Careers

Soft Selling Adalah: Pengertian, Kelebihan, Cara Melakukan, dan 3 Contohnya

Published on
Min read
6 min read
time-icon
Arin Khurota

I'm a student with Bachelor's degree in Agroecotechnology. My experience as a content specialist, SEO, and content writer, also marketing and communication staff has helped me build confidence and taught me how to manage my time and skill wisely.

0-soft-selling-adalah.jpg

Pemilihan teknik dalam meluncurkan iklan yang tepat dapat membantu meningkatkan prospek penjualan dan value brand dalam jangka panjang. Umumnya, teknik iklan dalam promosi dibagi menjadi hard selling dan soft selling. Jika hard selling termasuk dalam metode penyampaian iklan yang dilakukan secara terang-terangan, maka soft selling adalah sebaliknya. Untuk lebih memahami mengenai teknik soft selling dan metode pemasarannya yang tepat dalam menjangkau pelanggan, simak informasi berikut ini!

Baca juga: Mengenal Soft Launch dalam Bisnis dan Persiapan yang Perlu Dilakukan

Pengertian soft selling


Soft selling adalah metode pemasaran yang dilakukan dengan penyampaian secara halus (sumber: pexels)

Soft selling adalah pendekatan dalam promosi iklan yang berfokus pada bujukan secara halus dan bahasa yang cukup santai. Teknik soft selling bermaksud untuk menciptakan pengalaman penjualan yang berkesan untuk para target pelanggan secara emosional dan biasanya dalam jangka panjang. Meskipun soft selling tidak langsung meminta seseorang untuk membeli sesuatu seperti halnya hard selling, tetapi soft selling dapat menjadi proses yang penting dalam peningkatan nilai brand. Karena itu, promosi soft selling perlu dilakukan dengan gigih dan memiliki pengetahuan mendalam mengenai keunggulan produk dan layanan yang ditawarkan.

Selain itu, ketekunan dan pengetahuan produk harus secara seimbang disampaikan pada publik. Soft selling sering kali dapat berhasil apabila penyampaian informasi mengenai produk dilakukan dengan nyaman dan tenang, serta dapat menarik minat konsumen berkaitan dengan prospek produk. Misalnya, divisi pemasaran harus melakukan iklan untuk perusahaan yang menawarkan suplemen nutrisi. Maka, soft selling dapat dilakukan dengan memberikan informasi mengenai kejadian apabila kekurangan nutrisi dan menjangkau pelanggan dengan prospek tersebut.

Baca juga: 10 Skill yang Paling Dibutuhkan Pada Tahun 2022

Kelebihan soft selling


Soft selling dapat menarik dan membuat pelanggan lebih puas dan kembali lagi (sumber: pexels)

Soft selling lebih konsultatif daripada hard selling di mana tidak kentara ketika membujuk pelanggan untuk membeli suatu produk atau layanan. Sementara itu, hard selling lebih menonjolkan bahasa penjualan yang langsung dan mendesak. Hard selling dirancang untuk membuat konsumen membeli barang atau jasa dalam jangka pendek. Namun, soft selling lebih condong dalam mengevaluasi pilihan pelanggan dan berpotensi menarik pelanggan dalam jangka panjang.

Hard selling dianggap sebagai teknik agresif bertekanan tinggi yang tidak disukai menurut beberapa pakar penjualan. Sebaliknya, soft selling dapat menarik pelanggan dengan cara yang lebih halus dan berpotensi membuat pelanggan lebih puas dan kembali lagi melakukan pembelian. Soft selling didasari oleh pengulangan ide, pesan, atau komunikasi dari prospek hasil penjualan yang diinginkan. Taktik seperti ini cenderung lebih persuasif dan cenderung tidak mematikan calon pembeli.

Iklan soft selling lebih condong menekankan manfaat suatu produk atau jasa dan menarik emosi konsumen dengan menggunakan humor atau memunculkan ide-ide yang relevan. Alasannya adalah bahwa keputusan untuk membeli sesuatu tergantung pada perasaan konsumen. Jika pelanggan telah merasa akrab dengan suatu produk, maka mereka dapat menjadi konsumen tetap. Hal ini cukup penting dalam membangun branding atau suatu merek perusahaan.

Baca juga: Mengenal Prinsip Pareto dan 3 Manfaatnya dalam Membantu Bisnis Perusahaan

Cara melakukan soft selling


Cara melakukan soft selling terbaik adalah memahami keunggulan produk yang dijual (sumber: pexels)

Melakukan riset mengenai produk serupa maupun value dari produk itu sendiri adalah langkah penting dalam membuat iklan soft selling. Melansir GMass, memahami tujuan dan tantangan audiens adalah kunci untuk meyakinkan pelanggan bahwa suatu produk dapat membantu mencapai dan mengatasi masalahnya. Melalui riset, kamu dapat mengidentifikasi minat audiens maupun media untuk menentukan metode terbaik untuk menjangkau mereka.

Banyak iklan menggunakan cerita atau storytelling untuk menggambarkan bagaimana produk dapat membuat orang merasa di posisi yang sama. Salah satu manfaat kuat storytelling adalah bagaimana terhubung dengan emosi pelanggan. Saat menggunakan cerita untuk menjual produk, iklan membutuhkan karakter untuk simulasi menggunakan produk. Selain itu, perlu juga penekanan yang kreatif untuk memunculkan manfaat produk dalam menyelesaikan masalah yang ada.

Penting untuk diingat bahwa iklan yang sukses adalah yang mendengarkan kebutuhan pelanggan. Melansir Indeed, testimoni pelanggan adalah cara yang efektif untuk menunjukkan kegunaan suatu produk tanpa secara langsung mengajak audiens. Testimoni dapat ditambahkan ke situs web, iklan cetak, video, feed media sosial, dan email pemasaran.

Baca juga: Mengenal Produk Bundling, Strategi Marketing untuk Meningkatkan Penjualan

3 Contoh soft selling


Iklan tas Hermes menekankan pendekatan emosional untuk menarik pelanggan (sumber: pexels)

Perusahaan menggunakan pemasaran soft selling biasanya akan membuat iklan yang out of the box untuk merangsang emosi pelanggan. Beberapa contoh iklan soft selling adalah sebagai berikut.

1. Iklan parfum

Iklan parfum telah menggunakan teknik soft selling selama bertahun-tahun. Alih-alih menggambarkan wewangian, iklan parfum lebih banyak menampilkan kualitas parfum atau mengapa seseorang harus membelinya. Biasanya, iklan parfum menyajikan konten yang lebih bersifat elegan apabila parfum tersebut memang ditujukan untuk pelanggan menengah ke atas. Sasaran konsumen sering kali juga menjadi referensi pembuatan iklan parfum.

2. Iklan makanan

Iklan makanan umumnya menampilkan seseorang yang menikmati produk, tetapi tidak membicarakannya. Coca-Cola sering menggunakan teknik ini, menggambarkan orang-orang yang berbagi produk Coke tanpa menyebutkan produk itu sendiri.  Sebaliknya, iklan makanan lebih menekankan suasana ramah dan membangkitkan semangat yang harapannya agar audiens diasosiasikan dengan produk mereka. Iklan dibuat seolah-olah membuat pelanggan berada dalam seseorang yang memerankan iklan.

3. Iklan fashion

Salah satu contoh soft selling adalah iklan terbaru dari produk fashion mewah dan terkenal, Hermes. Untuk mempromosikan tas tangan barunya, Hermes membuat iklan yang lebih terasa seperti trailer epik abad pertengahan. Hermes tidak secara langsung membuat iklan berupa tas yang digunakan sebagai dompet dan sebagainya. Dalam iklannya, calon pelanggan diinvestasikan dalam cerita sebagai pertarungan baik dan jahat untuk memiliki tas. Pada akhirnya, calon pelanggan mengerti bahwa Hermes menjual tas. Tetapi, iklan ini menarik calon pelanggan melalui cara lain. Hermes memang tidak melakukannya secara langsung, melainkan lebih menekankan bagaimana menyentuh emosi pelanggan.

Baca juga: Selling Price: Cara Menentukan Selling Price dan Contoh Menghitungnya

Itulah informasi mengenai soft selling yang dapat diterapkan dalam membuat iklan pemasaran. Prospek produk dan kebutuhan pelanggan adalah poin penting dalam menjalan iklan soft selling. Soft selling adalah metode pemasaran yang perlu dilakukan dengan tekun dan seimbang. Semoga informasi ini bermanfaat buatmu, ya! Nah, bagi kamu yang memiliki mimpi untuk dapat berkarier di startup atau perusahaan ternama, yuk, sign up EKRUT sekarang! Jangan khawatir, karena semua proses dan bantuan profesional di talent marketplace EKRUT bisa kamu dapatkan secara gratis.

Sumber:

  • hubspot.com
  • onesearchpro.my
0

Tags

Share

Apakah Kamu Sedang Mencari Pekerjaan?

    Already have an account? Login

    Artikel Terkait

    H1.jpg

    Careers

    5 Contoh Biografi Diri Sendiri untuk Peluang dan Perkembangan Karier

    Alvina Vivian

    13 February 2023
    6 min read
    H1_1._Cara_Menulis_Artikel_yang_Baik_Untuk_Pemula.jpg

    Careers

    10 Cara Menulis Artikel yang Baik dan Benar untuk Pemula

    Anisa Sekarningrum

    19 December 2022
    5 min read
    ucapan_perpisahan_kerja_-_EKRUT.jpg

    Careers

    Tips Menyampaikan Kata-kata Perpisahan Kerja yang Berkesan beserta Contohnya

    Maria Tri Handayani

    19 December 2022
    7 min read

    Video