Lainnya

Apa Itu Probability Sampling? Definisi, Jenis, dan 4 Contohnya

Published on
Min read
5 min read
time-icon
Algonz D.B. Raharja

A passionate ecological researcher and writer who loved to learn about SEO and content writing for marketing purposes

H1_Probability_Sampling.jpg

Pernahkah kamu mendengar istilah probability sampling? Bagi kamu yang menggeluti bidang statistik, tentu istilah probability sampling ini cukup akrab denganmu, namun bagi kamu yang awam dengan dunia statistika tentu istilah ini amat asing. Lantas apa itu probability sampling dan apa saja jenisnya? Mari kita cari tahu lewat ulasan berikut ini.

Pengertian probability sampling


Probability sampling merupakan metode pemilihan sampel dari suatu populasi secara acak dan kompleks (Sumber: Pexels)

Menurut Statistics Canada, probability sampling merupakan pemilihan sampel dari suatu populasi secara kompleks dan acak. Pengambilan sampel yang kompleks membuat probability sampling lebih memakan waktu karena adanya probabilitas pemilihan setiap unit yang dapat dihitung dan diperkirakan sebagai sebuah kesimpulan statistik terhadap suatu populasi.

Dilansir dari beberapa risalah di Science Direct, probability sampling adalah ketika seseorang mengetahui setiap anggota unik dari suatu populasi memiliki peluang probabilitas untuk digunakan sebagai sampel. Misalnya, dari 100 pengguna suatu produk, masing-masing berpeluang 1/100 untuk dijadikan sampel.

Probability sampling secara umum merupakan metode pengambilan sampel di mana setiap anggota dalam populasi mempunyai kesempatan untuk terpilih sebagai sampel. Metode ini umum digunakan dalam penelitian kuantitatif. Metode probability sampling digunakan untuk memvalidasi sampel yang dapat mewakili seluruh populasi.

Baca juga: 10 Cara Menjadi Data Analyst Andal dan Informasi Gajinya

Pengertian probability sampling menurut para ahli


Probability sampling disebut sebagai pengambilan sampel untuk mewakili populasi dengan peluang yang sama (Sumber: Pexels)

Menurut William G. Zikmund seperti dikutip H. Taherdoost dalam risalahnya berjudul “Sampling Methods in Research Methodology: How to Choose a Sampling Technique for Research” dikatakan bahwa probability sampling merupakan metode pengambilan sampel di mana setiap item dalam populasi memiliki peluang yang sama untuk menjadi sampel.

Cara untuk melakukan pengambilan sampel secara acak dari suatu populasi ini dapat dilakukan dengan cara membuat kerangka sampling terlebih dahulu. Setelah itu, peneliti dapat menggunakan program komputer untuk memilih sampel dari kerangka sampling secara acak.

Emma Uprichard dalam risalahnya berjudul “Sampling: Bridging Probability and Non-probability Designs”, secara tersirat menyatakan bahwa ekspektasi awal dari probability sampling adalah metode pengambilan sampel dengan tujuan pengetahuan tentang sampel dapat digunakan dan dimaksudkan untuk digunakan untuk memperluas pengetahuan awal tentang keseluruhan populasi.

Baca juga: Ingin Jadi Data Analyst? Ini 10 Skills yang Kamu Butuhkan

Jenis-jenis probability sampling


Jenis-jenis probability sampling (Sumber: scribbr.com)

Ketika kita memilih metode pengambilan sampel tertentu seperti probability sampling, tujuannya adalah untuk meminimalkan kesalahan pengambilan sampel dari perkiraan untuk suatu variabel survei tertentu. Hal ini juga mencakup usaha meminimalisasi waktu dan biaya dalam melakukan survei. Oleh karena itu, terdapat beberapa metode dalam probability sampling yang dapat digunakan sesuai relevansi karakteristik kerangka survei.

Secara praktik, probability sampling memiliki empat tipe utama yang dapat dijadikan acuan representatif dari pengambilan sampel untuk suatu populasi. Adapun keempat jenis atau tipe probability sampling itu adalah sebagai berikut.

1. Simple random sampling (SRS)

Simple random sampling atau pengambilan sampel secara acak merupakan metode di mana setiap unit sampel dari suatu populasi memiliki kesempatan yang sama untuk diikutsertakan dalam sampel.

Pengambilan sampel acak sederhana ini memerlukan daftar semua unit dalam populasi survei. Selain itu, metode ini dapat didukung dengan alat seperti generator angka acak atau teknik serupa yang dapat menentukan pemilihan sampel secara acak.

SRS merupakan metode probability sampling yang paling umum digunakan. Hal ini dikarenakan keuntungan dari metode ini yang tidak memerlukan informasi apapun pada kerangka survei selain daftar lengkap unit populasi serta informasi kontak. SRS juga merupakan metode sederhana dengan rumus standar untuk menentukan ukuran sampel, perkiraan, dan sebagainya.

2. Systematic sampling

Systematic sampling atau teknik pengambil sampel sistematis merupakan pengambilan sampel dengan interval berkala tertentu. Metode probability sampling jenis ini dapat disamakan dengan deret aritmatika seperti pengambilan selisih antara dua bilangan berurutan atau celah tertentu. Adanya interval atau rumus tertentu untuk menentukan sampel ini yang membuat metode ini lebih sistematis daripada sampel acak.

Metode ini sering digunakan di kalangan industri seperti untuk pengujian jalur produksi atau pengujian standar kualitas mesin produksi di sebuah pabrik manufaktur. Misalnya, seperti pengujian dilakukan interval produk ke-15 pada sebuah jalur perakitan. Maka, pengujian acak akan terjadi pada angka 1 dan kemudian 15 serta kelipatannya.

Dalam urusan pemasaran, teknik probability sampling jenis ini juga digunakan untuk survei sampel konsumen. Peneliti pasar dapat menggunakan teknik misalnya setiap orang ke-5 dan kelipatannya yang memasuki suatu toko akan dijadikan sampel wawancara.

Baca juga: 7 Teknik Analisis Data dan Tips Memprosesnya

3. Stratified sampling

Stratified sampling atau pengambilan sampel bertingkat merupakan teknik pengambilan sampling dalam probability sampling yang mengelompokkan sampel dalam kelompok eksklusif.

Pengelompokan ini disebut strata. Nantinya, dari tiap strata diambil sampel independen. Suatu populasi dapat distratifikasi oleh beberapa variabel yang nilainya tersedia untuk semua unit pada kerangka sampel sebelum pengambilan sampel dilakukan. Variabel ini umumnya meliputi jenis kelamin, rentang usia, daerah/provinsi tempat tinggal, dan besaran pendapatan.

Secara umum, teknik pengambilan sampel bertingkat ini melibatkan pembagian populasi menjadi sub populasi yang mungkin berbeda dalam beberapa variabel. Untuk menjalankan teknik pengambilan sampel ini diperlukan penghitungan berapa banyak unit dari tiap sub populasi yang akan dijadikan sampel.

Selain itu, teknik ini dikatakan bertingkat karena untuk menentukan sampel pada tiap sub populasi atau sub kelompok itu tadi perlu digunakan teknik pengambilan sampel acak atau sistematis. Sehingga, akan ada minimal dua teknik pengambilan sampel dalam teknik ini.

4. Cluster sampling

Untuk beberapa kasus penelitian statistik berbasis geografis, umumnya diperlukan biaya mahal karena sampel tersebar secara wilayah. Pengumpulan data untuk sampel jenis ini akan menghabiskan banyak biaya dan waktu. Oleh karena itu, kemudian dibuat teknik probability sampling dengan sistem klaster.

Pengambilan sampel dengan teknik klaster adalah teknik yang membagi populasi menjadi beberapa kelompok atau gugus. Sejumlah gugus atau kelompok ini dipilih secara acak untuk mewakili total populasi dan kemudian semua unit dalam kelompok tersebut dipilih untuk masuk dalam sampel.

Pengambilan sampel berbasis klaster ini melibatkan sub kelompok dengan karakteristik serupa dengan keseluruhan sampel. Namun, yang membedakan teknik probability sampling jenis ini dengan teknik sampel bertingkat adalah pemilihan acak didasarkan bukan pada individu atau unit tetapi memilih acak dari seluruh sub kelompok.

Seperti yang dibayangkan, teknik pengambilan sampel jenis ini umumnya digunakan untuk menangani populasi tersebar dan memiliki banyak risiko dalam sampel.

Baca juga: Berikut Penjelasan Lengkapnya dan 10 Tipe Analisis Multivariat

Kelebihan dan kekurangan probability sampling


Probability sampling secara umum lebih aman dari risiko bias namun memiliki tingkat risiko lainnya (Sumber: Pexels)

Meski terkesan dapat mewakili seluruh populasi, namun pengambilan sampel dengan metode probability sampling memiliki beberapa kekurangan. Secara umum, probability sampling bertujuan meminimalisasi risiko adanya bias sistematis dari tiap sampel. Namun, di sisi lain terjadi pengurangan risiko representasi yang berlebihan dalam hal pemilihan sampel.

Adapun kelebihan dan kekurangan dari keempat teknik probability sampling itu adalah sebagai berikut.

Kelebihan Probability Sampling Kekurangan Probability Sampling
Teknik pengambilan sampel acak secara sederhana membuat sampel yang sangat mewakili populasi Teknik pengambilan sampel acak memakan waktu saat kuantitas sampel lebih besar
Teknik pengambilan sampel secara stratifikasi menciptakan strata atau lapisan data sampel yang sangat mewakili strata atau lapisan dalam suatu populasi Teknik pengambilan sampel secara stratifikasi juga memakan waktu lebih banyak saat sampel yang dibutuhkan berjumlah besar
Pengambilan sampel sistematis membuat sampel yang mewakili populasi tanpa memerlukan generator angka acak Pengambilan sampel sistematis memiliki cukup celah untuk bias pemilihan sampel karena pengambilan tidak acak dan menggunakan alat independen seperti generator angka, melainkan lewat rumus aritmatika tertentu
Pengambilan sampel klaster memudahkan dan membuat nyaman proses pengambilan sampel dengan populasi tersebar Pengambilan sampel klaster memiliki potensi tidak berfungsi dengan baik jika anggota unit tidak homogen atau berbeda satu sama lain

4 Contoh probability sampling


Probability sampling dengan pengambilan sampel acak merupakan teknik yang umum digunakan (Sumber: Pexels)

Untuk lebih memahami beberapa teknik dari metode probability sampling, berikut ini adalah contoh-contoh dari tiap teknik probability sampling di atas.

1. Contoh simple random sampling

Pengambilan sampel acak sederhana untuk sampel pengguna saluran telepon. Maka, dapat diambil bahan baku sampel dari buku telepon di suatu kota dan tiap entri diberi nomor.

Jika ada 15.000 pengguna telepon di suatu kota dan dibutuhkan sampel berukuran 3.000 sampel, maka diambil nomor dari 1 hingga 15.000 dan dimasukkan pada program generator angka komputer. Dari sana nantinya ditemukan 3.000 sampel berupa nomor yang terpilih acak.

2. Contoh systematic sampling

Pengambilan sampel sistematis dapat dilakukan dengan memasukan rumus interval sampel yang dipilih seperti beberapa langkah berikut.

  • Berikan nomor pada tiap unit populasi dari 1 hingga N, di mana N adalah ukuran total populasi
  • Tentukan interval pengambilan sampel dengan koefisien K dengan membagi jumlah unit dalam populasi dengan ukuran sampel yang diinginkan. Seperti misalnya 100 sampel dari total populasi 500 maka rumusnya 500 : 100 = 5, jadi K=5
  • Kemudian, pilih nomor unit antara satu hingga K (5) secara acak. Nomor ini akan dijadikan awalan acak dan menjadi nomor pertama. Misalnya memilih nomor 3, maka unit ketiga dari kerangka sampel akan disertakan sebagai sampel dan berlaku kelipatannya. Sehingga sampel kedua diambil dari 3 + K = Kth, di mana Kth adalah hasil penjumlahan tiap nomor dengan nilai K yaitu 5. Sehingga nomor unit sebagai sampel selanjutnya adalah 8, 13, 18,23, dan seterusnya hingga nomor terakhir sebelum 500.

Baca juga: 6 Macam Metode Analisis Data yang Penting dan Perlu Kamu Ketahui

3. Contoh stratified sampling

Teknik probability sampling yang satu ini umum digunakan dalam riset ekonomi dan sosial di mana ada pengelompokkan berdasarkan kriteria tertentu.

Contohnya adalah ketika akan diambil perkiraan berapa banyak mahasiswa di Kota A yang memiliki pekerjaan paruh waktu dengan latar belakang ekonomi tertentu. Maka dilakukan metode pengambilan sampel acak untuk seluruh mahasiswa dari berbagai universitas di Kota A.

Kemudian dilakukan lagi pengelompokan untuk tiap kriteria variabel seperti rentang usia mahasiswa, gaji orang tua, kondisi orang tua (bercerai/tidak), dan status mahasiswa (beasiswa/reguler). dari sana kemudian diambil sampel untuk ditentukan proses keterwakilannya terhadap populasi seluruh mahasiswa di Kota A yang bekerja paruh waktu.

4. Contoh cluster sampling

Hampir serupa dengan teknik pengambilan sampel bertingkat, pengambilan sampel dengan teknik klaster dilakukan berbasis kelompok, dengan catatan ada perbedaan basis kelompok tertentu pada tiap klaster.

Misalnya, sebuah federasi bulu tangkis ingin mengetahui olahraga apa saja yang diikuti siswa kelas 11 di seluruh Indonesia. Akan terlalu luas jangkauannya jika hendak melakukan survei untuk tiap siswa di Indonesia yang berada di kelas 11. Oleh karena itu, dipilih 1.000 sekolah secara acak dari seluruh Indonesia. Seribu sekolah tadi dinamakan klaster sampel. Baru kemudian semua siswa kelas 11 dari semua klaster disurvei.

Baca juga: 8 Skills Ini Perlu Kamu Miliki untuk Menjadi Data Scientist Andal

Itulah tadi beberapa hal mengenai probability sampling dan berbagai jenis teknik pengambilan sampel, serta contohnya. Bagi kamu yang bekerja di bidang penelitian dan pengembangan, hal ini amat berguna bagi pengetahuan dasarmu tentang pengambilan sampel. Dan bagi kamu yang sedang mencari pekerjaan di bidang serupa, maka perihal probability sampling ini dapat menambah pengetahuanmu.

Sedangkan bagi kamu yang merupakan lulusan ilmu statistika atau sejenisnya dan tengah mencari pekerjaan di bidang statistik, maka kamu bisa mencoba mencari kesempatan kerja lewat EKRUT.

Dengan mendaftar lewat EKRUT, kamu akan berpotensi untuk direkrut oleh berbagai perusahaan yang tengah mencari kandidat baru. Sesuaikan kemampuanmu dengan kriteria perusahaan tersebut dan dapatkanlah jalan untuk karier barumu. Siapkan CV terbaikmu dan lantas klik tautan di bawah ini untuk mendaftar lewat EKRUT.

Sumber:

  • 150.statcan.gc.ca
  • scribbr.com
  • sciencedirect.com
0

Tags

Share

Apakah Kamu Sedang Mencari Pekerjaan?

    Already have an account? Login

    Artikel Terkait

    resesi-ekonomi---EKRUT.jpg

    Careers

    Pengertian Resesi Ekonomi beserta Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya

    Maria Tri Handayani

    11 November 2022
    5 min read
    H1_1._Massive_Online_Open_Course_(MOOC)_Belajar_ilmu_dari_universitas_top_dunia.jpg

    Lainnya

    Belajar Ilmu dari Universitas Top Dunia Dengan Metode MOOC

    Anisa Sekarningrum

    31 October 2022
    5 min read
    Sejarah_Revolusi_Industri_dan_Dampaknya_Bagi_Kehidupan_Manusia.png

    Lainnya

    Sejarah Revolusi Industri dan Dampaknya Bagi Kehidupan Manusia

    Sartika Nuralifah

    11 October 2022
    7 min read

    Video