Careers

Micromanagement: Pengertian, 5 tanda, plus-minus, dan solusinya

Published on
Min read
8 min read
time-icon
Tsalis Annisa

Content Editor who eager to learn more about Marketing | Experienced Editor In Chief with a demonstrated history of working in the internet industry. Skilled in Event Management, Journalism, English, Marketing Strategy, and Social Media. 

tanda-micromanagement-EKRUT.jpg

Saat ini, gaya kepemimpinan micromanagement sering kali dijumpai di berbagai macam organisasi atau lingkungan kerja. Secara definisi, micromanagement merupakan gaya kepemimpinan yang ditandai adanya pengawasan dan pengarahan berlebihan dari atasan. 

Umumnya seseorang yang melakukan micromanagement tidak sadar dengan apa yang ia lakukan. Nah, agar lebih paham, kamu perlu tahu apa saja tanda gaya kepemimpinan micromanagement dan cara menghadapinya.

Baca juga: Pengguna Internet Indonesia habiskan 5,5 jam per hari dengan ponsel

Apa itu micromanagement?

Apa Itu Micromanagement
Micromanagement mengacu pada pengawasan dan pengaturan berlebih oleh manajer terhadap anggota timnya (Sumber: Pexels)

Micromanagement adalah sebuah tindakan atau perilaku yang mengacu pada siapa pun dalam posisi kepemimpinan dan menggunakan manipulasi, pengamatan, dan komunikasi bertendensi untuk mengendalikan orang lain. Para pelaku micromanagement umumnya memang berpikir bahwa mereka hendak membantu karyawan untuk lebih produktif, tapi yang terjadi justru sebaliknya.

Seringkali, pelaku micromanagement membuat karyawan justru menjadi paranoid, tidak percaya diri, dan merasa tidak dihargai. Paksaan yang berkepanjangan bahkan memaksa banyak anggota tim yang berkinerja baik untuk keluar dari suatu perusahaan. Gaya micromanagement secara luas memang dikenal dengan tindakan di mana seorang manajer mengamati dan/atau mengontrol dan/atau mengingatkan pekerjaan bawahannya atau karyawannya dengan cermat tapi berlebihan.

Micromanagement merupakan bentuk manajemen dengan kontrol yang berlebih dan cenderung mengurangi kebebasan karyawan. Dalam pengelolaan tim atau sumber daya manusia, micromanagement termasuk dari tindakan yang negatif dan toxic. Beberapa pakar bahkan meyakini kalau micromanagement adalah salah satu faktor ampuh untuk menghancurkan budaya tim.

Baca juga: 5 Fungsi manajemen sebagai dasar membangun perusahaan

Micromanagement VS Macromanagement

Micromanagement VS Macromanagement
Macromanagement umumnya lebih berorientasi pada proses dan kerja sama tim secara kolaboratif (Sumber: Pexels)

Sebagai seorang manajer, pengawasan yang dilakukan terhadap sebuah tim merupakan hal umum. Meski begitu, terdapat dua gaya pengawasan yang utama dari manajer di sebuah tim. Pertama adalah micromanagement yang umumnya berkonotasi negatif karena berorientasi pada detail dan kecermatan. Sedangkan gaya kedua adalah macromanagement yang berorientasi pada gambaran umum dan memberi kebebasan pada karyawan untuk mengisi gambaran atau strategi umum tersebut.

Adapun perbedaan umum dari micromanagement dan macromanagement adalah sebagai berikut,

Micromanagement Macromanagement
Berorientasi pada detail. Berorientasi pada proses umum dan capaian tim.
Mengawasi dan memberi arahan secara perorangan. Membebaskan anggota tim untuk berkreasi atau menuangkan ide dalam sebuah proses.
Hampir tidak ada pendelegasian tugas karena kurang mempercayai anggota tim. Memberi ruang untuk anggota tim untuk berkembang dan menumbuhkan kepercayaan diri.
Tidak membuka ruang bagi keputusan independen anggota tim, fokus pada keputusan akhir.

Membuka kesempatan untuk ide dari seluruh anggota tim, fokus pada proses.

Baca juga: Mengetahui pentingnya manajemen kinerja perusahaan

5 Tanda kamu menerapkan gaya kepemimpinan micromanagement

tanda micromanagement - EKRUT
Salah satu tanda micromanagement adalah tidak pernah puas dengan kinerja tim - EKRUT

Berikut ini adalah beberapa tanda gaya kepemimpinan micromanagement yang perlu kamu ketahui. 

  1. Berpikir tim tidak dapat melakukan tugas lebih baik darimu. Jika kamu mengalami hal ini, kamu akan cenderung mengambil alih pekerjaan. 
  2. Kamu akan mengambil alih pekerjaan seseorang jika menemukan kesalahan kecil pada orang tersebut. Hal ini juga menunjukkan bahwa kamu memiliki rasa tidak percaya dengan bawahan kamu.
  3. Tidak pernah puas dengan kinerja tim. Jika kamu selalu merasa kecewa dengan hasil kerja anak buah, ini merupakan tanda bahwa kamulah yang menjadi masalahnya, bukan orang lain.
  4. Kamu selalu berpikir setiap hal harus berjalan sesuai dengan caramu sendiri. Sehingga semua anggota tim harus mengikuti caramu dalam mengerjakan sesuatu.
  5. Kamu akan mencegah orang lain membuat keputusan tanpa berkonsultasi denganmu terlebih dahulu. 

Jika kamu melakukan hal tersebut dengan sengaja, kamu akan membuat tim merasa bahwa mereka tidak diberi kebebasan untuk mengambil keputusan tanpa persetujuan kamu. Pada dasarnya, jika segala sesuatu hanya berputar di sekitar kamu, kamu berpotensi melakukan hal yang berlebihan. Beberapa orang mungkin menganggap kamu terlalu bersemangat. 

Namun, pasti ada juga yang menyebutmu suka mengendalikan orang lain. Bagaimana pun hal ini sebaiknya dihindari dalam lingkungan kerja. Sebab yang utama adalah bagaimana sebuah tim dapat bekerja sama.

Baca juga: 9 Tipe-tipe kepemimpinan, bos kamu yang mana?

Plus-minus micromanagement

Plus-minus micromanagement
Salah satu kelebihan micromanagement adalah keleluasaan untuk mengontrol operasional perusahan secara utuh (Sumber: Pexels)

Meski sekilas terlihat negatif dan dipandang rendah, namun nyatanya micromanagement memiliki kelebihan atau manfaat. Gaya kepemimpinan micromanagement tetap memiliki keunggulan. Adapun keunggulan dan kelemahan micromanagement antara lain adalah sebagai berikut:

Plus Minus
Mengontrol operasi perusahaan secara menyeluruh                                                                                                                   Tidak mempercayai karyawan
Meningkatkan akuntabilitas karyawan secara detail Ketergantungan pada sosok manajer
Penyelesaian masalah kompleks lebih baik dan spesifik

Tidak berorientasi pada tujuan yang lebih besar atau berjangka panjang karena tidak ada kebebasan ide dari anggota tim

Baca juga: 10 Tipe kepemimpinan dalam tim, kamu termasuk yang mana?

Bagaimana cara menghentikan perilaku micromanagement?

Bagaimana cara menghentikan perilaku micromanagement?
Mulailah berikan kepercayaan kepada tim dalam mencapai target tanpa perlu mendikte - EKRUT

Jika kamu melakukan beberapa tanda di atas, ada baiknya kamu mengetahui beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk menghentikan perilaku ini. Berikut ini adalah beberapa langkah yang bisa kamu lakukan. 

  • Cukup tentukan target tim tanpa mendikte bagaimana cara kerjanya
  • Mulai percayakan timmu dalam melakukan tugasnya
  • Biarkan timmu belajar dari kesalahan
  • Hindari keinginan untuk menang sendiri
  • Berikan tanggung jawab lebih kepada tim

Baca juga: 12 Cara menjadi manajer yang baik dan sukses

Lakukan ini jika atasanmu yang justru melakukan micromanagement

micromanagement - EKRUT
Bangun komunikasi yang baik dengan atasan adalah hal yang perlu kamu lakukan jika mengalami micromanagement - EKRUT

Nah, jika kamu merasa atasanmu yang memiliki gaya kepemimpinan micromanagement, berikut adalah beberapa cara baik yang bisa kamu lakukan untuk menanganinya.

  1. Pahami bagaimana sikap dari atasan atau manajer kamu, belajarlah untuk melihat sesuatu dari sudut pandang mereka. Dengan memahami tanda-tanda micromanagement, kamu mungkin bisa membantu mereka untuk mewujudkan tujuan. Mengejar tujuan bersama-sama akan membangun kepercayaan dan akan memberimu lebih banyak kebebasan.
  2. Lakukan meeting untuk sepakat melakukan sesuatu yang dapat membantu mencapai tujuan. Jika atasan kamu ikut campur, ingatkan bahwa ada bagian dan porsi kerja yang harus diterapkan masing-masing. Selalu minta kepada atasan untuk memberimu kesempatan melakukan tugas sendiri.
  3. Berkomunikasi dengan atasan kamu secara rutin. Komunikasi adalah cara terbaik untuk berurusan dengan seorang micromanagement. Oleh karena itu, selalu berikan update tentang hasil kerjaanmu pada setiap kesempatan.
  4. Buktikan kredibilitas. Manajer kamu mungkin merasa harus melakukan micromanagement karena mereka merasa tidak bisa melepaskan atau mendelegasikan tugas dengan mudah. Untuk mengatasi hal ini cobalah meyakinkan manajer kamu untuk percaya pada kinerja kamu di kantor dengan membuktikan krediblitasmu dalam melakukan pekerjaan. 

Baca juga: Tips alokasi bonus akhir tahun dengan bijak

Cara menyikapi micromanagement dengan tepat

Cara menyikapi micromanagement dengan tepat
Salah satu cara menyikapi micromanagement adalah dengan berkomunikasi dengan atasan secara rutin (Sumber: Pexels)

Sebaliknya, jika kamu merasa atasanmu memiliki gaya kepemimpinan micromanagement maka kamu perlu beberapa cara untuk menanganinya dengan baik dan sopan. Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat kamu tempuh untuk menghadapi micromanagement dari atasanmu,

  • Pahami bagaimana sikap atasan atau manajer kamu. Belajarlah untuk melihat sesuatu dari sudut pandang mereka. Dengan memahami tanda-tanda micromanagement ini, kamu mungkin bisa membantu mereka untuk mewujudkan tujuan. Mengejar tujuan bersama-sama akan membangun kepercayaan dan akan memberimu lebih banyak kebebasan.
  • Lakukan meeting untuk mencari kesepakatan atas solusi atau tujuan tim. Jika atasan kamu ikut campur dalam segala lini pekerjaanmu, ingatkan bahwa ada bagian dan porsi kerja yang harus diterapkan masing-masing. Hal ini bisa dilakukan secara elegan dan sopan melalui sebuah rapat kecil maupun pertemuan non-formal. Kamu bisa meminta pada atasanmu untuk memberi kesempatan padamu dalam melakukan tugas secara mandiri.
  • Berkomunikasi dengan atasan secara rutin. Hal ini dapat dilakukan untuk membangun relasi baik dengan atasanmu meski ia memiliki sikap micromanagement. Komunikasi dan relasi adalah cara terbaik untuk berurusan dengan seorang micromanagement. Oleh karena itu, selalu berikan masukan terkini tentang hasil kerjamu di setiap kesempatan kalian bertemu atau berinteraksi.
  • Buktikan kredibilitas. Atasanmu mungkin merasa harus melakukan micromanagement karena mereka tidak yakin dan tidak bisa melepaskan tugas dengan mudah. Untuk mengatasi hal ini, kamu bisa mencoba meyakinkan mereka untuk percaya pada kinerjamu di kantor dengan membuktikan kredibilitasmu dalam melakukan pekerjaan.

Baca juga: Lakukan 5 tips ini jika kamu berselisih dengan atasan

Itulah beberapa tanda dan cara menghadapi perilaku micromanagement yang perlu kamu ketahui. Meski memberikan dampak negatif, namun micromanagement sebenarnya masih bisa dihadapi dengan komunikasi yang baik antara atasan dengan anggota timnya. Jadi, jangan sungkan untuk mengutarakan pendapat dalam sebuah tim.

Jika kamu sudah memahami micromanagement dan bagaimana cara menghadapinya, kamu hanya perlu memulai langkahmu untuk berkarier sesuai minat dan bidangmu. Kamu bisa memulainya dengan mendaftar lewat EKRUT yang akan menghubungkanmu dengan berbagai peluang rekrutmen perusahaan-perusahaan di Indonesia. Kamu bisa klik tautan di bawah ini untuk mulai menata langkahmu di dunia kerja.

tanda micromanagement - EKRUT
Last update: 26 September 2021

Sumber: 

  • hugets.com
  • leadershipthoughts.com
  • forbes.com
0

Tags

Share

Apakah Kamu Sedang Mencari Pekerjaan?

    Already have an account? Login

    Artikel Terkait

    H1.jpg

    Careers

    5 Contoh Biografi Diri Sendiri untuk Peluang dan Perkembangan Karier

    Alvina Vivian

    13 February 2023
    6 min read
    H1_1._Cara_Menulis_Artikel_yang_Baik_Untuk_Pemula.jpg

    Careers

    10 Cara Menulis Artikel yang Baik dan Benar untuk Pemula

    Anisa Sekarningrum

    19 December 2022
    5 min read
    ucapan_perpisahan_kerja_-_EKRUT.jpg

    Careers

    Tips Menyampaikan Kata-kata Perpisahan Kerja yang Berkesan beserta Contohnya

    Maria Tri Handayani

    19 December 2022
    7 min read

    Video