Careers

Benchmark: Pengertian, manfaat, 8 jenis, dan langkah-langkah melakukan benchmarking

Published on
Min read
6 min read
time-icon
Anisa Sekarningrum

Content writer experiences in digital marketing, startup, and writing feature article. 

H1_1._Benchmark_Pengertian__manfaat__8_jenis__dan_langkah-langkah_melakukan_benchmarking.jpg

Saat kamu ingin membuat strategi untuk sebuah proyek, benchmark adalah salah satu tools yang dapat digunakan untuk membantu melihat hal apa yang perlu kamu lakukan dan bagaimana kompetitor melakukan hal tersebut.

Apa itu benchmark?


Benchmark adalah proses membandingkan aspek tertentu dalam sebuah perusahaan dengan perusahaan lain - Pexels

Benchmark adalah proses membandingkan aspek tertentu dari sebuah organisasi dengan aspek yang sebanding milik organisasi yang dianggap terbaik di industri yang sama atau pasar yang lebih luas. Benchmark dapat diterapkan untuk membandingkan sebuah produk, proses, gaji karyawan, praktik bisnis atau komponen lain dari operasi perusahaan dengan ukuran kualitas, efektivitas, biaya, dan kepuasan pelanggan serta indikator kinerja utama (KPI) lainnya.

Tujuan dari benchmark adalah untuk mendapatkan pandangan akurat tentang bagaimana operasi yang dilakukan di perusahaan kamu dengan yang dilakukan kompetitor dalam menghasilkan ide-ide untuk meningkatkan proses, pendekatan, teknologi dan apa yang dapat dilakukan untuk mengurangi kesenjangan tersebut. 

Baca juga: 5 Tips rahasia saat membangun startup marketing strategy

Manfaat melakukan benchmarking


Salah satu manfaat benchmark adalah membantu merencanakan strategi masa depan - Pexels

Saat diterapkan dengan benar, benchmark dapat menjadi alat yang ampuh untuk mengukur dan meningkatkan kinerja perusahaan, mengurangi biaya operasi, hingga meningkatkan keuntungan. Benchmark juga dapat memperkuat serta meningkatkan kepuasan pelanggan dan karyawan, dan membantu merencanakan strategi masa depan. Berikut beberapa manfaat benchmark lainnya.

1. Meningkatkan proses bisnis

Benchmark dapat meningkatkan proses operasi menjadi lebih cepat, meningkatkan kualitas produk, mengurangi biaya, meningkatkan keuntungan, menetapkan gaji karyawan pada angka yang tepat, meningkatkan kepuasan karyawan dan meraih kesuksesan bisnis.

2. Membantu mendapatkan keunggulan kompetitif

Dengan membandingkan bisnis kamu dengan bisnis lain, kamu dapat mengetahui hal yang benar dan salah. Dengan ini kamu dapat memperoleh keunggulan strategis dan mengembangkan perusahaan dengan lebih cepat.

3. Menetapkan tujuan dan membuat perencanaan dengan lebih mudah

Membuat sebuah tujuan bisnis seringkali menjadi hal yang menantang, namun dengan melakukan benchmarking dan mencari tahu tujuan dari pesaing, kamu dapat menetapkan tujuan dengan lebih strategis sehingga dapat memacu bisnismu tetap kompetitif.

4. Menciptakan budaya perbaikan terus menerus

Melakukan perbaikan dan peningkatan secara terus menerus dapat menjadi peluang perusahaan untuk meraih keberhasilan jangka panjang. Dengan menerapkan strategi benchmarking, kamu dapat memberdayakan karyawan mengadopsi pola pikir untuk terus tumbuh dan melakukan inovasi.

Baca juga: Marketing plan: Tujuan, panduan membuat, dan 3 contoh terbaiknya

Jenis-jenis benchmark


Ada berbagai jenis-jenis benchmark seperti membandingkan proses kerja dan kinerja perusahaan - Pexels

Benchmark memiliki berbagai jenis. Jenis-jenis benchmark adalah sebagai berikut.

1. Benchmark internal

Benchmark internal adalah cara membandingkan yang dilakukan di dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Contohnya membandingkan kinerja antar departemen.

2. Benchmark external

Benchmark external adalah perbandingan yang dilakukan sebuah perusahaan dengan perusahaan lain di industri yang sama. Jenis benchmark external dapat dibagi menjadi dua yaitu membandingkan dengan pesaing utama (competitive benchmarking) atau membandingkan dengan perusahaan lain (non-competitive benchmarking).

Non-competitive benchmarking juga dibagi menjadi dua jenis yaitu benchmark functional di mana perusahaan membandingkan fungsi yang sama dari organisasi yang berbeda pada berbagai industri. Kemudian satu lagi adalah benchmark generic di mana perusahaan membandingkan proses bisnis dasar yang cenderung sama pada setiap industri.

3. Strategic benchmarking

Strategic benchmark adalah cara mengamati bagaimana seseorang atau sebuah organisasi menjadi lebih unggul dari kompetitornya.

4. Process benchmarking

Process benchmark adalah cara membandingkan proses-proses kerja.

5. Functional benchmarking

Functional benchmark adalah cara untuk melakukan perbandingan pada fungsi kerja tertentu dengan tujuan untuk meningkatkan operasional dari fungsional tersebut.

6. Performance benchmarking

Performance benchmark adalah cara untuk membandingkan kinerja dari sebuah produk atau jasa.

7. Product benchmarking

Product benchmark adalah cara untuk membandingkan produk pesaing dengan produk sendiri untuk mengetahui letak kekuatan dan kelemahan dari produk tersebut.

8. Financial benchmarking

Financial benchmark adalah cara untuk membandingkan kekuatan finansial untuk mengetahui daya saing dari kompetitor.

Baca juga: Ini Perbedaan Social Media Marketing Vs Content Marketing

Langkah-langkah dalam melakukan benchmarking


Salah satu langkah benchmark adalah memusatkan data informasi kemudian dibandingkan dengan data perusahaan - Pexels

Langkah-langkah dalam melakukan benchmark adalah sebagai berikut.

1. Menentukan metrik dari benchmark

Secara umum, metrik utama sering kali mencakup pendapatan, harga pokok penjualan, atau layanan dan jumlah pesanan yang diterima. Kamu juga dapat memilih produk, layanan, atau proses untuk dijadikan tolak ukur. Salah satu cara untuk memulai strategi benchmark adalah dengan melakukan analisis SWOT terhadap bisnis kamu, yang mencakup ukuran terhadap kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bisnis kamu. Analisis SWOT ini dapat membantu kamu mengidentifikasi metrik bisnis yang ingin kamu tingkatkan.

2. Identifikasi pesaing bisnis

Mengetahui kompetitor dari organisasi atau bisnis kamu sebagai pembanding adalah langkah penting dalam proses benchmarking. Tergantung pada metrik yang ingin kamu ukur, kamu harus mengidentifikasi pesaing terbaik di industri bisnis kamu. Pesaing ini dapat berupa pesaing bisnis dari organisasi lain, atau pesaing internal misalnya dari departemen A dan B yang ingin kamu bandingkan.

3. Lakukan riset kompetitor

Setelah mengetahui siapa pesaing bisnis kamu, langkah selanjutnya dari proses benchmark adalah melakukan riset dan mengumpulkan data yang relevan tentang kompetitor. Tergantung pada metrik yang dipilih, kamu dapat meneliti bagaimana pesaing membuat bisnis mereka berbeda dari kompetitor lainnya di industri yang sama. Hal ini dapat berupa teknik penjualan yang dilakukan, teknologi yang digunakan, bagaimana mereka mengelola situs web mereka dan hal lainnya.

Data kompetitor ini dapat kamu kumpulkan dari laporan tahunan jika organisasi adalah perusahaan publik. Namun untuk perusahaan swasta, kamu dapat mencoba melakukan wawancara, menghubungi kontak atau melakukan percakapan santai dengan pelanggan. Kamu juga dapat mencari informasi dari situs web mereka, laporan yang dikeluarkan, siaran pers atau materi pemasaran lain yang dipublikasi untuk umum.

4. Pusatkan data dan bandingkan dengan data perusahaan

Setelah mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan. Pusatkan dan bandingkan hasilnya dengan KPI di perusahaan kamu. Cobalah ajukan beberapa pertanyaan seperti apa hal yang dapat ditingkatkan perusahaan? Mengapa hasil yang didapat berbeda? Apakah ada proses yang terlewat atau salah dalam penerapannya?

5. Buat perencanaan berdasarkan temuan riset

Setelah membandingkan praktik bisnis perusahaan kamu dengan perusahaan kompetitor, kamu akan bisa mengungkapkan cara untuk meningkatkan bisnis kamu. Setelah menentukan apa hal berbeda yang dilakukan pesaing dan bagaimana mereka menggunakan hal tersebut sebagai keunggulan kompetitif. Kamu bisa mengembangkan hasil temuan kamu dan membuat rencana untuk mencapai hasil maksimal untuk bisnis kamu.

Baca juga: Panduan membuat marketing plan beserta contohnya

6. Pantau hasil yang dilakukan

Setelah menerapkan perubahan dari perencanaan yang telah dibuat, penting untuk terus memantau hasil yang dilakukan, karena pada tahap ini perencanaan yang kamu buat masih butuh improvisasi. Ingatlah bahwa mengubah rencana atau tujuan untuk menyesuaikan kebutuhan bisnis kamu adalah hal yang wajar dan dapat dilakukan sehingga kamu perlu terus memantau perkembangan bisnis kamu.

Baca juga: Mengenal strategi growth hack marketing dan cara menyusunnya

Kamu yakin dapat membantu membuat benchmark untuk perusahaan dan membandingkannya dengan kompetitor? Coba daftarkan diri kamu untuk menjadi talent di EKRUT sebagai salah satu proses kamu dalam mencari pekerjaan. Semua proses dan bantuan professional di talent marketplace EKRUT gratis. Kamu – sebagai talent atau employer – bisa langsung direkrut dan merekrut kandidat yang sesuai. Jadi tunggu apa lagi? Yuk, daftar sekarang di EKRUT.

Itu tadi informasi mengenai benchmark untuk membantu kamu membuat strategi yang tepat untuk bisnis kamu. Salah satunya dalam meningkatkan perencanaan untuk digital marketing. Tonton video berikut ini tentang digital marketing untuk menambah wawasan kamu.

sign up ERKUT

Sumber:

  • thebalancescareer
  • indeed 
0

Tags

Share

Apakah Kamu Sedang Mencari Pekerjaan?

    Already have an account? Login

    Artikel Terkait

    H1.jpg

    Careers

    5 Contoh Biografi Diri Sendiri untuk Peluang dan Perkembangan Karier

    Alvina Vivian

    13 February 2023
    6 min read
    H1_1._Cara_Menulis_Artikel_yang_Baik_Untuk_Pemula.jpg

    Careers

    10 Cara Menulis Artikel yang Baik dan Benar untuk Pemula

    Anisa Sekarningrum

    19 December 2022
    5 min read
    ucapan_perpisahan_kerja_-_EKRUT.jpg

    Careers

    Tips Menyampaikan Kata-kata Perpisahan Kerja yang Berkesan beserta Contohnya

    Maria Tri Handayani

    19 December 2022
    7 min read

    Video