Lainnya

Mengenal Apa itu IHSG Mulai dari Fungsi, 3 Jenis, dan Cara Menghitungnya

Published on
Min read
5 min read
time-icon
Ningtyas Dewanasari Kinasih

A newcomer in content writing who studied tourism. Very keen to learn about this field.

Mengenal_Apa_itu_IHSG_Mulai_dari_Fungsi__Jenis__dan_Cara_Menghitungnya.jpg

IHSG adalah istilah yang tidak asing bagi kamu yang tertarik dalam dunia ekonomi dan investasi. Nah, jika kamu berniat ingin menjadi investor, memahami IHSG merupakan langkah awal yang sangat penting. IHSG adalah bagian dari indeks saham yang dimiliki oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).

Nilai dari IHSG sendiri akan menjadi acuan terhadap ekonomi, itulah yang membuatnya penting untuk semua investor. Untuk mengetahui lebih jauh terkait IHSG, perhatikan pengertian, jenis, fungsi, dan cara menghitungnya yang ada di artikel ini.

Apa itu IHSG?


IHSG adalah kependekan dari Indeks Harga Saham Gabungan. (sumber: pexels)

IHSG adalah singkatan dari Indeks Harga Saham Gabungan yang juga dikenal dengan istilah IDX Composite. Dalam bahasa Inggris IHSG disebut dengan Indonesia Composite Index (ICI).

Dilansir dari kompas.com, IHSG adalah indeks yang mengukur kinerja harga semua saham yang tercatat di Papan Utama dan Papan Pengembangan Bursa Efek Indonesia. Dapat dikatakan IHSG adalah nilai rata-rata dari semua nilai saham yang ada dan tercatat di bursa efek.

Nilai yang ada bersifat fluktuatif yang mana bergantung dengan kondisi pasar. Indeks harga tersebut menjadi acuan yang akan digunakan oleh investor untuk menilai kondisi pasar terkini. Apabila nilai dari IHSG meningkat, investor akan berkesimpulan bahwa hampir semua nilai saham sedang naik.

Baca juga: 10 Sekuritas Terbaik Indonesia, Aman untuk Investasi Saham 2022

Terbentuknya IHSG


Tanggal terbentuknya IHSG adalah 1 April 1983. (sumber: pexels)

Awal terbentuknya IHSG adalah pada tanggal 1 April 1983 di Bursa Efek Jakarta. Dimana IHSG memiliki nilai dasar di angka 100 dan hanya ada 13 emiten atau 13 saham yang tercatat di dalamnya. Saat ini, jumlah perusahaan yang mencatatkan saham di BEI telah mencapai 777 perusahaan. Pencapaian tersebut menjadi hal yang baik bagi BEI mengingat pemulihan ekonomi yang sedang terus berlangsung.

Pasar modal Indonesia sendiri mengalami perkembangan yang cukup pesat, walaupun sempat mengalami pasang-surut. Peningkatan yang terjadi juga merupakan penanda bahwa banyak investor yang semakin tertarik untuk masuk ke pasar modal Indonesia.

Baca juga: Apa itu investor? Berikut 2 jenis utama dan panduan untuk memulainya

Jenis IHSG


Salah satu jenis IHSG adalah IHSG BUMN. (sumber: pexels)

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya IHSG adalah indeks rata-rata dari semua emiten yang tercatat atau terdaftar. Penting untuk kamu ketahui, jika penggunaan IHSG dapat didasarkan oleh faktor tertentu. IHSG sendiri memiliki beberapa jenis, antara lain:

1. IHSG BUMN

Jenis IHSG ini akan melihat bagaimana kinerja dari seluruh BUMN yang tercatat dalam daftar BEI. IHSG BUMN juga akan berisikan semua afiliasi dari BUMN yang tercatat.

2. IHSG Sektoral

Jenis lainnya dari IHSG adalah sektoral yang mana menggunakan nilai dari emiten pada sektor tertentu. Contohnya adalah indeks harga saham sektor perbankan dan keuangan, maka nilai yang digunakan adalah semua nilai saham dari emiten yang bergerak di bidang tersebut.

Terdapat sepuluh sektor yang terdaftar dalam BEI, yaitu pertanian, pertambangan, industri dasar, aneka industri, properti, konsumsi, manufaktur, infrastruktur, perdagangan, dan keuangan.

3. IHSG Syariah

Jenis indeks syariah merupakan nilai gabungan yang mana emitennya berupa saham-saham yang bergerak secara syariah. Dapat dikatakan semua emiten yang ada pada IHSG sesuai dengan syariat Islam. Seluruh emiten jenis ini tidak boleh bertentangan dengan syariat Islam dalam kegiatan usahanya.

Baca juga: 9 Strategi Belajar Investasi Saham untuk Pemula yang Efektif

Fungsi IHSG


Fungsi IHSG adalah menjadi acuan untuk investor. (sumber: pexels)

Indeks harga saham gabungan atau IHSG merupakan hal penting karena menjadi acuan untuk investor. Dengan begitu, investor akan melihat kapan waktu yang tepat untuk melakukan pembelian atau penjualan saham. Beberapa fungsi lain dari IHSG adalah:

1. Indikator sentimen pasar

Mungkin kamu sudah memahami bahwa IHSG adalah salah satu alat untuk melihat kondisi pasar terbaru. Hal tersebut juga akan menjadi indikator atau penanda akan kondisi pasar modal. Dengan kata lain, fungsi IHSG adalah mengukur sentimen atau kepercayaan para investor. Terjadinya perubahan nilai dalam satu indeks dapat dijadikan acuan yang mencerminkan opini gabungan dari semua pelaku pasar.

2. Sebagai tolak ukur untuk portofolio

Fungsi lain dari IHSG adalah bisa kamu gunakan sebagai tolak ukur untuk portofolio aktif. Dalam portofolio investasi, kamu perlu menentukan tolak ukur yang paling sesuai dengan profit risiko investasi. Sehingga, kamu bisa mengukur kinerja produk investasi. Memilih indeks yang tepat akan sangat menentukan risiko dan kinerja manajer investasi yang diharapkan dari portofolio aktif.

3. Sebagai tolak ukur keuntungan atau kerugian

Selain untuk mengukur kinerja, fungsi IHSG adalah untuk mengukur baik keuntungan maupun kerugian investasi kamu. Hal ini terutama akan terlihat jika kamu ingin mempraktikkan investasi jangka panjang.

4. Indikator minat investor

Selain untuk investor, IHSG adalah patokan yang akan terus dipantau oleh emiten. Nilai IHSG yang naik secara berkala menandakan bahwa investasi saham juga sedang mengalami peningkatan. Oleh karena itu, emiten harus meningkatkan kinerja agar lebih banyak investor yang tertarik untuk berinvestasi.

Baca juga: Memahami pasar modal dan perbedaannya dengan pasar uang

Cara Menghitungnya


Penghitungan IHSG sudah dilakukan oleh BEI. (sumber: pexels)

Cakupan IHSG adalah pergerakan harga dari seluruh yang tercatat di BEI. Penghitungan IHSG di level yang tepat sudah dilakukan oleh pihak BEI. Kamu hanya tingga memantau dan membandingkannya dari nilai IHSG yang sebelumnya.

Mengutip dari liputan6.com, perhitungan IHSG sama dengan cara menghitung indeks bursa saham lainnya di seluruh dunia, yaitu dengan menggunakan rata-rata berimbang berdasarkan jumlah saham di bursa atau Market Value Weighted Average Index. Rumus IHSG adalah:

Indeks = (Nilai Pasar / Nilai Dasar) x 100

Keterangan:

  • Nilai Dasar yaitu kumulatif jumlah saham pada hari dasar dikali dengan harga pada hari dasar.
  • Nilai Pasar yaitu kumulatif jumlah saham yang tercatat dikali dengan harga pasar.

Baca juga: Reksadana Adalah: Pengertian, Keuntungan, Risiko, 4 Jenis, Serta Cara Membelinya

IHSG adalah istilah yang harus dipahami dengan baik khususnya untuk para investor, hal ini terkait dengan pengambilan keputusan yang berhubungan langsung dengan saham. Kamu juga akan memahami bagaimana keadaan pasar modal Indonesia saat ini.

Selain di EKRUT Media, kamu bisa mendapatkan informasi serta tips menarik dari EKRUT di YouTube EKRUT Official. Yuk, kembangkan kariermu bersama EKRUT! Sign up EKRUT sekarang juga, agar kamu dapat memperoleh berbagai peluang kerja yang sesuai dengan minat kamu.

Sumber:

  • kompas.com
  • antaranews.com
  • liputan6.com
0

Tags

Share

Apakah Kamu Sedang Mencari Pekerjaan?

    Already have an account? Login

    Artikel Terkait

    H1_1._Cost_Structure_Definisi__Fungsi__Jenis__Elemen_dan_Contohnya.jpg

    Expert's Corner

    Cost Structure: Definisi, Fungsi, Jenis, Elemen dan Contohnya

    Anisa Sekarningrum

    18 November 2022
    5 min read
    pexels-thibault-luycx-3975062.jpg

    Lainnya

    Economies of Scale: Pengertian, Penyebab, Jenis, dan Keuntungan Melakukannya

    Fakhrizal Muttaqien

    17 November 2022
    5 min read
    H1_Laporan_Keuangan.jpg

    Lainnya

    6 Contoh Laporan Keuangan Beserta Panduan dalam Penyusunannya

    Algonz D.B. Raharja

    17 November 2022
    5 min read

    Video