6 Cara mengatasi depresi di tempat kerja agar tak semakin larut

Published on: 10 November 2021

•

Min read: 5 min read

Content Editor who eager to learn more about Marketing | Experienced Editor In Chief with a demonstrated history of working in the internet industry. Skilled in Event Management, Journalism, English, Marketing Strategy, and Social Media.

Beban pekerjaan yang tidak terkelola dengan baik dapat memicu stres. Stres kemudian mengakibatkan penurunan produktivitas, bahkan dapat berujung pada depresi yang tidak disadari. Sayangnya, tidak banyak orang yang memahami bagaimana cara mengatasi depresi di tempat kerja.

Depresi akan berpengaruh besar terhadap kinerjamu. Kamu akan merasa lebih cepat lelah sehingga tidak dapat berkonsentrasi, kehilangan motivasi, serta tidak mampu menyelesaikan tugas secara optimal.

Berikut adalah 6 cara yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi depresi di lingkungan kerja.

1. Pahami penyebabnya

Sebagian besar penyebab depresi di tempat kerja adalah beban pekerjaan. Namun, tidak menutup kemungkinan faktor lain juga turut andil dalam menyebabkan stres berkepanjangan sehingga mengakibatkan depresi.

Faktor-faktor tersebut di antaranya posisi pekerjaan, perbedaan prinsip dengan perusahaan, serta tidak adanya keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan sehari-hari. Pada beberapa orang, alasan sederhana seperti rasa tidak nyaman juga dapat berpengaruh besar.

2. Ungkapkan hal yang membuatmu depresi

Karir adalah hal yang penting, tapi kesehatan mental jauh lebih penting dibandingkan deadline yang kamu hadapi. Pada akhirnya, depresi di tempat kerja akan turut menurukan motivasi kerja sehingga kinerjamu tidak sebaik yang seharusnya.

Langkah awal yang bisa kamu lakukan adalah menyampaikan kepada rekan kerja terkait tanda-tanda depresi yang kamu alami. Bila perlu, sampaikan pula masalah kesehatanmu kepada manajer HR untuk menentukan solusi yang tepat.

3. Atur strategi dalam menyelesaikan tugas

Proyek yang besar akan semakin sulit untuk diselesaikan saat kamu mengalami gejala depresi. Jika kamu mulai kesulitan berkonsentrasi, cobalah uraikan proyek besarmu menjadi tugas-tugas kecil yang lebih spesifik.

Jangan lupa memberikan dirimu jeda untuk beristirahat di antara dua tugas. Tarik dan embuskan napas selama beberapa menit sebelum kamu mulai bekerja lagi.

Saat beban pekerjaan yang menumpuk mulai membuatmu kewalahan, alokasikan jatah cutimu untuk berlibur panjang.

4. Temukan seorang teman yang dapat dipercaya

Memiliki teman yang dapat dipercaya dan menjadi tempat berkeluh kesah dapat menjadi salah satu cara mengatasi depresi - EKRUT

Menghadapi depresi seorang diri tidaklah mudah. Kamu membutuhkan seorang teman dekat yang dapat dipercaya dan diandalkan. Teman dekatmu adalah tempat terbaik untuk bercerita mengenai kesehatan mental secara gamblang.

Selain sesama rekan kerja, kamu dapat bercerita kepada manajer, anggota divisi HR, atau siapa saja yang bersikap suportif kepadamu. Mereka merupakan orang-orang yang membuatmu bersemangat dan tidak merasa sendirian.

5. Kelola stres dengan baik

Stres dapat memengaruhi kesehatan fisik dan psikologis. Di tempat kerja, stres biasanya diperburuk oleh tuntutan pekerjaan yang tidak kunjung usai dan deadline yang terus menanti di depan mata.

Kendati tidak bisa dihindari, stres sebenarnya dapat dikelola dengan baik. Saat kamu merasa kewalahan akibat stres, cobalah mencari tempat di mana kamu bisa menyendiri selama beberapa menit. Kamu juga dapat berjalan singkat di sekitar tempat duduk atau di luar kantor bila memungkinkan.

6. Berkonsultasi dengan tenaga profesional

Terkadang, cara yang kamu lakukan mungkin tidak cukup untuk mengatasi depresi di tempat kerja. Kamu membutuhkan saran dari seorang tenaga profesional seperti psikolog atau psikiater.

Psikolog dapat membantumu mengatasi depresi dengan terapi yang melibatkan perbaikan perilaku. Pada depresi yang lebih parah, psikiater umumnya menangani kondisi tersebut melalui kombinasi psikoterapi dan obat antidepresan.

Agar bisa menerapkan cara mengatasi depresi, kamu perlu mengenali penyebabnya terlebih dulu. Kemudian, cobalah mengatur strategi agar beban kerja sehari-hari tidak memperburuk kondisi psikologismu.

Seberapa penting pekerjaan yang kamu lakukan bukanlah alasan untuk mengabaikan kesehatan. Daripada memaksakan diri untuk menjalani hari-hari kerja yang melelahkan, cobalah membuat dirimu lebih rileks dengan menghadiahi jeda istirahat kepada diri sendiri.