Careers

Lembaga Filantropi Adalah: Pengertian, Tujuan, Bedanya dengan CSR, dan 7 Karakteristiknya

Published on
Min read
5 min read
time-icon
Detty Risetya

Writing articles, review product, copywriter, digital marketing, SEO writing and web content writer.

cover_(2).jpg

Lembaga filantropi adalah salah satu jenis institusi nonprofit yang membantu penggalangan dana sosial. Namun, sebenarnya lembaga filantropi adalah berbeda dengan CSR, serta mempunyai karakteristik tertentu sebagai ciri khasnya. Filantropi berasal dari kata Yunani yang berarti cinta atau kemanusiaan. Dalam arti kata lain, filantropi mengacu pada konsep positif agar saling mencintai dan membantu sesama umat manusia. Oleh karena itu, muncul lembaga filantropi sebagai organisasi yang biasanya mengembangkan solidaritas kemanusiaan. Yuk, pahami lebih dalam mengenai pengertian lembaga filantropi dan karakteristiknya di bawah ini!

Baca juga: Mengenal Good Corporate Governance (GCG) Mulai dari Tujuan, 4 Prinsip, dan Contohnya

Pengertian lembaga filantropi


Lembaga filantropi adalah institusi di bidang kemanusiaan yang memecahkan berbagai masalah global. (Sumber: Freepik)

Definisi dari lembaga filantropi adalah suatu organisasi atau institusi yang menawarkan kebaikan kepada banyak orang agar dunia menjadi lebih baik. Kebaikan tersebut dapat berupa uang, tenaga, dan waktu untuk membantu di berbagai bidang. Terutama, bidang sosial, bidang pendidikan, bidang kesehatan, dan lainnya. Di Indonesia sendiri, contoh lembaga filantropi adalah Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Dompet Dhuafa, Rumah Zakat, Greeneration Foundation, The Nature Conservancy (TNC), Human Initiative, dan masih banyak lagi.

Baca juga: Mengenal lebih jauh tentang Corporate Social Responsibility

Tujuan lembaga filantropi


Tujuan lembaga filantropi adalah membantu masyarakat yang membutuhkan untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya. (Sumber: Freepik)

Dapat dilihat bahwa tujuan lembaga filantropi adalah sangat jelas untuk memberikan bantuan sosial atau layanan bermanfaat bagi banyak orang. Seperti yayasan, komunitas, wakaf, amil zakat, dan donasi dengan memanfaatkan sejumlah aset atau pendapatan yang diperoleh dari para donatur atau dermawan.

Untuk mencapai tujuannya, lembaga filantropi seringkali bekerja sama dengan beberapa pihak, termasuk pemerintah untuk memberikan bantuan kepada orang yang membutuhkan. Misalnya, saat terjadi bencana alam, pengentasan kemiskinan, program beasiswa pendidikan, pemberian sarana kesehatan gratis, dan sebagainya. Pada intinya, tujuan lembaga filantropi adalah fokus membantu masyarakat yang membutuhkan dan memberikan solusi atas permasalahan yang ada di tengah masyarakat.

Baca juga: NGO Adalah: Pengertian, 8 Jenis, dan Manfaatnya untuk Masyarakat

Perbedaan lembaga filantropi dan CSR


Dana bantuan diperoleh dari berbagai donatur lembaga filantropi (Sumber: Freepik)

Terdapat perbedaan yang jelas antara lembaga filantropi dan CSR. Adapun perbedaan CSR dan lembaga filantropi adalah sebagai berikut.

1. CSR (corporate social responsibility)

Berbeda dengan lembaga filantropi yang dibangun atas dasar solidaritas dan kemanusiaan, CSR dibangun atas inisiatif perusahaan. Biasanya, CSR dibentuk perusahaan tertentu agar mendapatkan kredibilitas dan bertanggung jawab atas operasional bisnisnya kepada masyarakat.

Sebagai contoh, perusahaan TransCorp mengadakan program vaksinasi gratis kepada masyarakat di mall atau fasilitas publik. Selain mendukung program kesehatan pemerintah, perusahaan juga mendapatkan reputasi yang baik. Di sisi lain, mungkin ada pengunjung yang bisa berbelanja di mall milik TransCorp usai mengikuti program vaksin. Sehingga, program CSR memberikan keuntungan bagi semua pihak.

2. Lembaga filantropi

Lembaga filantropi adalah suatu organisasi yang bergerak di bidang sosial dengan fokus pada solidaritas, kepedulian pada masyarakat menengah ke bawah, serta kemanusiaan. Lembaga filantropi bertujuan menghimpun dana lalu diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan melalui program tertentu.

Tujuan lembaga filantropi adalah tidak mengambil keuntungan karena menawarkan bantuan untuk membantu meningkatkan kesejahteraan para penerima bantuan. Dana diperoleh dari berbagai cara, seperti penggalangan dana, transfer bank, kotak amal masjid, hingga kemitraan.

Baca juga: Manajemen Organisasi: Pengertian, 6 Fungsi, Tujuan, Struktur

7 Karakteristik lembaga filantropi


Lembaga filantropi harus memiliki karakteristik tertentu agar bisa bertahan menghadapi berbagai tantangan situasi. (Sumber: Freepik)

Lembaga filantropi memiliki ciri khas yang membedakan dengan organisasi lain. Adapun karakteristik lembaga filantropi adalah sebagai berikut.

1. Gesit dan cepat bergerak

Organisasi atau lembaga filantropi saat ini harus bergerak cepat untuk beradaptasi dengan kondisi. Termasuk ketika terjadi bencana alam atau situasi darurat, lembaga filantropi harus bergerak cepat mengumpulkan dan menyalurkan dana.

2. Fokus pada tujuan

Lembaga filantropi selalu fokus pada visi, misi, dan tujuan. Tujuan utamanya adalah menjadi lembaga filantropi yang kuat, berkelanjutan, dan terukur.

3. Memperhatikan donatur

Lembaga filantropi sangat memahami bahwa donatur adalah bagian penting dari organisasi. Karena itu, donasi yang diberikan harus bisa dipertanggung jawabkan secara transparan. Selain itu, lembaga filantropi berupaya untuk memelihara hubungan yang baik dengan para donatur.

4. Sumber pendanaan beragam

Sangat penting bagi lembaga filantropi untuk tetap mengawasi keuangannya. Sumber pendanaan beragam disarankan tidak menerima lebih dari 30% dana dari satu sumber. Sebab, jika sampai dana ini hilang, maka akan menghentikan seluruh operasional organisasi.

5. Dapat menginspirasi orang lain

Karakteristik selanjutnya dari lembaga filantropi adalah mampu menginspirasi sukarelawan, donatur, serta stafnya agar membangun komunitas yang kuat.

6. Cerdas secara digital

Teknologi mengubah lembaga filantropi dalam hal penggalangan dana secara profesional dan transparan. Penggalangan dana online tumbuh setiap tahun. Itulah mengapa, sangat penting bagi manajemen lembaga filantropi untuk meningkatkan pengetahuan tentang tools, website, aplikasi, dan platform baru. Sistem digital dapat meningkatkan efisiensi operasional lembaga filantropi dan meningkatkan daya saing agar tetap tumbuh dan berkembang.

7. Mau mendengarkan kritik dan saran

Terakhir, ciri khas atau karakteristik lembaga filantropi adalah mau mendengarkan dan menerima kritikan. Terutama dari pada relawan, staf, donatur, dan masyarakat umum. Kritik dan saran dibutuhkan agar lembaga filantropi mampu mengembangkan program baru yang lebih baik untuk memenuhi kebutuhan para penerima bantuan.

Baca juga: 10 Tipe kepemimpinan dalam tim, kamu termasuk yang mana?

Itulah tadi pembahasan mengenai pengertian lembaga filantropi, karakteristik, serta tujuannya. Semoga dari wawasan tentang lembaga filantropi, kamu bisa terinspirasi memberikan manfaat dan kebaikan bagi orang lain.

Bila kamu memiliki skill atau pengalaman kerja spesifik di bidang tertentu, EKRUT bisa membantumu mengembangkan karier impian sesuai minat. Sign up EKRUT dan unggah portofoliomu sekarang. Temukan peluang kerja, info karier, maupun tips dari mentor profesional hanya di EKRUT.

Sumber:

  • donorbox.org
  • npengage.com
  • nasional.tempo.co
  • responsabilidadsocial.net
0

Tags

Share

Apakah Kamu Sedang Mencari Pekerjaan?

    Already have an account? Login

    Artikel Terkait

    H1.jpg

    Careers

    5 Contoh Biografi Diri Sendiri untuk Peluang dan Perkembangan Karier

    Alvina Vivian

    13 February 2023
    6 min read
    H1_1._Cara_Menulis_Artikel_yang_Baik_Untuk_Pemula.jpg

    Careers

    10 Cara Menulis Artikel yang Baik dan Benar untuk Pemula

    Anisa Sekarningrum

    19 December 2022
    5 min read
    ucapan_perpisahan_kerja_-_EKRUT.jpg

    Careers

    Tips Menyampaikan Kata-kata Perpisahan Kerja yang Berkesan beserta Contohnya

    Maria Tri Handayani

    19 December 2022
    7 min read

    Video