Careers

Mau jadi penulis yang kreatif? Simak 10 tipsnya berikut Ini, dijamin ampuh!

Published on
Min read
6 min read
time-icon
Algonz D.B. Raharja

A passionate ecological researcher and writer who loved to learn about SEO and content writing for marketing purposes

H1_Menulis_Kreatif.jpg

Bagi sebagian orang, menulis hanyalah sebatas kemampuan dasar manusia dalam hal edukasi. Menulis sama seperti membaca dan berhitung. Namun, di era perkembangan teknologi dan pemasaran saat ini, menulis bisa menjadi salah satu hal menguntungkan. Kamu tentu pernah mendengar istilah “menulis kreatif” yang belakangan juga dicari di beberapa sektor usaha.

Lantas, apa yang sebenarnya dimaksud dengan menulis kreatif? Simak ulasan dan tipsnya berikut ini.

Definisi menulis kreatif


Menulis kreatif merupakan bentuk tulisan yang lebih fleksibel dan menarik daripada tulisan konvensional (Sumber: Pexels)

Menulis kreatif merupakan bentuk tulisan yang disebut melampaui alam tradisional bentuk tulisan normal, profesional, akademis, atau teknis. Menulis kreatif mencakup beberapa genre dan gaya penulisan, baik di bidang fiksi maupun non-fiksi. Menulis kreatif juga dianggap sebagai jenis tulisan ekspresif yang orisinal dari seorang penulis. Umumnya, menulis kreatif dapat diidentifikasi dari narasi, fokus, struktur, imajinasi, dan pembawaan tulisan.

Secara definitif, menulis kreatif masuk dalam ranah penulisan kontemporer dan komposisi asli yang tidak terikat oleh konvensi standar. Dalam lingkungan akademis, menulis kreatif biasanya mencakup bidang fiksi, puisi, naskah, dan tulisan asli atau tidak ditentukan struktur atau genre yang sudah ada sebelumnya.

Menurut modul Creative Writing dari Thompson Writing Program Duke University, menulis kreatif diartikan secara sederhana sebagai suatu bentuk penyampaian ekspresi artistik menggunakan imajinasi untuk menyampaikan makna melalui penggunaan imajinasi dan narasi dalam tulisan.

Baca Juga: 11 Cara Menjadi Content Writer Andal di Perusahaan Startup

Jenis-jenis hasil dari menulis kreatif


Berikut adalah jenis-jenis hasil dari menulis kreatif (Sumber: Pexels)

Seperti yang telah disinggung di atas, menulis kreatif terdiri dari beberapa jenis baik dalam ranah fiksi maupun non-fiksi. Berikut ini adalah beberapa jenis hasil dari menulis kreatif yang akrab kita baca di sekitar kita.

1. Puisi

Dilansir ensiklopedia Britannica, puisi berarti sebuah teknis syair atau cara lain dalam penggunaan bahasa. Puisi memiliki ketergantungan yang besar pada baris dan komposisi kata dengan majas tertentu. Puisi adalah produk menulis kreatif dengan menonjolkan kepadatan makna serta keindahan diksi atau pilihan kata. Menulis puisi membutuhkan inspirasi dan kekayaan perbendaharaan kata untuk membangun sebuah syair dengan berbagai genre secara indah.

Berikut ini adalah contoh petikan puisi berbentuk prosa dari Thomas Wolfe yang ia tulis di bagian awal novel terbesarnya “Look Homeward, Angel”(1929).

…a stone, a leaf, an unfound door; of a stone, a leaf, a door. And of all the forgotten faces.

Naked and alone we came into exile. In her dark womb we did not know our mother’s face; from the prison of her flesh have we come into the unspeakable and incommunicable prison of this earth

Dalam prosa terkenalnya ini, Thomas Wolfe mencurahkan kata-kata dengan pengandaian dan penggunaan majas metafora pada benda-benda secara magis. Menulis kreatif dalam ranah puisi dapat dijadikan salah satu bentuk usaha untuk “menghidupkan” benda mati dan “mematikan” benda hidup.

Oleh karena itu, puisi seringkali disebut sebagai kekuatan kata dalam menghidupkan semangat, mengudarakan kata-kata, dan berbagai hal yang tidak mampu dilakukan sebuah kata dalam secarik kertas pada umumnya.

Berikut ini adalah contoh puisi dari penyair legendaris Indonesia, Chairil Anwar yang berjudul “Sia-Sia”(1943).

Penghabisan kali itu kau datang
Membawa kembang berkarang
Mawar merah dan melati putih
Darah dan Suci
Kau tebarkan depanku
Serta pandang yang memastikan: untukmu.

Lalu kita sama termangu
Saling bertanya: apakah ini?
Cinta? Kita kedua tak mengerti

Sehari kita bersama. Tak hampir-menghampiri.

Ah! Hatiku yang tak mau memberi
Mampus kau dikoyak-koyak sepi.

Chairil Anwar adalah penyair Angkatan ‘45 yang kerap membuat kata-kata seperti guntur dengan sajak-sajak perjuangan serta menerbangkan kata-kata sehalus kalbu ketika ia tengah bersajak tentang romansa.

Dari contoh puisi Thomas Wolfe dan Chairil Anwar tadi, kita bisa melihat bahwa menulis kreatif pada ranah puisi berarti menyoal penyederhanaan penggunaan kata namun dengan makna yang kuat serta mendalam.

2. Novel


Novel merupakan produk menulis kreatif yang menggunakan kata-kata panjang dalam membangun kisah (Sumber: Pexels)

Masih menurut ensiklopedia Britannica, novel diartikan sebagai sebuah narasi prosa yang diciptakan dengan panjang dan disertai kompleksitas tertentu secara imajinatif. Umumnya, novel berisi tentang imajinasi pengalaman manusia yang dirangkai lewat sederetan peristiwa dalam kerangka luas.

Novel merupakan jenis menulis kreatif dengan pembahasaan dan penggunaan kata-kata panjang untuk membangun sebuah kisah bersama naik turun konflik di dalamnya. Novel sendiri juga memiliki genre beragam seperti roman, realis, historis, dan berbagai genre lainnya.

Sedangkan, novel sendiri juga merupakan bagian dari fiksi yang berupa susunan kata-kata untuk merepresentasikan kehidupan manusia. Meski begitu, dalam genre tertentu seperti fabel, novel ditulis dengan menghidupkan makhluk selain manusia, misalnya hewan dan lainnya.

Salah satu novel dengan jenis fabel yang amat terkenal adalah novel “Animal Farm” karangan George Orwell terbitan tahun 1945. Atau dalam ranah novel historis, Indonesia memiliki penulis Leila S. Chudori dengan novelnya “Pulang” yang terbit pada tahun 2013. Dan juga tak lupa penulis besar Indonesia, Pramoedya Ananta Toer yang juga menghasilkan berbagai novel sejarah seperti “Arok Dedes”, “Panggil Aku Kartini Saja”, dan karya terbesarnya, tetralogi Buru.

Baca Juga: 7 Tips Menjadi Freelance Writer dengan Banyak Proyek

3. Lirik lagu

Hampir serupa puisi, lirik lagu ditulis sebagai syair dengan pengulangan atau repetisi agar mudah disesuaikan dengan nada atau pelafalan vokal. Lirik lagu pun memiliki genre serupa puisi karena tidak serta-merta berbentuk syair liris pendek, tetapi juga lirik panjang seperti syair lagu balada. Beberapa pencipta lagu atau penyanyi memiliki ciri khasnya sendiri untuk menggunakan lirik lagu yang sesuai dengan genre musik mereka.

Di Indonesia, kita memiliki dua penyanyi legendaris untuk tipe penulis lirik lagu balada seperti Iwan Fals dan juga Ebiet G. Ade. Lirik lagu balada umumnya memiliki kesinambungan atau penceritaan yang mengalir dalam liriknya, sehingga lirik lagu jenis ini umumnya menceritakan sesuatu secara singkat. Lagu “Ujung Aspal Pondok Gede” milik Iwan Fals dan lagu “Titip Rindu Buat Ayah” milik Ebiet G. Ade adalah dua contoh hasil menulis kreatif dalam lirik lagu secara balada.

Sedangkan, untuk lirik-lirik puitis dalam lagu Indonesia kita memiliki Guruh Soekarnoputra dan Yockie Suryo Prayogo. Keduanya adalah penulis lagu legendaris yang berada di balik kesuksesan banyak penyanyi, khususnya Chrisye yang lagu-lagunya amat liris dan puitis. Lagu “Kau Seputih Melati” karangan Yockie dan lagu “Melati Suci” karangan Guruh merupakan lagu dengan penyertaan puspa bangsa yang dipuisikan secara kreatif dan tak lekang oleh zaman.

4. Naskah film


Buku “Aku” karya Sjuman Djaya merupakan salah satu naskah film Indonesia yang diterbitkan menjadi buku (Sumber: bukalapak)

Salah satu produk menulis kreatif yang juga umum dikenal adalah naskah film. Menulis kreatif jenis ini umumnya juga memiliki kaitan dengan adaptasi novel menjadi film. Penulisan naskah film dilakukan seperti penulisan novel namun dengan lebih mempertegas dialog antar tokoh. Salah satu buku naskah film yang pernah ditulis dan belum sempat dituliskan adalah buku “Aku” tulisan Sjuman Djaya, seorang sutradara dan penulis naskah Indonesia.

Sjuman Djaya merupakan sutradara film “Si Doel Anak Betawi” (1972) yang memiliki cita-cita ingin memfilmkan kisah hidup Chairil Anwar lewat film berjudul “Aku”. Namun nahas, film itu tak kunjung dibuat hingga akhir hayat Sjuman Sjaya. Lantas, naskah film tersebut diterbitkan sebagai buku dan amat tenar ketika dijadikan salah satu subjek pada film “Ada Apa Dengan Cinta” (2002).

Naskah film merupakan produk menulis kreatif yang tidak tertutup pada satu genre tulisan saja. Naskah film secara umum bisa memasukkan unsur fiksi dan non-fiksi dalam satu karya dengan tujuan menampilkannya pada layar perak.

5. Artikel

Artikel merupakan produk menulis kreatif yang paling umum ditemui di ranah internet. Hal ini dikarenakan berkembangnya berbagai media daring yang memuat artikel-artikel, baik populer maupun ilmiah. Artikel umumnya masuk dalam ranah tulisan non-fiksi karena berdasarkan kejadian nyata atau sebuah tanggapan atas sebuah kejadian atau kabar aktual.

Artikel dapat ditemui pada surat kabar, majalah, zine, situs media populer, bahkan di media sosial. Artikel juga dapat dijadikan salah satu ujung tombak pemasaran bagi berbagai produk untuk promosi atau mengisi konten dalam situs produk tersebut.

Baca Juga: Content Writer: Tugas, Kualifikasi, dan Proyeksi Kariernya

10 Tips menulis kreatif


Berikut adalah tips menulis kreatif (Sumber: Pexels)

Untuk dapat menulis kreatif dan terus mengembangkan kemampuan menulis, seseorang memerlukan beberapa tips yang efektif dan efisien. Menulis memang terdengar seperti hal remeh karena merupakan kemampuan dasar edukasi manusia, namun menulis sejatinya tidak semudah itu.

Adapun 10 tips menulis kreatif yang dapat diacu seorang penulis antara lain adalah sebagai berikut.

1. Jangan meremehkan pembaca

Sebelum kita mulai menulis kreatif, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menanamkan mindset agar kita tidak meremehkan pembaca. Hal ini berarti kita perlu menjaga tulisan agar tetap rapi dan rapat serta tidak membuang ruang untuk deskripsi detail yang seolah-olah menggurui pembaca.

Menulis kreatif adalah menyoal membangkitkan imajinasi pembaca dan membiarkan mereka mengolah bacaan menjadi sumber paradigma dengan perspektif pribadi. Menulis kreatif bukan berupa tulisan dengan detail seperti buku pelajaran yang bertele-tele dan tidak perlu. Berikan ruang imajinasi untuk pembaca.

2. Tulis tentang apa yang diketahui dan tidak diketahui


Menulis kreatif membutuhkan kreativitas tentang banyak hal sebagai inspirasi (Sumber: Pexels)

Menulis kreatif perlu dimulai dengan menulis tentang hal-hal yang memang diketahui oleh penulis. Hal ini akan membuat penulis lebih bebas dan fokus pada tulisannya serta dapat menuliskannya secara valid. Di samping itu, menulis kreatif juga membuka ruang bagi penulis untuk menulis tentang hal yang tidak ia ketahui. Tulisan ini jenis ini benar-benar membuka ruang bagi kreativitas karena penulis akan mencoba menjelaskan tentang dunia baru atau hal baru dalam tulisannya. Di sini, imajinasi penulis akan bekerja lebih keras dan tulisan yang dihasilkan harapannya lebih menarik.

3. Perbanyak bacaan

Salah satu modal utama menulis kreatif adalah membaca. Tak bisa disangsikan, membaca dan memperkaya bahan bacaan akan memperkuat fondasi sebuah tulisan kreatif.

Menulis kreatif amat bergantung pada referensi dan pengayaan perspektif penulis. Penulis yang sering membaca berbagai buku dengan berbagai latar belakang akan secara otomatis memiliki pengetahuan lebih luas daripada penulis dengan basis satu buku atau hanya bermodal kreativitas saja. Membaca banyak buku juga memungkinkan menulis kreatif menjadi lebih variatif dan tidak monoton.

4. Kaitkan pembaca anda


Menulis kreatif tidak memberi batas tegas antara pembaca dan tulisan yang mereka baca (Sumber: Pexels)

Menulis kreatif adalah menulis yang fleksibel dan ramah terhadap pembaca. Sesekali, kamu perlu menyapanya atau seolah mengajaknya masuk ke dalam tulisanmu secara halus. Menulis kreatif bukanlah jurnal ilmiah yang kaku, ia lebih halus dan mengalir sehingga tidak ada batasan antara pembaca dengan apa yang dibacanya.

Beberapa penulis kreatif menggunakan sapaan kreatif seperti “Tahukan kamu?” atau berbagai hal yang membawa pembaca akrab dengan tulisan. Beberapa penulis besar seperti George Orwell pun menggunakan pancingan ini dalam novel terbesarnya “1984” yang dibuka dengan kalimat.

It was a bright cold day in April, and the clocks were striking thirteen

Kalimat ini dibuat Orwell seolah-olah tengah bertutur kepada pihak kedua bahwa mereka sedang berada di suatu tempat yang sama.

Menulis kreatif adalah metode di mana penulis tidak membuat jarak terlalu jauh dengan pembaca, sehingga pembaca merasa masuk dalam tulisan tersebut dan betah berlama-lama di sana. Coba bandingkan dengan tulisan jurnal ilmiah yang kaku dan membuat pembaca sulit bertahan dalam waktu lama.

Baca Juga: Content Writer, Ini 7 Aplikasi Menulis Terbaik di Tahun 2021

5. Persingkat deskripsi

Menulis kreatif bukanlah menulis teknis tentang deskripsi atau memberi tahu pihak lain secara detail. Menulis kreatif tidak memerlukan banyak deskripsi, kata sifat, dan kata keterangan. Semua hal ini dapat memperlambat narasi dan menyebabkan pembaca kehilangan minat.

Menulis kreatif adalah menyoal bagaimana tulisan dibuat mengalir dan to the point agar pembaca memiliki minat untuk terus tertarik dengan apa yang ada di akhir tulisan. Tunjukkan semua hal dalam tulisan kreatif dengan narasi yang mengalir, alih-alih penjelasan seperti pada buku teks.

6. Milikilah sudut pandang


Sudut pandang dapat menuntun penulis dalam menulis kreatif (Sumber: Pexels)

Menulis kreatif membutuhkan sebuah pisau tajam bernama sudut pandang. Sudut pandang penulis menentukan ke mana arah tulisan ini akan dibawa. Sebuah narasi tanpa dorongan sudut pandang hanya akan meluber ke mana-mana dan tidak jelas tujuannya.

Oleh karena itu, sudut pandang merupakan hal penting bagi seseorang dalam menulis kreatif. Dengan adanya sudut pandang ini pembaca bisa mengerti inti tulisan dan bagaimana menyikapi arah tulisan.

7. Kenali audiens anda

Sebelum menulis kreatif, seseorang perlu mengenal audiens atau pembaca. Jarang ada tulisan yang dapat menarik semua demografi pembaca, sehingga kita harus mengetahui segmentasi pembaca terhadap tulisan kita.

Jika seseorang menulis kreatif dengan tujuan kawula muda, maka ia perlu mengetahui bagaimana relevansi dan kriteria tulisan yang disukai kawula muda. Menulis kreatif adalah soal menyesuaikan selera dan sebisa mungkin memampatkan jarak atau gap antar generasi pembaca.

8. Mulailah menulis


Langkah utama dalam menulis kreatif adalah mulai dan mencoba untuk  menulis (Sumber: Pexels)

Jika sudah memahami tujuh tips di atas, langkah selanjutnya adalah mulailah menulis. Menulis kreatif tidak akan bisa dikembangkan atau dievaluasi jika seseorang tidak pernah menulis. Dengan mulai menulis, seseorang dapat melihat bagaimana hasil tulisannya dan melihat respons pembaca terhadap tulisan tersebut.

9. Evaluasi dan kembangkan tulisan

Proses evaluasi menjadi hal utama dari menulis kreatif. Setelah menyelesaikan suatu tulisan, seorang penulis perlu mengevaluasi dirinya dan tulisannya berdasarkan masukan atau umpan balik dari pembaca. Hasil dari evaluasi ini nantinya akan menjadi dasar untuk mengembangkan tulisan-tulisan mendatang.

10. Teruslah memoles tulisan dan ambil kesempatan


Terus mengembangkan tulisan adalah salah satu cara menambah potensi menulis kreatif (Sumber: Pexels)

Jangan pernah berhenti menulis! Itu adalah tips terakhir yang membuat kamu terus menulis kreatif. Dengan terus memoles tulisanmu, maka kamu akan berkesempatan mencari pola dan pengembangan tulisan ke depan. Menulis kreatif juga perlu dikembangkan dengan mengambil berbagai kesempatan seperti mengirim tulisan ke media populer atau merilis milis pribadi lewat blog pribadi.

Menulis kreatif akan terus memupuk kreativitas dengan bantuan umpan balik orang lain. Tentu, jangan pernah berkecil hati jika kamu mendapat kritik dari pembaca.

Baca Juga: 8 Perbedaan Antara Copywriter dan Content Writer

Itulah tadi berbagai hal tentang menulis kreatif yang dapat kamu kembangkan secara individu. Menulis kreatif dapat mengasah ingatan dan kreativitasmu dalam mengembangkan ide. Oleh karena itu, tidak ada salahnya untuk belajar menulis kreatif kapan pun dan di mana pun.

Bagi kamu yang memiliki kemampuan sebagai copywriter atau content writer tentu hal semacam ini penting buatmu. Atau, kamu sedang mencari pekerjaan untuk mengembangkan karier sebagai penulis konten? Bisa jadi EKRUT adalah jawabanmu.

Kamu hanya perlu membuat CV terbaikmu dan mendaftar lewat EKRUT untuk mendapat kesempatan direkrut sebagai penulis konten di berbagai perusahaan yang tengah membutuhkan kandidat di posisi tersebut.

Kamu hanya perlu klik tautan di bawah ini untuk mendaftar lewat EKRUT.

sign up EKRUT

Sumber:

  • oxfordsummercourses.com
  • twp.duke.edu
  • writerscollegeblog.com
0

Tags

Share

Apakah Kamu Sedang Mencari Pekerjaan?

    Already have an account? Login

    Artikel Terkait

    H1.jpg

    Careers

    5 Contoh Biografi Diri Sendiri untuk Peluang dan Perkembangan Karier

    Alvina Vivian

    13 February 2023
    6 min read
    H1_1._Cara_Menulis_Artikel_yang_Baik_Untuk_Pemula.jpg

    Careers

    10 Cara Menulis Artikel yang Baik dan Benar untuk Pemula

    Anisa Sekarningrum

    19 December 2022
    5 min read
    ucapan_perpisahan_kerja_-_EKRUT.jpg

    Careers

    Tips Menyampaikan Kata-kata Perpisahan Kerja yang Berkesan beserta Contohnya

    Maria Tri Handayani

    19 December 2022
    7 min read

    Video