Lainnya

Sudah Pernah Tes Kesehatan Mental? Berikut Cara Tes Hingga Kisaran Biayanya!

Published on
Min read
5 min read
time-icon
Algonz D.B. Raharja

A passionate ecological researcher and writer who loved to learn about SEO and content writing for marketing purposes

H1_Kesehatan_Mental.jpg

Pernahkah kamu merasa tertekan atau burnout akibat pekerjaan atau tugas-tugas kuliah? Atau ada permasalahan lain yang membuatmu merasa perlu memeriksakan kesehatan mentalmu? Nah, berikut ini adalah beberapa ulasan tentang tes kesehatan mental yang perlu kamu ketahui.

Baca juga: Delusional Adalah: Pengertian, 6 Jenis, Penyebab, dan Cara Menanganinya

Apa itu kesehatan mental?


Kesehatan mental merupakan aspek penting dalam individu yang mencakup kognitif, perilaku, dan emosi (Sumber: Pexels)

Menurut Timothy J. Legg, seorang doktor psikologi dalam risalahnya di Medical News Today, menyatakan bahwa kesehatan mental mengacu pada kognitif, perilaku, dan kesejahteraan emosional. Kesehatan mental secara khusus mencakup bagaimana seseorang berpikir, merasakan, dan berperilaku.

Hampir semua faktor fisik dan hubungan interpersonal dapat berkontribusi pada gangguan kesehatan mental. Hal ini nantinya juga merujuk pada proses penentuan bagaimana seseorang menangani stres, relasional, dan penentuan pilihan. Kesehatan mental selalu berperan dalam setiap tahap hidup manusia, mulai dari masa kanak-kanak hingga dewasa.

Secara praktikal, kesehatan mental juga dipengaruhi oleh faktor biologis, seperti gen atau kimia otak, serta pengalaman hidup, seperti trauma atau pelecehan. Tak hanya itu, kesehatan mental paling utama berasal dari riwayat keluarga dengan masalah kesehatan mental yang tentunya sedikit banyak menjadi risiko tersendiri bagi seorang individu.

Dalam risalah ilmiahnya, Laurie A. Manwell dkk menyatakan bahwa definisi tentang kesehatan mental perlu dikhususkan kembali secara konsensus. Manwell dkk menjelaskan perlunya mendefinisikan kesehatan mental sebagai keadaan yang mencakup faktor biologis, psikologis, atau sosial dan kontribusinya pada keadaan mental individu dan kemampuan untuk berfungsi dalam lingkungan.

World Health Organization (WHO) dalam makalahnya juga menyatakan bahwa kesehatan mental lebih dari sekadar kurang atau tidak adanya gangguan jiwa. Namun secara konseptual, kesehatan mental berarti kesejahteraan subjektif, efikasi diri, otonomi, kompetensi, dan pengakuan atas kemampuan untuk mewujudkan suatu potensi intelektual atau emosional seseorang.

Selanjutnya, WHO secara umum mengartikan kesehatan mental sebagai kemampuan atau keadaan sejahtera di mana individu mengenali kemampuan mereka dan mampu mengatasi tekanan hidup secara normal, bekerja secara produktif dan bermanfaat, serta dapat memberikan kontribusi kepada komunitas mereka.

Kesehatan mental adalah menyoal peningkatan kompetensi individu dan masyarakat dan memungkinkan mereka untuk mencapai penentuan nasib sendiri.

Baca juga: 6 Cara Mengatasi Depresi di Tempat kerja agar Tak Semakin Larut

Mengapa tes kesehatan mental perlu dilakukan?


Tes kesehatan mental perlu dilakukan untuk mencegah tingkat gangguan mental (Sumber: Pexels)

Dari paparan WHO dan beberapa risalah di atas, secara tersirat kesehatan mental merupakan aspek penting dalam kehidupan individu di tengah komunitasnya atau masyarakat di sekitarnya.

WHO sendiri menyatakan bahwa masalah kesehatan mental dapat berpengaruh pada masyarakat secara keseluruhan, baik secara mikro dalam keluarga, hingga segmentasi tertentu. Oleh karena itu, dalam tataran pembangunan global, masalah kesehatan mental menjadi salah satu persoalan khusus yang terus digali solusinya.

Kesehatan mental menjadi salah satu fondasi tercapainya sumber daya manusia yang unggul. Namun, kondisi kehidupan terkadang tidak bersifat suportif terhadap hal tersebut. Hal ini digambarkan WHO lewat risiko-risiko persoalan global seperti kemiskinan, tunawisma, pengangguran, pendidikan rendah, korban kekerasan, dan pelecehan seksual.

Hampir semua risiko tersebut dapat terjadi pada seseorang di seluruh dunia, dan hal ini memerlukan langkah preventif atau pencegahan agar seseorang tidak larut dalam kekalutan mental tertentu. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk waspada (aware) terhadap kesehatan mental, baik bagi diri kita sendiri maupun orang-orang di sekitar.

Baca juga: 8 Cara Menghilangkan Stres dengan Cepat dan Ampuh

Tanda diperlukannya tes kesehatan mental


Salah satu tanda perlunya kesehatan mental adalah kondisi depresi dan tertekan hingga sulit tidur (Sumber: Pexels)

Meski secara spesifik tidak ada arahan khusus mengenai kapan saat yang tepat untuk melakukan tes kesehatan mental, namun kita perlu mengetahui beberapa tanda bahwa kita mengalami tekanan mental.

Dalam situs kesehatan Health Direct Australia, tercatat bahwa satu dari lima orang di negara itu mengalami persoalan kesehatan mental yang tidak terindikasi oleh teman maupun anggota keluarga. Umumnya, orang dengan permasalahan kesehatan mental harus berjuang sendiri dengan hal itu. Kondisi seperti yang justru membuat seseorang yang rentan terkait kesehatan mental menjadi makin rentan.

Adapun beberapa tanda umum yang seyogianya mendorong seseorang untuk melakukan tes kesehatan mental adalah sebagai berikut.

1. Perasaan cemas dan tertekan

Hal pertama yang perlu dikaji dalam diri individu adalah perasaan cemas. khawatir, tertekan, dan tidak bahagia secara terus-menerus. Perasaan ini dapat memicu stres dan secara fisik dapat berpengaruh seperti jantung berdebar-debar, sesak napas, sakit kepala, berkeringat, gemetar, pusing, gelisah, diare, hingga pikiran berpacu agak kacau.

Setelah itu, seseorang bisa saja mengalami perasaan tertekan dan tidak bahagia selama beberapa minggu dan mudah tersinggung atau sensitif. Kurangnya motivasi dan energi juga membuat seseorang kehilangan minat pada hobi dan menangis sepanjang waktu. Kondisi ini perlu ditindaklanjuti dengan mengambil tes kesehatan mental atau berkonsultasi dengan Psikolog atau Psikiater.

2. Ledakan emosi dan masalah tidur

Meski setiap orang memiliki suasana hati yang berbeda, tetapi perubahan suasana hati yang tiba-tiba dan dramatis dapat menjadi salah satu tanda gangguan kesehatan mental. Hal ini misalnya dicontohkan dari tekanan atau kemarahan yang ekstrem.

Tak hanya ledakan emosi, seseorang juga dapat mengalami masalah tidur seperti insomnia dan dapat memicu penggunaan zat terlarang untuk mempermudah tidur. Tidur terlalu banyak dan terlalu sedikit umumnya dapat mengindikasikan tingkat depresi.

3. Perubahan berat badan dan nafsu makan

Jika telah menyangkut fisik, maka gangguan kesehatan mental perlu ditangani lebih lanjut. Hal ini bisa ditandai dengan turunnya berat badan atau nafsu makan secara ekstrem karena pengaruh depresi.

Selain itu, seseorang yang tiba-tiba menarik diri dari pergaulan atau menjadi pendiam, maka perlu pendampingan lebih lanjut. Hal ini bisa disebabkan oleh depresi, gangguan bipolar, gangguan psikotik, dan gangguan mental lainnya.

Perubahan perilaku dan depresi juga dapat berujung pada mudahnya seseorang merasa bersalah dan menganggap diri tidak berharga. Jika sudah pada tanda-tanda ini, maka kita perlu waspada terhadap kemungkinan adanya kecenderungan menyakiti diri sendiri hingga keinginan bunuh diri.

Bantuan untuk pencegahan bunuh diri dapat diakses lewat beberapa kanal seperti fasilitas kesehatan terdekat. Di Indonesia sendiri, hotline untuk persoalan ini bisa diakses pada nomor 1-500-454, namun saat ini masih belum ditindaklanjuti lagi oleh Kementerian Kesehatan RI. Adapun nomor aktif untuk layanan ini berasal dari LISA Suicide Prevention Healthline, yaitu pada nomor +62 811 3855 472.

Baca juga: Ini Pentingnya Kesehatan Mental Karyawan bagi Perusahaan

Cara tes kesehatan mental


Tes kesehatan mental dapat dilakukan lewat rumah sakit atau konseling psikologis (Sumber: Pexels)

Adapun cara tes kesehatan mental yang umum dikenal di Indonesia adalah mengunjungi rumah sakit terdekat dengan poli jiwa. Tes ini umum dikenal sebagai Tes Sehat Jiwa. Kamu hanya perlu mendatangi rumah sakit dan melakukan pendaftaran untuk tes tersebut dan nantinya akan diarahkan menuju poli jiwa tertentu.

Selain Tes Sehat Jiwa, seseorang juga dapat mengakses Psikolog atau Psikiater umum yang dapat ditemui dengan janji temu atau jadwal praktik tertentu. Adanya rutinitas konseling semacam ini juga dapat menjadi solusi preventif dari adanya gangguan kesehatan mental bagi individu.

Baca juga: Daftar Pekerjaan yang Rawan Bunuh Diri dan Cara Mengatasinya

Situs untuk tes kesehatan mental


Beberapa situs gratis untuk tes kesehatan mental dapat memudahkan seseorang untuk mengaksesnya (Sumber: Pexels)

Selain mengakses Tes Sehat Jiwa di rumah sakit maupun konseling dengan Psikolog atau Psikiater, kamu juga bisa mengakses tes kesehatan mental lewat beberapa situs seperti berikut.

1. Satu Persen

Salah satu situs tes kesehatan mental populer adalah Satu Persen. Kamu bisa mengaksesnya lewat tautan berikut ini. Tes kesehatan mental lewat Satu Persen dilakukan seperti kuis sehingga menarik dan tidak membosankan. Kamu akan dihadapkan pada 12 buah pertanyaan yang nantinya akan kamu jawab dan kesimpulan atas jawabanmu akan disimpulkan secara otomatis.

2. Airlangga Safe Space

Airlangga Safe Space merupakan situs tes kesehatan mental yang diinisiasi oleh Universitas Airlangga Surabaya. Situs ini menyediakan berbagai jenis tes kesehatan mental yang dapat diakses gratis. Kamu bisa mengakses situs tersebut lewat laman berikut ini.

Beberapa daftar tes kesehatan ini meliputi:

  • UCLA Loneliness Scale Version 3
  • Subjective Well-being
  • Skala Optimisme Skripsi
  • Perceived Social Support Scale
  • Academic Hardiness Scale
  • Student Adaptation to College
  • Career Adapt Abilities Scale (CAAS)
  • Skala Harapan
  • Myers-Briggs Type Indicator (MBTI)
  • Belbin-Team Roles Test

3. Pijar Psikologi

Salah satu lembaga non profit yang menyediakan tes kesehatan mental daring adalah Pijar Psikologi. Namun, sebagai catatan bahwa tes kesehatan mental di situs mereka tidak dapat digunakan sebagai acuan diagnosis, tetapi hanya memberikan gambaran umum kondisi individu terkini.

Kamu bisa mengakses situs Pijar Psikologi lewat tautan berikut ini.

Salah satu tes kesehatan mental yang ada dalam situs Pijar Psikologi adalah Skrining Depresi lewat Beck’s Depression Inventory. Kamu akan diarahkan untuk mengisi 23 pertanyaan dengan menyertakan usiamu. Kemudian dari seluruh jawaban yang kamu isikan ini nantinya didapat kondisi umum tingkat depresi seseorang.

Baca juga: Burnout Adalah: Gejala dan 8 Cara Mengatasinya di Dunia Kerja

Nah, berikut tadi adalah seluk-beluk mengenai kesehatan mental dan tes kesehatan mental yang bisa kamu akses ketika mengalami tanda-tanda gangguan kesehatan mental tertentu. Kamu bisa mengakses beberapa nomor pencegahan bunuh diri atau melakukan skrining depresi lewat situs-situs di atas. Hampir semua situs dan hotline ini bersifat gratis. Selain itu, kamu juga bisa memantau kesehatan mentalmu dengan berbagai aplikasi mental health yang dapat diunduh secara gratis.

Dan satu hal yang harus kamu pahami, bahwa sedepresi apa pun diri kamu saat ini, kamu harus yakin bahwa kamu tidak sendiri.

Bagi kamu yang sedang bingung memikirkan karier, EKRUT menyediakan berbagai informasi mengenai potensi karier dan juga kesempatan kerja. Kamu bisa mendaftarkan dirimu lewat EKRUT untuk kemudian mendapat kesempatan direkrut berbagai perusahaan sesuai kapasitas dan kualifikasimu.

Caranya mudah, buatlah CV terbaikmu lalu klik tautan di bawah ini untuk langsung mendaftar lewat EKRUT.

Sumber:

  • medicalnewstoday.com
  • bmjopen.bmj.com
  • who.int
0

Tags

Share

Apakah Kamu Sedang Mencari Pekerjaan?

    Already have an account? Login

    Artikel Terkait

    Manfaat_“Me_Time”_bagi_kesehatan_mental_dan_7_kegiatan_yang_bisa_untuk_dilakukan.jpg

    Lainnya

    Manfaat “me time” bagi kesehatan mental dan 7 kegiatan yang bisa untuk dilakukan

    Sylvia Rheny

    14 November 2022
    6 min read
    imposter-syndrome-EKRUT.jpg

    Careers

    Mengenal Pengertian Imposter Syndrome dan Cara Mengatasinya

    Nur Rosita Dewi

    10 November 2022
    5 min read
    H1.jpg

    Lainnya

    Cara Menghilangkan Mata Panda Secara Tepat dan Alami

    Felixitas Yolanda

    02 November 2022
    8 min read

    Video