau jasa yang dibutuhkan sehari-hari. Dengan adanya kecepatan serta layanan teknologi yang mumpuni ini nantinya diharapkan pula proses efisiensi produk yang terjual dapat mengalami percepatan. Seperti kita ketahui, beberapa produk harian seperti sayur-mayur memiliki ketahanan yang dapat membusuk dalam hitungan hari bahkan jam. Sehingga, layanan quick commerce ini setidaknya bisa menjadi harapan untuk para petani, pedagang, hingga konsumen untuk mendapatkan keuntungan atas efisiensi produk. 

Baca juga: Potensi Pertumbuhan E-commerce di Asia Tenggara

Itulah tadi berbagai hal yang perlu diketahui mengenai quick commerce dan bagaimana perkembangannya di Indonesia. Secara umum quick commerce yang hadir seiring dengan berkembangnya inovasi dalam e-niaga memiliki andil besar dalam proses distribusi dan pemenuhan permintaan konsumen dengan waktu cepat.

Bagi kamu yang tengah memikirkan rencana karier dan ingin mengembangkan kariermu, EKRUT hadir sebagai rekan profesional buat kamu. Kamu bisa mendaftar lewat EKRUT untuk mendapatkan berbagai benefit terkait informasi pengembangan karier hingga kesempatan kerja di perusahaan-perusahaan terbaik. Kamu hanya perlu menyiapkan CV dan portofolio terbaik yang kamu punya lalu klik tautan di bawah ini untuk langsung mendaftar lewat EKRUT. Mari temukan karier impianmu lewat EKRUT!

Sumber:

  • katadata.co.id
  • cnbcindonesia.com
  • business-standard.com
0

Tags

Share

Apakah Kamu Sedang Mencari Pekerjaan?

    Already have an account? Login

    Artikel Terkait

    Header-Pro_Kontra_Pengesahan_RUU_KIA_yang_Mengatur_Cuti_Melahirkan_6_Bulan.png

    Expert's Corner

    Pro Kontra Pengesahan RUU KIA yang Mengatur Cuti Melahirkan 6 Bulan

    Fakhrizal Muttaqien

    09 November 2022
    10 min read
    Infographic_Ekspektasi_Atasan_yang_Ideal_beserta_Alasan_yang_Membuat_Karyawan_Resign.png

    Expert's Corner

    Ekspektasi Atasan yang Ideal dan Alasan yang Membuat Karyawan Resign

    Nurina Ulfah

    05 October 2022
    7 min read
    Header_Individual_Contributor_vs_Manager_Kamu_Tipe_yang_Mana.png

    Expert's Corner

    Individual Contributor vs Manager: Kamu Tipe yang Mana?

    Natasya Primatyassari

    30 September 2022
    8 min read

    Video