Technology

8 teknologi ini dukung Asian Games 2018

Published on
Min read
3 min read
time-icon
Maria Yuniar

Experienced Content Editor with a demonstrated history of working in the information technology and services industry. Skilled in News Writing, Headline Writing, Breaking News, Editing, and Feature Writing. Strong media and communication professional with a Graduate focused in Applied English Linguistics from Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya.

asian_games.jpg

Pemerintah sudah menyiapkan berbagai infrastruktur dan fasilitas untuk mendukung ajang Asian Games 2018. Pada awal tahun ini, renovasi untuk 14 arena di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) sudah selesai dilakukan. Selain tampilannya makin cantik, Stadion GBK pun 'dipersenjatai' dengan delapan teknologi, seperti dikutip Koran Tempo edisi Senin, 9 Juli 2018. Apa saja ya?

 

LED lighting system

Pencahayaan menjadi salah satu faktor krusial dalam penyelenggaraan Asian Games mendatang. Berapa banyak lampu yang dipasang di Stadion GBK? Sebanyak 610 lampu LED! Setiap lampu memiliki daya 1.500 watt, dengan tingkat kecerahan 3.500 lumen. Pencahayaan dengan sistem LED lighting ini dklaim hemat energi hingga 500 persen. Untuk mendanai pencahayaan, diperlukan Rp 770 miliar.

 

Hawk Eye

Teknologi hawk eye ini menelan biaya Rp 85 juta per unit setiap harinya. Apa sih kegunaan hawk eye? Untuk membantu wasit dalam pertandingan badminton. Sebenarnya, teknologi tersebut berperan layaknya seorang hakim garis. Software keluaran Swiss Score ini akan terpasang sebanyak dua unit, dari pembiayaan Konfederasi Bulu Tangkis Asia (BAC).

 

E-ticket

Masyarakat sudah bisa membeli tiket Asian Games sejak 30 Juni lalu. Agar tidak terjadi pemalsuan sekaligus menghindari praktik calo, panitia pun mengeluarkan tiket dalam bentuk e-voucher dangan quick response (QR) code. Setelah memperoleh e-voucher, masyarakat bisa menukarkannya dengan tiket fisik. Ada seribu relawan yang akan bertugas melakukan pemindaian tiket. Siapkan kartu identitas Anda, email, serta nomor telepon untuk melakukan pembelian tiket.

 

Teknologi Informasi

Perusahaan asal Korea Selatan, Sangyong Information and Communication Corporation (SICC) menjadi penyedia teknologi informasi di Stadion GBK selama Asian Games berlangsung. Dengan menghabiskan biaya Rp 1 triliun - Rp 1,2 triliun, SICC menjamin kelancaran jaringan, sofware dan hardware dalam gelaran internasional ini. Sementara itu, sistem informasi yang bernama Asian Games Information System (AGIS) bertanggung jawab terhadap sistem transportasi, jadwal siaran langsung, profil para atlet dan negara asal mereka, catatan rekor, informasi arena pertandingan, hasil kejuaraan, serta titik kendali jadwal.

 

CCTV

Untuk menunjang keamanan stadion, sebanyak 250 closed-circuit television (CCTV) ditempatkan di dalam dan luar stadion. Pemantauan berjalan selama 24 jam. CCTV ini terhubung dengan sistem face recognition atau pengenalan wajah dengan kualitas gambar mencapai 7K. Teknologi pengenalan wajah ini berguna untuk mengantisipasi tindak terorisme.

 

Teknologi modifikasi cuaca

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menggunakan teknologi modifikasi cuaca. Buat apa ya? Teknologi ini dimanfaatkan untuk membasahi lahan gambut di Sumatra Selatan, untuk mencegah kebakaran lahan dan hutan. Sebab, Asian Games ini tak hanya diselenggarakan di Jakarta, tapi juga di Palembang. Selama periode 16 Mei - Agustus mendatang, garam disemai dari pesawat ke awan yang berpotensial menurunkan hujan.

 

Teknologi 5G

Salah satu operator seluler di Indonesia, Telkomsel, akan mengoptimalkan 30 MHz frekuensi TDD 2.3 GHz, setara 5G. Ada 175 titik dengan sinyal berkekuatan 5G di Stadion GBK Jakarta, Stadion Si Jalak Harupat, serta Stadion Jakabaring Palembang. Selain di stadion-stadion, teknologi 5G ini dipasang di media center, broadcast center, penginapan atlet dan jurnalis, bandara, hingga pusat perbelanjaan.

 

Sistem back-up

Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengantisipasi risiko serangan siber selama Asian Games. Sebab, serangan serupa pernah terjadi saat Olimpiade Musim Dingin 2018 berlangsung di PyeongChang, Korea Selatan, Februari lalu. Kejuaraan pun akhirnya harus ditunda. Oleh karena itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama BSSN menerjunkan 30 ahli untuk Asian Games. Mereka menyiapkan sistem back-up untuk melindungi sistem ticketing, akreditasi jurnalis, serta sistem penilaian.

Asian Games 2018 sudah di depan mata. Berbagai teknologi canggih juga telah disediakan. Saatnya memberikan dukungan penuh bagi Indonesia!

 

Rekomendasi bacaan:
Bingung karena banyak tawaran kerja?
"Belajar coding ga harus jadi programmer"
Jangan katakan 5 kalimat terlarang ini pada atasan!

 

Sumber:
Koran Tempo edisi Senin, 9 Juli 2018
twitter.com

0

Tags

Share

Apakah Kamu Sedang Mencari Pekerjaan?

    Already have an account? Login

    Artikel Terkait

    resesi-ekonomi---EKRUT.jpg

    Careers

    Pengertian Resesi Ekonomi beserta Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya

    Maria Tri Handayani

    11 November 2022
    5 min read
    H1_1._Massive_Online_Open_Course_(MOOC)_Belajar_ilmu_dari_universitas_top_dunia.jpg

    Lainnya

    Belajar Ilmu dari Universitas Top Dunia Dengan Metode MOOC

    Anisa Sekarningrum

    31 October 2022
    5 min read
    Sejarah_Revolusi_Industri_dan_Dampaknya_Bagi_Kehidupan_Manusia.png

    Lainnya

    Sejarah Revolusi Industri dan Dampaknya Bagi Kehidupan Manusia

    Sartika Nuralifah

    11 October 2022
    7 min read

    Video