Expert's Corner

Content Writer: Pengertian, Tanggung Jawab, dan Skill yang Harus Dimilikinya

Published on
Min read
7 min read
time-icon
Lita Lia

Long-life learner | Lita Lia writes SEO articles for businesses that want to see their Google search rankings surge.

H1-Content_Writer_Pengertian__Tanggung_Jawab__dan_Skill_yang_Harus_Dimilikinya.jpg

Content writer adalah salah satu jenis pekerjaan yang muncul seiring dengan perkembangan internet untuk memenuhi kebutuhan internet marketing pada tulisan siap publish. Meski sering disamakan dengan copywriter di mana keduanya sama-sama menulis, tetapi content writer dan copywriter adalah dua jenis pekerjaan yang berbeda. Cari tahu lebih dalam soal content writer di artikel berikut!

Baca juga: Contoh dan Tips Membuat Portofolio Content Writer

Apa itu content writer?


Content writer disebut pula content creator, penulis konten atau pembuat konten. (sumber: pexels)

Content writer atau penulis konten adalah seseorang yang bertanggung jawab dalam memproduksi konten-konten menarik di media online. Tugas content writer termasuk menyiapkan outline, memperbarui konten, dan mengoreksi tulisan mulai dari gaya, kejelasan, tata bahasa, dan pemformatan. Jenis tulisan yang bisa dibuat oleh content writer sangat beragam, bisa ebook, script, artikel berbagai macam jenis, dan lain-lain.

Baca juga: 8 Perbedaan antara Copywriter dan Content Writer, sudah tahu?

Tanggung jawab content writer


Content writer tidak hanya menulis. (sumber: pexels)

Tulisan yang dibuat oleh content writer bisa dipakai untuk berbagai keperluan. Akan tetapi, mayoritas perusahaan meminta tulisan untuk mendukung keperluan marketing. Itulah mengapa mereka yang mengambil profesi sebagai content writer dianggap memiliki kemampuan mumpuni menyampaikan informasi lewat jalur tulisan. Dalam menghasilkan tulisan, content writer memiliki berbagai tanggung jawab sebagai berikut.

1. Riset dan menulis topik konten

Seorang content writer harus bisa menulis berbagai topik sesuai apa yang dibutuhkan. Topik yang diminta bisa berupa gaya hidup, teknologi, kesehatan, bisnis, dan lain-lain. Untuk menulis sebuah artikel yang kualitasnya bagus, content writer harus melakukan riset terlebih dahulu. Riset yang baik akan membantu content writer membuat tulisan yang informasinya valid. Setelah riset dilakukan, content writer baru bisa menuangkannya ke dalam bentuk kerangka sampai menjadi sebuah tulisan berkualitas.

2. Self-editing

Tidak sekadar riset kemudian menulis. Untuk menjamin kualitas artikel buatannya, content writer juga harus bisa proses editing. Sebelum disetor, tulisan harus diedit terlebih dahulu. Entah mencari typo, kata-kata tidak baku, hingga cek plagiasi. Adanya self-editing ini sangat membantu agar publisitas konten lebih cepat.

Baca juga: Pentingnya Permalink Bagi SEO beserta Fungsi dan Cara Membuatnya

3. Publikasi konten

Content writer juga bertanggung jawab untuk melakukan publikasi konten ke blog. Nama content writer yang menulis pun akan ikut di-publish bersama dengan tulisan. Tentu bisa menjadi portofolio tersendiri.

4. Optimasi SEO

Publikasi sebuah konten sebagian besar dilakukan secara daring. Oleh karena itu, agar tulisan bisa muncul di mesin pencarian, optimasi SEO juga menjadi tanggung jawab penulis. Untuk optimasi SEO di artikel, penulis konten bisa memakai density keyword 1-2% dari keseluruhan jumlah kata di 1 artikel. Bisa juga memakai susunan outline sampai analisis kompetitor.

Baca juga: 11 Cara Menjadi Content Writer Andal di Perusahaan Startup

Jenis-jenis content writer


Ada beberapa jenis content writer. (sumber: pexels)

Semua penulis konten bisa disebut sebagai content writer. Tetapi, jika ingin lebih spesifik, ada beberapa jenis content writer yang cukup populer sebagai berikut.

1. Technical content writer

Informasi teknis berupa tulisan tutorial memang banyak dicari di internet. Khusus yang menulis tulisan jenis tutorial, nama profesinya adalah technical content writer. Jika ingin fokus ke artikel ini, pengetahuan teknis di bidang tertentu harus dikuasai. Misalnya, tutorial pengoperasian Microsoft Office. Tentu profesi tersebut harus tahu apa yang akan disampaikannya. Selain itu, istilah teknis yang rumit harus disampaikan secara ringan agar semua pembaca memahaminya.

2. SEO content writer

Profesi penulis konten satu ini yang paling banyak dicari oleh pemilik bisnis online. Tugas utama penulis SEO adalah menulis artikel yang ramah terhadap SEO. Artikel yang dibuat harus bisa bersaing di mesin pencari dengan para kompetitornya di topik yang sama. Profesi satu ini memerlukan keahlian khusus selain menulis tentunya. Mulai dari dasar-dasar SEO, seperti penggunaan interlink, penempatan keyword, serta menulis artikel yang juga ramah pembaca walau bertujuan untuk SEO.

3. Long-form content writer

Untuk konten khusus seperti guide book, ebook, dan sejenisnya, jenis penulis konten yang dimaksud disebut long form content writer. Profesi ini khusus menulis sebuah topik yang sifatnya mendalam, banyak, dan terstruktur.

4. Jurnalis

Portal berita daring sudah semakin menjamur, sehingga jurnalis online pasti dibutuhkan. Profesi ini khusus menulis berita dengan spesifikasi mampu menulis cepat dan valid.

5. Blogger

Jenis berikutnya sedikit berbeda dengan beberapa poin di atas. Blogger bersifat independen dalam menulis serta mengelola konten di blog pribadinya. Profesi ini tidak terikat dan bebas menentukan topik dan menuliskannya.

Baca juga: 10 Jenis Artikel yang Umum dan Penting untuk Diketahui Seorang Penulis

Skill yang harus dimiliki content writer


Content writer harus peka dan bisa riset. (sumber: pexels)

Profesi content writer bisa dengan mudah kamu temukan di internet. Ada persaingan yang sangat ketat di antara para penulis konten. Karena itu, jika kamu ingin mengambil bagian sebagai penulis konten, ada beberapa skill yang harus kamu miliki.

1. Peka terhadap perkembangan

Artikel yang membosankan adalah yang isinya itu-itu saja. Walau topiknya mungkin sama, tentu harus ada perkembangan informasi yang kamu selipkan. Itulah mengapa seorang penulis artikel wajib peka terhadap perkembangan informasi.

2. Mampu meriset topik 

Riset adalah skill utama yang harus dimiliki penulis artikel. Riset bertujuan untuk mengoreksi informasi yang disampaikan. Selain informasi isi artikel, riset juga bisa dilakukan untuk tahu pemakaian kata kunci utama sampai kata kunci sisipan.

3. Tahu cara menulis yang baik

Bisa menulis dan tahu bagaimana cara menulis yang baik adalah dua hal berbeda. Penulis konten harus tahu bagaimana cara menulis yang tepat dari segi bahasa. Selain itu, tulisan yang to the point juga lebih disukai. Berbagai teknik menulis juga wajib content writer kuasai. Misalnya, paham bagaimana EYD bahasa Indonesia, bisa menyusun informasi, tahu penempatan tanda baca, dan lain-lain.

4. Paham target pembaca

Setiap blog memiliki target pembacanya sendiri. Otomatis, artikel yang dibuat harus menyesuaikan bagaimana standar perusahaan. Misalnya, blog tentang kecantikan atau gaya hidup anak muda, tentu memiliki gaya bahasa ringan atau bahkan receh.

5. Kemampuan optimasi SEO

Penulis konten yang berkualitas dan memiliki daya jual harus punya skill optimasi SEO. Untuk melakukan optimasi agar artikel bisa bersaing di mesin pencari, penulis harus paham keyword. Kata kunci berupa main keyword, isi keyword, sampai deskripsi sangat penting dalam optimasi SEO. Selain itu, penulis juga harus mempelajari kekurangan konten kompetitor sebagai upaya optimasi SEO.

Baca juga: Content Writer, Ini 7 Aplikasi Menulis Terbaik di Tahun 2022

Cara menjadi content writer


Kamu bisa mulai dengan membuat blog sendiri sebelum menjadi content writer. (sumber: pexels)

Kamu ingin menjadi content writer? Tentu bisa!

1. Tidak malas membaca

Modal utama penulis artikel adalah membaca. Tanpa minat membaca, informasi tidak akan kamu dapatkan. Selain itu, dengan banyak-banyak membaca baik itu buku, artikel, dan sejenisnya akan memperbanyak perbendaharaan kosakata serta paham gaya kepenulisan.

2. Buat blog sendiri

Jika ingin praktik menulis, coba tuangkan ke sebuah blog. Cari platform yang gratis, buat artikel sebisanya dahulu. Terus konsisten menulis sembari mengasah skill kepenulisan.

3. Ikut situs freelance

Jika merasa kamu sudah percaya diri dalam membuat artikel dan layak jual, saatnya terjun ke lapangan. Coba daftar ke situs-situs freelance, cari pekerjaan menulis yang menurutmu ringan terlebih dahulu. Kembangkan sampai mendapatkan banyak pengalaman.

4. Jangan ragu minta feedback

Untuk memperbagus portofolio dan menambah ilmu, setelah menyelesaikan artikel, jangan lupa minta masukan. Misalnya, tentang gaya bahasa, teknis kepenulisan, dan sejenisnya untuk perbaikan ke depannya.

Baca juga: 8 Tips dan Cara Membuat Artikel yang Baik dan Benar Bagi Pemula

Ternyata membahas tentang content writer sangat menarik, ya. Tugas dan skill yang dimilikinya juga tidak main-main dalam menghasilkan sebuah konten berkualitas.

Suka dengan artikel di atas? Temukan juga berbagai artikel lainnya di EKRUT Media. Informasi dan tips menarik tersedia pula di YouTube EKRUT Official. Jika kamu tertarik mendapatkan berbagai kesempatan untuk mengembangkan karier, sign up EKRUT sekarang juga. Hanya di EKRUT, kamu dapat memperoleh berbagai peluang kerja yang dapat disesuaikan dengan minatmu.

Sumber:

  • indeed.com
  • betterteam.com
  • niagahoster.co.id

      

0

Tags

Share

Apakah Kamu Sedang Mencari Pekerjaan?

    Already have an account? Login

    Artikel Terkait

    manajemen-pemasaran-adalah---EKRUT.jpg

    Expert's Corner

    Manajemen Pemasaran Adalah

    Maria Tri Handayani

    14 December 2022
    8 min read
    customer-service-adalah-EKRUT.jpg

    Careers

    Customer Service Adalah

    Tsalis Annisa

    14 December 2022
    5 min read
    optimasi_instagram_ads.jpg

    Expert's Corner

    Optimasi Instagram Ads: 4 Metrik Utama untuk Mengukur Performa Campaign

    Nelson Simbolon

    07 December 2022
    5 min read

    Video